Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Juleha
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31957
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Wijaya
"Ruang metrik-G adalah pasangan (X,G) dengan X adalah himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan fungsi G : X ⇥ X ⇥ X ! [0,1) yang memenuhi aksioma-aksioma metrik-G. Ruang metrik-G merupakan perluasan dari ruang metrik (X, d) yang telah dikenal. Aljabar-C⇤ A adalah aljabar Banach atas lapangan C yang dilengkapi involusi ⇤ yang memenuhi ka⇤k = kak dan ka⇤ak = kak2. Kodomain metrik d dan metrik-G diperluas dari [0,1) menjadi A+, yaitu himpunan elemen positif di aljabar-C⇤ A. Ruang metrik bernilai aljabar-C⇤ adalah (X, A, d) dengan d : X ⇥ X ! A+ merupakan fungsi yang memenuhi aksioma-aksioma metrik bernilai aljabar-C⇤. Pada skripsi ini dibahas mengenai ruang metrik-G bernilai aljabar-C⇤, yaitu (X, A,G) dengan G : X⇥X⇥X ! A+ merupakan fungsi yang memenuhi aksioma-aksioma metrik-G bernilai aljabar-C⇤. Lebih lanjut, dibahas aplikasi dari ruang metrik-G bernilai aljabar-C⇤ pada Teorema Titik Tetap.

The G-metric space is a pair (X,G) where X is a non-empty set and G : X ⇥ X ⇥ X ! [0,1) is a function that satisfies the axioms of G-metric. The G-metric space is an extension of the known metric space (X, d). C⇤-algebra A is a Banach algebra over field C with an involution ⇤ that satisfies ka⇤k = kak and ka⇤ak = kak2. The codomain of metric d and G-metric is generalized from [0,1) to A+, where A+ is the set of positive elements in C⇤-algebra A. The C⇤-algebra valued metric space is (X, A, d) where d : X ⇥ X ! A+ is a function that satisfies the axioms of C⇤-algebra valued metric. This undergraduate thesis discusses the C⇤-algebra valued G-metric space, namely (X, A,G) where G : X ⇥ X ⇥ X ! A+ is a function that satisfies the C⇤-algebra valued G-metric axioms. Furthermore, we discuss the application of C⇤-algebra valued G-metric space in Fixed Point Theorem."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahmadhani
"Latar Belakang: Estimasi jenis kelamin merupakan prioritas penting dan langkah awal dalam proses identifikasi. Tulang orokraniofasial memiliki karakteristik dimorfik yang stabil dibandingkan tulang kerangka lainnya dan memiliki ketahanan tinggi terhadap pengaruh lingkungan. Saat ini, telah banyak peneliti diberbagai belahan dunia yang melaporkan penelitian secara metrik menggunakan parameter tulang orokraniofasial untuk estimasi jenis kelamin dan menunjukkan hasil akurasi yang signifikan pada setiap populasi. Populasi Trunyan merupakan bagian dari penduduk asli (indigenous people) dari Provinsi Bali. Tujuan: Untuk mengetahui dari analisis metrik pada parameter tulang orokraniofasial, mana yang dapat menunjukkan dimorfisme seksual pada laki-laki dan perempuan Populasi Trunyan, Bali. Metode Penelitian: Sampel terdiri dari 20 kranium (9 laki-laki dan 11 perempuan). Pengukuran dilakukan pada 34 parameter kranial (gabungan parameter Populasi Thailand dan Populasi Brazil). Analisis dilakukan secara statistik menggunakan SPSS dan dilakukan uji regresi logistik. Hasil: Nilai rata-rata ukuran kranium laki-laki lebih besar daripada perempuan hampir pada beberapa parameter pengukuran, kecuali nasal breadth dan foramen magnum breadth. Hasil analisis didapatkan sepuluh parameter tulang orokraniofasial menunjukkan perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan pada populasi Trunyan (p<0,05) yaitu parameter maximum cranial length, bizygomatic breadth, lambda – rhinion (La-Rhi), lambda – nasospinale (La-Ns), lambda-right zygomaxillare (La-RZgm), lambda-left zygomaxillare (La-LZgm), biauricular breadth, frontal chord, mastoid length right dan mastoid length left. Hasil analisis regresi logistik didapatkan dua parameter memiliki hubungan yang kuat untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan yaitu bizygomatic breadth dan minimum frontal breadth (R2=0,477). Secara keseluruhan, persamaan regresi logistik menunjukkan akurasi sebesar 75% untuk estimasi jenis kelamin pada Trunyan. Kesimpulan: Analisis metrik pada parameter tulang orokraniofasial dapat menunjukkan dimorfisme seksual pada laki-laki dan perempuan Populasi Trunyan, Bali.

