Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Potter, W. James
California: Sage, 2005
302.23 POT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Satwika Gemala Movementi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5366
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo Sri Hayuningrat
"Dalam persaingan merebut perhatian pemirsa, stasiun televisi selalu berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru dalam tayangannya, termasuk reality show. Penayangan reailty show mengundang cukup banyak kontroversi dari masyarakat karena isinya yang mengandung banyak rekayasa. Penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ini menggunakan definisi Potter mengenai kemampuan message-focused pemirsa dalam melihat media literacy khalayak dewasa dini terhadap tayangan reality show Orang Ketiga. Menggunakan paradigma konstruktivis, kemampuan yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah analisis, membandingkan/mengkontraskan, evaluasi, dan abstraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak dewasa dini menunjukkan media literacy ketika menyaksikan tayangan tersebut. Faktor-faktor yang membentuk media literacy khalayak antara lain adalah latar belakang keluarga, pekerjaan, pergaulan, serta tingkat pengalaman khalayak dalam mengkonsumsi media massa.

The latest innovation created by TV stations to grab audience share is reality television shows. These shows stir lots of controversy on the amount of scripted materials that needed to create them. Using constructivist paradigm and qualitative approach, this descriptive research observes media literacy on early adulthood audience on Orang Ketiga reality show based on Potter?s message-focused media literacy skills: analyze, compare/contrast, evaluate, and making an abstraction. The result shows that early adulthood audience demonstrates sufficient media literacy when watching Orang Ketiga. Factors that build media literacy on the audience were, among others, family background, professional background, social relationship and audience?s experience with mass media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baran, Stanley J.
New York : McGraw-Hill , 2004
302BARI002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Potter, W. James
USA: Sage Publ., 2011
302.23 POT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
David Sanjaya
"Artikel yang berjudul Persepsi Publik terhadap Akun Twitter @PKSEJATHERA menganalisis bagaimana persepsi yang ada pada publik terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga aktif berpolitik pada sosial mediaTwitter. Dengan respon yang cepat dan bersifat real time dari audiens dalam media Twitter, muncul permasalahan terhadap bagaimana PKS sebagai partai kader dipersepsikan oleh audiens. Dengan menganalisis opini yang beredar, dapat dikategorikan bahwa opini yang muncul melalui berbagai pertimbangan dan pemikiran terhadap informasi yang memadai (informed public opinion) atau melalui respon sesaat tanpa didasari banyak informasi yang mendukung (pseudo public opinion). Serta dari opini yang bersifat positif dan bersifat negatif dapat dilihat bahwa kedua pihak yang melontarkan opini memiliki gejala yang disebut sebagai group think, dimana solidaritas grup atau kumpulan orang yang memiliki ketertarikan yang sama dalam beropini cenderung mengutamakan kepentingan grup. Dengan alasan tersebut, PKS kedepannya diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasi media dari kader dan simpatisannya agar opini yang bersifat negatif mulai berkurang.

Journal article titled Public Perception towards Twitter Account @PKSEJAHTERA analyzed about how perception towards political party Twitter account @PKSejahtera. With a real time feature that could make the audience response immediately in Twitter, found that PKS is being talked with so many form of opinion. After being analyzed, opinion towards PKS in Twitter could be categorized into well thought opinion called as informed public opinion and less thought sudden opinion called as pseudo public opinion. From the positive and negative opinion, there is some symptoms that public opinion is separated based on its interest that we called as group think. Hopefully PKS could increase its cadre and supporters media literacy, so that the negative opinion towards PKS could be decreased afterwards.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Baran, Stanley J.
New York: McGraw-Hill, 2013
302.23 BAR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahlam Madany Putra Aji
"ABSTRAK
Makalah ini menganalisis bagaimana pernyataan tentang pengabaian dan komentar yang berisi kebencian yang tersebar luas di bagian komentar media sosial yang juga ditulis oleh pengguna nya sendiri. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memiliki pemahaman yang lebih baik akan pentingnya social media literacy di zaman digitalisasi jaringan sekarang, yang bisa di akses oleh khalayak banyak tanpa merendahkan atau memojokan hak kebebasan berpendapat/berbicara. Social media literacy dan kebebasan berpandapat/berbicara akan menjadi konsep dasar dari diskusi hasil penelitian dan metode penelitian yang akan digunakan di makalah ini adalah textual analysis akan pernyataan tentang pengabaian dan komentar yang berisi kebencian. Data akan diambil dari bagian komentar sebuah video yang diunggah di YouTube yang mendiskusikan sebuah masalah yang spesifik akan suatu hal. Hasil penelitian dari makalah ini menjelaskan akan pentingnya social media literacy yang dimana konsep tersebut menjadi pembeda di intrepretasi akhir pernyataan tentang pengabaian dan komentar yang berisi kebencian, yang ditulis dibawah hak kebebasan berpendapat/berbicara.

