Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Karina Friadita
"Literasi gizi telah didefinisikan sebagai kapasitas untuk memperoleh, mengolah, dan memahami informasi gizi dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat keputusan gizi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi gizi fungsional pada mahasiswa program sarjana Angkatan 2018 Universitas Andalas di Sumatera Barat serta faktor-faktor yang berhubungan dengannya. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Studi Literasi Kesehatan 2019 dengan sampel penelitian mahasiswa angkatan 2018 dari 15 fakultas di Universitas Andalas (n=363). Pengukuran literasi gizi fungsional pada mahasiswa ini menggunakan alat instrumen yakni. Hasil Penelitian ini menunjukkan rata-rata skor tingkat literasi gizi fungsional mahasiswa sebesar 2,65 yakni termasuk kurang memadai. Terdapat hubungan yang signifkan antara suku, bidang keilmuan dan kepemilikan asuransi dengan tingkat literasi gizi fungsional mahasiswa. Diperlukan program edukasi untuk meningkatkan pemahaman literasi gizi fungsional pada mahasiswa seperti seminar tahunan atau diskusi publik bersama professional.
Nutritional literacy has been defined as the capacity to acquire, process and understand information and the skills needed to make appropriate nutritional decisions. This study aims to determine the level of functional nutrition literacy in students Batch 2018 Andalas University undergraduate program in West Sumatra and the factors related to it. This study used secondary data from the 2019 Health Literacy Study with a sample of 2018 batch students from 15 faculties at Andalas University (n=363). The instrument that been used in this research is The Newest Vital Sign (NVS). The results of this study show that the average score for thefungctional nutrition literacy level of students is 2.65 out of a scale of 4, limited literacy. There is a significant relationship between ethnicity, academic background and insurance ownership with the level of student nutritional literacy. Educational programs are needed to increase understanding of nutritional literacy in students such as annual seminars or public discussions with professionals. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tasyafiki Azraliani
"Literasi gizi fungsional bagian dari literasi kesehatan yang berfokus pada kemampuan dalam memahami informasi gizi dasar sebagai prasyarat keterampilan literasi makanan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran literasi gizi fungsional dan hubungannya dengan determinan sosial (jenis kelamin, suku orang tua, uang saku, rumpun keilmuan dan akses layanan kesehatan) pada mahasiswa sarjana Universitas Hasanuddin tahun angkatan 2018/2019. Penelitian ini merupakan analisis lanjut Studi Literasi Kesehatan 2019 di Universitas Hasanuddin yang menggunakan desain cross sectional (n=372). Data literasi gizi fungsional berasal dari kuesioner The Newest Vital Sign (NVS) berisi 6 pertanyaan mengenai label gizi yang telah diadaptasi. Data dianalisis secara univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariat (regresi logistik ganda). Hasil penelitian ini literasi gizi fungsional mahasiswa tidak adekuat (71,2%). Variabel mahasiswa dengan suku orang tua sama (p=0,027) dan rumpun keilmuan mahasiswa kesehatan (p=0,023) berhubungan signifikan dengan literasi gizi fungsional. Determinan sosial yang paling dominan berhubungan dengan literasi gizi fungsional yaitu mahasiswa dengan suku orang tua sama setelah dikontrol oleh variabel rumpun keilmuan (aOR=1,91; 95% CI 1,055-3,465). Berdasarkan hasil penelitian ini diperlukan upaya pengembangan edukasi terkait label gizi guna membantu mahasiswa dalam meningkatkan literasi gizi fungsional pada populasi berpendidikan.
