Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Alfajri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh budaya meme terhadap persepsi musik Jepang di era digital, secara khusus menganalisis dampak budaya meme terhadap lagu "Dolphin in Town" oleh Kingo Hamada. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan survei sebagai teknik utama pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya meme memainkan peran penting dalam memperkenalkan lagu dan artis yang mungkin sebelumnya tidak mendapat perhatian. Penelitian ini juga menyoroti beragam dampak budaya meme terhadap persepsi musik Jepang, termasuk pengaruhnya dalam mempopulerkan, menerima, dan menginterpretasikan musik dengan berbagai cara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya meme telah menjadi kekuatan yang signifikan dalam membentuk persepsi musik di era digital, menciptakan jaringan sosial di mana musik menjadi bahasa universal, menghubungkan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, dan memperkaya pengalaman bermusik mereka. Kata Kunci: meme, meme song, musik meme Jepang, meme culture, Dolphin in Town – Kingo Hamada, meme viral.

The research aims to explore the influence of meme culture on the perception of Japanese music in the digital era, specifically analyzing the impact of meme culture on the song "Dolphin in Town" by Kingo Hamada. This study utilized quantitative methods, with surveys as the main technique for data collection. The results showed that meme culture plays an important role in introducing songs and artists that may not have previously received attention. The study also highlights the diverse impacts of meme culture on the perception of Japanese music, including its influence on popularizing, accepting, and interpreting music in various ways. The research concludes that meme culture has become a significant force in shaping perceptions of music in the digital age, creating a social network in which music becomes a universal language, connecting people from different backgrounds, and enriching their musical experience. Keywords: meme, meme song, Japanese music meme, meme culture, Dolphin in Town – Kingo Hamada, viral meme"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Kirana Ishafira Rullinda
"Perkembangan penggunaan media hingga saat ini telah melahirkan sebuah budaya populer, salah satunya meme yang digunakan sebagai media ekspresi yang bersifat jenaka. Akan tetapi, dalam dekade terakhir meme tidak hanya digunakan untuk tujuan komedi, namun juga sebagai pemicu percakapan dengan topik apapun. Beberapa perusahaan kemudian diamati memanfaatkan meme dalam strategi pemasarannya. Tinjauan literatur ini dilakukan untuk menelaah lebih dalam mengenai alasan di balik implementasi meme marketing dalam strategi pemasaran digital dan faktor-faktor yang bisa mendorong kesuksesan meme marketing itu sendiri. Dalam mengkaji sepuluh literatur, ditemukan bahwa implementasi meme marketing yang didasari atas tiga faktor—isi konten, konsumen, dan media—dalam media sosial bisa meningkatkan brand recall dan customer engagement.

The advancement of the usage of media today has given birth to mass popular culture, one of which is the existence of memes that have been used as a humorous medium of self-expression. However, in the last decade, memes have not only been used for comedic purposes, but also used as a trigger for conversation-starters in any kind of topic. Several companies were then observed utilizing memes in their marketing strategies. This literature review was conducted to examine more deeply the reason behind meme marketing implementation as digital marketing strategy and the factors that can elevate the success of meme marketing itself. By reviewing ten sources, it was found that implementing meme marketing based on content-related factors, customer-related factors, and media-related factors in social media can significantly increase brand recall and customer engagement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Randie Ananda Agam
"Tesis ini bertujuan mengungkap praktek diskursus mengenai feminisme dalam internet, dengan meneliti internet meme, spesifiknya jenis image macro, di situs
meme repository 9GAG. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif terhadap teks meme dengan analisis multimodal dan analisis wacana Teun A. van Dijk. Sampel
data adalah subkategori meme yang secara konsisten menampilkan ide feminisme dalam tiap kemunculannya dan pernah muncul di 9GAG. Hasil peneltian menunjukkan bahwa diskursus feminisme tampil secara beragam sebagian merefleksikan diskursus humor yang merupakan diskursus utama 9GAG, sebagian lain tidak merefleksikan humor atau menampilkan humor dengan cara yang berbeda. Aktor-aktor sosial di balik meme yang diteliti juga beragam; sebagian dapat ditelusuri karena identitasnya tercatat dengan lengkap di internet, sebagian lain hanya bisa diduga berdasarkan karakteristik tertentu seperti penggunaan humor, posisi mengenai feminisme dan ketimpangan akses internet berdasar jenis kelamin. Ruang-ruang internet tempat meme yang membawa diskursus feminisme menyebar mengharuskan diskursus feminisme mengikuti diskursus humor yang sudah lebih dahulu berkuasa jika tidak mereka akan terpinggirkan dan hanya bisa mempertahankan status quo di situs orisinal mereka jika ada.

