Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Husni
Abstrak :
ABSTRAK Perencanaan persediaan obat-obatan di Instalasi Gawat Darurat merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dengan menggunakan cara-cara yang tepat, tujuan dari bagian logistik obat-obatan Instalasi Gawat Darurat adalah mengadakan persediaan perbekalan Farmasi dan menjaganya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh para pemakainya dengan biaya yang seefisien mungkin. Dengan adanya perencanaan diharapkan dapat dihasilkan suatu jumlah dan jenis persediaan perbekalan Farmasi yang ada di Instalasi Gawat Darurat, dalam hal ini khusus untuk obat-obatan dan bahan habis pakai. Persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan nilai investasi dengan memakai analisis ABC, yaitu Kelompok A dengan nilai investasi tinggi, Kelompok B dengan nilai investasi sedang dan Kelompok C dengan nilai investasi rendah. Pengelompokkan ini merupakan salah satu cara untuk mengendalikan persediaan, dengan demikian dapat diketahui jenis obat yang mana yang perlu diperhatikan oleh karena memerlukan investasi yang tinggi. Selain itu akan ditentukan pula nilai indeks kritis setiap obat, untuk tujuan membuat skala prioritas pada sistem persediaan yang akan dilakukan. Pentingnya penentuan nilai indeks kritis dari suatu jenis obat oleh karena tidak semua obat yang nilai investasinya tinggi dengan otomatis mempunyai nilai kritis yang tinggi pula, begitu pula sebaliknya. Indeks kritis ini dapat diketahui melalui pendapat dari para dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat yang memakai obat tersebut dalam rangka pelayanan terhadap pasien. Dengan adanya indeks kritis ini, terdapat pengelompokkan baru, yaitu kelompok A dengan indeks kritis tinggi, kelompok B dengan indeks kritis sedang dan kelompok C dengan indeks kritis rendah. Pengelompokkan secara analisis nilai indeks kritis ABC lebih tepat untuk Rumah Sakit dari pada menggunakan analisis ABC biasa khsususnya untuk mengendalikan obat-obatan dan bahan habis pakai di Instalasi Gawat Darurat. Dalam analisis indeks kritis ABC telah dimasukkan faktor kritis suatu obat yang berkaitan dengan pelayanan pada pasien, yang tertinggi diperuntukkan bagi upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit. Dari analisis indeks kritis ABC didapatkan hasil bahwa kelompok A yang memerlukan investasi paling tinggi (69,26% dari seluruh biaya) terdiri 21 item obat (13,12%), kelompok B menelan biaya 29,64% terdiri dari 120 item obat dan kelompok C hanya membutuhkan 1,10% biaya investasi 10,10% dari seluruh biaya. Dalam pengendalian persediaan selain menggunakan analisis ABC dan analisis indeks kritis ABC juga digunakan metode kuantitatif : EOQIROP (Reorder Point I Economic Order Quantity) untuk mengetahui berapa banyak barang dipesan dan kapan barang harus dipesan dengan pengelompokkan ini perencanaan persediaan obat selanjutnya dapat lebih tepat dan lebih efesiens, serta diharapkan dapat mengurangi peristiwa kehabisan persediaan.
ABSTRACT Controlling the Inventory of Medical Supplies in Emergency Room, RSUD Pasar Rebo, East JakartaEfficient in cost of procurement of Medical Supplies and their inventory control, is the objective of Logistic Department in Emergency Room. This study was conducted to organize the logistic more efficient. The stocks of medicines and disposable goods were classified in 3 groups, based on its investment value using ABC analysis. Group A, was the high investment value, group B was the medium investment value and group C was the low investment value. This grouping were used to determine which medical supplies needed most attention. Subsequently, the control index value of each medical supplies was also determined. This was important because not all medical supplies which were high investment value, were also have high critical index value and vice versa. The Critical Index Value were attained by asking doctors in ER, who used that medicine. Using the Critical Index Value, medical supplies were classification into group A, B, and C. Classification based on the Critical Index Value was more suitable for Hospital that using ABC analysis, especially for controlling medicines and disposable goods in ER, because Critical factor of medicines which is related to patient's service, was included in this analysis. The Study found that group A need highest investment (69,26 % from whole cost) and is consist of 21 items (13,12 %), group B cost 29,64% and is consist of 120 items, and group C only cost 1,10% of cost investment and 10,10% whole consist of 19 items. To further control the logistic of medical supplies, the economic order quantity method was used. This was necessary to obtain how many goods should be ordered and when they should be reordered.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Martadisastra
Abstrak :
