Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akbar Priyono
"Jawa adalah suku mayoritas di negara Indonesia, beragam kreasi dan kearifan terlahir di komunitas ini. Ada satu hal yang menjadi acuan dalam kehidupan bermasyarakat yakni moralitas dalam kepemimpinan. Di dalam Serat Kalatidha disinggung moralitas kepemimpinan yang kian merosot dan memicu huru-hara. Dalam tulisan ini akan dibahas peristiwa Dombreng, sebuah peristiwa berupa hukuman yang dilahirkan oleh rakyat di pinggiran pantai utara Jawa (eks Karisidenan Pekalongan: Tegal, Brebes, dan Pemalang) tahun 1945. Dombreng adalah hukuman bagi pemimpin yang lalim dan korup serta meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Peristiwa Dombreng seolah merepresentasikan makna yang tersirat di dalam Serat Kalatidha karya Ranggawarsita (1802-1873). Melalui pendekatan Linguistik akan dilakukan analisis terhadap dua kasus yang berbeda zaman ini.
......
Javanese is a majority tribe in Indonesia. Creation and wisdom were born in this comunity. There is one thing to be a reference in their community life, which is morality of leadership. In Serat Kalatidha which was written in leadership morality was decreased and chaos. In this writing will discuss about an event of Dombreng punishment, it was born by “Pantura” „North Central Java‟ Peoples (Eks Karisidenan Pekalongan: Pemalang, Tegal, Brebes). Dombreng is the punishment for a bad leader, corruptly, and who leave humans value. The Dombreng event is representation a means is written in Serat Kalatidha. Linguistic approximation method will be used to analize on two these different cases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Chaerunnissa
"Instagram merupakan media sosial terpopuler yang digunakan untuk berbagi foto dan video. Saat ini Instagram menjadi sarana mengekspresikan diri dan memublikasikan karya. Salah satu bentuk karya yang dibagikan yaitu Instapoetry atau puisi Instagram. Instapoetry begitu digemari oleh kalangan muda berkat tema-temanya yang sesuai selera kaum muda, seperti cinta dan isu kesehatan mental. Meskipun Instapoetry menjadi fenomena populer, masih sedikit penelitian tentang Instapoetry, Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti mengenai Instapoetry. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanda yang terdapat pada unggahan Instapoetry akun Instagram @missclaralouise dan menganalisis makna yang disampaikan oleh unggahan tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan model analisis deskriptif. Teori yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori semiotika Peirce dalam van Zoest dan Sudjiman (1992), teori semiotika Saussure (1967) dalam Busse (2009) serta teori semantik Ullmann (2014). Berdasarkan hasil analisis kelima data, ikon dapat ditemukan pada kelima data tersebut, indeks ditemukan pada data kedua dan ketiga, serta simbol ditemukan pada data pertama sampai data keempat. Hampir semua unggahan mengandung makna referensial, kecuali data kelima yang memiliki makna kontekstual. Makna yang disampaikan oleh data tersebut bermacam-macam, seperti tentang kebahagiaan, cinta, kehidupan. Pada unggahan puisi Instagram (Instapoetry) akun @missclaralouise mengandung pesan motivasi.
......
Instagram is the most popular social media for sharing photos and videos. Currently, Instagram is a platform of self-expression and publishing works. One form of work that is shared is Instapoetry or Instagram poetry. Instapoetry is very popular with young people due to its themes that suit young people's tastes, such as love and mental health issues. Although Instapoetry has become a popular phenomenon, there is still little research on Instapoetry. Therefore, the authors are interested in researching Instapoetry. This study aims to identify the signs contained in the Instagram account @missclaralouise posts and analyze the meaning conveyed by the posts. The method used in this study is a qualitative method with a descriptive analysis model. The theory used in analyzing the data is Peirce's theory of semiotics in van Zoest and Sidjiman (1992), Saussure's theory of semiotics (1967) in Busse (2009), and Ullmann's theory of semantics (1977). Based on the results of the analysis of the five data, icons can be found in the five data, the index is found in the second and third data, and symbols are found in the first to fourth data. Almost all uploads contain referential meaning, except for the fifth data which has contextual meaning. The meanings conveyed by the data vary, such as about happiness, love, and life. In the Instapoetry posts, the @missclaralouise account contains a motivational message."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Maurilla
"Terdapat banyak kosakata bahasa Jepang yang memiliki makna lebih dari satu namun makna-makna tersebut masih saling berhubungan yang disebut sebagai polisemi (多義語; tagigo). Verba wakaru merupakan salah satu contoh kata berpolisemi. Adanya perbedaan pada makna verba wakaru sering menimbulkan kesalahan dalam penerjamahan ke dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terhadap berbagai makna pada verba wakaru. Penelitian ini berfokus pada komponen makna pada verba wakaru. Data penelitian diambil dari drama Jepang periode tahun 2015-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa verba wakaru sebagai polisemi memiliki tujuh buah makna dan setiap makna mengandung komponen makna yang berbeda, yaitu `pemahaman terhadap suatu hal`, `sesuatu hal menjadi jelas`, `rasa empati`, `pernyataan setuju`, `mengetahui informasi`, `mengerti apa yang diucapkan`, `mengenali seseorang`. Selain dapat dijelaskan dengan kata `tahu` dan `paham`, verba wakaru juga dapat dijelaskan dengan kata `mengenali`, `berempati`, dan juga kata `setuju` tergantung pada komponen makna yang dikandungnya.

