Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hifni Alifahmi
Bandung: Examedia, 2008
658.45 Ali m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Belch, George E.
London : McGraw-Hill , 2001
659.1 BEL a (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Instanti Handayani
"Dalam persaingan lingkungan usaha yang bergejolak, diperlukan strategi pemasaran berorientasi pasar (market driven strategy) dan dapat mengantisipasi seluruh kegiatan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan-perusahaan secara drastis mengubah strategi usaha dan pemasarannya untuk lebih dekat dengan konsumen, mengatasi persaingan, serta memperkuat keunggulan bersaing. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan bukanlah pekerjaan yang sangat mudah. Pemahaman akan karakteristik pasar tujuan serta perilaku pasar tujuan merupakan sebagian dalam perencanaan strategis untuk memenangkan persaingan.
Memahami perilaku konsumen dan ?mengenal pelanggan? tidaklah sederhana. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat pelanggan.
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Informasi yang dipegang oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian. Produsen harus mempertimbangkan pengetahuan? pembelian yang berkenaan dengan kepercayaan yang dipegang konsumen mengenai dimana dan kapan pembelian harus terjadi.
Komunikasi pemasaran harus memperhatikan dan mempertimbangkan lingkungan individual konsumen sasaran. Lingkungan individu konsumen sasaran telah terbentuk terlebih dahulu oleh pengalaman masa Ialu konsumen serta informasi-informasi yang berasai dari kelompok atau Iingkungan sosial budayannya. Lingkungan individu konsumen merupakan kondisi yang bersifat alamiah (given). Lingkungan individu konsumen terdiri dari variabel : budaya, sosial, demografi, dan psikologis. Lingkungan budaya, sosial, demografi, bersifat eksternal, sedangkan lingkungan psikologis bersifat internal.
Komunikasi pemasaran merupakan serangkaian aktivitas dalm menyampaikan pesan kepada konsumen. Kegiatan komunikasi dapat diarahkan melalui proses verbal ataupun visual. Komunikasl pemasaran adalah suatu konsep yang bersifat umum yang mengarahkan komunikasi melalui semua variabel bauran pemasaran, tidak hanya meiaiui variabel promosi. Kemasan produk, harga, image produk merupakan sebagian dari variabel diluar promosi yang menjadi bagian penting dari fungsi komunikasi pemasaran.
Jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode penelitian descriptive survey dan explanatory survey data diperoleh melalui penyebaran kuestioner, wawancara, dan observasi di lapangan. Hasil pengumpulan data dengan sumber data primer, diperoleh jumlah sampel sebesar 140 responden. Pengambiian sampel menggunakan metode accidental sampling. Mekanisme pengambilan sample dilakukan dengan memilih 20 pembeli kartu perdana dan voucher IM3 di setiap pameran IM3 yang berada di 7 mall Jakarta selama bulan Januari - Juli 2002. Metode analisis yang digunakan analisis jalur (path analysis).
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh Iingkungan individu konsumen terhadap komunikasi pemasaran pada produk telepon selular di wilayah DKI Jakarta sebesar 65.52%, sedangkan pengaruh Iain di Iuar lingkungan individu konsumen sebesar 33.46%. Hal Ini memperlihatkan adanya hubungan positif antara lingkungan individu konsumen dengan komunikasi pemasaran. Pengaruh terbesar Iingkungan budaya, sedangkan pengaruh terkecil pada lingkungan sosial. Adapun saran-saran, perilaku konsumen, biasanya, penuh arti dan berorientasi pada tujuan. Mengadaptasi motivasi dan perilaku konsumen bukanlah pilihan, keduanya kebutuhan mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairudin Sentosa Harjo
"ABSTRAK
Electronic Commerce adalah suatu konsep yang baru muncul yang menjelaskan pembelian dari penjualan produk. jasa dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet. Selang beberapa tahun ini kita telah melihat perubahan yang sangat besar dalam melakukan bisnis yang dilakukan oleh para perusahaan. Sekarang adalah waktunya yang tepat untuk bisnis yang memanfaatkan kekuatan dan pasar baru yang disebut perdagangan elektornik (electronic commerce).
