Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raintung, Agalliso Mario
"Melangkah jauh dari persoalan seksualitas gay laki-laki, tulisan ini berusaha menganalisa penindasan dan penolakan yang dialami oleh gay laki-laki di Indonesia saat ini. Penindasan dan penolakan tersebut berlandaskan nilai-nilai heteronormativitas serta terwujud dalam sikap homonegativism yang membuat gay laki-laki di Indonesia terkungkung dan terasing ke ruang yang maya. Peneliti menempatkan fenomena kriminologi budaya sebagai sebuah tanda dalam dalam semiotika. Eksplorasi mitos berupa penguraian mitos dilakukan untuk mengetahui makna dibalik keterkungkungan dan keterasingan gay laki-laki. Pembentukan mitos baru dilakukan peneliti untuk memunculkan makna-makna tersembunyi dibalik penggunaan Twitter, Grindr, Jack’D, dan GROWLr oleh gay laki-laki. Dari hasil eksplorasi mitos ditemukan bahwa ada sebuah makna besari dibalik penggunaan ke-empat jejaring sosial tersebut oleh gay laki-laki; bahwa Twitter, Grindr, Jack’D, dan GROWLr digunakan oleh gay laki-laki karena mereka terasing dari ruang yang nyata ke dalam ruang maya. Dalam ke-empat jejaring sosial tersebut, gay laki-laki merasa lebih bebas dan membentuk sebuah ruang heterotopia. Kebebasan gay laki-laki di ruang heterotopia ternyata merupakan sebuah paradoks karena masyarakat terus mengawasi dengan kuasa-nya yang panoptic.

Moving faraway from the gay men sexuality itself, this research trying to analyzes the rejections and oppressions towards gay men. Those behaviors are based on the heteronormativity values that manifested in homonegativism acts-this Indonesia’s status quo marches gay men into a captivity circumstances and alienate them into the virtual space. Researcher sees this cultural criminology phenomenon as a sign in a semiotic world. To embrace the meaning behind those status quo, researcher intend to do some myth exploration by deciphering it as well as making a new myth to restore and notify the meaning that has been hiding behind the uses of Twitter, Grindr, Jack’D, and GROWLr by gay men. From the exploration, researcher found that there is a huge meaning behind the uses of those four social network sites by the gay men society; that Twitter, Grindr, Jack’D and GROWLr uses by gay men as the society alienates them from the physical space into the virtual space. On those four social network sites, gay men do feel freer as they also signify and occupy the heterotopian space. The freedom in heterotopian space apparently is just a paradox since they are always under the scrutiny of society's panoptic power.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padavic, Irene
London: Sage, 2002
331.133 PAD w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pease, Allan
Jakarta: Ufuk Press, 2006
305.3 ALL w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dickens, Charles, 1812-1870
Bandung: Qanita, 2015
823 DIC g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Bailliere Tindall , 2001
613.042 34 PRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Braidwood, Robert J.
Chicago: Natural History Museum, 1963
571 BRA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ellis, Anthony
New York: Routledge, 2017
303.6 ELL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vaccariello, Liz
London: Rodale, 2010
613.25 VAC f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Elsy
"Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri. Sejak kecil ia memerlukan perawatan dan kasih sayang seorang ibu, setelah besar dan dewasa butuh seorang teman untuk mendampingi hidupnya sehingga terbentuklah sebuah keluarga. Setelah tua atau jompo serta dalam kondisi yang lemah kembali lagi ia membutuhkan perawatan untuk membantu kelangsungan hidup di hari tuanya.
