Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Fitri Subagja
"Pendahuluan. Nyeri merupakan tanda-tanda vital pasien, perawat melakukan manajemen nyeri non-farmakologi secara mandiri, namun belum banyak penelitian untuk mengukur motivasi kerja dan manajemen nyeri non-farmakologi perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi kerja perawat dalam perspektif Maslow dan manajemen nyeri non-farmakologi di ruang rawat bedah. Metode. Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional melibatkan 64 perawat ruang rawat bedah satu Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur yang dipilih dengan teknik cluster random sampling.Hasil. Hasil penelitian mendapatkan sebagian besar perawat (71,9%) memiliki motivasi kerja berbasis kebutuhan Maslownya rendah, namun hampir semua perawat (98,4%) motivasi manajemen nyeri non-farmakologinya baik. Motivasi kerja yang rendah karena hampir semua aspek kebutuhan menurut Maslow sebagian besar baru terpenuhi sebagian, terutama kebutuhan . Sedangkan, aspek dimensi control belief dan pengetahuan dalam motivasi manajemen nyeri non-farmakologi yang reratanya paling kecil. Kesimpulan. Belum terpenuhinya kebutuhan Maslow berdampak pada rendahnya motivasi kerja perawat. Akan tetapi motivasi perawat dalam melaksanakan manajemen nyeri non-farmakologi baik. Rekomendasi. Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar bagi rumah sakit untuk mengevaluasi dan meningkatkan motivasi kerja, memerhatikan kebutuhan sosial, rasa aman, meningkatkan dimensi control belief dan pengetahuan dalam manajemen nyeri non-farmakologi perawat agar pelayanan di rumah sakit tetap optimal.

Introduction. Pain is a vital sign of patients, and nurses independently perform nonpharmacological pain management; however, there has been little research to measure nurses' work motivation and non-pharmacological pain management. This study aims to determine the description of nurses' work motivation in Maslow's perspective and nonpharmacological pain management in surgical wards. Methods. A quantitative descriptive study with a cross-sectional approach involving 64 nurses in the surgical ward of a regional hospital in East Java, selected using cluster random sampling. Results. The study found that most nurses (71.9%) had low work motivation based on Maslow's needs, but nearly all nurses (98.4%) had good motivation for non-pharmacological pain management. The low work motivation is due to the fact that most aspects of Maslow's needs are only partially fulfilled, particularly the need for safety. Meanwhile, the aspects of control belief and knowledge in non-pharmacological pain management motivation have the lowest average scores. Conclusion. The unmet Maslow's needs impact the low work motivation of nurses. However, nurses' motivation in performing nonpharmacological pain management is good. Recommendations. The research results are expected to serve as a basis for hospitals to evaluate and improve work motivation, address social needs, enhance a sense of security, and increase the dimensions of control belief and knowledge in nurses' non-pharmacological pain management to ensure optimal hospital services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Fitriani
"Meningioma salah satu tumor otak yang cukup sering terjadi. Tumor ini berada di area meninges dan gejala umum yang dihadapi penderita tumor otak yaitu sakit kepala. Perawat memiliki peran penting dalam manajemen nyeri non farmakologi. Salah satu yang umum yaitu teknik relaksasi napas dalam (deep breathing). Tujuan: mengurangi sakit kepala pada penderita meningioma dengan teknik relaksasi napas dalam. Metode: teknik relaksasi napas dalam dimulai dengan menghirup udara dari hidung sampai dada berkembang penuh. Lalu dikeluarkan melalui mulut secara perlahan-lahan. Teknik ini dilakukan sebanyak 6x/menit dan selama 2 menit. Pengukuran nyeri menggunakan numeric rating scale dan pengukuran tekanan darah, nadi, dan napas sebelum dan sesudah tindakan. Hasil: setelah dilakukan 4 hari intervensi teknik ini berhasil menurunkan skala nyeri baik secara subjektif maupun objektif. Dari skala nyeri 4 menjadi skala nyeri 1. Hal ini di dukung juga dengan penurunan tekanan darah, nadi, dan kecepatan napas. Kesimpulan: pemberian obat antiedema disertai teknik relaksasi napas dalam efektif dalam menurunkan sakit kepala penderita tumor otak.

Meningioma is one of the brain tumors that is quite common. This tumor is in the area of meninges and a common symptom faced by people with brain tumors is headache. Nurses have an important role in non-pharmacological pain management. One of them is the deep breathing relaxation technique. Aim: to reduce headaches in patients with deep breathing relaxation techniques. Methods: Deep breathing relaxation techniques begin by breathing air from the nose until the chest is expanded full. Then it is released by mouth slowly. This technique is done as much as 6x / minute and for 2 minutes. Pain measurement uses a numeric rating scale, then measurements of blood pressure, pulse, and breath performed before and after the action. Result: after 4 days of intervention, this technique succeeded in reducing the scale of pain both subjectively and objectively. From the scale of pain 4 to 1. This is also supported by a decrease in blood pressure, pulse and respiration rate. Conclusions: the administration of anti-edema drugs accompanied by deep breathing relaxation techniques was effective in reducing headaches of patients with brain tumors.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library