Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yefta Moenadjat
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
617.11 YEF l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christantie Effendi
Jakarta: EGC, 1999
617.11 EFF p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djohansjah Marzoeki
Surabaya: Airlangga University Press, 1991
617.11 DJO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soep
"Perubahan-perubahan yang terjadi pada klien luka bakar akan menyebabkan perubahan body image. Penelitian ini dilakukan di Unit Luka Bakar RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, dengan tujuan untuk mengetahui persepsi klien luka bakar terhadap perubahan body image, dengan desain penelitian deskriptif eksploratif. Sampel yang dipergunakan sebanyak 10 (se13uIuh) responden berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30 % responden mempunyai persepsi yang positif terhadap luka bakar yang dialami ditandai dengan menerima keadaan, emosi stabil, percaya diri dan tidak menunjukkan keputusasaan. Sedangkan 70 % responden mempunyai persepsi yang negatif terhadap Iuka bakar yang dialami, ditandai dengan menolak keadaan, emosional, tidak percaya diri dan putus asa."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5046
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Laksita Jatismara
"ABSTRAK
Luka bakar kerap menimbulkan pengaruh negatif secara psikologis terhadap diri penderita. Kerusakan fisik yang dialami mengharuskan penderita berhadapan dengan kondisi-kondisi sulit dan menekan dalam kehidupannya. Penderita luka bakar yang mampu mengembangkan kemampuan resiliensinya dengan baik dapat menyesuaikan diri, bangkit, bahkan berhasil menjadi individu yang lebih baik. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan resiliensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi pada penderita luka bakar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi yang dilakukan pada tiga orang subjek penderita luka bakar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan resiliensi yang dimiliki oleh ketiga subjek berkembang baik dengan gambaran yang bervariasi.

ABSTRACT
Burn injury causes negative psychological effect in burn survivors. Physical disfigurement forces burn survivors to face difficult and stressful situation. Burn survivors who are capable to develop their resiliency abilities can adapt well, bounce back and hold out from the setbacks in their life. The purpose of this research is to give the description about resiliency abilities and factors afFecting resiliency among burn survivors. It uses qualitative approach with interview and observation techniques which are implemented to three people of burn survivors. The result of the research shows that resiliency abilities among three burn survivors have developed well with variation in each ability and factor description."
2010
S3545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monique Carolina Widjaja
"Luka bakar berat berhubungan dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas. Tatalaksana nutrisi pada luka bakar berat diutamakan pada pemberian nutrisi enteral dini (NED). Nutrisi enteral dini diberikan sedini mungkin setelah resusitasi tercapai, bermanfaat sebagai trophic feeding yang terbukti mencegah terjadinya atrofi vili-vili mukosa sebagai upaya mengatasi dampak hipoperfusi splangnikus. Pemberian nutrisi ditingkatkan bertahap sesuai asupan, toleransi, dan keadaan klinis pasien. Serial kasus ini terdiri dari tiga kasus dengan penyebab api dan satu yang disebabkan oleh listrik. Dua kasus dengan trauma inhalasi dan dua kasus dengan kegagalan ginjal akut (AKI). Dua kasus masuk pada hari pertama pasca trauma, dan dua kasus pada hari ke enam dan delapan pasca trauma. Keempat kasus masih dalam keadaan resusitasi cairan, sehingga pemberian nutrisi ditujukan untuk pemberian NED. Monitoring dilakukan pada klinis, asupan dan toleransi, dan laboratorium terutama darah perifer lengkap, elektrolit, analisis gas darah, laktat, albumin, dan fungsi ginjal.
Asupan keempat kasus tidak pernah mencapai total karena berulang kali dipuasakan untuk pembedahan. Aliran balik yang tinggi menunjukkan intoleransi saluran cerna sehingga perlu diberikan prokinetik. Pemberian antibiotik sebagai suatu kebutuhan mutlak perlu memperhatikan interaksinya dengan nutrien. Pemberian analgetika dan sedatif perlu memperhatikan interaksi dan efek terhadap kebutuhan nutrisi. Trombositopenia yang terjadi pada tiga kasus berhubungan dengan sepsis dan mortalitas. Koagulopati bersama dengan hipotermia dan asidosis menjadi komponen Triad of Death. Hiperlaktatemia harus dinilai bersamaan dengan parameter lain untuk menilai adanya hipoksia jaringan. Dua kasus berkomplikasi menjadi AKI, tatalaksana nutrisi memperhatikan terapi yang didapat pasien. Pemberian medikamentosa untuk perbaikan sirkulasi juga memperhatikan interaksi obat.

