Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fenylia Nurshakira Putri Kusuma
"Industri fintech di Indonesia tumbuh pesat didorong oleh percepatan digitalisasi selama pandemi dan pendanaan yang positif pada kategori Fintech di ASEAN. Sebagai negara berkembang dengan jumlah populasi unbanked yang tinggi, penggunaan m-payment berpotensi membantu tercapainya inklusi keuangan melalui kemudahan akses terhadap layanan keuangan yang bermanfaat dan terjangkau. Studi ini menggabungkan UTAUT2 dan ECM untuk memahami faktor yang secara signifikan memengaruhi intensi penggunaan m-payment secara berkelanjutan di kalangan Gen Z sebagai target pelanggan potensial di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa intensi penggunaan m-payment berkelanjutan secara positif dipengaruhi oleh Habit, Hedonic Motivation, Satisfaction, Facilitating Condition. Terdapat pula pengaruh tidak langsung dari Performance Expectancy terhadap intensi penggunaan berkelanjutan melalui mediasi variabel Satisfaction. Selain itu, studi menemukan peran mediasi Performance Expectancy pada hubungan Effort Expectancy dan Confirmation terhadap Satisfaction.

Indonesia’s fintech industry is rapidly growing, driven by the acceleration of digitalization during the pandemic and positive investor engagement in the Fintech category in ASEAN. As a developing country with a large unbanked population, the use of m-payments has the potential to help improve financial inclusion through better access to useful and affordable financial services. This study combines UTAUT2 and ECM to investigate factors that significantly influence the continuance intention in using m-payments among Gen Z as potential target customers in Indonesia. The findings showed that continuance intention to use mpayments was positively influenced by Habit, Hedonic Motivation, Satisfaction, Facilitating Condition. There is also an indirect effect of Performance Expectancy on continuance intentions through the mediation of the Satisfaction. In addition, the study found the mediating role of Performance Expectancy in the relationship between Effort Expectancy and Confirmation on Satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafania Kinasih Rus Effendi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat perilaku terhadap adopsi bank digital, terutama ditinjau oleh teori penerimaan teknologi, norma subjektif, konfirmasi keamanan dan risiko Covid-19 yang dirasakan. Model ini dibangun untuk mengevaluasi 9 hipotesis. Penelitian ini menggunakan survei online dan purposive sampling, sehingga 155 responden dikumpulkan dari generasi Z dan Y Indonesia. Kemudian, datadianalisis oleh SEM-PLS dan hasilnya menunjukkan 4 dari 9 hipotesis yang didukung, yaitu perceived usefulness, perceived Covid-19 risk, dan security confirmation tidak secara positif mempengaruhi niat perilaku terhadap adopsi bank digital. Studi ini menemukan bahwa variabel perceived usefulness tidak memediasi hubungan antara kemudahan penggunaan yang dirasakan terhadap niat perilaku dan subjective norms terhadap niat perilaku. Temuan penelitian ini menguntungkan penyedia bank digital dengan memahami faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan meningkatkan atau mengurangi kinerja produk untuk mengevaluasi pendekatan konsumen agar mereka lebih tertarik dalam memilih produk brand. Terlepas dari keterbatasan, diharapkan bahwa hasilnya dapat digunakan untuk perbaikan lebih lanjut dalam subjek. 

This study aims at identifying and analyzing factors that influence the behavioral intention towards digital banksadoption, particularly reviewed by technology acceptance theories, subjective norms, security confirmation and perceived Covid-19 risk. The model was constructed to evaluate 9 hypothesis. This study uses online survey and purposive sampling, resulting 155 respondents were collected from generation Z and Y of Indonesia. Further, data was analyzed by SEM-PLS and the results demonstrated 4 out 9 hypotheses supported, namely perceived usefulness, perceived Covid-19 risk, and security confirmation does not positively affects behavioral intention towards digital banks adoption. Also, it was found that perceived usefulness does not mediates the relationship between both perceived ease of use towards behavioral intention and subjective norms towards behavioral intention.  The findings of this study benefits the digital bank providers by understanding the factors that can increase societal awareness and enhance or reduce product performance to evaluate consumer approach in order for them to be more interested in choosing brand products. Despite the limitation, it is hoped that the result may be used for further improvement in the subject."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafid Edi Putra
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen saat menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) pada sistem pembayaran seluler di Indonesia. Dengan munculnya pembayaran seluler QRIS, transaksi di banyak area bisnis, terutama di toko, telah terganggu. Dari pembayaran tunai dan EDC (Electronic Data Capture), sudah menjadi hal umum di Indonesia menggunakan pembayaran QR dengan QRIS. Sebuah tinjauan komprehensif dari literatur ilmiah menunjukkan pengembangan model perilaku yang menjelaskan preferensi untuk menggunakan QRIS. Penelitian ini menggunakan sampel berusia 17-30 tahun yang tergolong pengguna mobile payment aktif yang rutin menggunakan QRIS dalam bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel dengan menganalisis tipe kuantitatif dengan desain penelitian konklusif dan deskriptif. Penelitian ini menggunakan model penerimaan teknologi (TAM) untuk membentuk perilaku yang berbeda tergantung pada penggunaan pengguna dari setiap metode pembayaran yang ditawarkan. Wawasan dan dampak pada manajemen memberikan alternatif untuk menjalankan bisnis. Penelitian ini menggunakan SmartPLS karena fokus penelitian adalah menganalisis hubungan antara konstruk, bukan menganalisis model. Hasil empiris menunjukkan bahwa kenyamanan dan kecepatan yang diakui merupakan hambatan penting dalam proses pembayaran, seiring dengan niat perilaku pengguna terhadap pembayaran QRIS. Hambatan potensial lainnya termasuk pemilihan pembayaran seluler di dalam toko, ketidaktahuan konsumen terhadap QRIS, kebiasaan lama, citra, dan inovasi pribadi dari layanan dan kebutuhan pengguna yang dapat diterima secara sosial.

The purpose of this study is to analyze the factors that influence consumer preference when using QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) in Indonesian mobile payment systems in-store. With the advent of QRIS mobile payments, transactions in many areas of the business scene, especially in stores, have been disrupted. From cash and EDC (Electronic Data Capture) payments, it has become common in Indonesia to use QR payments with QRIS. A comprehensive review of the scientific literature shows the development of a behavioral model that explains the preference for using QRIS. This study uses a sample of 17-30 years old classified as active mobile payment users who regularly use QRIS in their business. This research aims to seek relationships between two variables by analyzing a quantitative type with conclusive and descriptive research design. This study uses technology acceptance model (TAM) to form different behaviors depending on the user's usage of each payment method offered. Insights and impacts on management provide an alternative to operating a business.This research uses SmartPLS since the focus of the research is to analyze the relationship between construct, not analyzing a model. Empirical results show that the recognized convenience and speed constitutes an important barrier to the payment process, along with the behavioral intention of users towards the QRIS payment. Other potential obstacles include in-store selection of mobile payments, consumer ignorance of QRIS, old habits, image, and personal innovativeness of users' socially acceptable services and needs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library