Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Meskipun secara gender peranan kaum perempuan dan kaum lelaki di negara - negara berkembang jelas berbeda,namun tampaknya perempuan dan lelaki pengusaha memainkan peranan bisnis yang serupa dan karena itu memerlukan pelatihan yang serupa juga. Walaupun demikian , pengalaman United Nation Development Fund for Women (UNIFEM) selama dasawarsa terakhir di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timiu memerlukan Asia Timur menunjukkan bahwa kaum perempuan miskin memerlukan sesuatu yang berbeda yang harus secara khusus deberikan dalam program pendidikan kewirausahaan."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
White, Ellen G.
Bandung: Indonesia Publishing House, 2001
248.845 WHI ct (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati Lukmansyah
1973
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu fungsi media massa adalah sebagai media pendidikan. Media massa memiliki potensi besar dalam membangun bangsa kearah yang lebih baik. Tulisan ini bertujuan mengkaji upaya membangun media massa dalam memdidik masyarakat....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Aulia Hayyu
"Anak merupakan sosok yang menarik untuk dibahas. Minat yang besar untuk mengetahui bagaimana cara mendidik anak mendorong beberapa peneliti untuk mempelajarinya. Menurut Dardjowidjojo (2005: 226), minat terhadap bagaimana anak memperoleh bahasa sudah lama ada. Sebagai salah satu contoh, tulisan H. Taine (1876) yang berjudul _On the Acquisition of Language by Children_ merupakan tulisan pertama mengenai pemerolehan bahasa anak. Selain itu, salah satu penelitian klasik mengenai perkembangan bahasa anak dilakukan oleh Piaget pada tahun 1926. Ia meneliti kemampuan penceritaan ulang terhadap anak berumur 6_8 tahun. Perkembangan adalah satu proses yang berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif (Hurlock, 1995: 23). Secara umum, perkembangan anak dibagi dalam beberapa periode. Saat anak berada dalam masa middle and late childhood atau_."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11297
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Abdul Majid
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001
370.114 ABD qt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faber, Joanna
"A must-have resource for anyone who lives or works with young kids, with an introduction by Adele Faber, coauthor of How to Talk So Kids Will Listen &​ Listen So Kids Will Talk, the international mega-bestseller The Boston Globe dubbed "The Parenting Bible." For over thirty-five years, parents have turned to How to Talk So Kids Will Listen &​ Listen So Kids Will Talk for its respectful and effective solutions to the unending challenges of raising children. Now, in response to growing demand, Adele's daughter, Joanna Faber, along with Julie King, tailor How to Talk's powerful communication skills to children ages two to seven. Faber and King, each a parenting expert in her own right, share their wisdom accumulated over years of conducting How To Talk workshops with parents and a broad variety of professionals. With a lively combination of storytelling, cartoons, and fly-on-the-wall discussions from their workshops, they provide concrete tools and tips that will transform your relationship with the young kids in your life. What do you do with a little kid who'won't brush her teeth'screams in his car seat'pinches the baby ... refuses to eat vegetables'throws books in the library ... runs rampant in the supermarket' Organized according to common challenges and conflicts, this book is an essential emergency first-aid manual of communication strategies, including a chapter that addresses the special needs of children with sensory processing and autism spectrum disorders. This user-friendly guide will empower parents and caregivers of young children to forge rewarding, joyful relationships with terrible two-year-olds, truculent three-year-olds, ferocious four-year-olds, foolhardy five-year-olds, self-centered six-year-olds, and the occasional semi-civilized seven-year-old. And, it will help little kids grow into self-reliant big kids who are cooperative and connected to their parents, teachers, siblings, and peers."
