Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Driscoll, Marcy P
Boston: Pearson Allyn and Bacon, 2005
370.152 3 DRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Benny A. Pribadi
"The advanced development of information and communication technologybrings a significant impact on the way of how human learn. The e-learning orInternet-based and online learning has been widely used in a variety of learning activities as a suplement to the conventional in-class learning, flipped classroom etc. The term e-learning refers to learning activities conducted by the use ofInternet. Universitas Terbuka (UT) utilizes e-learning program in the form of online tutorial. The online tutorial is basically a form of learning support provided by UT to facilitate student to learn. The online tutorial consists of three major learning activities including reading, discussion and assignment. During online tutorial student must complete the assigned activities and interaction with peers, tutor and digital learning resources. Online tutorial can be seen as an instrumental tool that provide an opportunity for students to expandhis/her knowledge and skills beyond the provided printed and digital module. Tutors should be able to design online learning programs that can be used to facilitate students in expanding their knowledge and skills. The purpose of this study is to elaborate conceptually the use of constructivism learning theory in online tutorial of the open and distance learning higher institution."
Tangerang: Pusat Keilmuan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Terbuka, 2018
370 JPUT 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harasim, Linda, 1949-
"Learning Theory and Online Technology offers a powerful overview of the current state of e-learning, a foundation of its historical roots and growth, and a framework for distinguishing among the major approaches to e-learning. It effectively addresses pedagogy (how to design an effective online environment for learning), evaluation (how to know that students are learning), and history (how past research can guide successful online teaching and learning outcomes). An ideal textbook for Educational Technology Masters, PhD, and Certificate programs, readers will find Learning Theory and Online Technology provides a synthesis of the key advances in e-learning theory, the key frameworks of research, and clearly links theory and research to successful learning practice"
New York: Routledge, Taylor & Francis Group, 2017
371.334 HAR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dessafa Carissa Luthfiandita
"Dengan pandemi COVID-19 yang terjadi di dunia, masyarakat perlu patuh dan beradaptasi dengan protokol baru untuk menekan jumlah kasus. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan influencer media sosial dalam mempromosikan protokol kesehatan selama COVID-19. Protokol tersebut meliputi penggunaan masker, social distancing, dan cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitiser. Makalah ini akan menganalisis peran influencer dalam mempromosikan kampanye protokol kesehatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di era COVID-19. Teori pembelajaran sosial Bandura berpendapat bahwa salah satu metode untuk mengubah perilaku adalah dengan menetapkan model peran. Melalui tinjauan pustaka dan pengumpulan data sekunder, ditemukan bahwa influencer bertindak sebagai panutan publik dalam mempromosikan protokol kesehatan yang baru dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol tersebut.

With the COVID19 pandemic happening in the world, the public needs to obey and adapt to a new protocol to reduce the number of cases. The Ministry of Tourism and Creative Economy collaborated with social media influencers in promoting health protocol during COVID19. These protocol includes wearing a mask, social distancing and washing hands using soap or hand sanitiser. This paper will analyse the role of an influencer in promoting the health protocol campaign for the Ministry of Tourism and Creative Economy in the COVID19 era. Bandura’s social learning theory argues that one of the methods of behaviour change is by setting a role model. Through literature review and secondary data collection, it is found that influencers act as a role model in promoting the new health protocols as well as raising awareness in applying the health protocols."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Agus Pribadi
"The use of digital and network technology has significant effects on the human learning process. It changes the paradigm of learning and instruction. Recently, by using digital and network technology, students can learn without facing the restriction of time and place. In addition, the students can use various learning resources and materials to support their efforts in gaining knowledge and skills. This article will elaborate on the possibility of implementing constructivism learning theories in designing an online learning tutorial program that will support and facilitate distance learning students to build better knowledge and skills. Universitas Terbuka (UT), an Indonesian state university that implements a distance learning system, conducts an online learning program to support the students’ learning process. The use of constructivism theory in online learning is expected to enable students to widen their knowledge and sharpen their skills while learning. This study uses a research and development approach to create a constructivist online learning program that can facilitate distance learning students’ achieving their learning objectives. The result of the study indicated that the use of constructivism learning theories facilitated the distance learners to attain better learning achievement in the Research Methodology course."
