Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Citra Ninta Bangun
Abstrak :
Masyarakat perkotaan memiliki lebih banyak aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran, sehingga membuat mereka lebih cepat stres dan kelelahan. Oleh karena itu, kebutuhan akan sebuah tempat untuk mengurangi kadar stres dan menciptakan perasaan yang bahagia bagi masyarakat kota harus dipenuhi. Taman kota sebagai salah satu ruang kota yang sering digunakan oleh masyarakat kota untuk beraktivitas seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan sebagai tempat yang menyenangkan. Penelitian ini ditulis dengan metode deskriptif melalui pengamatan langsung dan pengumpulan data dari textbook dan journal. Terdapat lima aspek yang menciptakan taman kota yang menyenangkan, yaitu (1)elemen pembentuk taman dan pendukung aktivitas; (2)kualitas positif lingkungan dan aturan pendukung; (3)kondisi sosial, kebudayaan dan sejarah sebuah kota; (4)peran pemerintah dan dinas pertamanan; serta (5)kegiatan rutin penunjang di taman kota. Untuk memahami seperti apa taman kota yang menyenangkan, akan dipahami melalui dua studi kasus yaitu Taman Medan Merdeka, Jakarta dan Central Park, New York. ......Citizen have more activities that tend to drain energy and thoughts, which can make them stressful and tired faster. Therefore, there needs for a place that can reduce stress level and create a happy feeling for the citizen. So far, metropolitan park as one of the place in the city which is often used by citizen could not fill the needs as a happy place. This research is written using a descriptive method through observation and data collection such as textbook and journal. There are five aspects of metropolitan park that contribute to the happiness of the citizen, namely (1)park elements and supporting facilities for the activities; (2)positive quality of the environment and supporting rules; (3)social condition, culture, and history of a city; (4)role of government and landscaping services; (5)as well as routine activity of the citizen in the metropolitan park. To better understand a good metropolitan park which gives happiness to the citizen, two parks in two metropolitans, Taman Medan Merdeka, Jakarta and Central Park, New York will be discussed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Indriati
Abstrak :
Wanita yang menderita kanker serviks stadium lanjut mengalami malodor yang akan mengganggu kualitas hidupnya. Perawat memiliki kewajiban untuk membantu pasien dengan menggunakan pendekatan teori Unpleasant Symptom dan Self Care. Dengan menggunakan teori Unpleasant Symptom pasien dibimbing untuk mengenali keluhan dan dampak yang mungkin terjadi pada dirinya, sedangkan dengan teori Self Care pasien dibimbing untuk mengenali potensi dirinya dalam mengatasi keluhannya secara mandiri sesuai dengan kemampuan diri dan support systemnya. Dengan berdasar kepada dua konsep yang dikolaborasikan, dilakukan implementasi evidence based practice nursing (EBPN) menggunakan intervensi perawatan luka kanker dengan menggunakan formula topikal standar dengan melibatkan pasien dan keluarga. Hasil menunjukan bahwa perawatan luka kanker dengan formula topikal standar dapat mengurangi instensitas malodor dan meningkatkan gambaran diri pasien. ...... Woman with advance cervical cancer will experience malodour which would influence their quality of life. Nurses has a responsibility to help patient by using the Unpleasant Symptom and Self Care theory approaches. Using the Unpleasant Symptom theory, the patient is guided to recognize symptom and the effect that may occur to herself, whereas with the self care theory the patient is hint to know her own potential and manage her symptom independently according to her abilities and support system. Based on two colaborative concepts, evidence based practice nursing is implemented. Intervention given by nurse involved patients and families in giving a cancer wound care using standard topical formulas. The result show that wound care with standard topical formula effective to reduce malodour and improving patient self image.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar budi Raharjo
Abstrak :
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyelenggaraan sekolah yang menyenangkan di SMA Negeri I Pakem Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru, dan siswa. Validitas data menggunakan teknik triangulasi, dan analisis data menggunakan analisis interaktif melalui langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah Menengah Atas Negeri I Pakem Sleman merupakan sekolah yang menyenangkan baik dari segi kepemimpinan kepala sekolah, dukungan pendidik dan tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, kegiatan pembelajaran, layanan prima, dan iklim kelas. Pengelolaan sekolah terfokus pada hal-hal tersebut yang mengkondisikan Sekolah Menengah Atas Negeri I Pakem menjadi sekolah favorit, unggulan, dan menyenangkan. Kajian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan indikator yang paling utama dalam mewujudkan sekolah unggul yang menyenangkan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rakean Sundayana
Abstrak :
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui fenomena dan gambaran aspek yang berkaitan dengan harga diri dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruhnya terhadap mutu kehidupan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dimana data diungkap dengan menggunakan instrument kuisioner dan interview. Responden dari penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas 6 di Kabupaten Subang yang diambil melalui sampel untuk mewakili populasi sebanyak 301 siswa melalui pendekatan multistage random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh harga diri dan pembelajaran aktif, kreatif efektif dan menyenangkan secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap mutu kehidupan sekolah dasar di Kabupaten Subang sebesar 44,10% sedangkan sisanya 55,90% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
This study aimed at identifying phenomena and presenting aspects related to selfesteem and active, creative, effective, and joyfull learning in order to describe their effects on the quality of primary school life in Subang District. The research method used path analysis. Data were collected by questionnairs and interviews. The respondents of this study were 6th Grade students of primary schools in Subang District and were through multistage random sampling to represent the population of approximately 301 students. The results of the study indicated that, togetherly, self-esteem, and active, creative, effective, and joyfull learning explained 44.10% effect on the quality of school life. The rest (55.90%) was explained by other factors unaccounted in this study.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28141
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Luna Lestari
Abstrak :
Pada 16 Januari 2014 Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia membacakan putusan uji materiil yang pada pokoknya menyatakan unsur "sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan" dalam Pasal 335 Ayat (1) ke-1 KUHP bertentangan dengan kepastian hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 28D Ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945, sehingga saat ini unsur tersebut tidak lagi mempunyai kekuatan hukum. Unsur "sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan" sering disalah gunakan oleh penegak hukum karena unsur itu sendiri tidak memiliki batasan pengertian yang jelas. Di sisi lain, Pasal 335 Ayat (1) ke-1 KUHP mengenai tindak pidana paksaan sering disalah artikan oleh penegak hukum dengan pemberian kualifikasi berupa "pasal perbuatan tidak menyenangkan", padahal unsur yang sifatnya alternatif tersebut hanya merupakan salah satu cara untuk mencapai perbuatan "memaksa" tadi. Kesalahan dalam memberikan kualifikasi tertentu pada Pasal 335 Ayat (1) ke-1 KUHP tersebut memicu kesewenang-wenangan penegak hukum dalam menerapkannya. Setelah adanya uji materiil, perumusan unsur yang ada pada pasal tersebut menjadikan sangat terbatasnya perbuatan yang dapat dipidana dengan Pasal 335 Ayat (1) ke-1 KUHP.
