Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Nurdiansyah
"ABSTRAK
Secara umum, pembangunan perdesaan di Indonesia masih tertinggal dibanding dengan wilayah perkotaan. Kekurangan aksesibilitas sarana prasarana sosial ekonomi menyebabkan jumlah penduduk miskin di pedesaan lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah perkotaan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2010 meluncurkan program Desa Peradaban untuk mengurangi ketimpangan antara desa dan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perencanaan partisipatif dalam program Desa Peradaban di Desa Cipurwasari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan partisipatif dalam program Desa Peradaban tidak berjalan optimal dikarenakan tahapan-tahapan dalam perencanaan kurang melibatkan masyarakat.

ABSTRACT
In general, rural development in Indonesia is still lagging behind compared to the urban areas. Limited accessibility of social and economic infrastructure cause the number of poor people in the rural higher then to urban areas. West Java Provincial Government in 2010 launched a program to reduce inequality Civilization village between rural and urban areas. This study aimed to describe the process of participatory planning in the Desa Peradaban program at the Village Cipurwasari Tegalwaru sub-district Karawang district. This study used a qualitative approach with descriptive methods. The results showed that the process of participatory planning in the Village of Civilization program is not running optimally due to the stages in the planning of the community as a whole is less involving."
2013
T34923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Anwar
"ABSTRAK
Idealnya, tujuan akhir dari negara Indonesia adalah terciptanya suatu masyarakat yang makmur, dengan kesejahteraan umum yang adil dan merata. Penegasan ini adalah merupakan pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang pada prinsipnya menyatakan bahwa negara bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Guna mewujudkan tujuan tersebut, maka perlu dilakukan usaha-usaha pembangunan pada berbagai bidang, terutama pembangunan dibidang ekonomi, yang berlandaskan pada pasal 33 UUD 1945 antara lain ;
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama, berdasarkan azas kekeluargaan. Cabang-cabang yang panting bagi negara dan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 UUD 1945 ini adalah merupakan dasar demokrasi dalam usaha-usaha pembangunan ekonomi, guna mewujudkan tujuan dan cita-cita negara sebagaimana yang dikemukakan diatas.
Dalam gerak langkahnya untuk menjalankan pembangunan tersebut diperlukan berbagai lembaga dan badan usaha sebagai pelaku ekonomi, Salah satu bentuk Lembaga (badan usaha) tersebut yang sesuai dengan semangat dan jiwa pasal 33 UUD 1945 adalah koperasi, hal ini disebabkan karena koperasi merupakan suatu badan usaha yang mempunyai karakteristik yang selaras dengan pasal 33 tersebut, baik konsep, struktur, tujuan maupun pengelolaannya, dengan demikian pada prinsipnya koperasi ini berbeda dengan bentuk-bentuk badan usaha lainnya (BUMN, Badan usaha swasta).
Diantara ciri khas tersebut yang menonjol adalah orientasi (tujuan) dari koperasi, koperasi berorientasi kepada anggota dan masyarakat umum, dengan kata lain koperasi berusaha untuk tujuan mengembangkan dan meningkatkan kesejahtraan anggota dan masyarakat umum, hal ini secara prinsip berbeda dengan badan usaha lainnya, yang lebih berorientasi kepada kepentingan pemilik / perseorangan dan keuntungan.
Ciri khas lainnya adalah pada kekuasaan dan wewenang, kekuasaan tertinggi pada koperasi terletak pada rapat anggota, hal ini merupakan pencerminan dari bentuk demokrasi dalam badan usaha ini. Dalam wadah rapat anggota tersebut setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama, yaitu didasarkan kepada hak perseorangan anggota, dan tidak didasarkan kepada besarnya modal yang disetorkan."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri,
640 MKMG
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Heritingkir
"ABSTRAK
Badai krisis ekonomi menghantarn perekonomian Indonesia pada pertangahan tahun
1997, yang melumpuhkan berbagai sektor usaha, tidak terkecuali sektor perbankan baik
swasta maupun pemerintah. Dimana pada saat itu nilai tukar Rupiah melemah dan tingkat
suku bunga pun amat tlnggi, sehingga banyak perusahaan yang merupakan kreditior dari
bank-bank yang ada mengalami kesulitan dalam membayar angsuran kredit mereka yang
akhirnya menyebabkan banyaknya kredit--kredit yang dikucurkan oleh bank banyak yang
macet. Selain itu banyak juga bank-bank yang mengalami negatif spread karena mereka
harus membayar bunga yang tinggí kepada nasabahnya sedangkan kredit yang
dikucurkannya relatif rendah bahkan tidak ada akibat tingginya suku bunga pinjaman.
