Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Disny Pratiwi
"
ABSTRAKPenelitian ini berfokus pada insidensi overeducation pada pekerja lulusan perguruan tinggi dan utilisasi keterampilan pada pekerja overeducated. Overeducation ndash; bekerja pada pekerjaan yang berkebutuhan pendidikan lebih rendah daripada yang dimiliki pekerja ndash; dapat memunculkan batasan bagi pekerja untuk dapat mengutilisasikan keterampilannya dengan optimal skill underutilization . Dengan menggunakan data survey dari 435 pekerja lulusan perguruan tinggi, ditemukan bahwa hanya seperempat dari pekerja overeducated yang melapor adanya keterampilan yang kurang terutilisasi. Hasil estimasi ekonometrik menunjukkan bahwa lulusan S2/S3 dan pekerja paruh waktu lebih berpeluang mengalami overeducation sedangkan pekerja pada perusahaan menengah atau besar berpeluang lebih rendah mengalami overeducation. Overeducation, skill underutilization, dan bekerja paruh waktu ditemukan menurunkan kepuasan kerja sedangkan memiliki pendidikan S2/S3 meningkatkan probabilitas kepuasan kerja.
ABSTRACTThis study focuses on overeducation incidence among graduates and the underlying skill utilization among the overeducated workers. Overeducation ndash working in a job below one rsquo s own level of education ndash can impose a limitation to worker rsquo s skill utilization. By using a survey data from 435 working graduates, it is found that among the overeducated workers, only a quarter of workers that report skill underutilization while the rest of them report no skills underutilization. Result from econometric regression on probability of overeducation suggests that having a Master Doctoral degree and working in a part time job increase the probability of being overeducated while working in a medium or large firm decreases the probability. Overeducation, skill underutilization, and working in a part time job are found to lower the probability of being satisfied with one rsquo s job while having a Master Doctoral degree increase the probability of overall job satisfaction."
2017
S67997
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yoshinta Kiranasari
"Migrasi tenaga kerja akan membuat penawaran tenaga kerja meningkat sedangkan permintaan tenaga kerja terbatas di daerah tujuan. Sehingga penawaran tenaga kerja tidak terpenuhi yang akan mengakibatkan bertambahnya pengangguran di daerah tujuan. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang menyebabkan kemungkinan untuk bermigrasi juga semakin besar. Seseorang dengan pendidikan tinggi tidak serta merta mendapatkan pekerjaan di daerah tujuan migrasi sebab gelar pada ijazah pendidikan tinggi yang diraih tidak lagi menjadi jaminan untuk mudah mendapatkan pekerjaan. Pasar tenaga kerja saat ini lebih memperhatikan perbedaan kualitatif saat mempekerjakan pendatang baru, seperti jurusan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jurusan pendidikan tinggi terhadap status pengangguran migran. Penelitian ini menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2021 dengan metode estimasi regresi logistik biner terhadap unit analisis angkatan kerja status migran risen dengan pendidikan terakhirnya adalah perguruan tinggi. Hasil penelitian menemukan bahwa jurusan Pendidikan memiliki risiko yang terkecil bagi migran untuk menganggur dibandingkan dengan jurusan Humaniora, STEM, dan Sosial. Sedangkan lulusan jurusan Sosial memili risiko terbesar untuk menjadi pengangguran dibanding dengan jurusan STEM, Pendidikan, dan Humaniora.
Labor migration will increase the supply of labor while the demand for labor is limited in the destination area. So that the supply of labor is not fulfilled, which will trigger increased unemployment in the destination area. The higher a person's level of education, the greater the possibility of migration. A person with higher education does not immediately get a job in the destination area of migration because the degree of higher education achieved is no longer a guarantee for getting a job easily. Today’s labor market pays more attention to qualitative differences when hiring new entrants, such as education majors. This study aims to determine the effect of graduate’s majors on migrant unemployment. This study uses data from National Labor Force Survey (Sakernas)-August 2021 using the binary logistic regression estimation method as the unit of analysis for the labor force status of migrants with graduate degrees. The results of the study found that education majors had the lowest risk of being unemployed among migrants compared to humanities, STEM, and social sciences majors. Meanwhile, graduates majoring in social sciences have the greatest risk of becoming unemployment compared to STEM, education, and humanities majors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Angela Shinta Puspitasari
"Bonus demografi dapat memberikan keuntungan atau kerugian bagi suatu negara. Di satu sisi, bonus demografi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain bonus demografi dapat menimbulkan mengancam pertumbuhan ekonomi negara. Salah satu risiko terbesar di negara dengan jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia adalah pengangguran. Lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi agen perubahan bagi Indonesia. Namun, penyerapan lulusan perguruan tinggi ke dalam dunia kerja masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pengangguran lulusan perguruan tinggi di Indonesia dengan menggunakan faktor ekonomi makro seperti inflasi, keterbukaan perdagangan, PDB per kapita, dan investasi asing. Penelitian ini menggunakan data panel dari 33 provinsi di Indonesia antara tahun 2010 hingga 2020. Model fixed-effect digunakan untuk mengestimasi pengaruh variabel independen terhadap pengangguran lulusan perguruan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengangguran lulusan perguruan tinggi dengan keterbukaan perdagangan, PDB per kapita, dan investasi asing langsung.
The demographic bonus could be a benefit or drawback for every country that experiences this situation. It would probably boost economic growth, but also, there is a risk of burdening the country for growth. One of the biggest risks in a country with a high population, like Indonesia, is unemployment. Higher education graduates should be the leading agents of change in Indonesia. However, the absorption of these higher education graduates into labor does not maximize. This study aims to capture the determinants of graduate unemployment in Indonesia by including macroeconomic factors such as inflation, trade openness, GDP per capita, and foreign direct investment. We utilize panel data used from 33 provinces in Indonesia between 2010 to 2020. The fixed effect model is employed to estimate the effect of these independent variables on graduate unemployment. The result shows a significant relationship between graduate unemployment and trade openness, GDP per capita, and foreign direct investment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library