Electronic commerce akan mempunyai peran besar dalam melakukan bisnis baik untuk perusahaan kecil, menengah maupun besar, baik dengan pelanggan mereka atau
dengan mitra usaha mereka atau keduanya. Penyelenggara e-commerce di Indonesia mulai bermunculan setiap hari, ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan lahan yang subur untuk teknologi e-commerce. Penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta merupakan aset yang utama dan ditambah dengan adanya desentralisasi, maka perdagangan antar pulau. antar propinsi bahkan antar negara akan menjadi lebih aktif bila para pengusaha menggunakan fasilitas e-commerce untuk membantu memasarkan
produk mereka, maka perdagangan antar pulau dapat diselesaikan dalam hitungan detik, dan birokrasi yang panjang akan terputus semua. Pada saat itu dapat dipastikan tidak ada lagi orang kedua, ketiga dan seterusnya. karena transaksi dilakukan sceara Iangsung
antara penjual dan pembeli.
Keterbatasan pengetahuan dan sumber daya manusia yang mengerti e-commerce secara mendalam merupakan kendala yang dihadapi para pengusaha di Indonesia saat ini. Kendala-kendala ini sudah sepantasnya segera diatasi bilamana Indonesia mau bersaing di pasar global. Menimbang besarnya peluang yang dijanjikan e-commerce
pada masa depan, maka tidak ada salahnya bila e-commerce mulai menjadi jalan dalam strategi perusahaan.
Untuk mengurangi keterbatasan pengetahuan tentang e-commerce dan peluangnya dalam dunia usaha, maka penulis mencoba untuk memberikan gambaran tentang strategi membuat e-commerce suatu perusahaan yang berhasil yaitu dengan menarik pelanggan ke situs web yang dipasang dengan mempethatikan segmentasi, targeting dan positioning perusahaan itu sendiri. Adapun strategi menarik pelanggan dalam pasar online dapat meliput mesin pencan dan direktori, iklan spanduk, online ikian baris, papan pengumuman, mengirim email ke pelanggan yang berlangganan, hubungan ke situs yang lain, kelompok berita, wacana diskusi dan press realease. Sebelum perusahaan memulai usahanya dibidang e-commerce, diperlukan suatu strategi yang tepat dan terarah sesuai dengan target pasar yang ingin dicapai. Ada 3 tools yang digunakan untuk menciptakan peluang baru e-commerce di Indonesia yaitu segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi membantu menemukan peluang dalam e-commerce dan memberikan gambaran bagaimana rnendisain produk e-
commerce yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar serta menganalisa pasar guna mengatisipasi siapa saja yang akan menjadi kompetitor. Kedua dengan menggunakan
targeting, e-commerce yang akan dibangun akan lebih terarah kepada konsumen dan sebagai sasanan yang akan dicapai pada jangka pendek dan jangka panjang e-commerce
yang dibuat. Yang terakhir adalah positioning, positioning sangat penting bagi sebuah perusahaan e-commerce karena tahap ini merupakan tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra situs web e-commerce memperoleh posisi yang jelas dan
mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya.
Penerapan e-commerce di Indonesia semakin booming, hal ini dapat dilihat dari makin menjamurnya perusahaan-perusahaan yang membuat situs web untuk strategi
pemasaran yang baru. Mereka berlomba-lomba untuk menarik perhatian pengguna Internet untuk mengakses situs mereka. Berbagai macam iklan dan promosi dilakukan
dari media cetak, media elektronik, memasang spanduk di sepanjang jalan maupun dengan saling memasang banner pada situs-situs web yang bekerja sama untuk
memperluas jaringan dan memasyarakatkan e-commerce. Penulis memberikan analisis dan gambaran terhadap beberapa situs web penerapan e-commerce di Indonesia yang
berbasis pada tiga usaha yang berbeda yaitu lelang, sims web menjual bunga dan situs
portal.
Untuk meningkatkan penerapan e-commerce di Indonesia maka diperlukan strategi jangka panjang yang harus diperhatikan dari berbagai pihak dan perusahaan
e-commerce ini sendiri, penyelenggara jasa keuangan maupun pemerintah. Adapun strategi jangka panjang tersebut yaitu menciptakan peluang dengan membangun
janingan bisnis online, memperbanyak isi situs e-commerce, memasyarakatkan e-commerce dan mempercepat terbentuknya badan independen guna mendukung terlaksananya transaksi online dan memberi masukkan pada pemerintah mengenai pentingnya cyberlaw.