Severe burns associated with high morbidity and mortality. Nutritional management of severe burns priority on early enteral nutrition (EEN). Early enteral nutrition is given as early as possible after resuscitation achieved, useful as trophic feeding are proven to prevent the occurrence of mucosal villous atrophy as the effort to overcome the effects of splanchnic hypoperfusion. Providing appropriate nutrition intake gradually increased, due to tolerance, and clinical condition of patients. This case series consisted of three cases the cause of the fire and one caused by electricity. Two cases with inhalation injury and two cases with acute renal failure (ARF). Two cases admitted on the first day after trauma, and two cases in the sixth and eighth days after trauma. The four cases are still in a state of fluid resuscitation, thus giving nutrition aimed at giving EEN. Monitoring conducted in clinical condition, caloric intake and tolerance, and laboratories especially equipped peripheral blood, electrolytes, blood gases analysis, lactate, albumin, and kidney function.
Intake of four cases never reach the total due to repeated fasting for surgery. High-flow indicates that gastrointestinal intolerance should be given prokinetic agent. Giving antibiotics as an absolute necessity need to consider interactions with nutrients. Giving analgesics and sedatives need to consider interactions and effects on nutritional requirements. Thrombocytopenia occurred in three cases and mortality associated with sepsis. Coagulopathy with hypothermia and acidosis become components Triad of Death. Hyperlactatemia should be assessed in conjunction with other parameters to assess the presence of tissue hypoxia. Two cases complicated to AKI, nutritional management of patients gained attention therapy. Giving drug therapy for improved circulation also consider drug interactions.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yefta Moenadjat
Jakarta: Sagung Seto, 2016
617.11 YEF l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniati Septia
"Luka bakar merupakan kerusakan jaringan tubuh terutama kulit akibat trauma panas. Luka bakar paling banyak terjadi pada anak-anak karena kemampuan kognitif anak masih minimal dalam mengidentifikasi bahaya. Nyeri merupakan masalah keperawatan utama yang muncul pada luka bakar. Dalam mengatasi nyeri dapat dilakukan dengan teknik relaksasi nafas dalam yang merupakan terapi nonfarmakologi.
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menguraikan hasil analisis intervensi relaksasi nafas dalam dalam menurunkan intensitas nyeri pada anak. Metodelogi yang digunakan adalah studi kasus. Hasil dari analisis kasus didapatkan bahwa pemberian terapi teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk menurunkan skala nyeri pada anak dari skala 6 turun menjadi skala 4.

