Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nolla Lisa Lolowang
Abstrak :
Seksualitas merupakan salah satu komponen yang paling penting dari kualitas hidup seseorang. Pascapartum adalah periode saat perempuan mengalami masalah dalam kehidupan seksualnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh latihan kegel terhadap sexual self-efficacy ibu primipara. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan one group time series design, menggunakan satu kelompok intervensi, dengan jumlah responden 32 orang, dengan metode consecutives sampling. Kelompok intervensi dilakukan pengukuran sebanyak tiga kali yaitu sebelum intervensi, tiga minggu I setelah intervensi dan tiga minggu II setelah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan pemberian intervensi latihan kegel yang dilakukan selama enam minggu terbukti signifikan meningkatkan sexual self-efficacy ibu primipara p = 0,001; CI 95 10,53-14,18. Secara statistik, latihan kegel adalah cara untuk meningkatkan sexual self-efficacy ibu primipara. Latihan kegel direkomendasikan menjadi salah satu bentuk intervensi keperawatan yang harus dijelaskan dan diajarkan oleh tenaga kesehatan sebagai bentuk pemberian edukasi perawatan postpartum. ......Sexuality is one of the most important components of a person 39's quality of life. Postpartum is the period when women have an experience problems in their sexual lives. This study aimed to prove the effect of Kegel exercise on sexual self efficacy in primiparous women. This research was a quasi experiment study with one group time series design, using one intervention group, with the number of respondents 32 people. The intervention group was measured three times before intervention, the first three weeks after intervention and the second three weeks after intervention. The results showed that the intervention of Kegel exercises which performed for six weeks proved to increase the sexual self efficacy of primiparous mother significantly p 0,001 CI 95 10,53-14,18. Kegel exercise is the best way to increase pelvic floor muscle strength that positively affects the enhancement of sexual self efficacy of primiparous women. Therefore, it is recommended that Kegel exercise become a nursing intervention that should be explained and taught by health personnel especially nurses as a form of postpartum care education.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, David Oktavianus
Abstrak :
Latar Belakang : ICS merekomendasikan latihan Kegel, sebagai terapi konservatif untuk mengatasi inkontinensia urin tekanan untuk dilakukan selama 12 minggu. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa latihan kegel selama 4, dan 8 minggu dapat memperbaiki gejala inkontinensia, kualitas hidup, dan meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Tujuan : Mengetahui gambaran perbaikan gejala subjektif dan objektif, peningkatan kekuatan otot dasar panggul, perbaikan derajat keparahan dan perbaikan kualitas hidup wanita penderita inkontinensia urin tekanan yang menjalani antara latihan Kegel yang 4, 8, dan 12 minggu Metode: 55 subjek terdiagnosis inkontinensia urin tekanan (berdasarkan nilai (QUID >4) dan tes pembalut positif 60 menit) diberikan latihan Kegel di Poliklinik Rehabilitasi Medik RSCM selama 12 minggu. Pengumpulan data, seperti kuesioner UDI-6; tes pembalut 60 menit; dan kuesioner IIQ-7 akan dicatat oleh subjek penelitian dalam buku kegiatan 4, 8, dan 12 minggu. Selain itu, evaluasi biofeedback(Myomed 932) dari kekuatan serat otot lambat dan serat otot cepat dilakukan setiap 2 minggu untuk menilai perbaikan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna antara skor UDI-6 dan IIQ-7 subjek sebelum latihan dan setelah latihan 4, 8, dan 12 minggu (uji Wilcoxon; p<0.05). Selain itu, adanya perbedaan yang signifikan pada kekuatan serat otot lambat dan serat cepat antara sebelum latihan dengan pasca latihan 8 minggu dan sebelum latihan dengan pasca 12 minggu. (dengan uji Wilcoxon; p <0.05). Kesimpulan : Latihan Kegel yang dilakukan dengan durasi minimal 8 minggu dapat memperbaiki gejala, kekuatan otot dasar pangul dan kualitas hidup wanita dengan inkontinensia urin tekanan. ......Introduction : Kegel exercise is recommended by ICS, as a