Functional nutritional literacy is part of health literacy that focuses on the ability to understand basic nutritional information as a prerequisite for simple food literacy skills. This study aims to describe functional nutritional literacy and its relationship with social determinants (gender, parental ethnicity, pocket money, scientific background and access to health services) in Hasanuddin University undergraduate students in the 2018/2019 class year. This research is an advanced analysis of the 2019 Health Literacy Study at Hasanuddin University which uses a cross-sectional design (n=372). Functional nutritional literacy data comes from the Newest Vital Sign (NVS) questionnaire containing 6 questions regarding adapted nutritional labels. Data were analyzed by univariate, bivariate (Chi Square) and multivariate (multiple logistic regression). The results of this study showed that students' functional nutritional literacy was inadequate (71.2%). Variables of students with the same parental ethnicity (p=0.027) and the scientific group of health students (p=0.023) are significantly related to functional nutritional literacy. The most dominant social determinant related to functional nutritional literacy is students with the same parentage after being controlled by scientific family variables (aOR=1.91; 95% CI 1.055-3.465). Based on the results of this study, it is necessary to develop education related to nutrition labels to assist students in increasing functional nutritional literacy in educated populations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurul`Aidha Marlyana Dekatia
"Literasi gizi adalah kapasitas individu untuk memperoleh, memproses, dan memahami informasi gizi dasar yang diperlukan untuk membuat keputusan gizi yang tepat. Literasi gizi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat literasi gizi dan perbedaan proporsi tingkat literasi gizi berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, paritas, dukungan petugas kesehatan dan keterpaparan informasi pada ibu hamil di Kecamatan Racaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis desain studi cross-sectional. Data diambil menggunakan kuesioner mandiri pada 100 ibu hamil yang sehat dan bisa membaca serta menulis di Desa Jelegong dan Desa Bojongloa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi gizi fungsional, interaktif, maupun kritikal pada responden secara umum tergolong masih kurang. Terdapat perbedaan proporsi antara pendidikan dan pendapatan dengan tingkat literasi gizi total dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara variabel independen dengan tingkat literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal.
Nutritional literacy is an individual's capacity to acquire, process, and understand the basic nutritional information needed to make informed nutritional decisions. Nutritional literacy is divided into three groups, namely functional, interactive, and critical nutritional literacy. This study aims to describe the level of nutritional literacy and the difference in the proportion of nutritional literacy based on age, education, occupation, income, parity, support from health workers and information exposure to pregnant women in Racaekek District, Bandung Regency, West Java in 2022. This study uses a quantitative approach with type of cross-sectional study design. Data were taken using an independent questionnaire on 100 healthy pregnant women who could read and write in Jelegong Village and Bojongloa Village. The results showed that the level of functional, interactive, and critical nutritional literacy of the respondents in general was still low. There is a difference in the proportion between education and income with the level of total nutritional literacy and there is no significant difference between the independent variables and the level of functional, interactive, and critical nutrition literacy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nur Afifah
"Literasi gizi merupakan suatu kapasitas individu dalam memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi dan pelayanan gizi. Literasi gizi yang rendah dapat menghambat seseorang dalam membuat keputusan terkait gizi. Literasi gizi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat literasi gizi dan perbedaan proporsi tingkat literasi gizi berdasarkan tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, usia, dan paritas pada ibu hamil di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis desain studi cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner mandiri pada 92 ibu hamil yang sehat dan bisa membaca serta menulis di Puskesmas Kecamatan Cakung, Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dan Puskesmas Kelurahan Batu Ampar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi gizi fungsional, interaktif, maupun kritikal pada responden secara umum tergolong masih kurang dan terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pendidikan berdasarkan tingkat literasi gizi interaktif p=0,003; OR=9,412 dan kritikal p=0,039; OR=3,900.
Nutrition literacy is an individual capacity to acquire, process, and understand basic information and nutrition services. Low nutritional literacy can prevent a person from making nutritional decisions. Nutritional literacy is divided into three groups functional, interactive, and critical nutrition. This study aims to see the description of nutritional literacy rate and the difference of nutritional literacy rate based on family income level, education level, age, and parity of pregnant mother in East Jakarta. This research uses quantitative approach with cross sectional study design type. Data were collected using self administered questionnaires in 92 healthy pregnant women who could read and write at Cakung District Health Community Center, Kramat Jati District Health Community Center and Batu Ampar Sub district Health Community Center. The results showed that the level of functional, interactive, and critical nutritional literacy among respondents was generally still low and there was a significant difference between education level based on level of interactive nutrition literacy p 0,003 OR 9,412 and critical p 0,039 OR 3,900. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library