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2020
306.874 FAB s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stefany
"Orang tua diberikan hak dan kewajiban untuk mendidik anaknya oleh negara yang diatur dalam undang-undang. Salah satu cara mendidik anak yang kerap menuai pro dan kontra adalah mendidik anak dengan menggunakan hukuman fisik. Walaupun cara mendidik ini menuai perdebatan di beberapa kalangan, pemberian hukuman fisik sebagai salah satu cara untuk mendidik anak masih banyak digunakan di Indonesia dan terkesan
telah membudaya. Beberapa negara melarang secara tegas mengenai pemberian hukuman fisik sebagai salah satu cara untuk mendidik anak karena dinilai sama dengan melakukan kekerasan terhadap anak. Beberapa penelitian tentang hukuman fisik pada anak sampai
pada kesimpulan bahwa pemberian hukuman fisik dapat membawa dampak negatif terhadap perkembangan anak. Penelitian ini mengkaji mengenai keberlakuan penerapan hak mendidik terkait hukuman fisik terhadap anak pada perkara KDRT dalam Putusan No. 115/Pid.Sus/2021/PN Dpk dan Putusan No. 336/Pid.Sus/2020/PN Plk. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan metode penelitian yang berbentuk yuridis-normatif, yaitu dengan mengkaji data sekunder. Penelitian ini juga menggunakan data primer sebagai pendukung data sekunder yang diteliti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan fakta bahwa, pertama, hak mendidik sebagai alasan penghapus pidana di luar undang-undang masih berlaku dalam peradilan pidana Indonesia sebagaimana terdapat Putusan MA No. 2024 K/Pid.Sus/2009 dan belum ada peraturan perundang-undangan terkait yang melarang secara tegas mengenai hal ini. Kedua, budaya penggunaan hukuman fisik sebagai salah satu cara untuk mendidik anak sebagai bentuk dari hak mendidik nyatanya masih terjadi pada kehidupan masyarakat sekarang walaupun menuai perdebatan dalam penggunaannya karena dinilai berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Ketiga, Majelis Hakim yang memutus Putusan No.
115/Pid.Sus/2021/PN Dpk dan Putusan No. 336/Pid.Sus/2020/PN Plk dalam pertimbangannya menyatakan bahwa pemberian hukuman fisik merupakan salah satu bentuk kekerasan.

Parents are given rights and obligations to educate their children by the state which are regulated in law. One way to educate children that often reaps pros and cons is educating children using corporal punishment. Although this educating method has sparked some debate on its use, the usage of corporal punishment as a way of educating children is still widely used in Indonesia and has become a culture. Several research that has been conducted about the usage of corporal punishment as a way to educate children have come to conclusion that the usage of corporal punishment is considered to have a negative impact on children's development. This qualitative research examines the applicability of the right to educate related to corporal punishment against children in cases of domestic violence in District Court Decision Number: 115/Pid.Sus/2021/PN Dpk and Number: 336/Pid. Sus/2020/PN Plk using the juridical-normative writing methods by examining secondary data supported by primary data. Based on the research, it is found that, first. The right to educate as a reason for eliminating crimes outside the law is still valid in the Indonesian criminal justice system as contained in the Supreme Court’s Decision No. 2024 K/Pid.Sus/2009 and there are no related laws and regulations which explicitly prohibit this matter. Second, the culture of using corporal punishment as a way to educate children as a form of the right to educate in fact still happens today even though it has drawn debate because it is considered to have a negative impact on children's
development. Third, the District Court’s Panel of Judges who decided on Decision Number: 115/Pid.Sus/2021/PN Dpk and Decision Number: 336/Pid.Sus/2020/PN Plk in its consideration stated that corporal punishment is a form of violence.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks, yaitu Serat Wulang Darmawiyata (h.1-21) dan Wawaton Tatakrami Tembung Kadhaton (h.26-51). Teks pertama, Wulang Darmawiyata, berisi ajaran mengenai pendidikan moral bagi seorang anak, dimulai dengan keterangan tentang bagaimana cara mendidik anak agar dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Dilanjutkan dengan ajaran tatacara mengabdi, dengan tidak menjilat pada atasan, namun berusaha mencari teman, karena teman dapat menentukan baik atau buruk. Naskah lain yang berisi teks Serat Wulang Darmawiyata, lihat deksripsi naskah SMP/MN.339.
Teks wawaton Tatakrami Tembung Kadhaton berbentuk prosa, berisi keterangan mengenai penggunaan kata-kata atau basa kedhaton yang biasanya dipergunakan di kalangan istana. Teks ini dibuat dalam bentuk tabel, yang menyebutkan kata-kata SMP/Rp.76 untuk naskah lain berisi teks yanhg mirip.
Di luar teks naskah ini (h.28) terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah dimiliki Ng. Hagnyapradata, tetapi apakah nama ini yang menjadi perakarsa penyalinan naskah belum dapat diketahui.
Dalam kedua teks ini tidak ditemukan keterangan tentang penulisan maupun penyalinannya. Namun melihat jenis kertas yang dipergunakan dan corak tulisannya diduga naskah ini berasal dari abad ke-19, dan ditulis di Surakarta. Antara teks pertama dan kedua tampaknya berasal dari koras yang berbeda, tampak dari warna kertas yang berbeda. Keterangan di luar teks hanya menyebutkan bahwa naskah ini dibeli Pigeaud dari Sinu Mundisura di Yogyakarta tanggal 2 Juni 1929."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.178-NR 369
Naskah  Universitas Indonesia Library