Pada masyarakat tradisional yang umumnya terdiri dari keluarga luas, memasuki usia lanjut tidak perlu dirisaukan. Mereka merasa aman karena anak dan saudara-saudara lainnya masih merupakan jaminan yang paling baik bagi orang tuanya. Anak masih merasa berkewajiban dan mempunyai loyalitas menyantuni orang tua mereka yang sudah tidak dapat mengurus diri sendiri. Dalam kondisi fisik yang lemah dan sakit-sakitan, dalam kesepian, kebosanan dan menderita post power syndrome (sindroma setelah berakhirnya masa kekuasaan, umumnya setelah seorang pensiun) tidak ada pekerjaan setelah pensiun, anak-anak bertanggung jawab dengan penuh loyalitas dan hormat memelihara, membiayai, mendidik dan mengawasi orang tua sebagaimana pernah mereka lakukan terhadap anak-anaknya. (Rianto Adi, 1999: 193-194)
Sistem keluarga pada masyarakat tradisional Jepang dikenal dengan istilah ie. Sistem ie ini berlangsung sejak zaman Tokugawa sampai akhir perang dunia II. Pada zaman Meiji (1869-1912) sistem ie ini dikukuhkan dalam undang-undang Meiji. Pada zarnan Meiji 80% dari aktifitas perekonomian adalah pertanian, sehingga pada masa itu masyarakat Jepang dikatakan masyarakat agraris. Dalam masyarakat agraris, sebuah ie mempunyai fungsi penting sebagai organisasi manajemen ekonomi dalam lingkungan keluarga.
Menurut Nakane Chia (1967 : 1) ie adalah unit sosial dasar dari tempat tinggal bersama anggota suatu rumah tangga yang anggotanya terdiri dari kerabat dan non kerabat. Sebuah ie dipimpin oleh kepala ie yang disebut dengan kucho. Kacho ini kemudian harus digantikan oleh chonan (anak laki-laki sulung) sebagai pewaris yang apabila telah menikah tetap tinggal dengan ayah (kepala ie) dan ibunya. Oleh karena itu, dalam sebuah ie terdapat dua atau tiga generasi yang tinggal bersama. Chonan ini mempunyai hak untuk berbagi dalam mengelola kekayaan ie, memberikan sumbangan kerja untuk ekonomi ie, dan kepada siapa kepala ie dapat bergantung di usia tuanya. Dengan kata lain, chonan ini harus merawat dan menanggung hidup orang tuanya di hari tua. Oleh karena itu, masa pensiun merupakan masa yang paling menyenangkan bagi kepala ie karena kehidupannya diurus dan diperhatikan oleh chonan dan istrinya.
Setelah pensiun orang tua atau kepala ie yang telah mewariskan ie kepada anaknya itu akan mendapat penghormatan yang cukup dan mempunyai peran yang sesuai dengan usianya dalam masyarakat. Ia mempunyai kedudukan dan peranan yang menonjol sebagai orang yang dituakan, yang dianggap bijaksana dan berpengalaman membuat keputusan dan kaya pengetahuan. Di sisi lain, meskipun sebagai menantu kedudukan wanita rendah, akan tetapi perannya sebagai ibu dari anak-anak akan dihormati, dan pada masa tuanya sebagaimana tradisi yang terdapat pada ie keberadaan wewenangnya akan diserahkan kepada menantu perempuannya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T14637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edianto
"Men who have sex with men living with HIV (MSM-LWH) experience psychological and social issues, including depression, anxiety, fear of infecting others, frustration, and social isolation. They may also experience problems in their relationships due to a fear of social stigma, such as marital issues, family conflicts, a lack of family support, economic difficulties, and social rejection by the family. This research aimed to assess the relationship between HIV status disclosure and stress in MSM-LWH in Medan, Indonesia. Here, a cross-sectional design and the convenience sampling technique were used. A total of 176 respondents who were MSM, HIV positive, and residents of Medan City were included in this work. Data were collected by means of HIV Status Disclosure questionnaires and a Perceived Stress Scale (PSS). Overall, 70.9% respondents reported disclosing their status to others and approximately half revealed experiencing stress. Moreover, HIV status disclosure was significantly associated with stress (p= 0.025). This study reveals that HIV status disclosure may result in negative effects on MSMLWH, represent a barrier to medical treatment, and increase internal stress."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
610 UI-JKI 23:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>