The thesis attempts to reveal discursive practices involved in construcing discourses on feminism in the internet. The research takes multiple subcategory of memes, that fall into image macro types, available on 9GAG. This is a qualitative research on
text and visual of memes, with analysis conducted using multimodal analysis and Teun A. van Dijk?s discourse analysis framework. Selected subcategories are the ones that consistently present ideas on feminism, and is available to access on 9GAG at least once. The result shows that discourse on feminism are various some reflects the humorous nature of 9GAG while others don?t or uses humor in a different direction than the ones found on 9GAG. Social actors are also different several are readily identifiable through the internet, while others are describable only based on several characteristics like the use of humor, stance on feminism and access gap of internet based on gender and sex difference. Social spaces where memes spread also require the memes to conform to preexisting discourse if they want to thrive in it; otherwise they will simply froze in an obscure corner of the space, while only barely maintaining the status quo of their original sites.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theofani Lidya Charistry
"Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Jerman untuk mengatasi COVID-19 memunculkan beberapa kritik dari media massa Jerman, termasuk Heute Show¸ yang kemudian membuat meme-meme di Instagram. Meme-meme tersebut terdiri dari gambar dan kata-kata yang memiliki makna lain. Oleh karena itu, diperlukan dekonstruksi terhadap meme-meme tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksplikatur dan implikatur gambar dan tulisan pada meme menggunakan metode kualitatif. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori Sperber & Wilson tentang eksplikatur dan implikatur verbal, serta teori Forceville & Clark tentang eksplikatur dan implikatur gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh meme yang dipilih, terdapat satu meme yang mengandung penentuan referen dan satu meme mengandung proses enrichment, proses memperoleh eksplikatur sebuah kalimat dengan memperluas bentuk proposisional, di dalam eksplikatur verbal. Selain itu, pembatasan dan pembelajaran luring di kelas merupakan dua topik yang paling banyak dikritik oleh Heute Show.

The policies issued by the German government to tackle COVID-19 have raised some critiques from German mass media, including Heute Show, who makes memes on Instagram. The memes consisted of pictures and words are likely to have another meaning. Thus, they need to be deconstructed more. This research aims to analyse the explicature and implicature of the pictures and sentences in memes using qualitative method. Besides, it uses Sperber & Wilson’s theory about verbal explicature and implicature, also Forceville & Clark’s theory about explicature and implicature of image. The result shows that from seven selected memes, there are one meme containing reference assignment and one meme containing enrichment process, a process of acquiring explicature of a sentence with extending the propositional form, in verbal explicature. Moreover, restrictions and offline teaching in classrooms are the most two themes, which are often criticised by Heute Show."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Divani Jasmine
"Wujud ekspresi bahasa pada masyarakat di masa kini, hadir dalam berbagai bentuk, tidak hanya dalam bentuk ungkapan kata, namun dapat pula hadir dalam bentuk visual (gambar). Keduanya itu memberikan gambaran keadaan sehari-hari pada masyarakat. Wujud ekspresi bahasa melalui serangkaian kata-kata dan gambar tersebut direpresentasikan dalam meme. Meme merupakan salah satu bentuk kreativitas dalam menyampaikan kritik sosial dalam masyarakat. Peneliti akan menganalisis makna meme berbahasa Jawa yang banyak diunggah dan dipublikasikan pertama kali melalui jejaring media sosial instagram pada tahun 2019. Data yang digunakan adalah 9 meme berbahasa Jawa yang digambarkan sebagai bentuk percakapan yang disampaikan tokoh pertama pada tokoh kedua, yakni tokoh pertama yang melakukan konsep sindiran yang diikuti dengan tindakan menampar pada tokoh kedua disertai ucapan kata tuman ‘kebiasaan’. Penelitian meme tuman ini dianalisis dengan teori metafora Lakoff dan Johnson (1980) mengungkapkan adanya makna metaforis dan teori fungsi metafora dalam Leech (1977) untuk melihat fungsi dalam meme tersebut. Permasalahan pada penelitian ini yakni bagaimana makna metaforis pada ujaran implisit yang terkandung pada meme tuman dan apa fungsi dari meme tersebut. Tujuan penelitian adalah menjelaskan makna metaforis dan fungsi yang ada pada ujaran meme. Hasil dari analisis penelitian ini yakni menunjukan bahwa makna meme tuman merupakan makna tersirat (implisit) yang disampaikan secara tidak langsung dan secara umum memiliki fungsi ekspresif. Makna pada meme tuman disampaikan secara implisit karena meme tuman berbahasa Jawa yang diunggah dan dipublikasikan di media sosial memiliki peranan penting sebagai sarana komunikasi tidak langsung yang mewakili isi pikiran dan perasaan penutur yang ingin di sampaikan kepada lawan tutur.