"
2000
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fri Rejeki Noviera
"Kemajuan teknologi informasi, khususnya Internet hampir merubah semua bidang, contohnya dunia bisnis. Penxbahan cara pandang dalam berbisnis ini yang ikut mendukung timbulnya e-dommerce. Adanya lcemudahan dalam bertransaksi yang tidak mempunyai batas ruang dan waktu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui strategi komunikasi pemasaran pemsahaan, (2) Mengetahui bentuk-bentuk komunikasi pemasaran perusahaan, (3) Melihat latarbelakang pemilihan stratcgi komunikasi pemasaran tersebut, (4) Menganalisis strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan untuk pemasaran B2B e-commerce.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptifevaluatifl karena lebih memfokuskan pada aspek kealamiahan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi (Library Research), wawancara mendalam (Depth Interview) dengan tujuan untuk memperoleh perspektif tentang pcngembangan dan sejauh mana pemanfaatan dari fasilitas-fasilitas yang ada pada B2B e-commerce, pengumpulan data yang terakhir dilakukan adalah penelitian lapangan (Field Research).
Untuk menganalisa suatu stratei komunkasi pemasaran dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu (1) faktor ekstemal dan intcmal perusahaan diperlukan untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu pemsahaan atau SWOT analisis, (2) pemilihan target pasar, segmentasi dan memposisikan produk perusahaan atau STP, (3) bauaran pemasaran yang digunakan atau marketing mix, (4) promolion mix atau communicarion tools yang dipergunakan.
Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian dilapangan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan suatu alat komunikasi pemasaran dalam memasarkan produk adalah perkembangan produk itu sendiri dan bagaimana persaingan produk tersebut dalam merebut pangsa pasar, serta pentingnya strategi komunikasi pemasaaran yang didukung oleh perencanaan dan strategi pemasaran dengan menganalisis lingkungan (faktor intemal dan ekstemal) Peranan strategi komunikasi pemasaran yang dihasilkan melalui situasi dan kondisi perusahaan dapat membuat suatu perusahaan tetap exist dan dapat terus meningkatkan keunggulan dalam bidang bisnisnya.
Komunikasi pemasaran disarankan agar diarahlcan ke strategi yang lebih agresif dalam meyakinkan calon pelanggan Dalam menghadapi pesaing-pesaing yang ada, PT Indosatoom memanfaatkan "market niche", dengan sasaran calon pelanggan diarahkan pada sektor Iain. Jadi perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan mudah serta dengan komunikasi yang efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspitasari
"Telekomunikasi mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Teknologi Voice over Internet Protocol sebagai salah satu aplikasi dalam internet yang digunakan untuk berkomunikasi melalui telepon mulai dikenal di Indonesia, di antaranya melalui produk yang menggunakan kartu, balk prabayar maupun pascabayar, dan juga produk VoIP bernama TELKOMGloba| 017, yang dlluncurkan sebagai varian geneiasi baru setelah TELKOMSave, yang diposisikan sebagal VoIP kelas Premium.
Kehadiran TELKOMGlobal 017 secara langsung dihadapkan pada SLI 001 dan SLI 008 yang selama bertahun-tahun eksis melayani sambungan Iangsung internasional. Dengan positioning produk hemat dan berkualitas, TELK0MGIobal mulai meraih pangsa pasar sebesar 20%, dan bertujuan untuk meraih sebesar 40% dari total pangsa pasar berdasarkan menit call.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan oleh PT Telkom sebagai suatu bentuk kesadaran merespons pasar yang sangat kompetitif dan mulai mengarah pada quality-sensitive. Penelitian dilakukan di Jakarta, yang masuk dalam lingkup Divisi Regional II. Metode penelitian merupakan penggabungan dari metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatlf dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner melalui teknik penarikan sampel yang non random yaitu snowball sampling.
Responden adalah pengguna 017 yang sekaligus memiliki referensi pengalaman menggunakan SLI 001 dan/atau SLI 008. Penulis tidak memiliki kerangka sampel, dan sekaligus sulit menemukan responden yang memenuhi kriteria tersebut di atas, sehingga snowball sampling menjadi pilihan.
Metode pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada sejumlah subjek penelitian, baik mereka yang mengenal produk ini maupun yang sudah mengenal dan menggunakan produk ini. Wawancara mendalam juga dilakukan terhadap manajemen Telkom dan Indosat untuk mendapat gambaran mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.