RUSPAU antariksa sebagai salah satu rumah sakit ABRI/TNI AU dalam era globalisasi ini dituntut untuk menjadi rumah sakit yang kompetitif dengan kemampuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang efektif efisien, profesional, dan modern. Peningkatan mutu perlu untuk mengantisipasi tuntutan pengguna jasa yang makin berkembang. Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pengelolaan perbekalan logistik kesehatan. Salah satu aspek adalah ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan habis pakai yang kemampuannya selama 3 periode tahun anggaran 1992/1993, 1994/1995 dan 1995/1996 mencapai 80%. Kondisi ini berkaitan erat dengan sistem pengadaan logistik obat-obatan dan alat Kesehatan habis pakai, yang merupakan permasalahan dalam meningkatkan mutu pelayanan. Dengan menggunakan analisis deskriptif pada penelitian kualitatif, maka ingin diamati mengapa pengadaan lokal juga belum mampu mengoptimalkan kebutuhan operasional obat-obatan. Data yang digunakan adalah dari laporan pelaksanaan program kerja RUSPAU tahun anggaran 1992/1993, 1994/1995, dan 1995/1996, diskusi kelompok terarah, dan wawancara mendalam, yang hanya mencakup pada analisis fungsi manajemen pengadaan lokal obat-obatan dan alat kesehatan terpakai habis dengan variabel yang fleksibel. Meskipun cara-cara ini sudah dilaksanakan, namun menimbulkan masalah, yang ingin diteliti penyebabnya, sehingga diharapkan dapat menghasilkan berbagai pemecahan masalah. Dari hasil evaluasi dan perubahan ketersediaan obatobatan alat kesehatan habis pakai selama 3 periode 1992/1993, 1994/1995 dan 1995/1996, yang didukung dengan hasil wawancara dan FGD serta pengamatan di lapangan, diharapkan sampai pada Titik kesimpulan untuk pemecahan masalah yang dapat disarankan untuk mendukung optimalisasi dan, peningkatan efisiensi pada proses pengadaan lakat obat-obatan dan alat kesehatan terpakai habis di RUSPAU "antariksa" pada masa mendatang.
Analysis Of The Local Procurement of Medical Logistic Over 3 Year-Periods 1992/1993 ? 1995/1996 in RUSPAU "Antariksa"RUSPAU air force's central hospital is one of several armed force's hospitals should has to be competitive in this changing-world era. For being efficiency and effectiveness on every resources used, modernization on equipments and life-styles, and professionalism are among the demanding aspects, that lead to improvement of medical service. The appropriate procurement the medical logistic should be emphasized as one factor in supporting drug requirement. Over years the drug need and supply never met appropriately and was estimated 80% on operational achievement. On observing the datas in 3 year-periods 1992/1993, 1994/1995, and 1995/1996, particularly on drug requirement, close relationship could be assuming with medical logistic procurement system and quality of medical service. On this qualitative research, which is descriptive analyses, the process of medical logistic procurement is the main focus. Presumably, some of the applicable suggestions could be attempted to implement in RUSPAU "antariksa" more efficiently. As a matter of fact, the proposal have been made by evaluating data-gathering from annual report documents (199211993, 199411995, and 199511996), focus group discussion, and depth interviews with concerned authorities. It appears that some alternative-efforts should be made by solving problems in the process on structure, method and management functions in medical-supplies procurement, to contribute in improving better medical services to meet consumers demands and satisfaction as well. Due to limited time-providing and opportunity, the main focus of research has being made to management function, only in local procurement of drugs and disposable medical equipments.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Ayi Raffiah
Abstrak :
Rumah sakit sebagai suatu sarana penyelenggaraan pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik dan bermutu. Pelayanan farmasi merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan pelayanan rumah sakit secara keseluruhan. Untuk dapat terselenggaranya pelayanan farmasi dengan baik, maka diperlukan perencanaan obat dan alat kesehatan habis pakai yang baik. Adanya kese njangan dalam pengadaannya antara rencana dan realisasi obat dan alat kesehatan habis pakai, akan mengurangi kelancaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran ruang perencanaan obat dan alat kesehatan habis pakai pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Tangerang, dan memperoleh saran untuk peaingkatan sistem perencanaan obat dan aalat kesehatan habis pakai di Rumah Sakit Umum Tangerang. Metodologi yang digunakan adalah metode telaah kasus dan pendekatan pemecahan masalab, dirnana pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara, pengarnatan langsung, dan rangkuman data sekunder. Analisa data dilakukan secara kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa mekanisme perencanaan obat dan alat kesehatan habis pakai sudah mengikuti pedoman yang aada, namun masih ada kelemaahan dalam hal input, mengenai ketenagaan, sarana, dan sistem informasi, dalam hal proses, terutarna dalam menentukan kebutuhan dan realisasi pengadaannya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini ternyata unsur-unsur input dan proses adalah sangat menentukan dalam penyusunan suatu perencanaan. Saran yang diajukan adalah: bahwa untuk mendapat perencanaan yang baik perlu