A meme is a phenomenon concept of ideas, behaviours, or lifestyles that spread from one person to another in a form of funny pictures along with wordings that have an implicit meaning. This supports the meme’s meaning in KBBI (2016) which defines memes as visual works that contain images and words. Moreover, a meme is known as a media for peoples to express and represents their feelings, or thoughts in social media (Listyorini, 2017:64). One of well acknowledged memes in Indonesia is tuman meme that occurred for the first time through social media in 2019. Tuman meme in this research focuses on an image of a bald man slapped another bald man then followed by a word tuman. Tuman is a word in Javanese that entails to someone who has particular habits that usually negative and does it repeatedly. As in any other memes, the image in a tuman meme also shows wordings in a form of a proposition that gives a metaphorical meaning. Therefore, this leads to problem of what the metaphors meaning in Javanese tuman memes is. The aims of this research is describing the metaphors meaning in tuman memes. Data of this research is 10 tuman memes that were taken from social media (Instagram) by using hashtag #memetuman. This research used qualitative methods and the metaphorical theory by Lakoff and Johnson (1980) also the theory of metaphorical functions by Leech (1977) in order to find out the metaphorical meanings and their functions The result of this research shows that the tuman meme has an implicit meaning with an indirectly message to the readers and used as a form of human’s expresiveness in general. At present, tuman meme is comprehended by the Javanese community as a mimicked theme (image) that included a catchy proposition that made it instantly memorable as an indirectly communication tools that represented peoples thoughts and feelings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizky Noviasri
"Meme internet secara vernakular dikenal dalam bentuk gambar lucu disertai tulisan. Salah satunya adalah gambar Soeharto sedang tersenyum dan melambaikan tangan disertai tulisan ?piye kabare? penak jamanku, to?? Prinsip utama meme adalah imitasi. Namun ternyata, imitasi dalam meme visual Soeharto tidak menghasilkan salinan yang sama persis dengan meme asalnya. Perubahan dapat dilihat dari tokoh yang digunakan. Tidak semua meme visual Soeharto menggunakan tokoh Soeharto. Melalui analisis isi terhadap 152 meme, penelitian ini bertujuan menggambarkan model replikasi tokoh dalam meme visual Soeharto. Model replikasi ini dapat dianalogikan dengan model replikasi gen. Meme dan gen tidaklah sama persis karena replikasi gen menghasilkan salinan yang sama persis dengan induknya, sedangkan replikasi meme membuka gerbang variasi bebas. Meme visual Soeharto tetap dikenali tanpa harus menggunakan Soeharto sebagai elemen visualnya. Harus ada elemen lain yang sama dengan meme asalnya. Jika tidak, identitas meme Soeharto akan hilang."
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayshabella Rifdah Shelia
"Penelitian ini membahas tentang analisis semiotik meme tanpa konteks pada akun Twitter No context Russia dengan menggunakan teori semiotik oleh Roland Barthes. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna yang terkandung dalam unggahan meme pada akun Twitter Russia_NC. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mencapai tujuan penelitian. Penulis menganalisis sepuluh buah data berupa meme dari twit pada akun Russia_NC. Pengambilan sumber data dilakukan dengan dokumentasi unggahan berupa gambar pada akun Twitter Russia_NC dan studi pustaka. Dari hasil analisis, penulis menemukan makna denotasi dan konotasi yang terkandung dalam unggahan meme pada akun Twitter No context Russia. Dengan demikian, penulis berharap penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan studi semiotik dan secara khusus menambah informasi tambahan terkait meme Rusia.