Background: Sex estimation is an important priority and the first step in the identification process. Orocraniofacial bone has stable dimorphic characteristics compared to other skeletal bones and has high resistance to environmental influences. Currently, many researchers in various parts of the world have reported research on metrics using orocraniofacial bone parameters to estimate gender and showed significant accuracy results in each population. The Trunyan population is part of the Indigenous population (customary community) of Bali province. Objective: To determine the metric analysis of orocraniofacial bone parameters, which can indicate sexual dimorphism in males and females of the Trunyan population, Bali. Methods: The sample consisted of 20 craniums (9 males and 11 females). Measurements were made on 34 cranial parameters (combined parameters of the Thai population and the Brazilian population). The analysis was carried out statistically using SPSS and a logistic regression test. Results: The average size of male craniums is generally larger than that of females in most measurement parameters, except nasal breadth and foramen magnum breadth. The results of the analysis obtained ten orocraniofacial bone parameters which showed significant differences between male and female sex in the Trunyan population (p<0.05), which is the maximum cranial length, bizygomatic breadth, lambda – rhinion (La-Rhi), lambda – nasospinale (La-Ns), lambda-right zygomaxillare (La-RZgm), lambda-left zygomaxillare (La-LZgm), biauricular breadth, frontal chord, mastoid length right and mastoid length left. The results of the logistic regression analysis showed that two parameters had a strong relationship between males and females, which are bizygomatic breadth and minimum frontal breadth (R2=0,477). Overall, the logistic regression equation showed an accuracy of 75% for sex estimation in Trunyan. Conclusion: Metric analysis of orocraniofacial bone parameters can show sexual dimorphism in males and females of the Trunyan population, Bali."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Wijaya
"Ruang metrik-G adalah pasangan (X,G) dengan X adalah himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan fungsi G: X x X x X -> [0,\infty) yang memenuhi aksioma-aksioma metrik-G. Ruang metrik-G merupakan perluasan dari ruang metrik (X,d) yang telah dikenal. Aljabar-C* A adalah aljabar Banach atas lapangan C yang dilengkapi involusi * yang memenuhi ||a*||=||a|| dan ||a*a||=||a||^2. Kodomain metrik d dan metrik-G diperluas dari [0,\infty) menjadi A^+, yaitu himpunan elemen positif di aljabar-C* A. Ruang metrik bernilai aljabar-C* adalah (X,A,d) dengan d: X x X -> A ^+ merupakan fungsi yang memenuhi aksioma-aksioma metrik bernilai aljabar-C*. Pada skripsi ini dibahas mengenai ruang metrik-G bernilai aljabar-C*, yaitu (X,A,G) dengan G: X x X x X -> A^+ merupakan fungsi yang memenuhi aksioma-aksioma metrik-G bernilai aljabar-C*. Lebih lanjut, dibahas aplikasi dari ruang metrik-G bernilai aljabar-C* pada Teorema Titik Tetap.

