Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Kusumaningsih
"ABSTRAK
Pengaruh Penguatan Peran Mentor dengan Pendekatan Teori Caring Swanson terhadap Kompetensi Mentor dalam Program Mentorship AbstrakProgram mentorship efektif dalam membentuk perawat yang profesional, namun mentor belum diberikan dukungan yang baik dalam menjalankan perannya. Tujuan penelitian ini yaitu melihat pengaruh penguatan peran mentor dengan pendekatan teori caring Swanson terhadap kompetensi mentor dalam program mentorship. Metode menggunakan pendekatan pre-eksperimental design, dengan melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling terhadap semua mentor di ruang rawat inap sebanyak 12 mentor. Observasi dilakukan pada 36 kali kegiatan mentoring, sehingga setiap mentor dilakukan penilaian observasi sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan mentor sebelum dan sesudah intervensi dengan p=0,0001;=0,05. Keterampilan mentor merupakan kompetensi mentor dengan peningkatan terendah 78,96 dibandingkan dengan pengetahuan 85,4 dan sikap mentor 84,65 . Faktor yang dominan yang mempengaruhi kompetensi mentor, yaitu pendidikan, pelatihan, penguatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil penelitian ini memberikan masukan kepada rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi mentor dengan mengaplikasikan program mentorship dengan pendekatan teori caring Swanson, dengan mendukung pendidikan dan pelatihan mento.

ABSTRACT
The Influence of Strengthening Mentor rsquo s Role Approching The Swanson rsquo s Caring Theory to the Mentor rsquo s Competency in The Mentorship ProgramAbstract The mentorship program is effective in forming a professional nurse, but mentors have not been given good support in performing their role. The purpose of this study is to see the effect of strengthening the role of mentors using Swanson rsquo s caring theory to mentors competences in the mentorship program. The method used a pre experimental design approach, by intervening in one group without a control group. Sampling used total sampling technique for all mentors in the inpatient room of 12 mentors. Observations were conducted on 36 mentoring activities, so each mentor performed three observational observations. The results showed that there were significant differences in the knowledge, attitudes, and skills of mentors before and after intervention with p 0.0001 0.05. The mentor skill is the competence of mentor with the lowest increase 78,96 compared with knowledge 85,4 and mentor attitude 84,65 . The dominant factors affecting the competence of mentors are education, training, strengthening knowledge, attitudes, and skills. The results of this study provide suggestion to the hospital to improve the competence of mentors by applying mentorship program with Swanson rsquo s caring theory, by supporting education and mentor training. Keywords Caring, competences, mentor, and mentorship."
2017
T48059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Lestari
"Masa orientasi perawat baru merupakan masa transisi perawat dari sebagai mahasiswa menjadi seorang perawat. Perlu pendampingan oleh mentor untuk perawat baru agar dapat melewati masa transisi dan mencapai target kompetensi. Peran mentor sebagai advisor, role model, coach, problem solver, teacher, supporter, organiser and planner, guide akan memberikan kepuasan kerja bagi mentor sendiri karena dapat membantu orang lain dalam meningkatkan prestasi kerja. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pengalaman menjadi mentor dalam membimbing perawat baru di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, melibatkan enam orang perawat sebagai partisipan dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam.
Hasil riset ini berupa tema yaitu: 1 Memahami tugas dan tanggung jawab sebagai mentor, 2 Pengetahuan mentor tentang mentee yang pernah bekerja di tempat lain dan kinerja mentee, 3 Persepsi mentor tentang mentee, 4 Saran mentor dalam program penerimaan perawat baru untuk mengurangi turnover pada perawat baru, 5 Mentor membutuhkan dukungan dari kepala ruangan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa mentor telah melaksanakan tugasnya dalam mempersiapkan staf baru untuk siap bekerja. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengeksplorasi perawat yang mengundurkan diri ditahun pertama kerja dan alasan perawat untuk bertahan dalam pekerjaannya.
......Orientation of fresh graduate nurses is a transition period for nurse as a student to become a nurse. The role f mentor is advisor, rolemodel, coach, problem solver, teacher, supporter, orgniser and planner, guiede will provide job satisfaction for their own mentor because it can help others to improve work performance.The objective of this study is to outlines experience of becoming a mentor to guide fresh graduate nurses in Premier Jatinegara Hospitals. This research used a phenomenology qualitative approach, involving six nurses as participants and collecting data process through interviews, observation.
In this study has identified into five themes, i.e. 1 Understanding duties and responsibilities as a mentor, 2 Mentor knowledge in respect to mentee who has worked in another place and mentee performance, 3 Mentor perception towards the mentee, 4 Mentor advices in nurses enrollment program to eliminate new nurse turnover, 5 mentor need support and support.
The research concluded that a mentor has been carrying out its work in preparing for new nurses tobe ready to work. Sugestion for further research is explore the nurses who resign in the first year of work and the reasons nurses to survive. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Fidela Hanadestia
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis teori Carl Jung yaitu arketipe mentor-mentee dalam proses individuasi diantara dua novel yaitu Demian karya Hermann Hesse dan Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe karya Benjamin Alire S enz. Arketipe adalah suatu bentuk dari ketidaksadaran kolektif yang memiliki pengertian bahwa seluruh konsep, ide, dan ingatan itu bersifat universal dan telah diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Satu contoh dari arketipe oleh Jung ini ada didalam hubungan antara seorang mentor dan mentee yang bisa ditemukan di kehidupan sehari-hari kita ataupun didalam platform kreatif seperti film, musik, dan di penelitian ini khususnya dibidang sastra.