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2022
371 TEKNODIK 26:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achsan Madnur
"Instansi X adalah salah satu lembaga pemerintahan yang memiliki masalah kehadiran. Faktor kehadiran dinilai sangat penting dalam performance kerja, khususnya di Instansi X karena berkaitan dengan tercapainya tujuan organisasi ini yaitu sebagai pusat pemberian pendidikan dan pelatihan. Apabila banyak pegawai mengalami masalah kehadiran maka pekerjaan mereka menjadi terhambat dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan menjadi terhambat. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya masalah ini antara lain faktor sistem, budaya kerja, personal, dan sebagainya. Faktor personal juga terdiri dari berbagai penyebab, di antaranya faktor motivasi, trait yang tidak bertanggung jawab, ekspektansi terhadap pekerjaan, dan sebagainya. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk mengatasi masalah kehadiran tersebut, khususnya yang disebabkan oleh faktor personal yaitu dengan mengaplikasikan teori belajar dan reinforcemen untuk membentuk perilaku kehadiran yang diinginkan.
Metode dalam teori belajar adalah modeling dan shapping. Modelling yaitu proses pembentukan perilaku dengan Cara mengobservasi perilaku model, biasanya model adalah orang yang dikagumi dan menarik untuk individu sedangkan Shapping yaitu proses membentuk perilaku dalam hal memberi reward secara sistematis pada saat munculnya sedikit demi sedikit perilaku yang diharapkan. Metode shopping yang digunakan berupa pemberian reinforcemen yang sesuai jadwal dan jumlah tertentu, yaitu Fixed Interval Schedule, Variable Interval Schedule, Fixed Ratio Schedule, dan Variable Ratio Schedule. Selain pemberian reinforcement.
Berdasarkan analisa, didapatkan bahwa pencegahan dalam masalah kehadiran sebaiknya dilakukan komprehensif dengan mencakup perbaikan sistem kompensasi, sistem kerja, budaya organisasi, dan birokrasi sehingga pembentukan perilaku kehadiran akan lebih efektif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Odilia Vidore Septianingrum
"Klitih merupakan fenomena kenakalan anak yang melibatkan geng anak. Kenakalan ini masih dapat ditemukan hingga saat ini, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dalam mengkaji bagaimana fenomena klitih masih terjadi, meskipun telah dilakukan berbagai tindakan untuk menghentikanya. Penelitian ini membahas aktivitas geng anak dengan menggunakan perspektif kriminologi budaya untuk menjawab bagaimana anak dapat menjadikan klitih sebagai budaya serta bagaimana budaya tersebut dipelajari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara, observasi serta studi data sekunder untuk mempelajari fenomena Klitih. Dengan menggunakan Social Learning Theory Akers sebagai konsep teori, penelitian ini juga membahas mengenai keterkaitan lower class terhadap geng anak. Dengan demikian, hasil penelitian menjelaskan bahwa teman sebaya memiliki peran besar dalam melakukan transmisi budaya kepada anak, sehingga anak mampu mempelajari bentuk kenakalan seperti klitih. Selain itu kondisi anak dengan status lower class memiliki kemungkinan besar untuk tergabung dalam geng anak sebagai akibat dari kesamaan budaya di antara keduanya.

Klitih is a phenomenon of child delinquency involving child gangs. This delinquency can still be found today, so further research is needed to examine how the klitih phenomenon still occurs, even though various actions have been taken to stop it. This research discusses child gang activity using a cultural criminology perspective to answer how children can make klitih a culture and how this culture is learned. This research uses qualitative methods through interviews, observations, and secondary data studies to study the Klitih phenomenon. By using Akers' Social Learning Theory as a theoretical concept, this research also discusses the relationship between the lower classes and child gangs. Thus, the research results explain that peers have a significant role in transmitting culture to children so that children can learn delinquency forms such as klitih. Apart from that, children with lower class status have a greater possibility of joining child gangs as a result of the cultural similarities between the two."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Rossiningtias
"Dating violence di kalangan remaja merupakan suatu masalah yang mempunyai dampak psikologis yang serius bagi remaja (Girls Incorporate, 2004). Perilaku agresif atau kekerasan dapat dijelaskan dengan berbagai teori, misalnya teori lasting (Lorenz, 1966) dan drive theory (Dollard, et al, 1939), namun teori-teori tersebut mempunyai keterbatasan karena hanya menjelaskan perilaku agresif secara umum. Teori-teori tersebut tidak dapat menjelaskan perilaku kekerasan dalam dating violence karena merupakan perilaku agresif yang hanya ditujukan pada pasangan. Untuk menjelaskan terbentuknya perilaku kekerasan dalam dating violence lebih tepat dengan menggunakan teori social learning.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran umum dating violence yang terjadi di kalangan remaja dan memahami bagaimana remaja mempelajari kekerasan dari lingkungannya sehingga terjadinya dating violence. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat gambaran umum dating violence yang terjadi pada remaja SMU dan pendekatan kualitatif untuk memahami perilaku remaja dalam dating violence.
