Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryono
"Seiring dengan pesatnya pencapaian hasil pambangunan yang dilaksaaakan pmerintah terjadi pula perubahan kualitas manusia yang diperlukan untuk memenuhi fungsi kehidupan bersama. Apabila pada mulanya bidang-bidang pekerjaan tertentu bisa ditangani oleh personel yang kualifikasi pendidikannya relatif rendah, maka saat ini, karena dalam menjalankan pekerjaan cenderung diperlengkapi dengan teknologi canggih, persyaratan Pendidikan yang memadai menjadi sangat di tekankan .Begitu juga bagi yang memilih berkarir sebagai usahawan mandiri, memerlukan kecakapan praktis danteoritis tertentu yang hanya didapatkan melalui jalur pendidikan.
Pendidikan nasional pada dasarnya memang berusaha mencetak manusia yang cerdas dan terampil, sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan ini pemerintah telah menyiapkan sekolah menengah yang bersifat kejuruan seperti SMEA, STM dan sebagainya. Sekolah kejuruan ini dimaksudkan untuk menghasilkan manusia yang siap memasuki lapangan kerja, memenuhi kebutuhan pekerja operasional. Sedangkan sekolah menengah umum (SMA) sesungguhnya lebih mengarahkan para muridnya untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Akan tetapi pembedaan yang sedemikian ini, dalam prakteknya tidak bisa berjalan dengan ketat, dalam arti terdapat Kemungkinan bagi para lulusan sekolah kejuruan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sebaliknya, karena satu dan lain hal banyak para lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan formal, memasuki lapangan kerja, melanjutkan pendidikan non formal (kursus praktis) atau memilih mandiri mengelola suatu bidang usaha, dan sebagainya.
Terlihat adanya berbagai alternatif yang dapat dipilih oleh para lulusan SMA, maka perlu diidentifikasi orieatasi mereka setelah menamatkan studinya, dan perlu diexplore (digali) faktor apa sajakah yang mempengaruhi orientasi mereka itu.
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi penting bagi lembaga pendidikan, sehingga dapat dijadikan dasar bagi perencanaan dan pengambilan keputusan dalam membuat dan/atau mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah lanjutan atas, khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Di samping itu diharapkan hasil penelitian ini juga berguna bagi para guru yang menangani bimbingan dan penyuluhan murid, dalam memberikan arahan kepada murid."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1990
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Lestari
"Masa orientasi perawat baru merupakan masa transisi perawat dari sebagai mahasiswa menjadi seorang perawat. Perlu pendampingan oleh mentor untuk perawat baru agar dapat melewati masa transisi dan mencapai target kompetensi. Peran mentor sebagai advisor, role model, coach, problem solver, teacher, supporter, organiser and planner, guide akan memberikan kepuasan kerja bagi mentor sendiri karena dapat membantu orang lain dalam meningkatkan prestasi kerja. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pengalaman menjadi mentor dalam membimbing perawat baru di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, melibatkan enam orang perawat sebagai partisipan dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam.
Hasil riset ini berupa tema yaitu: 1 Memahami tugas dan tanggung jawab sebagai mentor, 2 Pengetahuan mentor tentang mentee yang pernah bekerja di tempat lain dan kinerja mentee, 3 Persepsi mentor tentang mentee, 4 Saran mentor dalam program penerimaan perawat baru untuk mengurangi turnover pada perawat baru, 5 Mentor membutuhkan dukungan dari kepala ruangan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa mentor telah melaksanakan tugasnya dalam mempersiapkan staf baru untuk siap bekerja. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengeksplorasi perawat yang mengundurkan diri ditahun pertama kerja dan alasan perawat untuk bertahan dalam pekerjaannya.

Orientation of fresh graduate nurses is a transition period for nurse as a student to become a nurse. The role f mentor is advisor, rolemodel, coach, problem solver, teacher, supporter, orgniser and planner, guiede will provide job satisfaction for their own mentor because it can help others to improve work performance.The objective of this study is to outlines experience of becoming a mentor to guide fresh graduate nurses in Premier Jatinegara Hospitals. This research used a phenomenology qualitative approach, involving six nurses as participants and collecting data process through interviews, observation.
In this study has identified into five themes, i.e. 1 Understanding duties and responsibilities as a mentor, 2 Mentor knowledge in respect to mentee who has worked in another place and mentee performance, 3 Mentor perception towards the mentee, 4 Mentor advices in nurses enrollment program to eliminate new nurse turnover, 5 mentor need support and support.
The research concluded that a mentor has been carrying out its work in preparing for new nurses tobe ready to work. Sugestion for further research is explore the nurses who resign in the first year of work and the reasons nurses to survive.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library