Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Tangkeliku, Agustinus Sem Porak
"Disertasi ini mengkaji perkembangan judi dalam ritual adu kerbau (ma’pasilaga tedong) dalam upacara pemakaman rambu solo’ di Tana Toraja dan Toraja Utara. Perkembangan judi dalam atraksi ma’pasilaga tedong yang menggambarkan perubahan dalam masyarakat Toraja baik itu perubahan struktur sosial dan juga perubahan ritual. Pelaksanaan upacara rambu solo’ yang semakin mewah menjadi fenomena akan perubahan yang sedang terjadi dalam masyarakat Toraja. Perkembangan judi dalam permainan adu kerbau dapat menjadi jendela untuk melihat perubahan sosial dan kebaharuan dalam ritual. Ma’pasilaga tedong tidak bisa dilepaskan dari ritual rambu solo’ karena kerbau dan permainan adu kerbau bagian dari ritual. Selama kerbau masih ada kerbau dan menjadi hewan kurban dalam upacara rambu solo' adu kerbau akan selalu ada dalam rambu solo’. Permainan selalu terbuka pada tindakan judi yang dapat melahirkan pranata baru. Pertanyaan yang bisa diajukan terhadap fenomena ini adalah bagaimana perubahan tersebut terjadi dan bagaimana para aktor berperan sebagai agen perubahan? Data diperoleh melalui penelitian dengan menggunakan metode etnografi yang menekankan observasi terlibat dan wawancara mendalam. Melalui observasi peneliti terlibat dalam ritual dan hadir dalam arena judi. Data-data observasi diperkuat dan dilengkapi melalui wawancara mendalam dengan para tokoh adat dan pelaku ritual serta aktor judi. Data lapangan juga diperkaya dengan penelusuran literatur. Data dianalisa berdasarkan perspektif ritual sebagai proses perubahan sosial. Ritual adalah tindakan untuk memberi penghormatan kepada yang meninggal yang bisa menguatkan ikatan para pelaku ritual dengan para leluhur. Fungsi ritual juga memperkuat ikatan sosial di antara pelaku ritual. Selanjutnya tindakan pengorbanan yang selalu menyertai ritual menjadi sarana (kendaraan) untuk mempresentasikan status sosial dan mengkonstruksi pranata judi.
This dissertation discusses the development of gambling in the buffalo fighting ritual (ma'pasilaga tedong) in the rambu solo' funeral ceremony in Tana Toraja and North Toraja. The development of gambling in the ma'pasilaga tedong attraction depicts changes in Toraja society, both changes in social structure and also changes in rituals. The increasingly luxurious implementation of the rambu solo' ceremony is a phenomenon that reflects the changes that are taking place in Toraja society. The development of gambling in buffalo fighting games can be a window to see social changes and newness in rituals. Ma'pasilaga tedong cannot be separated from the rambu solo' ritual because buffalo and buffalo fighting games are part of the ritual. As long as there are still buffaloes, and they are sacrificial animals in the rambu solo ceremony, buffalo fighting will always be in rambu solo'. The game is always open to gambling actions that can give birth to new institutions. The questions that can be asked about this phenomenon are how does this change occur, and how do actors act as agents of change? Data was obtained through research using ethnographic methods, which involved observation and in-depth interviews. Through observation, researchers were involved in rituals and were present in the gambling arena. Observational data is strengthened and complemented through in-depth interviews with traditional leader ritual practitioners and gambling actors. Field data was also enriched by literature searches. Data were analyzed based on the perspective of ritual as a process of social change. Rituals are actions to pay respects to the dead which can strengthen the bonds of ritual practitioners with their ancestors. The ritual function also strengthens social ties between ritual practitioners. Furthermore, the act of sacrifice that always accompanies the ritual becomes a means (vehicle) for presenting social status and constructing gambling institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Abigail Dalame
"Penelitian ini mengkaji praktik perjudian dalam Ma’Pasilaga Tedong di Toraja Utara menggunakan kerangka Kriminologi Budaya dengan metode kualitatif. Metode penelitian melibatkan wawancara mendalam dengan informan kunci, termasuk pemangku adat, masyarakat lokal, dan partisipan perjudian. Selain itu, observasi langsung dilakukan selama rangkaian upacara Rambu Solo’ untuk memahami konteks dan dinamika sosial dalam pelaksanaan Ma’Pasilaga Tedong. Temuan menunjukkan bahwa perjudian kini menjadi bagian dari ritual, meskipun awalnya tidak ada dalam tradisi asli. Perjudian berfungsi sebagai hiburan dan memperkuat ikatan sosial, tetapi menghadapi tantangan penegakan hukum karena partisipasi polisi dan perlindungan sosial dari komunitas. Pergeseran ini dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti modernisasi dan kebiasaan sabung ayam yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi masyarakat Toraja, termasuk peran pemangku adat dan pengaruh migran, turut berkontribusi pada integrasi perjudian dalam ritual. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya memahami dinamika perubahan budaya dalam konteks lokal, di mana norma-norma baru berkembang sebagai respons terhadap interaksi antara tradisi lokal dan pengaruh eksternal. Perubahan ini mencerminkan pergeseran norma kebudayaan dalam masyarakat Toraja, di mana elemen-elemen baru diintegrasikan ke dalam praktik tradisional mereka.
This research examines the practice of gambling in Ma’Pasilaga Tedong in North Toraja using a Cultural Criminology framework and qualitative methods. The research methods included in-depth interviews with key informants, such as traditional leaders, local community members, and gambling participants. Additionally, direct observations were conducted during the Rambu Solo' ceremonies to understand the context and social dynamics of Ma’Pasilaga Tedong. Findings indicate that gambling has now become part of the ritual, although it was originally not present in the traditional practices. Gambling serves as entertainment and strengthens social bonds but faces challenges in law enforcement due to police participation and social protection from the community. This shift is influenced by external factors such as modernization and the pre-existing practice of cockfighting. Furthermore, changes in the social and economic structure of Toraja society, including the role of traditional leaders and the influence of migrants, have contributed to the integration of gambling into the ritual. This study also highlights the importance of understanding the dynamics of cultural change in a local context, where new norms develop in response to the interaction between local traditions and external influences. These changes reflect a shift in cultural norms within Toraja society, where new elements are integrated into their traditional practices."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library