evaluasi terhadap realisasi dari rencana tersebut secara periodik, agar tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar. Apabila terjadi penyimpangan yang cukup besar harus dilakukan perencanaan ulang. ...... Profile of Medical Supplies and pharmaceuticals planning at Pharmacy Installation in General Hospital TangerangHospital as a medium implementation servicing of health prosecuted to give a good servicing and high quality Pharmacy servicing is one of form inseparable activities from all servicing hospital. To give a good implementation servicing of health, so it's need medicine and pharmaceuticals. There is a gap for supplying between planning and realization of medical supplies and pharmaceuticals will decrease fluency servicing of health in general hospital Tangerang. Purpose of this research is getting illustration about medical supplies and Pharmaceuticals planning at Pharmacy Installation General Hospital Tangerang and Find suggestion for increase system planning of medicine and pharmaceuticals in General Hospital Tangerang. Methodology which used by analyze of case and approach the problem solving, collecting data by interview, direct observation and secondary data summary. Analyzing data by qualitative descriptive from the result of analyzing finding of data that mechanism of medical supplies and pharmaceuticals planning has already accompanied of work, but there are still weakness for input, personnel, facilities, and information system in process, especially for establish requirement and rraIimtion of procurement. Summary of this analyzing, appears that input element and process are very establish for arrange a planning. Suggestion was given from the planning, its need evaluation toward realization. from the planning, its need evaluation toward realization from the planning in a periodic manner, in order that there isn't too big divergence. If there's quite big divergence occur, it must be repeatedly of planning.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H.R. Herri Harianto
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya kunjungan pasien ke Rumah Sakit Umum Kota Bekasi dan terus berkembangnya pembangunan Kota maupun Kabupaten Bekasi menjadikan suatu tantangan bagi Rumah Sakit untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap pasien. Ketersediaan barang kebutuhan Rumah Sakit sangat membantu fungsi pelayanan terhadap pasien baik langsung kepada pasien seperti obat-obatan atau alat medis maupun tidak langsung seperti kebutuhan ruang perawatan, alat-alat administrasi status pasien. Rumah Sakit Umum Bekasi sebagai rumah sakit pemerintah, pengadaan .barang kebutuhan berpedoman kepada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Nomor : 11 Tahun 2001 dengan membentuk Panitia Pembelian/Pengadaan Barang Unit (P3U). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan pengadaan barang kebutuhan rumah sakit yang selama ini dilaksanakan oleh P3U. Untuk mengetahui proses pengadaan tersebut, dapat diketahui dengan menggunakan wawancara mendalam, FGD (Focus Group Discussion) serta observasi lapangan Wawancara mendalam dilakukan kepada informan yang dianggap cukup mengetahui proses yang dilaksanakan oleh P3U sedangkan FGD dilakukan kepada tenaga pelakasana serta informan yang terkait dengan kegiatan pengadaan barang kebutuhan rumah sakit. Observasi lapangan untuk melihat secara langsung proses yang sedang dilaksanakan oleh P3U dalam proses pengadaan. Penelitian ini memakai metode kualitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa proses pembuatan Surat Perintah Kerja cukup lama sehingga realisasi pengadaan barang sering tertunda, tidak sesuai dengan perencanaan dan beralabat tidak tercapainya penyerapan anggaran yang sudah ditentukan. Keterlambatan ini lebih disebabkan karena kurang dipahaminya prosedur tetap yang mengatur alur proses, kurangnya komitmen pejabat yang terkait, serta kurangnya koordinasi diantara petugas yang terkait dengan kegiatan P3U. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi RSUD Kota Bekasi khususaya P3U dalam meningkatkan kinerjanya di bidang pengadan kebutuhan Rumah Sakit. Increased of patient visits to the Bekasi Public Hospital and the development of the Kabupaten Bekasi caused challenges for the. hospital to increasing the service level to the public. The optimum stock level of medical supplies will support the service level to the public with direct ways e.g. drugs supplies or medical equipments and indirect ways e.g. medical facilities or administration tools. Bekasi Public Hospital owned by the government, for the purchasing process refer to the Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Nomor : 11 Tabun 2001 handled by a Purchasing Commissions named Panitia Pembelian / Pengadaan Barang Unit (MU). Purpose of this research is to study the process of purchasing system of medical supplies for the Bekasi Public Hospital by P3U. Methodology of this research uses a qualitative method with several instruments of researches e.g. the direct interview, FGD (Focus Group Discussion) and field observation. Interviews are targeted to the valid informants that