conservative therapy to improve stress urinary incontinence for 12 weeks. However, several studies have shown that Kegel exercise for 4 and 8 weeks can improve symptoms of incontinence, quality of life and increase pelvic floor muscle strength. Objective: To identify the improvement subjective and objective symptoms, increasing pelvic floor muscle strength, and improvement quality of life among women with stress urinary incontinence who performed kegel exercise 4, 8, and 12 weeks. Method: 55 subjects were diagnosed with stress urinary incontinence (based on (QUID score >4) and positive result of pad test 60 minutes) and were given the Kegel exercise at RSCM for 12 weeks. Datas such as UDI-6, pad test 60 minutes, and IIQ-7 will be documented by each subject in the book for 4, 8, and 12 weeks. In addition, Pelvic floor muscle (slow and fast fibers twitch) were assessed by biofeedback (myomed 932) every 2 weeks. Result: The results show that there is a significant difference between the UDI-6 and IIQ-7 scores before, after 4, 8, and 12 weeks Kegel exercise. (Wilcoxon testp < 0.05). In addition, there is a significant difference in the pelvic floor muscle strength (slow and fast fibers twitch) between before with after exercise for 8 weeks Kegel exercise and between before and after 12 weeks Kegel exercise. (Wilcoxon test; p <0.05). Conclusion: Performing Kegel exercise with a minimum duration of 8 weeks can improve symptoms, pelvic floor muscle strength and quality of life for women with stress urinary incontinence.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Melviani
Abstrak :
Kanker sigmoid merupakan salah satu penyakit keganasan pada saluran gastrointestinal yang banyak dialami pada masyarakat perkotan. Kanker sigmoid dapat menyebar ke secara langsung ke organ terdekatnya seperti ovarium. Salah satu tindakan pembedahan yang dapat dilakukan adalah dengan operasi sigmoidektomi dan histerektomi. Berdasarkan jurnal terkait, pasien paska operasi sigmoidektomi dan histerektomi berisiko masing-masing sebesar 14 dan 54 untuk terjadi injuri uretra dengan gejala kelemahan pada spingter uretra sehingga dapat menyebabkan inkontinensia urine. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencegah masalah tersebut ialah dengan melakukan latihan kegel. Latihan kegel yang dilkukan secara rutin dapat membantu meningkatkan kekuatan otot pelvis dan menguatkan sfingter uretra. Latihan dilakukan bertahap sebanyak 4x10 set dalam sehari. Evaluasi latihan kegel dilakukan dengan palpasi bladder untuk mengevaluasi pengosongan bladder setelah miksi. Sebelum latihan kegel dilakukan, penanganan manajemen nyeri pada pasien paska operasi harus dilakukan dengan baik terlebih dahulu agar toleransi latihan kegel tinggi sehingga latihan dapat dilakukan.
Sigmoid cancer is a malignancy of the gastrointestinal tract that is experienced by the urban community. Sigmoid cancer can spread directly to nearby organs such as ovary. One of the surgery choices is sigmoidectomy and hysterectomy. Based on the relevant journal, patients were treated with this method have risk of 14 and 54 respectively for urethra injury which symptoms is weakness of the urethra sphincter, resulting in urine incontinence. One of the interventions that can prevent patients from the urine incontinence is Kegel exercise. Regular exercises can help improve and strengthen control of the urethra sphincter. Exercises done gradually as 4x10 sets in a day. The evaluation of exercise using a bladder palpation to evaluate bladder emptying after micturition. Before kegel exercise is started, handling the management of pain post surgery must be performed well so that patients have a high tolerance of kegel exercises and the exercise can be done soon after surgery.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspasari
Abstrak :
Efek samping radioterapi adalah pemendekkan dan pengeringan vagina, sehingga menyebabkan disparenia dan kesulitan orgasme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas latihan kegel dalam mengatasi masalah disparenia dan kesulitan orgasme pada perempuan pasca terapi kanker serviks. Desain penelitian kuasi eksperimen nonequivalent control group posttest-only design. Pengambilan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling dengan jumlah sampel 52 orang. Hasil penelitian menunjukkan latihan kegel dengan p value = 0.002, OR=3,897 berpengaruh dalam menurunkan disparenia dan meningkatkan orgasme. Peran perawat dalam upaya promotif, preventif dan rehabilitatif terhadap keluhan yang akan dirasakan setelah terapi kanker serviks sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan perempuan dengan kanker serviks. ......Radiotherapy has side effects which cause the vagina become smaller and drier so that it could reduce the flexibility and lubrication of the vagina . These side effects could change the sexual functions, which are the dyspareunia and orgasm difficulty. This study proves the effectiveness of Kegel exercises to overcome the dyspareunia and orgasm difficulty for the women after a cervical cancer therapy. The Quasi-experimental 'nonequivalent control group posttest-only design' was used. Tehnique sampling used consecutive sampling with 52 samples. The results showed that the Kegel exercises indicate the p value = 0,002 lower than 0.05, OR=0,397. This means the Kegel exercises are proved to reduce effectively the dyspareunia and enhance the orgasm for women after a cervical cancer therapy. The role of nurses in the promotive, preventive and rehabilitative to the complaint which will be felt after cervical cancer therapy in an effort to improve the health of women with cervical cancer.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ihda Fakhriyana Istikarini
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker rektum merupakan salah satu penyakit keganasan saluran gastrointestinal yang banyak dialami masyarakat perkotaan. Salah satu tindakan pembedahan yang dapat dilakukan adalah operasi metode ultra low anterior resection. Berdasarkan jurnal terkait, pasien paksa operasi metode ultra low anterior resection memiliki risiko sebesar 10-20% terkena sindrom anterior resection dengan gejala kelemahan sfingter anal sehingga mengakibatkan inkontinensia fekal. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan kepada pasien untuk mencegah masalah tersebut adalah dengan latihan kegel. Latihan kegel yang dilakukan secara rutin dapat membantu meningkatkan kontrol anus dan menguatkan sfingter anus. Latihan dilakukan secara bertahap sebanyak 4x10 set dalam sehari. Evaluasi latihan kegel dilakukan menggunakan colok dubur untuk mengevaluasi kekuatan kontraksi anus. Sebelum latihan kegel dilakukan, penanganan manajemen nyeri pada pasien paska operasi harus dilaksanakan dengan baik terlebih dahulu agar toleransi latihan kegel tinggi dan latihan dapat dilakukan segera setelah operasi.
ABSTRAK
Rectal cancer is a malignancy of the gastrointestinal tract that is experienced by the urban community. One of the surgery choices is ultra low anterior resection method. Based on the relevant journal, patients were treated with this method have 10-20% higher risk of anterior resection syndrome, which symptoms is weakness of the anal sphincter, resulting in fecal incontinence. One of the interventions that can prevent patients from the fecal incontinence is Kegel exercises. Regular exercises can help improve and strengthen control of the anal sphincter. Exercises done gradually as 4x10 sets in a day. The evaluation of exercises using a rectal tusche to evaluate the strength of anus contraction. Before Kegel exercises is started, handling the management of pain post-surgery must be performed well so that patients have a higher tolerance of Kegel exercises and the exercises can be done soon after surgery.;
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Surahman Hakim
Abstrak :
