Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Martha Elisa
Abstrak :
Penelitian ini berusaha mengetahui apakah logam mulia dapat digunakan sebagai alat lindung nilai dan safe haven di pasar saham. Jenis logam mulia yang diteliti di sini adalah emas, perak dan platinum, diukur dengan menggunakan data harian untuk harga emas, perak dan platinum dan juga data harian indeks harga saham gabungan (IHSG) selama 7 tahun terakhir, diolah dengan model regresi. Ditemukan hubungan yang negatif antara keduanya, artinya ketika harga saham jatuh, harga emas naik. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melindungi nilai aset mereka pada kondisi terjadi shock/guncangan. ......This study tried to determine whether the precious metal can be used as a hedge and a safe haven in the stock market. Types of precious metals studied here are gold, silver and platinum, measured using daily data for the price of gold, silver and platinum as well as the daily data of stock price index (CSPI) for 7 years, treated with the regression model. Found a negative relationship between the two, meaning that when the stock price falls, gold prices rose. This condition can be used by investors to hedge their assets on the condition occurs shock.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
Abstrak :
Perusahaan berencana mendirikan pabrik pengolahan dan pemurnian sebagai bagian dari pengembangan perusahaan.Untuk Pembuatan pabrik pengolahan tersebut mengacu kepada pabrik Perusahaan yang berada di Jakarta, karena sebagian besar prosesnya sama. Yang menjadi kendala pada proses pembuatan pabrik tersebut adalah acuan untuk pembangunan pabrik dalam hal ini Perusahaan ini tataletak Pabriknya baik dari satu divisi ke divisi lain maupun dari satu proses ke proses berikutnya penempatannya masih belum sesuai, dimana hal ini mengakibatkan aliran bahan dari satu tempat ke tempat menjadi lebih panjang dan waktu proses secara keseluruhan menjadi lebih lama serta menanggung beban biaya pegawai dan ongkos tak langsung. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk mengoptimalkan tataletak pabrik Pengolahan Logam mulia sesuai dengan kaidah yang benar. Dengan merancang tata letak pabrik sesuai dengan kaidah tata letak pabrik yang benar meliputi tataletak pabrik serta fasilitas pendukungnya, sehingga akan lebih optimal atau memperpendek jalur mutasi dari asal material sampai dengan tujuan, letak proses dari satu proses berikutnya serta jalur pengiriman barang dari asal material ke tujuan. Dengan mendata jumlah peralatan yang ada, layout perusahaan, frekwensi dan waktu tempuh aliran material/produk antar unit kerja, data Peta masalah tata letak pabrik dan faktor pendukung lainnya, sehingga didapatkan data untuk perubahan tataletak pabrik berdasarkan keterkaitan diagram. Sehingga diharapkan dengan mendapatkan tataletak pabrik dan layout yang baru dapat digunakan sebagai acuan perancangan pabrik yang baru.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51992
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Mahendiartha Putra
Abstrak :
Sampah elektronik semakin meningkat jumlah nya di masyarakat akibat intensifnya penggunaan alat elektronik individual seperti perangkat pintar serta peralatan elektronik penunjang lainnya. Dalam perakitannya, hampir seluruh perangkat elektronik ini memiliki tiga material utama yaitu logam ferrous, logam non ferrous, serta material non logam. Dikarenakan adanya bahaya, serta manfaat dari setiap material ini, maka dibuatlah sebuah rancang bangun alat eddy current separator skala kecil yang dapat memisahkan tiga material utama tersebut. Eddy Current Separator (ECS) meruapakan alat separasi yang dapat memisahkan material logam ferrous, logam non ferrous, dan non logam dengan cara menggunakan susunan magnet yang akan menghasilkan gaya eddy current. Berdasarkan gaya eddy current yang dapat memisahkan ini, maka dibuatlah sebuah rancang bangun dari alat eddy current separator dengan mengintegrasikan dua komponen utama yaitu drum magnet dan juga komponen sabuk konveyor. Sistem yang terintegrasi atas dua komponen ini akan melakukan feeding sampah elektronik yang telah dicacah dan akan membagi sampah yang tercampur menjadi tiga jenis sampah utama. Kemudian dilakukan pengujian atas alat yang telah dirancang dan dibangun dan didapatkan hasil percobaan bahwa alat dapat memisahkan material logam ferrous yang diwakilkan serbuk besi secara 100% dalam pengetesan individu, alat dapat memisahkan material logam non ferrous yang diwakilkan alumunium dan tembaga secara 100% dalam pengetesan individu, serta alat juga