This study discusses the semiotic analysis of memes without context on the No context Russia Twitter account by using the semiotic theory by Roland Barthes. This study aims to identify the meaning contained in postings of memes on the Russia_NC Twitter account. This study uses a qualitative descriptive method to achieve the research objectives. The author analyzes ten pieces of data in the form of memes from tweets on the Russia_NC account. Data source retrieval was carried out by documentation of postings in the form of images on the Russia_NC Twitter account and literature studies. From the results of the analysis, the author has found the meaning of denotation and connotation contained in postings of memes on the Twitter account No context Russia. Thus, the author hopes that this research contributes to the development of semiotic studies and especially adds additional information related to Russian memes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eldo Novan Pratama
"Menggambarkan bagaimana meme politik yang viral di media sosial Twitter
melalui tiga dimensi dan faktor penyebaran konten apa saja yang muncul dalam
meme politik viral di media sosial Twitter pada saat demonstrasi mahasiswa pada
September 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
analisis isi (content). Data yang dianalisis adalah dari hasil dokumentasi lapangan
pada media Twitter. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa meme mengandung
tiga dimensi, yang mana setiap meme memiliki karakteristik dimensinya masingmasing.
Viralnya sebuah meme dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ialah
enam faktor konten viral yang dikemukakan oleh Shifman (2014). Setiap meme
pasti memiliki dua atau lebih faktor tersebut. Faktor positivity (humour) merupakan
salah satu faktor yang sangat digemari dan dapat menjadi hal krusial dalam
membantu penyebaran meme tersebut. Selain itu, setiap meme juga memiliki fungsi
komunikasinya masing-masing yang dapat membantu bagaimana meme tersebut
dapat diterima baik dalam masyarakat. Meme yang viral juga bisa dibuat oleh akun
yang memiliki pengikut yang sedikit

Describes how viral political memes on Twitter social media through three
dimensions and what content distribution factors appeared in viral political memes
on Twitter social media during student demonstrations in September 2019. This
study uses a qualitative approach with content analysis methods. The data analyzed
is from the results of field documentation on Twitter media. From the results of this
study, it is known that memes contain three dimensions, where each meme has its
own characteristic dimensions. The virality of a meme is influenced by several
factors, including the six factors of viral content stated by Shifman (2014). Every
meme has two or more of these factors. The positivity (humor) factor is one factor
that is very popular and can be crucial in helping the spread of these memes. In
addition, each meme also has its own communication function which can help how
the meme can be well received in society. Memes that are viral can also be created
by accounts that have a small following"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Cindy Monica
"Evolution process not only occurs in the biological area, but also in the cultural area. On the one hand, from one of the evolution theories, it has been known that the unit of replication is gene. On the other hand, the unit of transmission and replication in the cultural evolution can be associated with meme. Similar to genes that propagate themselves through a process called reproduction, memes also propagate themselves from person to person through a process called imitation. By way of imitation, memetic theory explains the development and the evolution of a culture. Imitating others points to the phenomena where ideas, information, behaviour, things, or style are passed on or spread/repeated by certain people. The process in which cultural elements (memes) are passed onto other groups can be considered as a sort of cultural transmission. Memes propagate for themselves and in this way they survive and exist in the human culture. Human mind has the ability for imitating information and ideas, therefore a human being is seen as an agent of meme evolution. Memes are spread out through human interactions and the various kinds of media. In this sense, culture will always be in the state of developing and changing"
Bandung: Department of Philosophy, 2021
105 MEL 37:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>