There are many Japanese vocabularies that have more than one meaning but the meanings are still interconnected which is called polysemy (多 義 語; tagigo). Verb wakaru is an example of the word that polysemics. Differences in the meaning of verb wakaru often lead to errors in translation into Indonesian. Therefore, research needs to be done on various meanings on verb wakaru. This research focuses on the meaning components of meaning in verb wakaru. The research data was taken from Japanese drama period 2015-2019. The research method used is a qualitative method. The results showed that verb wakaru as polysemics had seven meanings and each meaning contained different meaning components, namely `understanding of something`, `things become clear`, `empathy`, `statement of agreement`, `know some information`, `understand what is said`, `recognize someone`. Besides being able to be explained with the words 'know' and 'understand', wakaru verbs can also be explained with the words 'recognize', 'empathize', and also the word 'agree' depends on the meaning components contained."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Afina Mahardhikaning Emas
"Skrispi ini membahas struktur dan makna tradisi lisan Nini Thowong. Nini Thowong adalah tradisi lisan yang terdapat di Desa Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Tradisi ini berpusat pada permainan boneka menyerupai manusia yang dirasuki roh. Nini Thowong ada sejak tahun 1938, tetapi dalam perkembangannya tradisi ini beberapa kali harus terhenti karena faktor situasi sosial dan bencana alam. Atas dasar itu, penulis ingin melihat lebih lanjut alasan masyarakat memertahankan tradisi yang sudah langka tersebut.
Penulis menggunakan metode folklor holistik dan melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data. Sumber data didapat dari hasil wawancara, pengamatan, dan studi literature. Penulis melakukan analisis dengan memaparkan struktur pertunjukan Nini Thowong dan maknanya bagi masyarakat pemilik kebudayaan. Sebagai hasil, keinginan untuk memertahankan warisan nenek moyang adalah alasan utama masyarakat memertahankan Nini Thowong tradisi.
......This thesis elaborates the structure and meaning of Nini Thowong as an oral tradition. Nini Thowong is an oral tradition that comes from Panjangrejo village, Pundong, Bantul, Yogyakarta. This tradition is centered on human like doll that is possessed by a spirit. Nini Thowong exist since 1938, but on its development this tradition has to be stopped for a while due to social situation and natural disaster. On that basis, the authors want to see further reason of why society maintains this rare tradition.
The author uses a holistic folklore method and conducts field research to collect data. Sources of data obtained from interviews, observations, and literature studies. The author conducted an analysis by describing the structure of Nini Thowong performances and their significance for the society of culture owners. As a result, the desire to preserve the inheritance of the ancestors is the main reason why society retains Nini Thowong tradition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sofia Widianingsih
"Topik penelitian ini adalah penerjemahan metafora. Penelitian ini membahas mengenai metafora kepala dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Korpus data yang digunakan untuk penelitian ini adalah novel Amba karya Laksmi Pamuntjak yang terbit pada tahun 2013 dan novel Alle Farben Rot yang diterjemahkan oleh Martina Heinschke yang terbit pada tahun 2015. Masalah penelitiannya adalah bagaimana penerjemahan metafora kepala dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman dan apakah metafora kepala yang ada pada teks sumber diterjemahkan kembali menjadi metafora pada teks sasaran. Metode penelitian ini adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-kontrastif. Teori yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah teori metafora yang diuraikan oleh Kurz dan teori komponen makna yang diuraikan oleh Larson. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat 11 metafora ldquo;kepala rdquo; yang disandingkan dengan kata lain tidak diterjemahkan menjadi metafora kembali pada bahasa Jerman. Meskipun begitu, makna yang dimiliki oleh frasa dengan metafora ldquo;kepala rdquo; tetap sepadan. Satu frasa dengan metafora ldquo;kepala rdquo; tetap diterjemahkan menjadi metafora dalam bahasa sasaran.