memisahkan material non logam yang diwakilkan oleh papan pcb secara 100% dalam pengetesan individu. Namun alat yang telah dibentuk ini masih diperlukan penyempurnaan lanjutan, dikarenakan alat hanya memiliki tingkat separasi sebesar 83,3% dalam pengetesan secara bersamaan atau pengetesan simultaneous dengan pemberian delapan buah sampel material. ...... Electronic waste is increasing in number in society due to the intensive use of individual electronic devices such as smart devices and other supporting electronic equipment. In its assembly, almost all of these electronic devices have three main materials, namely ferrous metal, non-ferrous metal, and non-metallic material. Due to the dangers and benefits of each of these materials, a small-scale eddy current separator was designed to separate the three main materials. Eddy Current Separator (ECS) is a separation device that can separate ferrous metal, non-ferrous metal, and non-metal materials by using a magnetic arrangement that will produce an eddy current force. Based on the eddy current that can separate this, a design is made of the eddy current separator by integrating two main components, namely the drum magnet and also the conveyor belt component. The integrated system of these two components will feed the chopped electronic waste and will divide the mixed waste into three main types of waste. Then testing was carried out on the tool that had been designed and built and the experimental results showed that the tool could separate ferrous metal material represented by iron powder 100% in individual testing, the tool could separate non-ferrous metal material represented 100% in aluminium and copper in individual tests. , and the tool also separates the non-metallic materials represented by the PCB board 100% in individual tests. However, this tool that has been formed still needs further refinement, because the tool only has a separation rate of 83.3% in simultaneous testing or simultaneous testing by giving eight material sample.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gracia Christie
Abstrak :
[ABSTRAK Bagi investor, obligasi pemerintah merupakan aset yang cenderung berisiko rendah, namun krisis hutang yang belum lama terjadi di Eropa membuktikan bahwa risiko tersebut sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, investor perlu mengetahui aset yang dijadikan sebagai hedge dan safe haven ketika terjadi penurunan pada perekonomian, khususnya pada pasar obligasi pemerintah Indonesia. Penelitian ini hendak menganalisis kemampuan logam mulia dan logam dasar sebagai instrumen hedging dan safe haven untuk pasar obligasi pemerintah, selama periode 2004-2013. Dengan menggunakan GARCH, penelitian ini menganalisis dua periode krisis, yaitu krisis keuangan dan krisis hutang Eropa, diperoleh bahwa logam mulia lainnya, khususnya perak mampu memberikan perlindungan bagi investor pada penurunan secara mendadak dalam perekonomian dibandingkan emas. Untuk logam dasar, tembaga, aluminium, dan nickel menunjukkan kemampuan yang lebih kuat sebagai safe haven dibandingkan logam mulia. Ditemukan bahwa memegang logam secara individu memberikan perlindungan yang lebih kuat dibandingkan dengan memegang portofolio logam. Terakhir, dengan menganalisis performa logam 20 hari setelah terjadi syok negatif pada harga obligasi, ditemukan bahwa perak merupakan logam yang memiliki performa terbaik.
ABSTRACT , Government bond is known to be low risk, but the recent debt crisis has proven that the risk is likely to happen. Therefore, investors have the necessary to know which asset could provide the protection from sudden decrease in the economy, specifically within the Indonesian government bond market. By analyzing 10 different metals during 2004-2013 this research aims to find potential hedging instruments and safe haven assets for the Indonesian government bond market. Using GARCH, this research analyzes two crisis periods, the financial crisis and European debt crisis, it was found that other precious metals, specifically silver, provide greater compensation for the bond market losses than gold. While industrial metals such as copper, aluminum, and nickel tend to outperform precious metals as hedge and safe haven at certain times. Also, holding the metals individually will offer a greater protection than in the form of portfolio and within analyzing the performance 20 days after an immediate negative bond price shock, it was shown that silver is the best performing metal within the period. ]
2015
S57809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library