A burn is an injury to the body?s tissues caused by heat trauma. This wound occurs mostly to children because of their limitation in identifying hazards. During the medical care of burn, the pain appeared as the most common problem. One of the way to minimize the pain is by practicing deep-breathing relaxation as part of non-pharmacology therapy.
This paper aims to analyze the effect of deepbreathing in minimizing the intensity of the pain in children. This paper use case study as research methodology. Based on the analysis, practicing deep-breathing is effective in reducing the intensity of pain from scale 6 to 4.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
John Karlie
"ABSTRAK
Pendahuluan: Luka bakar merupakan suatu trauma yang sampai saat ini masih mempunyai angka kematian yang cukup tinggi di negara berkembang. Sampai saat ini unit luka bakar RSCM belum mempunyai sistem skoring baku yang digunakan sebagai alat bantu prognostik dalam memprediksi kematian secara objektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan suatu validasi eksterna dari skor BOBI yang merupakan salah satu sistem skoring terbaik berdasarkan dari hasil systematic review yang dipublikasikan pada tahun 2013. Metode: Penelitian dilakukan secara kohort retrospektif dengan menganalisa semua pasien yang dirawat di unit luka bakar RSCM pada periode 2012-2013. Skor prediksi yang digunakan yaitu skor BOBI, dimana skor ini dinilai dari tiga kriteria yaitu usia, luas luka bakar, dan trauma inhalasi. Hasil: Rata-rata usia pasien yaitu 28 tahun, rata-rata luas luka bakar sebesar 29 , trauma inhalasi didapatkan sebanyak 15,7 , dan total kematian sebanyak 17,7 . Pasien laki-laki didapatkan sebanyak 67,3 dan perempuan sebanyak 32,7 . Skor prognostik ini memberikan hasil prediksi yang cukup akurat dengan nilai analisis receiver operating characteristic ROC menunjukkan area under curve AUC sebesar 0,96 95 confidence interval : 0,94-0,99 . Konklusi: Angka kematian pasien luka bakar di RSCM masih cukup tinggi. Skor BOBI menunjukkan tingkat prediksi yang cukup akurat. Oleh karena itu, diharapkan skor ini dapat berguna sebagai alat bantu prognostik di unit luka bakar RSCM sehingga standar kualitas pelayanan dapat terus ditingkatkan.

ABSTRACT
Background Burns are an injury that has a high rate of death to nowadays especially in developing countries. Until now Cipto Mangunkusumo Hospital rsquo s Burn Unit does not have a scoring system that is used as a standard prognostic tool in predicting death objectively. This study aims to conduct an external validation of the BOBI score which is one of the best scoring system based on the results of a systematic review published in 2013. Method In a retrospective cohort we analysed all burn patients admitted between 2012 and 2013 to burn unit at Cipto Mangunkusumo Hospital. The prediction model using BOBI score, based on three criteria age, total burned surface area TBSA , and inhalation injury . Results Mean age was 28 years, mean TBSA was 29 , inhalation injury was 15,7 , and overal mortality was 17,7 . The men were 67,3 and the women were 32,7 . The model gave an accurate prediction of mortality. The receiver operating characteristic analysis demonstrated an area under the curve of 0,96 95 confidence interval 0,94 0,99 . Conclusion Overall burn mortality in RSCM was high enough. The mortality prediction model BOBI score demonstrated a good accuracy. This model is a helpful tool for outcome prediction in order to give a better quality of service. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T58730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak G. M Lahunduitan
"Sejak ditemukmmya obat-obatan antibiotika, telah terbukti bahwa antibiotika efektif mengendalikan infeksi bakterial. Namun dengan penggunaan yang irasional tampak pula kerugiannya yang tidak sedikit antara lain; resistensi kuman, penyebaran kuman non patogen menjadi patogen, reaksi anafilaktik dan masalah biaya yang tinggi. Masalah resistensi bakteri terhadap antibiotika mula-mula ditanggulangi dengan penemuan ohat-obatan golongan baru dan juga dengan mengupayakan modifikasi kimiawi terhadap obat-obat yang sudah ada. Sayangnya tidak ada yang dapat mengimbangi kemampuan bakteri patogen untuk membentuk resistensi.

Since the discovery of antibiotic drugs, it has been proven that antibiotics are effective in controlling bacterial infections. But with the use of irational It also appears that the disadvantages are not small, including; germ resistance, the spread of non-pathogenic germs into pathogens. anaphylactic reactions and cost problems tall. The problem of bacterial resistance to antibiotics was first overcome by the discovery of new classes of drugs and also by seeking modifications chemicals against existing drugs. Unfortunately, nothing can compensate for the ability of pathogenic bacteria to form resistance."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>