Bank-bank pun kemudian berusaha mati-matian agar tetap dapat bertahan dan
kebangkrutan melalui berbagai cara. Ada yang melakukan restrukturisasi utang, ada pula
yang melepas sebagian atau bahkan seluruh kepemilikan sahamnya kepada pihak lain.
terutama investor asing.
Begitu juga nasib yang dialami oleh bank-bank BIJMN yang mengalami kesulitan
keuangan akibat dari kredit-kredit bermasaiah yang dimilikinya ditambah dengan kondisi
perekonomian yang sedang dilanda krisis membuat debitor-debitor semakin sulit untuk
melunasi kewajiban-kewajibannya. Tingkat suku bunga yang tinggi yang menyebabkan
terjadinya negative spread pada bank-bank tersebut serta nilai tukar Rupiah yang
berfluktuatif dan melemah terhadap US Dollar yang berpengaruh pada kewajiban
kewajiban dalam bentuk valas sehingga jumlahnya menjadi Iebih besar membuat kondisi
bank-bank tersebut semakin terpuruk. Untuk itu bank perlu melakukan tindakan-tindakan
yang menjadi solusi untuk mengatasi financial distress ini. Dengan mengambil kasus
bank Mandiri maka masalah yang akan di bahas di dalam karya akhir ini adalah mencari
solusi untuk mengatasi financial distress tersebut.
Karya akhir ini dibuat untuk melihat apakah bank-bank peserta merger ¡tu
mengalami financial distress dengan menunakaii analisa Z-Score dan AIunan Models
dan bagaimana solusi yang diambil untuk mengatasi rnasalah kesulitan keuangan tersebut
dengan menggunakan studi kasus Bank Mandiri.
Berkenaan dengan metodologi penulisan yang digunakan, maka pada karya akhir
akan rnenggunakan metodologi deskrìptif dengan mempergunakan data-data yang terdiri
dari data primer dan data sekunder. Dimana data primer itu merupakan data tentang bank-
bank yang bersangkutan dapat diperoleh melalui bank itu sendiri maupun dari sumber
lain (eksternal) seperti Bank Indonesia, Selain sumber data diatas juga didukung data
tentang perbankan yang diperoleh dari home page perusahaan dan interview dengan
pihak-pihak terkait yang menguasai permasalahan. Kemudian yang merupakan data
sekunder sebagai pelengkap adalah data didapat melalui studi literatur (text hook), karya
ilmiah, anikel di media massa, laporan keuangan bank, serta data lain yang relevan
dengan permasalahan.
Dalam menganalisa financial distress yang dialami oleh bank-bank BUMN
tersebut dilakukan dengan penggunaan analisa Z-score dan Altman Model?s yang
merupakan salah satu indikator yang dapat dipakai untuk mengkur apakah suatu
Perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Setelah itu juga dibahas mengenai alternatif
solusi untuk keluar dari kesulitan keuangan yang terdiri dari restrukturisasi keuangan,
merger, Iikuidasi, dIl.
Berdasarkan kasus bank Mandiri ternyata solusi yang diambil adalah dengan
melakukan merger diikuti dengati restrukturisasi dan rekapitaIisasi terhadap hutang
hutang bermasalah mereka. Dan performa setelah merger dan bank Mandiri cukup
mengejutkan dengan aset yang fantastis dan berhasil mencapai CAR diatas rasio yang di
tentukan pemerintah. Akan tetapi hal ini juga dibarengi dengan bertumpuknya hutang
hutang bermasalah di BPPN.
