Hasil Pencarian  ::  Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Jazuli, author
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39845
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Marjuki Zulziar, author
Sampel La0.67Ba0.33Mn1-xNixO3 dengan x = 0.0 ; 0.1 ; 0.2 ; 0.4 dari bahan La2O3, BaCO3, MnCO3, dan NiO disintesis dengan menggunakan metode solid state reaction. Keempat bahan dasar tersebut dihaluskan dengan menggunakan Planetary Ball Milling selama 25 Jam , dikompaksi, dikalsinasi dengan suhu 8000 selama 10 jam dan di...
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43982
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Radias Ependi, author
Sampel La0,5Ba0,5Mn1-xTixO3 dengan x = 0 ; 0.05 ; 0.10 dan 0.15 dari bahan dasar La2O3, BaCO3, MnCO3, dan TiO2 disentesis dengan menggunakan metode mechanical alloying. Keempat bahan dasar tersebut dicampur dengan menggunakan Planetary Ball Milling selama 25 jam, dikompaksi, kalsinasi pada suhu 8000C selama 10 jam dan disintering pada...
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T33749
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Arifni, author
Paduan senyawa perovskite La0,85Ba0,15Mn1-xTixO3 dengan komposisi x = 0,0; 0,1; 0,15; dan 0,2 dibuat dengan mensintesis bahan dasar La2O3, MnCO3, BaCO3, dan TiO2 dengan metode Mechanical Alloying. Keempat bahan dasar tersebut dicampur dengan menggunakan Planetary Ball Milling selama 25 jam, dikalsinasi dengan suhu 800oC selama 10 jam, dikompaksi, dan di...
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T33753
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Marisza Afrilyna, author
Sampel La0,67Ba0,33Mn1-xTixO3 dengan x = 0; 0,02; 0,04 dan 0,06 dari bahan dasar La2O3, BaCO3, MnCO3, dan TiO2 disentesis dengan menggunakan metode mechanical alloying. Identifikasi fasa dilakukan dengan menggunakan difraksi sinar X dan refinement GSAS diperoleh single phase dengan struktur kristal monoklinik. Pengukuran terhadap nilai resistansi dan magnetoresistansi (MR) sampel...
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T33751
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Winarsih, author
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai karakteristik magnetoresistansi dan efek magnetokalorik (MCE) material La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 (x = 0; 0,01; 0,03; 0,05; 1). Material La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 termasuk ke golongan perovskite manganites dengan struktur umum AMnO3 (A = logam tanah jarang trivalen dengan dopan ion divalen seperti Sr, Ba, Ca, dsb). Rietveld analysis hasil karakterisasi XRD...
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46440
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Kamila, author
Telah dilakukan penelitian pengaruh doping Ag terhadap sifat listrik dan efek magnetoresistansi material La0,8-xAgxCa0,2MnO3 x = 0; 0,05; 0,1; 0,15. Material disintesis dengan metode sol-gel dan disintering pada temperatur 900 oC selama 24 jam. Material lanthanum manganit telah banyak diteliti karena memiliki sifat-sifat yang menarik, baik dalam segi struktural, sifat...
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Redo Ramadhan, author
Telah dilakukan sintesis bahan magnetik La0.67Ca0.33MnO3 (LCMO) serta La0,7(Ba1-xCax)0,3MnO3 x = 0,01; 0.03; 0.05 (LBCMO) dengan metode reaksi padatan untuk kemudian dilihat pengaruhnya terhadap parameter kisi, sifat magnetoresistansi, serta efek magnetokalorik. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa seluruh sampel memiliki fasa tunggal dan pergeseran puncak terdeteksi akibat penambahan doping kalsium....
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45062
UI - Tesis (Membership)  Universitas Indonesia Library
cover
Dudung Abdu Kodir, author
Semakin lama waktu milling maka akan diperoleh ukuran butir yang lebih halus. Hal ini membuktikan bahwa apabila butiran semakin kecil, maka berakibat luas permukaan kontak antar butir semakin besar yang berarti pula porous bahan ini semakin kecil sehingga konduktivitas bahan semakin baik ditandai dengan berkurangnya resistivitas bahan ini. Resistivitas meningkat seiring dengan peningkatan lama pemanasan. Hal...
Universitas Indonesia, 2006
T20679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library