Dengan menggunakan psikoanalisis oleh Jung, jurnal ini bertujuan untuk mengurai cara kedua novel tersebut menggunakan arketipe mentor sebagai bantuan bagi muridnya untuk mencapai realisasi diri mereka, dan untuk mengetahui signifikansi peran mentor itu sendiri. Jurnal ini menggunakan analisis tekstual untuk membandingkan kedua buku tersebut. Selain itu, penulis menghubungkan konteks novel dengan arketipe untuk melihat pengaruhnya terhadap arketipe mentor mentee.

This research tries to compare and analyze Carl Jung's mentor-mentee archetype in the process of individuation in Hermann Hesse's Demian and Benjamin Alire S enz's Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe. Archetype is a form of collective unconscious in which it means that every concept, idea, and memory is shared universally and has been passed from one generation to the next. One example of Jung's archetype exists in mentor and mentee's relationship, which can be found in our daily life and in creative platforms such as in film, music, and in this research specifically literature.
By using Jung's psychoanalysis, this journal aims to dissect the way both novels use Mentor Archetype as a succor for the pupil to come to their self-realization, and to figure out the significance of the mentor's role itself. Textual analysis is used for this journal to compare the two books. In addition, the author connects the context of the novel with the archetype to see how it influences the mentor-mentee archetype.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yuhendra
"Penanggulangan kemiskinan tidak hanya dilaksanakan dengan strategi penurunan beban pengeluaran masyarakat miskin dan rentan melalui program perlindungan sosial (bantuan sosial dan jaminan sosial), tetapi beriringan dengan strategi peningkatan pendapatan melalui Program Kewirausahaan Sosial. Dalam mengoptimalkan program tersebut, diberikan pendampingan program untuk memberikan fokus pada inisiatif usaha, penguatan kapasitas dan prospek wirausaha baru, kemandirian wirausaha, penciptaan ekosistem kewirausahaan yang mendukung inovasi dan kreativitas dan penekanan pada pertumbuhan usaha yang berkeberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis program pemberdayaan melalui kewirausahaan sosial dan peran pendamping program dalam memberdayakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah graduasi. Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan subyek penelitian KPM PKH yang telah graduasi di Provinsi DKI Jakarta. Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian bersifat explanatory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan melalui kewirausahaan sosial mencakup perencanaan pembentukan awal usaha melalui identifikasi, pemetaan usaha, dan analisis permasalahan dalam menentukan kebijakan intervensi program yang diberikan kepada penerima manfaat. Lebih lanjut untuk mencapai keberhasilan program, penerima manfaat melakukan identifikasi kebutuhan SDM dan bahan baku, serta meningkatkan kemampuan dan keahlian melalui pelatihan usaha dan pembagian tugas tenaga kerja sesuai dengan keahliannya. Dalam mengembangkan usaha dan pemasaran hasil produk kewirausahaan sosial, penekanan diupayakan pada teknik pemasaran, perizinan, pemanfaatan teknologi, dan pengemasan produk. Hasil kedua menunjukan bahwa pendamping sosial dan mentor bisnis memiliki peran dalam memberikan pendampingan dan pemantauan usaha untuk mempercepat pengembangan usaha KPM. Pendamping sosial dan mentor bisnis melakukan pendataan penerima bantuan program kewirausahaan sosial untuk memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan. Selama program berlangsung pendamping sosial memberikan sosialisasi dan motivasi, edukasi berwirausaha, pelatihan, koordinasi perizinan, akses pembiayaan, pemasaran hasil untuk pengembangan usaha KPM. Pasca program kewirausahaan sosial terjadi peningkatan usaha KPM, peningkatan keahlian dan keterampilan usaha, serta perubahan perilaku KPM yang memberikan berdampak sosial terhadap masyarakat sekitar dengan membuka akses lapangan pekerjaan dan kerjasama kemitraan
......Poverty abatement is not only accomplished with a strategy of reducing the expenditure duty of the poor and vulnerable through social protection programs (social assistance and social security) but side-by-side with a strategy of increasing income through the Social Entrepreneurship Program. In optimizing the program, program assistance is accommodated in order to focus on business initiatives, strengthening the capacity and prospects of new entrepreneurs, entrepreneurial independence, creating an entrepreneurial ecosystem that supports innovation and creativity and an emphasis on sustainable business growth. This research aims to describe and analyse empowerment programs through social entrepreneurship and the role of program assistants in empowering beneficiary families (KPM) of the Family Hope Program (PKH) that have been certified. The research data were attained from observations through observation, interviews, and documentation studies with research subjects KPM PKH who had certified in DKI Jakarta Province. The research approach used is qualitative with explanatory research. The results of the study show that the empowerment process through social entrepreneurship includes planning the initial formation of a business through identification, business mapping, and problem analysis in determining program intervention policies given to beneficiaries. Furthermore, in order to achieve program success, beneficiaries identify human resource and raw material needs, as well as improve capabilities and expertise through business training and division of labour tasks according to their expertise. In developing the business and marketing the results of social entrepreneurship products, emphasis is sought on marketing techniques, licensing, technology utilization, and product packaging. The second result shows that social mentors and business mentors have a role in providing business assistance and monitoring to accelerate KPM business development. Social assistants and business mentors collect data on beneficiaries of the social entrepreneurship program to ensure the accuracy of targeting beneficiaries. During the program, social assistants provide socialization and motivation, entrepreneurship education, training, licensing coordination, access to financing, and marketing of results for KPM business development. After the social entrepreneurship program, there has been an increase in KPM's businesses, increased business expertise and skills, and changes in KPM's behaviour which has a social impact on the surrounding community by opening access to jobs and partnerships"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library