directly handled the purchasing process. The FGD targeted to the in charge staffs and informants within the process of medical instrument of the hospital. Field observation used to analyze end to end the purchasing process of P3U. Result of the research is an ineffective process to set up an assignment letter or Surat Perintah Kerja (SPK) as a beginning purchasing process. The ineffective process resulted a the delay time for whole purchasing process that it will be impact to unbalance of budget that already set up before. The delays are caused' by unclear purchasing procedures, low of commitment of the persons in charge and lack of coordination between staffs. The result of this research could be a good-reference to The Bekasi Public Hospital particularly P3U in terms to increasing the effectiveness in purchasing process for medical supplies-of the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josy Kurnia Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Apoteker merupakan salah satu profesi yang berperan penting dalam pelaksanaan fungsi-fungsi di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, maka Fakultas Farmasi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk melakukan program Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA untuk memperkenalkan dan memberi pembekalan secara langsung tentang fungsi apoteker dalam organisasi pemerintahan tersebut. Laporan praktek kerja ini membahas tugas pokok dan fungsi Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, serta Sekretariat dan Direktorat-Direktorat yang berada di bawahnya. Laporan ini secara khusus membahas Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dalam hal tugas pokok dan fungsi, sasaran kebijakan, struktur organisasi, dan kegiatan. Salah satu kebijakan Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan yang dibahas adalah penerimaan dan penyimpanan obat buffer pusat di Instalasi Farmasi Pusat.
ABSTRACT
Pharmacist is one of the professions that play an important role in the implementation of functions in the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices, the Faculty of Pharmacy Universitas Indonesia in collaboration with the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices to conduct the Professional Pharmacist Practice Work Program PKPA to introduce and provide debriefing Directly about the pharmacist 39 s function within the government organization. This report addresses the main duties and functions of the Ministry of Health, the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices, as well as the Secretariat and the Directorates under it. This report specifically discusses the Directorate of Public Drugs and Medical Supplies in terms of basic tasks and functions, policy goals, organizational structures, and activities. One of the policies of the Directorate of Public Drugs Governance and Health Supplies discussed is the reception and storage of central buffer drugs at the Central Pharmaceutical Installation
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wildatus Sholihah
Abstrak :
Praktek kerja profesi di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dilakukan selama dua minggu pada bulan Oktober 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, khususnya di Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Praktik kerja profesi juga bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan, ketrampilan serta pengalaman praktis dari calon apoteker sehingga memiliki gambaran nyata mengenai permasalahan kefarmasian di Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Tugas khusus yang dikerjakan selama praktik kerja profesi adalah ldquo;Pendistribusian, Pemusnahan dan Pelaporan Buffer Stock dan Perbekalan Kesehatan di Instalasi Farmasi Pusat rdquo; yang bertujuan agar calon apoteker memahami peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di Instalasi Farmasi Pusat, terutama proses distribusi dan pelaporan.
Internship at The Directorate General of Pharmaceutical and Medicine Devices Ministry of Health Republic of Indonesia Period October 2017 aims to understand the role, duties, and responsibilities of pharmacists in the Directorate General of Pharmaceutical and Medicine Devices, especially in the Directorate Public Service Governance and Medical Supplies, as well as have the knowledge about basic tasks and functions of Directorate General of Pharmaceutical and Medicine Devices. In addition, the pharmacist candidate can also have the insights, knowledge, and real experience as well as have a real picture about pharmaceutical issues in the Directorate General of Pharmaceutical and Medicine Devices Ministry of Health Republic of Indonesia. Internship at The Directorate General of Pharmaceutical and Medicine Devices was conducted for two weeks with special assignment Distribution, Destruction and Reporting of Buffer Stock and Medical Supplies at Pharmaceutical Installation Centers aimed at getting pharmacists to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacists in undertaking pharmaceutical work at the Central Pharmaceutical Installation, in particular the process of distribution and reporting.