Kerangka pemikiran menggunakan konsep komunikasi pemasaran terpadu (KPT atau Integrated Marketing Communication) yang dikemukakan terutama oleh Joseph Sirgy, yang mengatakan bahwa karakteristik utama dari konsep ini adalah keterpaduan dan koordinasi yang mengarahkan semua tujuan darl komunikasi pemasaran. Sirgy mengalakan perlunya ada orientasl strategis yang diacu oleh semua fungsi komunikasi pemasaran, baik iklan, personal selling, promosi penjualan, penjualan langsung, maupun humas. Selain itu Sirgy menambahkan perlu ada kontinuitas dari keseluruhan aktivitas komunikasi pemasaran, kontinuitas itu menyangkut fisik maupun dalam term psikologis.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa ternyata tools komunikasi pemasaran relatif tidak efektif, mengacu pada temuan data yang menyebutkan bahwa sebagian terbesar responden belum pernah mendapatkan atau terpapar oleh alat komunikasi pemasaran.
Temuan berikutnya mengatakan bahwa sebagian besar responden menggunakan TG-017 karena itu merupakan kebijakan di kantor mereka. Pertanyaan lebih mendalam kepada sejumlah responden menghasilkan temuan bahwa kebijakan di kantor didorong oleh aktivilas kunjungan personal (presentasi personal, Sebagai bagian dan personal selling) yang dilakukan petugas Telkom ke sejumlah perusahaan. Inl berarti bahwa alat komunikasi pemasauan dalam bentuk personal selling menghasilkan efek tidak langsung yang relatif signifikan dibandingkan dengan alat komunikasi pemasaran lainnya.
Kemudian ditemukan sejumlah informasi menarik, bahwa sekretaris berperan penting sebagai inisiator dari penggunaan produk ini, pada beberapa perusahaan bahkan ditemukan bahwa sekretaris juga berfungsi sebagai influencer terhadap penggunaan produk ini. Pada beberapa perusahaan berskala kecll-menengah, sekretaris bahkan berfungsi sekaligus sebagai decision maker dan user.
Sejumlah alat komunikasi pemasaran seperti iklan baik di media lini alas maupun lini bawah, nampaknya memang belum menjadi priorltas bagi Telkom, sehingga tidak mengherankan apabila sebagian besar orang tidak mengenal produk ini, atau pengenalannya akan produk ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kebijakan kantor.
Ditemukan bahwa perlu ada pengkajian ulang terhadap penetapan strategi segmentasi, targeting dan pengaturan positioning produk ini. Berikutnya juga ditemukan bahwa kesulitan untuk masalah koordinasi gerak dan keterpaduan dikarenakan struktur organisasi yang relatif rumit. Implikasi teoritis dari tiadanya koordlnasi dan garis komando yang jelas, menurut Sirgy dapat membuat terbatasnya cakupan dan frekuensi penyerapan pasar seoara optimum. Ini dapat dipahami mengingat koordinasi dalam setiap langkah komunikasi menyebabkan setiap pihak yang terlibat mengacu pada satu orientasi strategis yang sama, sehingga masing-masing plhak dapat berjalan bersama, dan tidak pergi ke arah yang berbeda. Keterarahan, menurut Sirgy membuat hasil dari komunikasi pemasaran menjadi maksimal.
Rekomendasi teoritls, melakukan penelilian lanjutan mengenai persepsi konsumen pada level yang lebih Ianjut dengan mellbatkan cakupan sampel yang lebih luas, selain juga mengukur efektivitas setiap alat komunikasi yang dijalankan oleh Telkom. Rekomendasi praktis, Telkom perlu mengkaji ulang strategi segmentasi, targeting dan positioning yang ada, menglngat SLI O08 sekarang menjadi ancaman yang sangat nyala dalam positioning ?hemat" yang dilekatkan pada TG-017. Semenlara itu kehadiran Telkom SLI 007 juga harus diantisipasl lebih hati-hati, agar pertama produk ini dapat diserap pasar, kedua, agar produk ini tidak justru mematikan TG-017."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Laura Sarassitha
"Perusahaan yang baik adalah ketika menyusun strategi, mengerucut kepada tujuan serta misi dan visinya dan bukan keluar dari apa yang menjadi sasaran perusahaan. Hal ini menjadi dasar bagi perusahaan untuk menerapkan strategi komunikasi pemasaran dengan metode Balanced Scorecard, dimana penekanannya diberikan pada aspek kinerja keuangan dan kepuasan pelanggan sehingga disebut dengan strategi 2 in 1. Kedua aspek ini menjadi penting untuk fokus penelitian karena PT Puti Hanum Astari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agrowisata.
