Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monika Oktaviarini
"Penelitian ini dilakukan karena melihat perkembangan TV lokal di Indonesia. Penelitian ini berawal dari Teori Normative media, khususnya teori tanggung jawab sosial. Dimana inti pemikirannya adalah: Siapa saja yang menikmati kebebasan juga memiliki tanggung jawab tertentu kepada masyarakat. Di mana dalam teori normatif media, dikemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : Kebebasan media, berarti bahwa media harus babas dari tekanan pemerintah atau kepentingan-kepentingan kekuasaan lainnya. Pluralitas kepemilikan, berarti menentang konsentrasi kepemilikan dan monopoli kontrol apakah pada negara atau industri media swasta. Dengan kata lain, prinsipnya bahwa sistem media tidak harus didominasi oleh sejumlah kepentingan pengontrol dan masyarakat mempunyai akses sebagai pengirim dan penerima media yang merefleksikan gagasan-gagasan mereka dan memenuhi kepentingan-kepentingan dan keperluannya. Keragaman Informasi, pendapat dan Kandungan Budaya. Hal ini berarti bahwa, media harus menggambarkan rangkaian hasil yang merefleksikan keragaman masyarakat, khususnya dalam dimensi-dimensi wilayah, pokitik, agama, etnis, budaya, dan lain sebagainya. Media harus terbuka untuk gagasan-gagasan dan gerakan baru serta memberikan akses yang kayak untuk kaum minoritas.
Pangkal keruwetan lahirnya tayangan televisi yang tidak sesuai dengan tradisi dan budaya lokal, sesungguhnya berawal dari konsep siaran televisi nasional. Pada era otonomi daerah, peran media massa makin urgen. Salah satu upaya yang harus dilakukan demi suksesnya otonomi daerah adalah mengoptimalkan peran institusi lokal nonpemerintah, seperti media massa. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionisme, pendekatan ini mengasumsikan bahwa semua pengetahuan diperoleh melalui konstruksi yang dalam kaca mata BMS TV dibentuk secara sosial. Konstruksi pengetahuan ini termasuk didalamnya pengetahuan terhadap realitas. Proses memahami yang dilakukan tidak secara otomatis dipandu oleh kekuatan-kekuatan alamiah manusia, tetapi dari kerjasama dan upaya aktif melalui hubungan antar manusia. Dari sini, penelitian yang dilakukan tidak bisa mengabaikan faktor dasar historikal dan kultural dari berbagai bentuk konstruksi dunia.
Penelitian ini mengambil kasus di BMS TV, televisi lokal yang ada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, di mana jangkauannya meliputi se-eks Karsidenan Banyumas (Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banjarnegara) bahkan menjangkau Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Tegal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan dalam memproduksi program acara di BMS TV dan untuk mengetahui apakah program yang diproduksi BMS TV telah mencerminkan/menggambarkan usaha pelestarian budaya lokal
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, pertama, pertimbangan yang digunakan oleh BMS TV sehingga suatu acara/tayangan dianggap layak untuk disampaikan kepada khalayak adalah mengandung unsur berita, sesuai dengan kode etik, tidak mengandung SARA. Dalam proses produksi ini baik komisaris maupun direksi tidak mempengaruhi terhadap diambilnya keputusan bahwa acara/tayangan tersebut akan ditayangkan atau tidak. Komisaris maupun direksi hanya memberi pengarahan namun tidak mengintervensi.
Kedua, berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab BMS TV dalam melestarikan budaya lokal, menurut pengamatan peneliti BMS TV sudah memproduksi acara-acara lokal, walaupun belum bisa dikatakan banyak, karena baru 30 persen tayangan lokal yang dimiliki BMS TV. Walaupun sudah memiliki tayangan lokal, namun penggunaan bahasa ibu (bahasa panginyongan) belum digunakan secara optimal. Hal ini sangat bertolak belakang dengan citra yang ingin diangkat oleh BMS TV adalah mengangkat bahasa panginyongan yang sudah hampir hilang. Hal ini terjadi karena, bahasa panginyongan yang ingin diangkat belum disiarkan dengan porsi yang lebih banyak. Hal ini tentunya tidak terlepas dari pengetahuan dari SDM yang ada tentang bahasa panginyongan itu sendiri. Implikasi Teoritis dari penelitian ini, yaitu bahwa televisi sebagai salah satu media massa yang memiliki penetrasi yang besar dalam rangka penyeragaman budaya.
"
2006
T22443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Gusti Aji
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk memberikan gambaran implementasi sistem siaran televisi berjaringan di Indonesia. Tesis ini mengambil objek penelitian Kompas TV, sebuah TV baru yang mengikrarkan diri sebagai televisi jaringan. Teori ekonomi politik Vincent Mosco menjadi teori utama penelitian ini dengan pemusatan perhatian pada aspek spasialiasi dan strukturasi. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis yang memandang struktur kepemilikan media televisi swasta di Indonesia amat dipengaruhi oleh kekuasaan modal (kapital). Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk dapat memberikan deskripsi yang komprehensif akan dinamika tersebut. Strategi penelitiannya ialah Studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Langkah Induk jaringan Kompas TV untuk bekerja sama, dalam hal ini mengakuisisi TV-TV lokal merupakan bentuk spasialisasi horizontal. Spasialisasi Horizontal dilakukan lewat proses Integrasi. Integrasi horizontal memungkinkan perusahaan mengonsolidasikan dan memperluas kontrol mereka dalam sektor tertentu produksi media dan memaksimalkan sumber daya ekonomi serta memperluasnya. Ekspansi Kompas TV ke yang mereka lakukan pada TV lokal di daerah merupakan upaya untuk memperluas jumlah khalayak serta jangkauan jaringan medianya. Selanjutnya Relasi antara induk dan anggota Jaringan dominasi terjadi dalam bentuk kendali induk terhadap jaringan. Dalam konteks lebih besar Kompas TV diposisikan sebagai Agen perubahan dalam Sistem Siaran Jaringan di Indonesia.

ABSTRAK
This Thesis aim to give description about implementation of network broadcasting system in Indonesia. This Thesis take Kompas TV as a Research object, new television station which declare itself as network television.political economy theory is the main theory with focused on spacialization and structuration aspect. This is a critical paradigm research which consider media ownership structure mainly affected by capital power. Qualitative approach used to describe comprehensive view about the phenomena. The method is case study.
This research got the data by indepth interview and document study. The result show that Kompas TV main network action to cooperate, in this case acquisition local televisions is the form of horizontal specialization. This is done by integration.
Horizontal Integrationallow corporate consolidate ang widening control of production and maximize economic resources.Kompas TV expansion to local TV is effort to expand audiences and extend the network. Relation between the main and network is about domination. In the larger context, Kompas TV can seen as agent of change in implementation of network broadcasting system in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library