"
2000
T2378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymand Valentino Kaslim
"Menjadi Regional Champion Bank yaitu bank milik publik yang terkemuka di kawasan Asia Tenggara merupakan salah satu target Bank Mandiri dalam kurun waktu 2 tahun ke depan. Salah satu cara untuk dapat mewujudkan hal tersebut, antara lain Bank Mandiri harus mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar minimum USD 10 miliar (+1- Rp 95 trilyun) Saat mi kapitalisasi pasar Bank Mandiri +1- Rp 42 trilyun, sehingga untuk dapat rnencapai Rp 95 trilyun harus ada penambahan kapitalisasi dalam jumlah yang sangat besar. Cara yang paling mungkin untuk mewujudkan hal mi adalah melalui merger atau akuisisi dengan Bank Negara Indonesia 1946 yang memiliki kapitalisasi pasar +1- 20 trilyun atau dengan Bank Rakyat Indonesia memiliki kapitalisasi pasar +1- 50 trilyun. Dengan nienggunakan asumsi bahwa terjadi penurunan penerimaan dari pendapatan dan penurunan penyaluran kredit sebesar 15% melalui pendekatan manajemen risiko (Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional) maka dicoba mencari nilai tambah atas merger mi. Nilai sinergi yang dihasilkan apabila merger mi dilakukan dengan Bank Rakyat Indonesia adalah 130,6 trilyun, jauh lebih baik dibandingkan apabila merger mi dilakukan dengan Bank Negara Indonesia 1946 yaitu minus 111,5 trilyun.

To be a regional champion bank, the most prominent public bank in South East Asia
region, is one of the targets of Bank Mandiri within the next two years. One of the strategies
to realize it, Bank Mandiri has to achieve market capitalization value of minimum of USD10
billion.
At the present, the market capitalization of Bank Mandiri is approximately Rp42
trillion, so that to achieve the market capitalization value of Rp95 trillion, Bank Mandiri has
to increase huge amount on its assets. The most possible strategy to reach the target is by
merging or acquiring BNI with its market capitalization of Rp20 trillion, or BRI which has
Rp50 trillion.
Assuming that the revenue decrease by 15% and by considering risk management
approach (loan, market and operational risk) Bank Mandiri should try another alternative to
increase its market value than merging. The value of the synergy by merging with BRI is
Rp130,6 trillion, which is far better than merging with BNI which is resulting in negative
Rplll,5 trillion.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23040
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elbow, Peter
Jakarta: iPublishing, 2010
372.623 ELB w 2010
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Riasmini
"Pemberdayaan keluarga melalui aktivitas kelompok sangat penting untuk meningkatkan kemampuan koping dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat lansia. Tujuan penelitian yaitu memperoleh model kelompok keluarga mandiri yang efektif untuk mengurangi beban merawat dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui tiga tahapan penelitian yaitu Tahap I : Identifikasi masalah dan kebutuhan melalui penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif dan trianggulasi sumber data; Tahap II : pengembangaan model kelompok keluarga mandiri hasil integrasi antara penelitian tahap 1, studi literatur dan konsultasi pakar; Tahap III : uji coba model dengan experiment with control group design. Strategi sampling menggunakan cluster multistage method dengan jumlah sampel sebanyak 196.
Hasil penelitian diperoleh : 1) Tahap I : diperoleh 15 tema; 2) Tahap II dihasilkan model kelompok keluarga mandiri dengan 4 modul dan buku kerja untuk pelaku rawat dan panduan bagi fasilitator dan supervisor; 3) Tahap III : terdapat perbedaan bermakna beban merawat, kemampuan merawat (pengetahuan, sikap dan keterampilan), kepuasan merawat, status kesehatan dan kualitas hidup lansia antar pengukuran (3 bulan dan 6 bulan sesudah intervensi model) diantara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Kesimpulan, model kelompok keluarga mandiri efektif mengurangi beban merawat, meningkatkan kemampuan merawat, kepuasan merawat, status kesehatan dan kualitas hidup lansia.
