Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Ivan Marah Muda
"ABSTRAK
Karya ilmiah ini membahas tentang representasi perempuan maskulin dalam sembilan iklan digital bir Belanda merek Amstel, Dommelsch, dan Kordaat periode 2003-2019 yang diambil dari situs internet Youtube. Bir merupakan minuman beralkohol yang identik dengan sesuatu yang maskulin dan untuk meningkatkan penjualan, ketiga perusahaan mengubah strategi penjualan mereka dalam menarik perhatian kaum perempuan dengan menggunakan sosok perempuan yang memiliki ciri-ciri maskulin dalam iklan mereka. Dalam karya ilmiah ini, digunakan metode analisis-deskriptif dengan menganalisis kesembilan iklan secara keseluruhan dengan teori semiotika (indeks, ikon, dan simbol) dari Charles Peirce serta konsep maskulinitasnya Hofstede, Mackinnon, dan Cortese. Penelitian ini mencoba menjabarkan ciri-ciri representasi maskulinitas pada sosok perempuan dalam kesembilan iklan bir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maskulinitas ditampilkan melalui aspek verbal dan nonverbal. Aspek verbal berupa dialog, monolog, narasi, dan jargon yang mengacu pada kekuatan, kesuksesan, dan kebebasan. Sementara itu, aspek nonverbal yang menunjukan maskulinitas adalah berupa latar tempat, atribut, properti, profesi, serta bahasa tubuh dari tokoh perempuan dalam iklan yang diteliti.

ABSTRACT
This paper discusses the representation of masculine women in nine digital advertisements of Dutch beer brands Amstel, Dommelsch, and Kordaat in the 2003-2019 period taken from the internet site Youtube. Beer is an alcoholic beverage that is synonymous with something masculine and to increase sales, the three companies changed their marketing strategy in attracting the attention of women using female figures who have masculine characteristics in their advertisements. In this paper, the descriptive-analytical method is used by analyzing all nine advertisements as a whole with the theory of semiotics (indexes, icons, and symbols) from Charles Peirce and the concepts of masculinity of Hofstede, Mackinnon, and Cortese. This research tries to describe the characteristics of the representation of masculinity in female figures from the nine advertisements. The results of the study show that masculinity is seen from the verbal aspect using dialogue, monologue, narration, and jargon that refers to strength, success, and freedom. While the nonverbal aspects that show the most masculinity are in the form of place settings, attributes, properties, professions, and body language of the female characters in the advertisements researched."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Ariana Salima
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana female masculinity atau maskulinitas perempuan direpresentasikan oleh tokoh Asa Shirooka dalam drama televisi Asa ga Kita (2015) serta mengkontekstualisasikan drama ini dengan kebijakan Abenomics yang berlaku pada 2015 saat drama Asa ga Kita dirilis. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan tiga teori sebagai kerangka analisis, yaitu teori female masculinity milik Judith Halberstam (1998), teori maskulinitas milik Peter Lehmann (2001), dan metode analisis film milik Joseph M. Boggs dan Dennis W. Petrie (2011). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa karakter Asa mempunyai tiga sifat maskulin yang dijabarkan oleh Peter Lehmann, yakni keberanian, kepemimpinan, dan kekuasaan. Maskulinitas yang direpresentasikan oleh Asa dapat dipahami sebagai bentuk perlawanannya terhadap ketidaksetaraan gender yang terjadi dalam tatanan masyarakat Jepang tradisional. Sejalan dengan tujuan Abenomics, penelitian ini juga menemukan bahwa drama Asa ga Kita menjadi media pemerintah Jepang untuk mempromosikan kesetaraan gender dan mendorong partisipasi kaum perempuan di tempat kerja.

The purpose of this study is to examine how female masculinity is represented by the character Asa Shirooka in the television drama Asa ga Kita (2015) and to contextualize this drama with the Abenomics policy that was implemented in 2015 when the drama Asa ga Kita was released. In this study, the author applied three theories as an analytical framework, namely Judith Halberstam’s female masculinity theory (1998), Peter Lehmann’s masculinity theory (2001), and Joseph M. Boggs and Dennis W. Petrie's film analysis method (2011). This research revealed that Asa possesses the three masculine traits described by Peter Lehmann, which are courage, power, and leadership. Asa’s masculinity can be interpreted as a form of resistance to the gender inequality prevalent in traditional Japanese society.In accordance with the objectives of Abenomics, this study also discovered that the drama Asa ga Kita serves as a medium for the Japanese government to promote gender equality and encourage women’s participation in the workforce."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library