ABSTRACT
This paper analyzes how ignorant statement and hate comment are widely written in social media comment section that is provided by its own users. The aim for this paper is to have better understanding of the importance of social media literacy in today?s digitalized networking that can be accessed and used by almost everyone without disregarding the freedom of speech. Social media literacy and the freedom of speech will be the basic concept of discussing the findings and the methodology used this study is textual analysis of ignorant statement and hate comment. Data will be selected from YouTube comment section about a specific issue on a specific video. The findings reveal the importance of social media literacy as it is differentiates the final interpretation of the samples provided that were written under the right of free speech.
"
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mecca Yumna Ning Prisie
"Iklan tidak dapat lepas dari hiperrealitas, karena iklan merupakan penggambaran dari realitas sosial dengan simbol dan makna yang sudah diubah sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan korporasi. Dengan mengetahui realitas sosial masyarakat, pengiklan seringkali mengeksploitasi masyarakat lewat persuasinya melalui celah berupa kurangnya literasi media masyarakat. Misinterpretasi sering terjadi karena kurangnya kemampuan literasi media. Untuk mengatasi hal ini diperlukan adanya kemampuan literasi media oleh kedua belah pihak. Pengiklan dapat menyampaikan pesan yang dapat membujuk konsumen tanpa harus mengorbankan etika periklanan, dan masyarakat dapat memahami pesan iklan tersebut dengan konteks yang sesuai.

Advertisement is always tied to hyperreality, since advertisement mirrors the social reality within a society, but with its symbols and meanings altered to fit the corporation's needs. By acknowledging the social reality, advertisers often exploit the society through its persuasion, through the gap which is their target's lack of media literacy. Misinterpretation is a common case because of the absence of this skill. As a solution to this, it is important to possess media literacy, be it the advertisers or the people. Advertisers can convey messages without sacrificing the ethics, while the people can comprehend the advertisement's message with the proper context. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aurora Nurhidayah Rifani
"ABSTRAK
Tesis ini menggunakan perspektif Cultural Studies dalam menelusuri negosiasi dan strategi feminisme Islam melalui akun Instagram @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist, yang berupaya untuk meraih hak bersuara perempuan muslim atas pertentangan poligami dan kekerasan seksual di Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan metode netnografi serta analisis kualitatif pada setiap unggahan yang sudah diklasifikasikan berdasarkan fokus penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kontestasi antara wacana Islam dan feminisme yang dilihat dari identitas masing-masing akun, isu-isu yang dihadirkan, dan dinamika kolom komentar. Penggunaan metode reinterpretasi tafsir dominan pada pemaknaan Al-Quran dan hadis oleh @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist menghasilkan Instagram sebagai medium literasi digital feminisme Islam untuk mengkritisi kembali wacana poligami dan kekerasan seksual di Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa proses literasi media digital didukung oleh suara otoritas yakni intelektual muslim dan aktivis gender berlatar belakang muslim, serta penggunaan strategi positioning untuk meruntuhkan dominasi patriarki yang disematkan pada teks agama Islam. Keberlangsungan ini menggambarkan sebuah kontestasi wacana feminisme dan Islam yang nyatanya sama-sama menyoroti persoalan keadilan dan kesetaraan gender. Selain itu, penelitian ini juga melihat ada upaya aktivisme media melalui konsep digital sisterhood dan mekanisme penggunaan tagar oleh @mubadalah.id, @muslimahfeminis, dan @cherbonfeminist. Hasil penelitian menunjukkan konsep digital sisterhood dibangun menggunakan narasi personal, sedangkan tagar berfungsi sebagai alat strategi aktivisme media, penyebaran ideologi feminisme Islam, dan branding nama akun @mubadalah.id melalui tagar #mubadalah. Instagram sebagai media sosial yang menitikberatkan pada konten visual menjadi medium counter-voice (narasi perlawanan) feminisme Islam dalam meraih pemaknaan alternatif atas persoalan poligami dan kekerasan seksual yang selama ini memosisikan perempuan dalam keadaan termarginalkan.

ABSTRACT
From a Cultural Studies perspective, this thesis aims to problematize forms of negotiations and strategies of Islamic feminism social media, namely @mubadalah.id, @muslimahfeminist, and @cherbonfeminist. The main focus is Muslim women's voices over polygamy and sexual violence issues in Indonesia. The main research method is netnographic and qualitative analysis by interpreting the Instagram uploads that categorized according to the focus of the study. Research findings reflect a contestation between Islamic discourse and feminism as seen from the identity formation from each account, the issues presented, and the dynamics of the meaning-making process in the comment column. @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist criticize dominant interpretations of the Al-Qur'an and hadith, which means Instagram become a medium of digital literacy and awareness for Islamic feminism. This research found that the process of digital media literacy needs to be supported by the voice of authority namely Muslim intellectuals and gender activists with Muslim backgrounds. Furthermore, they also apply positioning strategies to undermine patriarchal dominance embedded in Islamic religious text, highlighting the issues of justice and gender equality. In addition, this study also uncovers digital sisterhood in social media activism through personal narratives and the empowerment through hashtags by @mubadalah.id, @muslimahfeminis, and @cherbonfeminist. The research also produces another function of hashtags as a strategy tool in media activism, spreading Islamic feminism ideology, and as the branding strategy by @mubadalah.id using hashtag #mubadalah. Instagram as a social media that focuses on visual content has an important role to help the process of counter-voice of Islamic feminism in achieving alternative meanings on issues of polygamy and sexual violence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>