Rekomendasi : 1) Replikasi model di seluruh wilayah Indonesia yang diintegrasikan pelaksanaannya dengan posyandu lansia; 2) Pelatihan berkelanjutan bagi perawat puskesmas dan kader lansia sebagai pendamping bagi pelaku rawat dalam merawat lansia di rumah; 3) Penelitian lanjut yaitu pengembangan model kelompok swabantu bagi lansia; grounded theory untuk membangun konsep beban.

Empowering families through group activities is crucial to enhance coping skills in dealing with the various problems faced by families in caring for the elderly. The research objective was to obtain an independent family group model which was effective for reducing the burden of care and for improving the quality of life of the elderly.
This study used operational research design through three stages namely Stage I: Identification of problems and needs through qualitative research with descriptive phenomenology design and triangulation of data sources; Stage II: development of independent family group model resulting from integration of the results of stage 1 studies, literature studies and expert consultation; Stage III: Testing the model with the experiments with control group design. Sampling strategy used cluster multistage method with 196 samples.
Results of research were obtained: 1) Stage I: 15 themes were obtained, 2) Stage II independent model of a family group with 4 modules and workbook for caregiver and guidance for facilitators and supervisors; 3) Stage III: there were significant differences in the burden of care, the care ability (knowledge, attitudes and skills), satisfaction of care, health status and quality of life of the elderly between measurements of (3 months and 6 months after the intervention model) between the intervention group and the control group.
Conclusions, independent family group model effectively reduced the burden of care, improve care, satisfaction of care, health status and quality of life of the elderly.
Recommendations: 1) Replication models in all parts of Indonesia through integrated implementation with posyandu (intgrated post) for the elderly; 2) ongoing training for nurses and health centers as a companion for the elderly cadres caregiver in caring for the elderly at home; 3) further research was the development of models of independent groups for the elderly; grounded theory to establish the concept of burden.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
D1448
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Primade
"Perkembangan Kota Depok membuat kebutuhan pasar akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan pasar di kota depok keberadaan ATM sebagai sarana praktis mempercepat terjadinya transaksi sangat dibutuhkan. Namun, keberadaan ATM di kota Depok tidaklah merata hal ini dikarenakan adanya pertimbangan faktor karakteristik lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran persebaran outlet Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik pemerintah dan swasta di Kota Depok yang dikaitkan karakteristik lokasi dengan menggunakan variabel penggunaan tanah, jaringan jalan, dan variabel jumlah penduduk produktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Tetangga Terdekat, Matriks dan SIG. Hasil penelitian menunjukan bahwa Outlet ATM milik Pemerintah dan Swasta tersebar mengelompok pada Jalan Kolektor Primer yang berada pada penggunaan tanah perdagangan dan jasa serta mempunyai jumlah penduduk produktif pada tingkat sedang. Jalan yang mempunyai jumlah ATM terbanyak adalah Jalan Raya Margonda dan Jalan Cinere Raya. Persebaran ATM di Kota Depok tersebar mengelompok pada Pusat Pelayanan Kota Depok dan Subpusat Pelayanan Kota Cinere dan Cimanggis serta cenderung berada pada Area Of Dominance.

Depok is one of growth center city in west java, that makes market demand is increase. Those increases effect presence of ATM as a practical means to accelerate the transaction is needed. However, the presence of ATMs in the city of Depok not uniform due to consideration of the characteristics of the location factor. The aim of this study was to obtain a distribution outlet Automated Teller Machine (ATM) in the public and private in Depok characteristics, associated with the location using the variable, such as land use, road networks, and a variable number of productive populations. The method used in this study is the Matrix Method and GIS. Our research showing that Goverment ATM Outlets and Private Bank Outlets spread collectively on Primary Collector ways where placed among used trades and services area and having an amount productively population in middle level. The ways that has more ATM machines is Margonda Raya streets and Cinere Raya streets. The Distribution of ATM Machines in Depok City spread collectively on Official Service Center of Depok city and City Sub-Service Center in Cinere and Cimanggis and disposed in the Area of Dominace."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>