Inkontinensia urin tekanan (IUT) merupakan kondisi bocornya urin saat tekanan intrabdominal meningkat. Tatalaksana konservatif seperti latihan kegel (LK) yang merupakan pilihan pertama dalam penanganan kasus IUT. Namun, terdapat hambatan seperti kepatuhan yang buruk serta ketidakmampuan pasien mengontraksikan otot panggul, ketika menjalani program LK sehingga mengalami kegagalan dan berlanjut pada tindakan operasi. Penelitian ini bertujuan menyusun buku panduan LK untuk membantu kepatuhan pasien dalam melakukan LK dan menganalisis luaran subjektif, klinis, kepatuhan, serta kekuatan kontraksi otot dasar panggul pada pasien yang berlatih LK selama 12 minggu. Penelitian ini memiliki desain eksplorasi sequential mixed-method research yang terdiri atas penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif bertujuan menyusun buku panduan LK baku menggunakan tahapan analyze, design, development, implementation, and evaluation (ADDIE) dan penelitian kuantitatif mengujicobakan buku panduan LK tersebut dalam praktik klinis dan dievaluasi efektivitasnya dalam menangani IUT. Penelitian berlangsung sejak Agustus 2020 sampai September 2022, di berbagai rumah sakit seperti RS dr. CiptoMangunkusumo, RS Fatmawati, RSCM Kintani, RS Buah Hati Ciputat dan Pamulang, RS Prikasih, dan RS YPK Mandiri. Luaran yang dievaluasi pada penelitian kuantitatif adalah gejala subjektif yang diukur berdasarkan kuesioner IIQ-7 dan UDI-6, gejala klinis yang diukur berdasarkan 1-hour pad test, kekuatan otot dasar panggul dengan perineometer, dan kepatuhan pasien. Buku panduan LK berhasil disusun menggunakan metode ADDIE dan diujicobakan pada tahap penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah 178 pasien IUT dari berbagai rumah sakit dan 148 berhasil mengikuti penelitian hingga selesai. Setelah 12 minggu LK terdapat perbaikan gejala subjektif, gejala klinis, dan kekuatan otot panggul yang bermakna. Tidak ada perbedaan gejala subjektif yang bermakna antara kelompok intervensi dan kontrol. Terdapat perbedaan gejala klinis, kekuatan otot dasar panggul, dan kepatuhan yang bermakna pada kelompok intervensi dan kontrol. Buku panduan LK yang berhasil disusun menggunakan metode ADDIE berhasil meningkatkan gejala subjektif, klinis, kekuatan otot panggul, dan kepatuhan pasien IUT dalam melakukan LK. Jika dibandingkan kontrol, pasien yang menggunakan buku panduan LK memiliki perbaikan gejala klinis, peningkatan kekuatan otot panggul, dan peningkatan kepatuhan yang bermakna. ......Stress Urinary Incontinence (SUI) is a condition in which urine leaks when intraabdominal pressure increases. Worldwide, many women have suffered from SUI. Conservative management, one of which is Pelvic Floor Muscle Training (PFMT), is the first choice in handling IUT cases. However, various obstacles, such as poor compliance and the inability of women to contract the pelvic muscles, are often encountered by women undergoing the PFMT program. They would be likely to fail and undergo surgery. This study aimed to create a PFMT Guidebook and evaluate the effectiveness in improving subjective, clinical, compliance, and pelvic floor muscle contraction of SUI women after twelve weeks. This study was an exploratory sequential mixed-method research design consisting of qualitative and quantitative research. This qualitative study aims to compile a standardized PFMT guidebook using the ADDIE stage and quantitative research to test the PFMT guidebook in clinical practice and evaluate its effectiveness in dealing with SUI. This process took place from August 2020 untill September 2022 in various hospital centers such as CiptoMangunkusumo Hospital, Fatmawati Hospital, Kintani RSCM, Buah Hati Pamulang and Ciputat Hospitals, Prikasih Hospital, and YPK Mandiri Hospital. The outcomes evaluated in this quantitative study were subjective symptoms measured by the IIQ-7 and UDI-6 questionnaires, clinical symptoms measured by the 1-hour pad test, pelvic floor muscle strength using a perineometer, and patient compliance. ADDIE method helped us to create a PFMT guidebook. There were 178 SUI women from various hospitals recruited. 148 of them successfully followed this study to completion. After 12 weeks of PFMT, compared to the control group, there was no difference in clinical symptoms. There were significant differences in clinical symptoms, pelvic floor muscle strength, and adherence between the intervention and study groups. The PFMT guidebook created using the ADDIE method improved subjective, clinical symptoms, pelvic muscle strength, and SUI patient compliance in performing PFMT. Compared with controls, patients who used the PFMT manual significantly improved clinical symptoms, increased pelvic muscle strength, and increased compliance.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library