Demi mengembangkan usahanya dan berupaya untuk memenangkan persaingan di bisnis agrowisata, maka The Pinewood dibawah management PT Puti Hanum Astari menerapkan strategi komunikasi pemasaran 2 in 1 yang digunakan untuk mentrasnformasikan perusahaan menjadi penyelanggara bisnis agrowisata yang diminati dan memiliki pelanggan yang loyal.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dampak penerapan strategi komunikasi pemasaran 2 in 1 terhadap The Pinewood. Sedangkan penelitian dilakukan dengan pengumpulan data melalui kuesioner, kemudian untuk analisis data lapangan digunakan metode sign test (Uji Tanda).
Dari hasil analisis penerapan strategi komunikasi pemasaran 2 in 1 diperoleh bahwa penerapan strategi tersebut tidak memberikan dampak perubahan kepada kineija keuangan perusahaan, namun untuk kepuasaan pelangan terbukti terjadi perubahan dampak setelah diaplikasikan kebijakan tersebut. Sehingga perusahaan perlu mengkaji lebih lanjut serta semakin mengembangkan strategi komunikasi pemasaran 2 in I pada perusahaan.

The good company is to arrange strategy, sharping to perspeclive vision and mision, otherwise it is not beyond on target though. Therefore, it is a necessary to implement Marketing Communication Strategy with Balanced Scorecard method which focus on two aspects such as Financial and Customer Satisfaction aspects, hence the strategy is recognize as 2 in 1 strategy. Those are essential where PT Puti Hanum Astari is a company who has developed as Agritourism Business.
The Pinewood which under PT Puti Hanum Astari management has implemented 2 in 1 marketing communication strategy that is used to Lransform the company become a pioneer of agritourism business in order to notice customer loyalty following by development of business competition in agritourism self.
This research was a case to analyze impact of 2 in 1 Marketing Communication Strategy to The Pinewood. Meanwhile, the research had been conducted by data collection (questioners), and then the field data was analyzed by Sign Test Method.
The result shows that 2 in 1 Marketing Communication Strategy is not giving any impact to financial performance, yet But it improves customer satisfaction and loyalty significantly. Furthermore, It suggested that The Pinewood should continue to impelement and develop the 2 in 1 Marketing Communication Strategy as increasing in customer loyalty at the end will positively impacting company financial.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T25745
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nugroho
"Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan oleh PT Gunung Slamat (sister company dari PT. Sinar Sosro). Teh Celup Sosro memakai Teh Hitam (Black Tea) sebagai bahan baku utama. Teh Celup Sosro memiliki beberapa kemasan, yaitu berisi 5 TB, 15 TB, 30 TB, 50 TB dan 100 TB. Setiap Tea Bag memiliki berat 2g (Gram). Khalayak sasaran Teh Celup Sosro yaitu ibu rumah tangga, berusia 25-39 tahun SSE AB, tinggal di perkotaan khususnya Jabodetabek. Analisis permasalahan adalah share of voice kurang dan tingkat pembeliannya juga masih kurang. Maka tujuan komunikasi Teh Celup Sosro adalah meningkatkan share of voice dengan kembali beriklan, berpromosi dan meningkatkan visibilitas merk. Selain itu juga menciptakan inti pesan yang lebih menjual/mengena bagi khalayak sasaran Kampanye ini dilakukan selama satu tahun (Januari 2010-Desember 2010) dengan memadukan elemen komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari periklanan (radio, tabloid dan majalah, luar ruangan), poin pembelian, promo penjualan, hubungan masyarakat dan aktivasi merek. Evaluasi yang digunakan berupa pre-test dan post-test. Keseluruhan biaya kampanye Teh Celup Sosro sebesar Rp 3,900,937,800.

Teh Celup Sosro is ready to drink tea product that produced by PT Gunung Slamat (sister company from PT. Sinar Sosro). Teh Celup Sosro use black tea for basic commodity. Teh Celup Sosro has several packages, that contains 5, 15, 30, 50 and 100 teabag (TB). Every tea bag has 2g (gram). The Primary target market Teh Celup Sosro is housewife, 25-39 years old, SES A and B, live in urban especially abodetabek. Problems analysis are lack of share of voice and lack of purchase. Then, communication goals of Teh Celup Sosro are ncreasing share of voice by once again advertise, promotion, and extending brand visibility. Besides, are creating a new main idea that straight hit the mark for target audience. The campaign is going to be executed for 1 year (January 2010-December 2010) and combining integrated marketing communication elements, consists of advertising (radio, tabloid and magazine, out-of home), point of purchase materials, promo selling, public relations and brand activation. Evaluation of this program are pre-test and post-test. Total calculation Teh Celup Sosro campaign is 3.900.937.800,- Rupiahs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, P.R.
London: Kogan Page, 1995
658.8 SMI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>