Hasil dari kuesioner yang diisi oleh 240 siswa SMU terlihat bahwa rernaja perempuan dan laki-laki sama-sama menjadi korban dan pelaku dalam dating violence, sehingga bentuk hubungan kekerasan yang terjadi adalah reciprocal. Kekerasan yang banyak terjadi adalah kekerasan emosional, dan kombinasi kekerasan fisik dan emosional. Pendekatan kualitatif digunakan untuk melihat secara mendalam proses terjadinya dating violence dengan menggunakan social learning theory. Hasil wawancara terhadap tujuh partisipan (satu laid-laid dan enam perempuan) yang kesemuanya adalah korban dan korban yang menjadi pelaku menunjukkan bahwa perilaku kekerasan tidak dipelajari dart keluarga maupun teman. Kekerasan dipelajari dalam hubungan berpacaran dimana korban meniru kekerasan dart pacamya sehingga kemudian melakukan tingkah laku kekerasan yang lama terhadap pacarnya. Reciprocal juga terjadi sebagai salah satu upaya untuk membela diri dari perlakuan pacarnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoas Lintang
"Peredaran narkotika ilegal mulai masuk ke media sosial dengan jenis-jenis yang semakin beragam. Ganja sintetis merupakan jenis narkotika baru yang salah satu kasusnya ada di daerah Bogor dan semakin sering dijadikan alternatif penggunaan narkotika ilegal. Penggunaan simbol yang masih terutama pada Instagram sangat membantu perdagangan narkotika ilegal. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan peran simbol dalam perdagangan narkotika di media sosial. Menggunakan Interaksionisme simbolik dengan Self-Conceptnya dan Social Learning Theory sebagai penunjang, metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur kepada tiga informan, dan observasi terhadap akun-akun penjual narkotika ilegal. Interaksionisme Simbolik, Social Learning Theory, dan Self-Concept digunakan untuk melihat bagaimana simbol menjadi cara komunikasi penting bagi penjual dan pembeli dalam perdagangan narkotika ilegal. Analisis yang dilakukan menemukan bahwa ada peran-peran dari simbol untuk mengidentifikasi pembeli dan penjual, Social Learning Theory yang melihat adanya pembelajaran terhadap simbol melalui teman atau broker, serta self-concept melalui simbol-simbol tersebut mempermudah pembeli dan penjual untuk mengetahui makna asli dan bisa sepaham akan posisi mereka dalam perdagangan. Simbol memiliki peran dalam proses perdagangan bila dapat dipelajari dan diidentifikasi serta dapat dipahami sebagai alat komunikasi bagi penjual dan pembeli narkotika ilegal.

The circulation of illegal narcotics has begun to infiltrate social media with increasingly diverse types. Synthetic cannabinoids is a new type of narcotic, with one case reported in the Bogor area, and is becoming a more frequent alternative for illegal drug users. The use of symbols, especially on Instagram, significantly aids in the trade of illegal narcotics. This study aims to explain the role of symbols in the trade of illegal narcotics on social media. Using Symbolic Interactionism with its Self-Concept and Social Learning Theory as supporting frameworks, the method employed is qualitative research involving semi-structured interviews with three informants, and observation of illegal drug seller accounts. Symbolic Interactionism, Social Learning Theory, and Self-Concept is used to explore how symbol become an important way of communicating. The analysis finds that symbols play roles in identifying buyers and sellers, Social Learning Theory reveals learning about symbols through peers or brokers, and self-concept through these symbols aids buyers and sellers in understanding the original meanings and reaching mutual agreement on their positions in the trade. Symbols play a crucial role in the trading process when they can be learned, identified, and understood as communication tools for illegal drug sellers and buyers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>