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Monica Adhitia
Abstrak :
ABSTRAK
Kegiatan praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Senen dilakukan agar calon apoteker menganalisis peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di puskesmas sesuai dengan ketentuan standar pelayanan farmasi di puskesmas. Selain itu, diharapkan agar calon apoteker dapat melakukan praktik langsung pelayanan kefarmasian yang dilakukan di puskesmas yang mencakup pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas meliputi perencanaan, pengadaan, permintaan, pendistribusian, pengendalian, pemantauan dan pencatatan atau pelaporan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Sedangkan pelayanan farmasi klinik yang dilakukan mencakup pengkajian resep, pelayanan informasi obat, konseling, dan pemantauan terapi obat serta efek samping obat.
ABSTRACT
Profession Internship in Puskesmas Kecamatan Senen aimed to analyze the role, duties and responsibilities of pharmacists in puskesmas in accordance with the provisions of the pharmaceutical care standard in puskesmas. Moreover, the prospective pharmacist learned about pharmaceutical care management of pharmaceuticals and medical supplies and clinical pharmacy. Managerial aspects such as planning, procurement, demand, distribution, control, and monitoring of pharmaceuticals and medical supplies. While the clinical pharmacy such as prescription assessment, drug information, counseling, and monitoring of drug therapy and drug side effects.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Monica Adhitia
Abstrak :
ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktik kefarmasian oleh apoteker. Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma bertujuan untuk menganalisis gambaran umum mengenai kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek, serta menganalisis peran dan fungsi apoteker di apotek dalam aspek professional, yang mencakup ilmu kefarmasian dan pelayanan kefarmasian, serta aspek manajerial yang mencakup pengelolaan perbekalan farmasi dan administrasi keuangan apotek.
ABSTRACT
Pharmacy is a pharmaceutical care facility, where the pharmacist can do their responsibility. Profession Internship at Kimia Farma Pharmacy aimed to analyze the activities of pharmaceutical care in pharmacy, as well as understanding the roles and functions of pharmacists from the professional aspects, pharmaceutical care, as well as managerial aspects such as management of pharmaceuticals and medical supplies and financial administration.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kholid Abdul Hafidz
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi PKP di Apotek Kimia FarmaNo.143 dilakukan selama empat minggu di bulan April bertempat di Jl. Margonda Raya No. 154 A, Depok. PKP ini bertujuan untuk agar calon apoteker mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di apotek Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Analisa Resep Pasien dengan Komplikasi Diabetes Mellitus dan Hipertensi. rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk menganalisis apakah peresepan yang diterima pasien tersebut sudah tepat dosis, frekuensi, dan cara penggunaannya. Secara umum, apoteker penanggungjawab di Apotek Kimia Farma No.143 telah menyelenggarakan pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan klinis dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, penulis juga mendapatkan wawasan, pengetahuan dan gambaran nyata tentang masalah dalam praktik kefarmasian, serta strategi dan kegiatan yang dilakukan untuk mengatasinya.
ABSTRACT
Internship at Apotek Kimia Farma conducted for four weeks in April held at Jl. Margonda Raya No. 154 A, Depok. Internship is aimed to get the pharmacist to know the duty and responsibility of the pharmacist in the pharmacy. Besides, the pharmacist can also have insight about the problem in the pharmacy, knowledge, skill, and practical experience to perform pharmaceutical work in the pharmacy. The special assignment given is entitled Prescription Analysis of Hypertention Patient with Complition of Diabetes Mellitus. . The purpose of this special assignment is to analysis the prescription model of that hypertension patient with complication of diabetes mellitus whether if he was accept correct therapy. In general, pharmacists of Apotek Kimia Farma No.143 have conducted the management of pharmaceutical preparations and clinical services well and in accordance with applicable regulations. In addition, the authors also get insight and knowledge of the problem in the practice of pharmaceutical, as well as strategies and activities undertaken to overcome them.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Monica Adhitia
Abstrak :
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo bertujuan untuk menganalisis peran dan fungsi Apoteker serta kegiatan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dan mengetahui kegiatan yang dilakukan di instalasi/unit penunjang yaitu Instalasi Sterilisasi Pusat. Selain itu juga agar memperoleh pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek yang terkait kegiatan farmasi klinis di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Tugas khusus yang diberikan bertujuan untuk mengevaluasi waktu tunggu pasien rawat jalan di satelit farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. ...... Profession Internship at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital aimed to analyze the roles and fuctions of pharmacist, and pharmacy activities in Pharmacy Installation Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital as well as to know activities of installation support unit, namely the Centralized Sterilization Supply Department. Moreover, profession Internship at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital aimed to gain knowledge and insight into everything related aspects of clinical pharmacy activities Dr. Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital. In additions, the purpose of the special task is to evaluate Patients rsquo Response to Waiting Time in an Out Patient Pharmacy at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library