Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widyati Naomi Santoso
"Petugas merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kualitas layanan. Oleh karena itu perlu diperhatikan kualifikasi petugas dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas layanan laboratorium ini. Jumlah petugas yang bekerja di bidang hematologi dan kimia klinik di sebelas RS Kelas C atau yang setara di DKI Jakarta yang menjadi subjek penelitian ini ada lima puluh enam orang. Latar belakang pendidikan serta jumlah petugas di setiap RS tersebut bervariasi.
Dalam penelitian ini, melalui pengamatan selama tiga hari dilakukan pengukuran keterampilan kerja petugas laboratorium dari tiap-tiap rumah sakit, yaitu RS Pasar Rebo, RS Tarakan, RS Budhi Asih, RS Koja, RS Pertamina Jaya, RS Sukmul, RS Tugu, RS Islam Klender, RS Harapan Bunda, RS Atma Jaya dan RS Mitra Keluarga. Selanjutnya dilakukan analisis untuk melihat apakah ada hubungan antara tingkat keterampilan dengan kualifikasi petugas dan faktor-faktor lain, yang informasinya diperoleh dari jawaban daftar pertanyaan dan lembar pengamatan. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis tabel silang dan analisis stratifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya variabilitas gambaran kualitas layanan laboratorium di rumah sakit kelas C atau yang setara. Selanjutnya tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan dengan kualitas layanan laboratorium. Sedangkan faktor supervisi dan lingkungan kerja yang terdiri atas uraian tugas, insentif dan penanggung .jawab mempengaruhi hubungan antara kualifikasi petugas dengan kualitas layanan laboratorium. Ternyata sarana tidak mempengaruhi hubungan antara kualifikasi petugas dengan kualitas layanan.laboratorium.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan laboratorium masih perlu ditingkatkan melalui upaya peningkatan manajemen laboratorium dan pengisian tenaga dengan latar belakang pendidikan SMAK/AAK serta pelatihan tenaga setara berkala. Diharapkan saran-saran yang diajukan dapat meningkatkan kualitas layanan laboratorium di RS Kelas C atau yang setara."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indika Pitono
"Permasalahan
Bagian Patologi Klinik FKUI merupakan bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan identik dengan Instalasi Laboratorium Klinik RSCM (ILK) yang secara organisatoris merupakan bagian dari Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). RSCM merupakan Rumah Sakit Rujukan (RS tipe A) dengan kapasitas 1440 tempat tidur dan 13 poliklinik. ILK berfungsi menunjang klinisi dalam menangani penderita rawat jalan maupun rawat nginap. Dalam menjalankan fungsinya ILK melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap bahan penderita baik yang dikirim dari ruangan atau yang diambil di tempat pengambilan sampel yang terdapat di ILK.
ILK sendiri terdiri dari beberapa seksi yaitu seksi Kimia, seksi Hematologi, seksi lmunologi, seksi Bakteriologi dan Seksi Pendidikan. Seksi Pendidikan lebih banyak melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pendidikan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jumlah pemeriksaan yang dilakukan ILK kurang lebih 200 jenis pemeriksaan. Jumlah sampel yang diperiksa berasal dari kurang lebih 200 - 300 penderita setiap hari. Pemeriksaan terhadap jumlah sampel yang relatip banyak dengan berbagai macam pemeriksaan, dilaksanakan secara saling terkait oleh 99 karyawan.
Sebagai bagian dari Rumah Sakit Rujukan, ILK dituntut menjalankan fungsinya sebaik-baiknya, yang berarti mampu mendapatkan hasil pemeriksaan yang tepat, akurat, selesai dalam waktu sesingkat-singkat mungkin dan sampai kembali ke tangan klinisi dalam waktu sesingkat mungkin pula. Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai macam upaya telah dilakukan seperti meningkatkan mutu maupun jumlah petugas, menerapkan metoda baru yang lebih tepat, menjalankan sistem pemantapan mutu baik interna maupun eksterna, melakukan otomatisasi dengan menggunakan automated-analyzer serta usaha usaha memperbaiki sistem administrasi.
Dengan adanya otomatisasi, pemeriksaan sampel yang relatip banyak dapat dilakukan dalam waktu yang relatip singkat, akan tetapi pencatatan serta distribusi hasil masih dilakukan secara manual. Hal ini berakibat bahwa hasil pemeriksaan yang selesai dalam waktu yang relatip singkat tersebut, masih belum sampai ke tangan klinisi dalam waktu yang relatip singkat pula. Selain itu beban ILK yang besar menyebabkan berbagai macam laporan yang dibuat oleh ILK dapat diselesaikan dalam waktu yang relatip lama serta kurang akurat. Penggunaan sistim informasi diharapkan dapat mempercepat administrasi hasil pemeriksaan serta memperbaiki pelaporan yang ada sampai saat ini.
1. 2. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah merencanakan sistem informasi berbasis jaringan di ILK dan memberi gambaran bagaimana sistem informasi dapat membantu ILK dalam menjalankan fungsinya."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T5363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuankotta, Jamaluddin
"Rumah sakit merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun, tak sedikit keluhan selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan rumah sakit yang dinilai masih rendah, terutama rumah sakit daerah atau rumah sakit milik pemerintah. Di antara berbagai unit yang ada di rumah sakit adalah laboratorium yang merupakan unit paling vital bagi rumah sakit dan merupakan prioritas bagi program peningkatan kualitas. Sebagai usaha untuk mencapai peningkatan kualitas, diperlukan suatu studi mengenai biaya kualitas (quality cost).
Tujuan penulisan ini adalah menghitung berbagai parameter biaya untuk menilai kualitas indikator sebuah rumah sakit. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengalokasikan biaya kualitas adalah Activity Based Costing (ABC) dengan Metode ABC ini dapat digunakan untuk memudahkan identifikasi biaya kualitas.
Penelitian ini mengambil tempat di RSUD Cibinong yang merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Kabupaten Bogor. Penghitungan biaya kualitas ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi peningkatan suatu pelayanan rumah sakit.

Hospitals are one of spearheads for developing people health. However, there are many complains addressed against the hospital service quality which is still poor, especially for regional or state hospitals. Laboratory is one of the vital units and a becomes hospital priority for quality improvement program. As an effort to reach better quality, a certain study about quality cost is needed.
The main purpose of the study is to see calculate many cost parameters to analyze the quality of a hospital laboratory. The method used to identify, measure, and allocate the quality cost is Activity Based Costing (ABC). The ABC Method can be used to identify the many quality costs.
This research is in Cibinong Regional Public Hospital which is one of the biggest hospitals in Bogor County. This quality cost calculation became only a first information to improve hospital quality service.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library