The topic of this research is the translation of metaphor. This research attempts to explain the metaphor of kepala in Bahasa which is translated into German. The data corpus used for this research is the novel Amba by Laksmi Pamuntjak published in 2013 and the novel Alle Farben Rot translated by Martina Heinschke published in 2015. The research problem is how the metaphorical translation of kepala in Bahasa to German and whether the metaphor of kepala in the source text is translated back into a metaphor in the target text. This research method is literature study with descriptive contrastive approach. The theory used to do this research is the metaphorical theory explained by Kurz and the theory of meaning components described by Larson. The result shows that 11 metaphors of kepala juxtaposed with other words and not translated into a metaphor back in German. However, the meaning possessed by the phrase with the metaphor of kepala remains substansial. A phrase with a metaphor kepala remains translated into a metaphor in german. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizaldi Kamil
"ABSTRACT
Sistem tata bahasa merupakan salah satu cara untuk membaca sebuah ruang kota. Citra sebuah lingkungan dibaca melalui dua arah, pengamat selaku subjek dan lingkungan sebagai objek. Melalui cara ini kota dibaca melalui struktur ruang kota yang terjadi melalui pola-pola dan makna tertentu oleh pengamat. Letak papan reklame billboard merupakan salah satu elemen dalam ruang kota dan salah satu cara sebagai objek pengamatan yang dilakukan melihat sistem tata bahasa sebuah kota. Papan reklame yang berada di Kawasam Pancoran Jalan Jendral Gatot Subroto merupakan studi kasus ruang kota yang dapat diamati melalui cara identifikasi, struktur, dan makna dengan menggunakan prinsip konotasi oleh pengamat secara subjektif untuk membaca sistem tata bahasa ruang kota melalui letak papan reklame. Melalui metode ini, manusia tidak hanya memaknai semiotik melalui isi dari papan reklame, namun keberadaan reklame dapat dimaknai oleh manusia.

ABSTRACT
Grammar system is one of the ways to read a city space. An image of an environment is read through directions, with observers as the subjects and nature as the object. Through such spatial process, the city is read by assessing city space structure that consists of patterns, and thus, certain meanings. Billboards, as one of the elements in urban space, becomes one of the observed objects in reading the grammar of a city. The billboards in Kawasan Pancoran Jendral Gatot Subroto is chosen as a case study, assessed by ways of identification, structure, and meaning using the principle of connotation in the subjective eyes of the observers. Using this method, human is not only interpretating semiotics through the content of billboards, but the presence of billboard itself can be significant to people. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habib Rahmatdio Denel
"Perkembangan teknologi mampu untuk membantu pekerjaan manusia. Terkhusus pada media sosial berperan sebagai membantu komunikasi antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Setiap media sosial mempunyai pemahaman tersendiri bagi penggunanya. Instagram dan YouTube merupakan media mengunggah foto dan video serta berbagi sesama penggunanya. Pukul Dua Malam hadir sebagai pengguna media sosial yang memanfaatkan sebagai wadah karya. Karya yang diunggah pada media sosial merupakan karya yang berprinsip overthinking. Overthinking merupakan suatu pemikiran lebih yang dialami oleh setiap individu. Pukul Dua Malam mempunyai tim di mana mereka mempunyai makna yang berbeda-beda terhadap akun tersebut. Lebih lanjut, adanya media sosial yang digunakan membuat ideologi media terhadap media sosial yang digunakan menjadi bervariasi.
......The development of technology is able to help human work. especially in social media, it plays a role as helping communication between individuals, individuals with groups, and groups with groups. Every social media has its own understanding for its users. Instagram and YouTube are media for uploading photos and videos and sharing among their users. Pukul Dua Malam is present as a social media user who uses it as a forum for work. Works uploaded on social media are works with the principle of overthinking. Overthinking is a thought that is experienced by each individual. Pukul Dua Malam has a team where they have different meanings to the account. Furthermore, the existence of social media that is used makes the media ideology towards social media vary."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Sofyan
"Kemajuan teknologi membuat masyarakat menjadi mudah mengakses komik secara online. Tulisan ini menjabarkan praktik membaca online komik Tahilalats dalam LINE Webtoon. Komik Tahilalats merupakan komik komedi yang berdasar dari kejadian-kejadian yang sering dialami oleh masyarakat. Dalam praktik membaca online ekspresi dari pembaca diungkapkan melalui komentar. Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini menunjukan bahwa komentar yang berikan oleh pembaca merupakan ekspresi dari pemaknaan atas kesamaan pengalaman yang dimiliki oleh pembaca dengan isi komik mau pun keseluruhan komik, seperti komentar-komentar pembaca lainnya.
......