On january 16, 2014 the Constitutional Court of the Republic of Indonesia announced the judicial decision which essentially states that the elements "by any other actions or by an unpleasant treatment" in Article 335, Paragraph 1 to 1 of the Indonesian Criminal Code contrary to the rule of law as provided in Article 28D, Paragraph 1 of Contitution of 1945, so this time the elements no longer have the force of law. The elements "by any other actions or by an unpleasant treatment" often misused by the law enforcer because the elements itself doesn't have clear definitions. On the other hand, Article 335, Paragraph 1 to 1 of the Indonesian Criminal Code about the crime of coerce is often misunderstood by the law enforcer to be qualified as "the crime of unpleasant treatment", whereas the elements that are alternative is only one way actions to achieve "coerce" itself. Error in giving certain qualifications to Article 335, Paragraph 1 to 1 of the Indonesian Criminal Code lead to arbitrariness in applying the law enforcement. After judicial review, the formulation of the elements that exist in the article make very limited actions that can be punished by Article 335, Paragraph 1 to 1 of the Indonesian Criminal Code.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilya Kusnaidi
Abstrak :
Dewasa ini, prevalensi penderita gangguan kepribadian ambang diperkirakan terus meningkat pada populasi orang dengan gangguan jiwa. Individu dengan gangguan kepribadian ambang memiliki ketidakstabilan citra diri yang berdampak pada hubungan interpersonal. Hal ini membuat pasien dengan gangguan kepribadian ambang memiliki komorbiditas dengan gangguan jiwa lain, dan diasosiasikan dengan peningkatan risiko bunuh diri, gangguan fungsi menetap, hingga pengobatan intensif jangka panjang yang membebankan masyarakat. Hingga saat ini di Indonesia belum ada penelitian yang membahas tentang gambaran citra diri pada pasien dengan gangguan kepribadian ambang. Penelitian ini merupakan studi kualitatif. Subjek yang dilibatkan adalah pasien dengan gangguan kepribadian ambang yang berobat jalan di Poliklinik Jiwa Dewasa RSCM. Subjek dipilih dengan cara purposive sampling. Dari hasil wawancara mendalam pada 4 subjek didapatkan adanya gambaran citra diri yang berangkat dari citra diri yang kurang baik. Seluruh subjek mengatakan bahwa citra diri mereka saat ini berhubungan dengan pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan, dan dapat menjelaskan hubungannya dengan sudut pandang subjek. Sebagian subjek mengatakan ada faktor lain yang berkontribusi dalam konstruksi citra diri yang mereka rasakan, yakni terapi dan pandangan orang lain terhadap diri subjek. Pengalaman yang tidak menyenangkan masa kecil tersebut merupakan pencetus dan dikorelasikan dengan kondisi gangguan saat ini serta kekurangan pribadi yang mereka rasakan. Sebagian besar subjek mengatakan bahwa pengalaman tersebut memilki dampak positif dan negatif terhadap mereka yang membuat adanya perubahan pada citra diri. ......Nowadays the prevalence of people with mental disorders is estimated to continue to increase in the population of individuals with mental illnesses. Individuals with borderline personality disorder have an unstable self-image which impacted interpersonal relationship. This makes patients with the disorders have comorbidities with other mental disorders such and is associated with an increased risk of suicide, permanent dysfunction, to intensive treatment that burdens society. Up to now, in Indonesia, there has been no research that discusses the picture of self-image in patients with borderline personality disorder. Therefore, researchers will look for a description of childhood experiences and self-image in patients with borderline personality disorder. This research is a qualitative study. The subjects involved were patients with borderline personality disorder who were in an outpatient clinic at RSCM. Subjects were selected by purposive sampling. From the results of in-depth interviews on 4 subjects, it was found that their self-image departed from a bad self-image. All subjects said that their current self-image was related to unpleasant childhood experiences, and could explain the relationship with each subject's point of view. Some of the subjects said that other factors contributed to the construction of the self-image they felt, namely therapy and other people's views of the subject. These adverse childhood experiences were the triggers and correlated with the current state of the disorder and the personal shortcomings they felt. Most of the subjects said that the experience had both positive and negative impacts on those who made changes to their self-image.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover