Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agoes Koesrijanto
Abstrak :
Telekomunikasi adalah dunia bisnis yang sangat dinamis, karena tingkat persaingan yang ada sangat kompetitif. Kompetitifnya pasar telekomunikasi khususnya layanan Jasa Jaringan atau Network ini disebabkan faktor pelanggan, faktor operator,dan faktor teknologi. Untuk pasar Jasa Jaringan, Telkom sebagai market leader dalam layanan Jasa Jaringan ini dengan menguasai pangsa pasar sebesar 66%. Saat ini kontribusi layanan Metro Ethernet di Telkom posisi Juni 2010 masih sebesar 7% dengan revenue growth 328%, maka perlu dilakukan penyusunan strategi kompetisi untuk mempertahankan bisnis Wholesale Metro Ethernet, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal dalam upaya mempertahankan posisi Telkom selaku market leader layanan Wholesale Metro Ethernet. Dari hasil analisa kompetitif layanan Wholesale Metro Ethernet Telkom dengan menggunakan model Porter 5 Forces didapatkan bahwa layanan Wholesale Metro Ethernet memiliki potensi kompetitif HIGH. Modeling dengan tools SWOT terletak pada kuadran 1 yaitu Growth Oriented Strategy. Hasil analisa Matriks IE layanan Wholesale Metro Ethernet berada pada kuadran 5 atau Stability dan diarahkan untuk ke kuadran 1 (Growth). Langkah yang harus dilakukan adalah untuk penggeseran kuadran ini adalah dengan 7 langkah strategis antara lain inovasi skema bisnis, pengembangan produk, peningkatan QoS, penyediaan alat produksi, peningkatan kerjasama, simplifikasi organisasi dan peningkatan kompetensi SDM. Balance Scorecard menjelaskan tentang framework untuk Financial point revenue bernilai 316.161 juta Rupiah atau growth peningkatan kapasitas jual sebesar 95% dan Customer Satisfaction Index 80%. Langkah kuantitatif beserta targetnya dalam suatu framework pointer nilai dan bobot ini yang selanjutnya dipakai sebagai tujuan tahunan. Strategi dan langkah ini diharapkan dapat dapat mendukung Telkom sebagai market leader layanan Wholesale Metro Ethernet.
Telecommunication is a very dynamic and very competitive business. The competitiveness of these market especially in telecommunication network, because of many factors, i.e.: customers, operators and technology. Telkom is the market leader operator in telecommunication network with stand for 66% market share. Digital leased channel based on TDM is the market leader for type of product hold 74% market share. Metro Ethernet contribute only 7% for the Telkom network revenue and have revenue growth 328%, so it is need to arrange implementation of network wholesale Metro Ethernet strategy to maintain Telkom as a market leader in telecommunication Metro Ethernet market. Modelling by use Porter 5 Forces have result for Telkom Wholesale Metro Ethernet has a HIGH competitive potential. SWOT analysis has position at Quadran 1 or at Growth Oriented Strategy. Internal & External Matrix modeling has result at Quadrant 5 or Stability, and must be move to quadran 1 Growth to reach the strategic goals. 7 Strategic activity to move this quadran are : business scheme innovation, product development, QoS improvement, infrastructure preparation, joint venture, organization simplification and human resource competence improvement. Balance Scorecard has framework for financial revenue 316.161 million rupiahs, growth of capacity 95% and Customer Satisfaction Index 80%. Strategic activities in Balance Scorecard could be used as Annual target. All of Strategic could be use by Telkom to reach the goal Telkom as a market leader in Metro Ethernet market in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abhinaya Ananda S.
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang perbandingan kedua teknologi jaringan pada jaringan Metro untuk masa mendatang. Kedua teknologi tersebut adalah : Metro ethernet, teknologi yang sekarang menjadi dasar implementasi jaringan, dan Next Generation SDH, teknologi yang diproyeksikan untuk digunakan berdampingan dengan Metro ethernet di jaringan Metro untuk masa mendatang. Ada beberapa aspek yang dibandingkan di antara kedua teknologi ini dan masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan pada aspek tertentu. Jaringan Ethernet menawarkan biaya instalasi dan pemeliharaan yang lebih murah serta memberikan layanan data yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan network existing seperti SDH/SONET. Namun demikian, bukan berarti peranan jaringan SDH/SONET sudah habis, Saat ini telah dikembangkan teknologi baru yang berbasis SDH yang disebut Next Generation SDH, dimana menyediakan layanan-layanan Ethernet diatas jaringan SDH/SONET. Untuk saat ini, Ethernet masih mendominasi jaringan Metro sedangkan Next Generation SDH belum banyak diimplementasikan Namun melihat kebutuhan komunikasi di masa mendatang, bukan tak mungkin Next Generation SDH akan mulai banyak diimplementasikan.
This final project talks about the comparation between two technologies used on Metro network in the future. They are : Metro ethernet, a technologies which becomes a basic implementation on the Metro area network, and Next Generation SDH, a technologies planned to be used together with Metro ethernet on Metro area network in the future. There are several aspects compared between this two technologies and each of them has strengths and weaknesses in certain aspects. Ethernet network offers low installation and high quality data service than existing network like SDH/SONET. But, this doesn't mean that the role of SDH/SONET is over. Nowadays, we have a new technologies based on SDH network called Next Generation SDH. This new technology provides ethernet services on the SDH'SONET network. For today, ethernet still dominates Metro network , however, Next Generation SDH is still not implemented yet. However, considering the need of communication in the future, it is not impossible that Next Generation SDH will be considered as a new strategy for Metro area network.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51472
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Togu Muara
Abstrak :
Keamanan data adalah infrastruktur yang dirancang untuk melindungi dan mengamankan data dari akses yang tidak sah, manipulasi data, malfungsi, perusakan, dan pengungkapan data yang tidak sesuai. Saat ini, organisasi banyak menggunakan transfer data untuk memvalidasi dan memverifikasi data menggunakan media yang berbeda terutama dalam koneksi host-to-host. Penelitian ini berfokus pada pertukaran data (end-to-end communication) menggunakan arsitektur jaringan Multi Protocol Label Switching (MPLS), Metro Ethernet, dan Software Defined Wide Area Network (SD-WAN) dengan pihak ketiga. Risiko yang timbul dari serangan siber pada transfer data pada transaksi host-to-host adalah kehilangan data, reputasi institusi, hingga yang paling berisiko adalah distribusi data tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka kerja untuk memverifikasi data yang ditransfer dari satu host ke host lain di PT. ABC dengan standar keamanan yang berlaku yang sesuai dan mengikuti kebutuhan untuk membantu organisasi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, analisis data dengan metode reduksi data terhadap 4 standar dan aturan keamanan siber dengan tujuan untuk mengembangkan kerangka kerja keamanan transfer data dengan objek penelitian, yaitu ISO/EIC 27001:2013, NIST SP800- 161, ITU-T X.805, dan POJK 4/POJK.05/2021. Pengembangan kerangka kerja menghasilkan 8 dimensi keamanan, 20 kebutuhan keamanan, dan 41 aktivitas, serta memberikan mitigasi yang dapat meningkatkan sistem keamanan pertukaran data pada koneksi host-to-host di PT. ABC. Evaluasi dilakukan dengan dengan pendekatan professional judgement untuk mengetahui deskripsi penilaian ahli pada setiap variabel pembentuk kerangka kerja berdasarkan melengkapi hasil analisis statistik. Melalui konsep kerangka kerja keamanan transfer data host-to-host yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyusunan instrumen tingkat kematangan keamanan siber dengan pihak ketiga. ......Data security is an infrastructure designed to protect and secure data from unauthorized access, data manipulation, malfunction, destruction, and inappropriate data disclosure. Currently, organizations widely use data transfer to validate and verify data using different media particularly in host-to-host connections. This research focuses on data exchanged (end-to-end communication) using Multi Protocol Label Switching (MPLS), Metro Ethernet, and Software Defined Wide Area Network (SD-WAN) network architecture with third parties. The risks that arise from cyber attacks on data transfer in host-to-host are data loss, institutional reputation, to the riskiest is the distribution of the data. This research aims to develop a design and analysis framework for verifying data transferred from one host to another in ABC organization by applicable security standards that are appropriate and follow its needs to help the organization. Methodology used in this research is a literature study, data analysis with data reduction method on 4 standards and cyber security policies to develop a data transfer security framework with research objects, namely ISO/EIC 27001:2013, NIST SP800-161, ITU -T X.805, and POJK 4/POJK.05/2021. The framework development resulted in 8 security dimensions, 20 security requirements, and 41 activities, as well as providing mitigations that could improve the security system of data exchange on host-to-host connections at PT. ABC. The evaluation was carried out using a professional judgment approach to determine the description of the expert's judgment on each variable forming the framework based on the complete statistical analysis results. Through the concept of a host-to-host data transfer security framework, it is hoped that it can be used as input in the preparation of cybersecurity maturity level instruments with third parties.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aliandi Ibrahim
Abstrak :
PT. Indosat memiliki solusi kebutuhan layanan jaringan korporat berupa jaringan indosat multi access network, (IMAN), yang merupakan jaringan komunikasi yang terintegrasi pada kawasan pusat bisnis di jantung kota Jakarta. Saat ini jaringan IMAN mengalami penurunan, dilihat dari faktor teknis berupa utilisasi kapasitas yang mendekati jenuh, perangkat jaringan yang telah usang dan penurunan performa perangkat. Hal ini menyebabkan kualitas layanan mengalami penurunan sehingga mengakibatkan adanya potensial revenue loss bisnis layanan. Untuk mengatasi kendala tersebut dan untuk mempertahankan kualitas layanan serta bersaing dengan kompetitor maka jaringan IMAN harus dilakukan penggantian perangkat. Tesis ini akan membahas strategi implementasi jaringan transmisi untuk meningkatkan pendapatan bisnis jaringan PT. Indosat khususnya untuk pelanggan korporat area Jakarta. Dari hasil analisa bisnis industri dengan menggunakan metode Five Porter, diperoleh bahwa industri jaringan masih sangat potensial, sehingga Indosat segera melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan. Pemilihan teknologi jaringan menunjukkan bahwa platform Metro Ethernet adalah solusi peningkatan kualitas layanan dan pendapatan bisnis. Penggunaan Metro Ethernet didasari dengan pertimbangan aspek variasi layanan, skalabilitas dan kemampuan routing jaringan, dan pemenuhan kebutuhan bisnis jangka panjang. Dari hasil kelayakan bisnis diperoleh nilai NPV sebesar 27 juta USD dan waktu pengembalian selama 2 tahun 10 bulan. Strategi implementasi jaringan yang dilakukan adalah melakukan pentahapan proses migrasi jaringan berdasarkan sistem klasterisasi, faktor kemudahan migrasi jaringan dan kebutuhan trafik layanan pelanggan. Tahapan migrasi jaringan dapat membuat efektif nilai investasi yang dikeluarkan dan mengurangi faktor resiko kegagalan sistem yang telah berjalan. ......PT. Indosat has a solution to the needs of corporate network services in the form of multi-access network indosat network, called as IMAN, which is an integrated network in the central business district of Jakarta. Currently IMAN tissue decreased, judging from the technical factors in the form of capacity utilization are approaching saturation, the network devices that have been obsolete and also decrease device performance. This results in decreased service quality resulting in a loss of potential revenue service business. To overcome the network conditions and to maintain the quality of services and compete with competitors, must be done modernization IMAN equipment. This thesis will discuss the implementation strategy of transmission network to increase business revenue PT Indosat especially for corporate customers in Jakarta. From the analysis of industrial business by using the method of Porter's Five, found that the networking industry is still great potential, so that Indosat immediate repair and improvement of service quality. Selection of network technology shows that the Metro Ethernet platform is the solution to improve service quality and business income. The use of Metro Ethernet is based on a consideration of aspects of the variation of services, scalability and network routing capabilities, and long-term business needs. From the results obtained by the business feasibility of the NPV value of 47 million USD and the payback time for 2 years 10 months. Strategy implementation is a network committed to phasing the migration process klasterisasi network based system, ease of migration factor network and traffic needs of the customer service. Stages of migration networks can make effective value of issued investment and reduce risk factors that have been running a system failure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29841
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yorashaki Martha Leza
Abstrak :
Beragamnya layanan informasi semakin menuntut kehandalan jaringan yang memadai, dan persaingan antar penyedia jasa layanan di dunia telekomunikasi saat ini semakin ketat. Sehingga setiap penyedia jasa layanan harus meningkatkan kinerja pelayanannya dan dituntut untuk mampu memanfaatkan teknologi agar biaya operasional perusahaan dapat ditekan. Oleh sebab itu, PT.Telkom Indonesia,Tbk sebagai salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi di Indonesia telah merumuskan beberapa kebijakan, salah satunya adalah merencanakan pembangunan jaringan serat optik DWDM yang menghubungkan Jakarta dengan Banten. Pada skripsi ini, akan dilakukan perencanaan jaringan serat optik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) link Jakarta?Banten, dengan melihat dari kecenderungan pertumbuhan kebutuhan bandwidth terhadap jumlah pelanggan pada layanan Metro-E, diprediksikan kebutuhan bandwidth pada triwulan III tahun 2011 adalah 26,08 Gbps hingga triwulan IV tahun 2014 adalah 69,59 Gbps. Dengan kapasitas bandwidth 70Gbps dan kehandalan margin sistem sebesar 3 dB yang mampu mengkompensasi penambahan redaman pada optik. Perhitungan power link budget dan rise time budget digunakan untuk menentukan apakah perencanaan yang dilakukan sudah memenuhi kriteria untuk diimplementasikan di lapangan. Hasil yang didapat dalam proses perhitungan menunjukkan bahwa perencanaan ini telah memenuhi kriteria untuk diimplementasikan di lapangan. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan 1 buah penguat, power link budget dapat menjangkau jarak tempuh transmisi sejauh 192 km, sedangkan jarak tempuh link Jakarta-Banten sejauh 153,66 km. Nilai rise time jalur perencanaan yang melebihi nilai rise time sistem akan terkompensasi setelah ditambahkan DCM pada jalur tersebut, dimana nilai rise time budget sistem sebesar 70 ps.