The technological advancement affects the convenience for people to get access reading online comics. This paper describes the practice of reading Tahilalats online comic on LINE Webtoon. Tahilalats comic is a comedy comic based on events that's frequently experienced by people. In the practice of online reading, the readers express their thoughts through comments. Using ethnography method, this research shows that the comments that's given by the readers are expressed based on their common experience, so that they feel related to the content of the comics or even the whole comics, such as other reader's comments."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Nadifa Syahidah
"Grave of The Fireflies merupakan film adaptasi dari kisah novelis bernama Akiyuki Nosaka yang berjuang mempertahankan hidup ketika serangan bom Kobe 1945. Film ini menampilkan situasi serangan tersebut dan dampak yang dirasakan masyarakat Jepang hingga menyebabkan salah satu tokoh utama kehilangan harapan hidupnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serangan bom Kobe 1945 serta bagaimana dampak yang dihasilkan dari peristiwa tersebut direpresentasikan dalam film animasi Grave of The Fireflies.
Penulis menggunakan teori representasi milik Stuart Hall (1997) yang kemudian dianalisis dengan metode sinematografi berdasarkan teknik dokumentasi (shot) dan mise en scene berdasarkan simbol atau unsur dalam gambar. Meskipun dapat dikategorikan sebagai film anti- war karena mengkritik perang, Grave of The Fireflies memiliki tujuan lain untuk menyebarkan gagasan bahwa Jepang sangat menderita dan tidak bersalah.
Film ini tidak menampilkan konteks sejarah mengenai Jepang yang memulai perang terlebih dahulu pada Amerika. Jepang memanfaatkan rasa simpati penonton melalui penggunaan karakter anak-anak agar terbentuk paham bahwa masyarakat Jepang sangat menderita akibat serangan Amerika. Film ini juga menggambarkan ketidakpedulian pemerintah Jepang pada masa itu dengan tetap meneruskan perang dan tidak mengirimkan bantuan yang memadai untuk masyarakat.
......
Grave of The Fireflies is a film adaptation of the story of a novelist named Akiyuki Nosaka who struggled to survive during the 1945 Kobe bombing. This film depicts the situation of the attack and the impact it had on Japanese people until causing one of the main characters to lose hope of his life. Based on this, this study aims to describe the 1945 Kobe bombing and how the impact resulting from this attack is represented in the animated film Grave of The Fireflies.
The author uses the theory of representation belonging to Stuart Hall (1997) which is then analyzed using the cinematographic method based on documentation techniques (shot) and mise en scene based on symbols or elements in the image. Although it can be categorized as an anti-war film because it criticizes war, Grave of The Fireflies has another goal to spread image that Japan is suffering and innocent.
This film does not present a historical context regarding Japan which started the first war on America. Japan takes advantage of the audience's sympathy through the use of children's characters in order to form an understanding that Japanese society has suffered greatly from the American attack. This film also describes the indifference of the Japanese government at that time by continuing the war and not sending adequate aid to the people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azkal Fuadi
"Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah adalah ulama sekaligus pahlawan nasional asal Indonesia, ia memiliki sebuah karya sastra berupa syair berbahasa Arab yang dikenal dengan syair Syubba>n al-Wat}an. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan gaya bahasa yang digunakan serta makna yang terkandung dalam syair Syubba>n al-Wat}an karya K.H. Abdul Wahab Hasbullah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Teori yang digunakan adalah teori analisis stilistika Syihabuddin Qalyubi dengan menganalisis gaya bahasa syair Syubba>n al-Wat}an berdasarkan empat ranah analisis stilistika berikut (1) al-mustawa> al-s}auti, (2) al-mustawa> al-nahwi, (3) al-mustawa> al-dala>li dan (4) al-mustawa> al-tas}wi>ri. Penelitian ini menemukan bahwa struktur gaya bahasa paling dominan dalam syair ini adalah Jina>s yang menunjukkan kekayaan diksi yang dimiliki penyair. Adapun makna yang paling kuat pada syair ini adalah tentang perjuangan melawan penjajah, yakni seruan penyair kepada bangsa Indonesia agar cinta tanah air dan tidak tunduk kepada penjajah.
......Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah is an Indonesian scholar and national hero. He has a literary work in the form of an Arabic poetry known as the syair Syubba>n al-Wat}an. The purpose of this study is to analyze and describe the style of language used and the meaning contained in the poetry of Syubba>n al-Wat}an by K.H. Abdul Wahab Hasbullah. This is qualitative research using the descriptive analysis method with data collection techniques through literature study. The theory used is the stylistic analysis theory of Syihabuddin Qalyubi which analyses the language style of Syubba>n al-Wat}an based on the following four domains of stylistic analysis (1) al-mustawa> al-s}auti, (2) al-mustawa> al- nahwi, (3) al-mustawa> al-dala>li and (4) al-mustawa> al-tas}wi>ri. This study found that the most dominant figurative language structure in this poem is Jina>s which shows the richness of the poet's diction. The most powerful meaning found in this poem is about the struggle against the colonialists, namely the poet's call to the Indonesian people to love the motherland and not submit to the colonialists."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>