The G-metric space is a pair (X,G) where X is a non-empty set and G: X x X -> [0,\infty) is a function that satisfies the axioms of G-metric. The G-metric space is an extension of the known metric space (X,d). C*-algebraA is a Banach algebra over field C with an involution * that satisfies ||a*||=||a|| and ||a*a||=||a||^2. The codomain of metric and G-metric is generalized from [0,\infty) to A^+, where A^+ is the set of positive elements in C*-algebra A. The C*-algebra valued metric space is (X,A,d) where d: X x X -> A^+ is a function that satisfies the axioms of C*-algebra valued metric. This undergraduate thesis discusses the C*-algebra valued G-metric space, namely (X,A,G) where G: X x X x X -> A^+ is a function that satisfies the C*-algebra valued G-metric axioms. Furthermore, we discussed the application of C*-algebra valued G-metric space in Fixed Point Theorem.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Elfapriano Susilo
"Salah satu perumuman dari ruang metrik adalah ruang metrik parsial. Ruang metrik parsial merupakan (X, p) dengan X merupakan himpunan tak kosong dan p : X × X → R merupakan metrik parsial pada X, yaitu pemetaan bernilai R pada X×X yang memenuhi beberapa aksioma. Nilai metrik parsial tersebut dapat diperumum menjadi aljabar-C* unital A, sehingga dibentuk ruang metrik parsial bernilai aljabar-C* (X, A, p) dengan X merupakan himpunan tak kosong dan p : X × X → A merupakan metrik parsial bernilai aljabar-C* pada X, yaitu pemetaan bernilai A pada X × X yang memenuhi beberapa aksioma. Titik tetap dari pemetaan pada suatu himpunan, khususnya ruang metrik, adalah titik yang dipetakan ke dirinya sendiri. Teorema titik tetap merupakan teorema mengenai eksistensi dan ketunggalan titik tetap dari pemetaan pada ruang metrik. Pada skripsi ini, ditentukan dan dibuktikan hubungan ruang metrik parsial bernilai aljabar-C* dengan ruang metrik bernilai aljabar-C*. Selain itu, dibuktikan teorema titik tetap dari pemetaan kontraktif bernilai aljabar-C* pada ruang metrik parsial bernilai aljabar-C*.

One of the extension of metric spaces is partial metric spaces. A partial metric space is a pair (X, p) where X is a nonempty set and p : X × X → R is a partial metric on X, which is a real valued mapping on X × X that satisfy some axioms. The value of partial metrics can be generalized to a unital C*-algebra A, so that we can form a C*-algebra valued partial metric space (X, A, p) where X is a nonempty set and p : X × X → A is a C*-algebra valued partial metric on X, which is a A-valued mapping on X × X that satisfy some axioms. A fixed point of a mapping on a set, particularly metric space, is a point that is mapped to itself. Fixed point theorems are theorems regarding existence and uniqueness of a fixed point of a mapping on metric spaces. In this research, we establish and prove the relations between C*-algebra valued partial metric spaces and C*-algebra valued metric spaces. Furthermore, we prove a fixed point theorem of a C*-algebra valued contractive mapping on C*-algebra valued partial metric spaces."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hali Mohammad S.
"Tujuan penelitian ini mencoba mangungkapkan visi kemerdekaan sebagai suatu gagasan yang terkandung dalam sajak Khalil Matran. Dikutip dari antologi puisi berjudul Diwan al-Khalil, terbitan Dar al-Hi1a1, 1949. Volume 1 & 3, halaman 45, 246-247 dan 50-73. Meskipun banyak sajak Khalil Matran mempunyai kesan bermuatan masalah kemerdekaan, namun penelitian ini dibatasi pada tiga buah sajak saja. Ketiga sajak tersebut adalah 1. Sajak Taniyyat al-Hurriyyat , 2. Sajak Yafi' dan 3. Sajak Qasida Nairun. Skripsi ini menggunakan metode Struktural. Metode ini memiliki konsep bahwa setiap unsur dalam sajak bersifat fungsional. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Dalam hal ini penulis membatasi diri pada pemahaman segi bentuk, segi retorik dan visi kemerdekaan. Hasil analisis ketiganya memperlihatkan bahwa ketiga sajak yang dibahas mengandung gagasan atau visi kemerdekaan sebagai suatu cita-cita. Kemerdekaan itu tampil.serempak dan hadir dalam pengungkapan ketiga unsur tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Puji Marjadi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai salah satu sifat topologi yaitu ruang tipis. Pada penulisan skripsi ini akan dibahas selain definisi dari ruang tipis akan ditunjukan sebuah syarat cukup agar sebuah ruang metrik dapat dikatakan tipis. Selain membahas syarat cukup dari sebuah ruang metrik agar dapat dikatakan tipis akan dibahas juga keterkaitan antara ruang metrik yang uniform approachable dengan ruang tipis. Setelah itu akan dibahas juga mengenai salah satu sifat yang dimiliki oleh ruang metrik yang tipis yaitu sifat pemisahan kompaknya.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses about one of the topology property which is thin space. This undergraduate thesis will show that there is one requirement to show that a metric space is thin or not beside the original definition. Beside that this undergraduate thesis will also discusses relationship between a uniform approachable metric space and thin space. After that this undergraduate thesis will also discusses about one of the properties that from a thin metric space have which is the compact separation property."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Huda
"ABSTRAK
Titik x disebut titik tetap dari pemetaan f jika dan hanya jika f(x) = x, sebagai
contoh jika pernetaan f didefinisikan dengan f(x) = x2 - 3x + 4, rnaka 2 adalah
titik tetap dari f karena f(2) = 2. Ruang Metrik-G adalah pasangan (X, G) dengan
X adalah hirnpunan tak kosong dan G adalah rnetrik (jarak) pada X (didefinisikan
pada X >< X >< X) dengan G: X >< X >< X -> RJ? sedemikian hingga untuk
setiap x, y, Z, a E X, rnernenuhi syarat berikut:
(GI) G(x,y,z) = Ojika x = y = Z, (GZ) 0 < G(x,x,y)dengar1 x i y,
(G3) G(x, x, y) 5 G(x, y, z) dengan z 42 y,(G4) G(x, y, Z) = G(x, z, y) =
G(y, z,x) = G(y,x, z) = G(z,x,y) = G(z, y, x), (GS) G(x, y,z) S G(x, a, a) +
G(a, y, Z). Ruang Metrik-G (X, G) adalah Ruang Metrik-G lengkap jika setiap
barisan G-Cauchy di (X, G)adalah G-konvergen di (X, G). Suatu pemetaan T: X ->
X pada Ruang Metrik-G lengkap disebut pernetaan kontraktifjika terdapat konstanta
lc, 0 S Fc < 1 sedernikian hingga G(T(x), T(y), T(z) S kG(x,y, Z). Tidak sernua
pemetaan memiliki titik tetap. Dari hasil penelitian diperoleh sifat-sifat dari Ruang
Metrik-G lengkap dan syarat cukup agar diperoleh ketunggalan titik tetap untuk
pemetaan kontraktif pada Ruang Metrik-G lengkap.

Abstract
Point x is called a fixed point ofthe mapping f if and only if f(x) = x, for example
ifthe mapping f defined by f(x) = x2 - 3x + 4, then 2 is a fixed point of f
because = 2. Metric-G Space is a pair (X, G) Where X is a nonempty set and
G is a metric (distance) onX (defined on X X X >< X) with G: X >< X X X -> R+
such that for every x, y, Z, a E X, satisfy the following requirement:(Gl) G (x, y, Z) =
0 ifx = y = z, (GZ) 0 < G(x,x,y) forx 92 y, (G3) G(x,x,y) 5 G(x,y,z)
for z ¢ y,(G4) G(x,y,z) = G(x,z,y) = G(y,z,x) = G(y,x,z) = G(z,x,y) =
G(z, y, x), (G5) G(x,y, Z) 5 G(x, a, a) + G(a,y, z). Metric-G Space (X, G) is a
complete Metric-G Space if every G-Cauchy sequence in
(X, G) is G-convergent in (X, G). A mapping T: X -> X on a complete Metric-G
Space is called contractive mapping if there are constants lc, 0 5 k < 1, such that
G (T(x), T(y), T(z)) S ICG (x, y, Z). Not every mapping has a fixed point, from the
research results obtained by the properties ofthe complete Metric-G Space and
sufficient condition in order to obtain uniqueness of fixed point for contractive
mapping in complete Metric-G Space.
"
Universitas Indonesia, 2012
T30119
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asaduddin As Zanky
"Saat ini pengukuran diameter zona inhibisi anti-mikroba masih menggunakan alat ukur manual seperti penggaris atau jangka sorong. Teknologi saat ini memungkinkan untuk dilakukan pengukuran otomatis berbasis kamera digital non-metrik. Sebelum dapat digunakan, sistem ini memerlukan proses kalibrasi kamera dan kalibrasi spasial untuk melakukan transformasi nilai pixel ke nilai jarak. Pada penelitian ini diperkenalkan sistem kalibrasi kamera dan spasial secara otomatis. Sistem ini terdiri dari seperangkat instrumen pengukuran, kamera non-metrik dan teknik pengolahan citra. Teknik pengolahan citra diimplementasikan menggunakan pemrograman MATLAB. Pengujian dilakukan dengan menggunakan checkerboard standar pada berbagai variasi jarak, sudut orientasi dan kamera. Pengujian telah dilakukan menggunakan objek zona inhibisi anti-mikroba dan diperoleh hasil yang akurat. Rata-rata persentase kesalahan hasil pengukuran yang diperoleh dengan 2 cawan dan 5 zona sebesar 0,932 % (15 cm), 0,847 % (20 cm) dan 1,136 % (25 cm). Akhirnya, metode pengukuran ini dapat menawarkan pengukuran dengan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode sebelumnya.

Todays, the measurement of the diameter of the inhibition zones antimicrobial still using manual measuring tools such as rulers or calipers. The current technology allows for automatic measurement based non-metric digital camera. Before it can be used, this system requires a process of camera calibration and spatial calibration to transform pixel value to a distance value. In this study, introduced a system camera calibration and spatial automatically. The system consists of a set of measuring instruments, non-metric camera and image processing techniques. Image processing techniques are implemented using MATLAB programming. Tests carried out using standard checkerboard at various distances, angles and camera orientation. Tests have been carried out using the object anti-microbial inhibition zones and the results are accurate. The average percentage error of measurement results obtained with two bowls and five zones of 0.932% (15 cm), 0.847% (20 cm) and 1.136% (25 cm). Finally, this measurement method can offer measurements with better results than the previous method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Prima Ersada
"Penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan distribusi PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) dan PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk (EPMT) dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) selama tahun 2014 hingga tahun 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan  dari website IDX, website perusahaan dan hasil wawancara. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja kedua perusahaan distribusi selama periode 2014-2017 menunjukkan nilai positif (EVA>0). Pada tahun 2014 nilai EVA TGKA sebesar Rp162.674.706.763 kemudian tahun 2015 naik menjadi Rp191.395.182.514. Pada tahun 2016, TGKA menghasilkan EVA Rp175.608.568.953 dan pada 2017 naik menjadi Rp180.518.201.890. Untuk EPMT pada tahun 2014 menghasilkan EVA sebesar Rp266.090.979.215, EVA di tahun 2015 sebesar Rp287.795.995.923 dan tahun 2016 naik  menjadi Rp310.978.500.588. Sedangkan tahun 2017 nilai EVA EPMT turun menjadi Rp227.805.590.090. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa perusahaan distribusi TGKA dan EPMT dapat menciptakan value bagi investor.

This research aims to evaluate financial performances of PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) and PT. Enseval Putra Megatrading (EPMT) as a distribution company using Economic Value Added (EVA) approach during period of 2014 to 2017. This research uses financial report that were obtained obtained from IDX website, company website and interview. The research proves that the financial performance of the two distribution companies for period 2014-2017 show a positive results (EVA>0). In 2014 EVA of TGKA was Rp162.674.706.763 and EVA in 2015 increased to Rp191.395.182.514. In 2016 TGKA created EVA Rp175.608.568.953 and increased to Rp180.518.201.890 in 2017. For EPMT in 2014 created EVA Rp266.090.979.215, EVA in 2015 Rp287.795.995.923 and for 2016 EVA of EMPT increased to Rp310.978.500.588. As for 2017, EVA of EPMT reduced to Rp227.805.590.090. The result of the research shows that TGKA and EPMT as Distribution companies create value for investors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>