Diversity of information services are increasingly demanding an adequate network reliability, and competition among providers of telecommunications services currently was increasingly stringent. So that, every operator must to increase their service and able to using technology to decrease operational cost company. Therefore, PT.Telkom Indonesia, Tbk on behalf of telecommunication operator in Indonesia have policy, one of the policy are building plan of DWDM optical fiber network for link Jakarta - Banten. This thesis describes planning of DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) network fiber optic link Jakarta?Banten. From the trend growth of bandwidth requirements and the number of subscribers predicted that bandwidth requirements in the third quarter of 2011 is 26,08 Gbps and in the fourth quarter of 2014 is 69,59 Gbps. With the capacity of bandwidth is 70Gbps and reability of margin system is 3 dB that capable to compensate the attenuation in optical. Calculation power link budget and rise time budget used to determine whether the planning are appropriate to implemented. The result of calculation showed that this planning is appropriate to implemented. It proved by using 1 optical amplifier, power link budget can reach 192 kilometers of transmission distance, whereas the distance of Jakarta?Banten is 153,66 kilometers. Value of rise time budget planning which higher than rise time budget system will be compensated after adding DCM on that sublink, whereas value of rise time budget system is 70 ps.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1857
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Charles
Abstrak :
Layanan TELKOM Metro merupakan produk komunikasi data yang dihasilkan dari infrastruktur jaringan metro ethernet dengan Ethernet over MPLS sebagai teknologi akses dan transport-nya. Layanan ini menjadi kekuatan baru bagi TELKOM untuk memberikan layanan komunikasi data berkecepatan tinggi yang menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas layanan yang tinggi. Keberadaan layanan ini sebagai respon TELKOM melalui program "New Wave - Imagine Living in The World of Tomorrow Now", untuk menghadapi tekanan persaingan khususnya persaingan di pasar komunikasi data High End Market (HEM) yang merupakan pasar pelanggan korporasi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan bagi TELKOM sebagai operator layanan komunikasi data. Pada tesis ini akan dianalisis potensi kompetitif yang dimiliki oleh layanan TELKOM Metro dengan pemodelan Porter 5 Forces serta sekaligus akan dibahas SWOT terhadap kekuatan dan kelemahan internal dengan demikian dapat digunakan dalam penyusunan strategi bersaing dan optimalisasi layanan, sehingga TELKOM Metro akan memiliki keunggulan positioning dibandingkan pesaingnya di industri metro carrier ethernet services.
TELKOM Metro service is part of TELKOM?s New Wave - Imagine Living in The World of Tomorrow Now program. This service can deliver high speed data communication with high service flexibility and scalability. This capability came from Metro Ethernet Network which chooses as service`s supporting infrastructure with Ethernet over MPLS as access and transport technology. TELKOM launch this service as response to facing competitive force especially in Corporate data communication need in High End Market that has high contribution for Telkom`s revenue. This thesis will analyze the competitive potential of TELKOM Metro with Porter 5 Forces Model and also SWOT analysis with purpose to identify the internal strength and weakness. The result could be used by TELKOM to arrange competitive and optimize strategies to get advantage positioning for TELKOM Metro in metro carrier ethernet services industry.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library