Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Ramadhan Fitriani
"Abstrak Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris):
Kegagalan kognitif merupakan suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari pada manusia. Kegagalan kognitif merupakan istilah yang mengacu pada segala jenis lapse secara kognitif. Pada mahasiswa, contoh dari fenomena ini adalah salah melihat jadwal kelas, lupa mengumpulkan tugas, dan salah memasuki ruang kelas. Kegagalan kognitif dapat menyebabkan berbagai dampak negatif dalam kehidupan, seperti nilai dan performa akademik yang menurun. Pada mahasiswa, kegagalan kognitif seringkali terjadi karena individu kerap kali terpapar pada situasi yang stressful karena beban akademik dan tahap perkembangan yang dilalui. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran conscientiousness dan kemampuan metakognisi dalam memprediksi kegagalan kognitif pada mahasiswa program sarjana. Partisipan penelitian ini adalah 249 mahasiswa program sarjana berusia 18-25 tahun yang berkuliah di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa conscientiousness dan kemampuan metakognisi secara simultan memiliki kontribusi terhadap kegagalan kognitif sebesar 9,8% (F(2, 246) = 13,399, p < .001, R2 = .098). Ditemukan pula bahwa kemampuan metakognisi memiliki kontribusi yang negatif dan signifikan terhadap kegagalan kognitif (B = -.313, SE = .086, p < .001) dan conscientiousness tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kegagalan kognitif. Temuan ini dapat bermanfaat untuk memperkaya literatur terkait kegagalan kognitif, conscientiousness, dan kemampuan metakognisi. Melalui penelitian ini, diharapkan individu dapat meningkat awareness terkait kegagalan kognitif beserta penyebab dan hal yang dapat mengurangi, seperti kemampuan metakognisi, agar dampak buruk dari kegagalan kognitif dapat diminimalisir. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuat temuan penelitian yang lebih representatif.

Cognitive failure is a phenomenon that occurs in everyday life in humans. Cognitive failure is a term that related to all type of cognitive lapses. For students, examples of this phenomenon are looking at the class schedule incorrectly, forgetting to submit assignments, and entering the wrong classroom. Cognitive failure can cause various negative impacts in life, such as decline in academic grades and academic performance. In college students, cognitive failure often occurs because individuals are often exposed to stressful situations due to the academic load and developmental stages they go through. This study aims to look at the role of conscientiousness and metacognition ability in predicting cognitive failure in undergraduate students. The participants in this study were 249 undergraduate students aged 18-25 years studying in Indonesia. The results of this study indicate that conscientiousness and metacognition simultaneously have a significant contribution on cognitive failure by 9.8% (F(2, 246) = 13.399, p <.001, R2 = .098). It was also found that metacognitive ability had a negative and significant contribution on cognitive failure (B = -.313, SE = .086, p < .001) and conscientiousness did not have a significant contribution on cognitive failure. These findings can be useful to enrich the literature related to cognitive failure, conscientiousness, and metacognitive abilities. Through this research, it is hoped that individuals can increase awareness regarding cognitive failure and its causes and things that can reduce it, such as metacognition abilities, so that the negative effects of cognitive failure can be minimized. More research is needed to make the research findings more representative."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thoqui Rafael Gratiano
"Penelitian ini bertujuan untuk mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resiliensi akademik mahasiswa baru angkatan 2020 yang harus bertransisi ke kehidupan perkuliahan secara daring akibat pandemi COVID-19. Hasil analisis statistik menggunakan teknik regresi berganda dengan sampel sejumlah 322 mahasiswa (Musia = 18,09, 72,98% perempuan) menunjukkan bahwa dua faktor, yaitu kesiapan belajar daring dan kemampuan metakognitif, memprediksi sekitar 47% varians dari resiliensi akademik. Dengan demikian, agar mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan situasi perkuliahan di tengah pandemi, mereka membutuhkan kesiapan untuk belajar daring dan kemampuan metakognitif. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa institusi pendidikan perlu mempertimbangkan kesiapan siswanya ketika memutuskan untuk mengubah pembelajaran menjadi daring sebagai upaya untuk mengatasi disrupsi pendidikan akibat situasi krisis seperti pandemi COVID-19. Intervensi yang menyasar kesiapan belajar daring dan kemampuan metakognitif juga dapat dilakukan untuk membantu pemelajar mengoptimalkan proses belajar mereka. Studi berikutnya disarankan agar mengindentifikasi faktor lain yang berkontribusi terhadap resiliensi akademik, serta menggunakan sampel dengan variabilitas karakteristik lebih tinggi.

This study aims to identify factors that contribute to academic resilience of first-year university students who, due to the COVID-19 pandemic, must switch to online learning in the midst of adapting to college life. A multiple regression analysis using data from 322 first-year students (Mage = 18,09, 72,98% female) found that 47% of the variance in academic resilience score can be attributed to two factors, which are online learning readiness and metacognitive ability. Therefore, online learning readiness and metacognitive ability are needed in order for first-year university students to adapt successfully to challenges associated with online learning in the middle of a pandemic. This result implies that educational institution must consider students’ online learning readiness when choosing to adopt online learning as a response to mitigate the impact of education disruption due to crisis, such as COVID-19 pandemic. Intervention that aims to increase students’ online learning readiness and metacognitive ability can be considered so that students can optimize their learning process. Subsequent studies should seek to identify other factors that contribute to academic resilience and to use a more diverse sample."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library