Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Panji Triawan
"ABSTRAK
Mikro-hidro merupakan sumber yang berharga bagi industri pedesaan dan rencana
kelistrikan desa. Terdapat metode traditional untuk proses seluruh dunia dan
peranan yang besar modernisasi dan perkembangan industri di Indonesia. Sekarang
mikro-hidro menawarkan potensi yang sama untuk negara-negara berkembang
dengan aplikasi pada penerangan pedesaan, mekanisasi proses makanan, dan
persediaan daya untuk aktivitas industri skala kecil. Oleh karena itu, dengan
menggunakan pompa Grundfos tipe NK 40 - 160 yang berputar pada 1450 rpm dan
memiliki efisiensi 0,684. Pompa tersebut mempunyai debit antara 8
 dan
22
 serta menunjukkan penurunan head pada rentang tersebut yaitu dari 8,9 m
menjadi 5,3 m. Jika pompa tersebut dijadikan PAT maka daya PAT mempunyai
efisiensi 0,4. Jika pada rentang debit yang sama dan head-nya dinaikkan menjadi
18,9 m maka daya PAT juga mengalami kenaikan. Untuk mendapatkan daya PAT
yang mendekati daya pompa maka head PAT juga harus dinaikkan menjadi 29,9 m.

ABSTRACT
Micro-hydro is a valuable source of energy for rural industries and village
electrification schemes. It has been a traditional method of grain processing
throughout the world and played a major role in modernization and industries
development in Indonesia. Micro-hydro now offers similar potential to most
developing countries, with application in village lighting, mechanized food
processing, and the supply of power to small-scale industries activities. Therefore ,
by using Grundfos pumps type NK 40-160 which rotates at 1450 rpm and has a
0.684 efficiency . The pump has a flow of between 8
 and 22
 and showed
a decrease in head on the range is from 8.9 m to 5.3 m . If the pump is used as PAT ,
the PAT has a power efficiency of 0.4 . If at the same discharge range and his head
raised to 18.9 m then the power PAT also increased . To get the power PAT
approaching the head PAT pump power must be increased to 29.9 m ."
2016
S62932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"ABSTRAK
Turbin air arus lintang adalah salah satu jenis turbin air dimana
aliran airnya mengalir masuk dan keluar dari rotor turbin dengan arah
melintang menembus rode jalannya dan memindahkan enarginya dua Kali
yaitu pada tingkat pertama dan tingkat kedua. Dilihat dari jaiannya air, lurbin
ini seringkali disebut sebagai turbin dengan dua tlngkat keoepalan.
Berpegang pada fasilitas - fasilitas yang terdapat didaerah terpencil dan daerah irigasi dipertimbangkan sangat terbatas. maka tim mikrohidra MH2-UI memilih membuai turbin jenis arus lintang yang dirasa cocok dengan kondisi slam, oadangan enargi air di Indonesia Serta sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.
Dalam hal ini. dirancanglah suatu sisiem penyalur daya yang cocok dengan jenis turbin ams lintang Inl dengan metode perhitungan mekanika fiulda, elemen mesin, kekuatan bahan dan enalisa dinamik yang menghasilkan dimensi, bentuk, pernllihan pmduk dan analisa kekuatan. Setelah proses perancangan, dilanjutkan dengan umtan proses fabrikasi yang dilakukan di bengkel pennesinan berdasarkan cetak biru dari hasil
rancangan.
Hasil akhimya ada di pengujian lapangan di LTA mini PLN Cipayung sentral 1 dlmana turbin hasil kerja sama penulis bersama tim diuji kinerjanya hlngga didapat data - data karakteristik dari turbin ini.

"
1996
S36234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Amalia
"ABSTRAK
Energi Mikrohidro merupakan konversi energi kinetic dan energi potensial yang didapatkan dari aliran air. Hal ini telah diimplementasikan pada Sungai Ruhr di Jerman, sejak tahun 1977 sebagai pembangkit listrik dan pengolahan air dengan metode aerasi pada suatu bendungan. Penelitian ini melakukan percobaan untuk mengetahui dan membuktikan konfigurasi pada turbin Aerasi terhadap kenaikan oksigen terlarut (DO) dan penurunan beban organic (COD). Dengan memvariasikan kecepatan putar, kedalaman turbin/runner dan memperhatikan boundary condition system hidrolika, kenaikan DO optimum diharapkan akan dihasilkan. Konfigurasi alat pada penelitian ini dengan memvariasikan kecepatan putar turbin/runner pada kisaran 65-75, 85-95, 105-115, 125-135 dan 145-155 rpm dan kedalaman turbin/runner sebesar 7, 6 dan 5 cm di bawah titik limpasan air pada alat Turbin Aerasi Terintegrasi. Variasi tersebut menghasilkan kenaikan DO optimum ada pada kecepatan 150.9 rpm dan kedalaman runner 7 cm, dengan kenaikan DO sebesar 0.9 mg/L. Dengan menggunakan permodelan MATLAB, didapatkan suatu persamaan untuk mengetahui kecepatan dan kedalaman yang dibutuhkan dalam meningkatkan DO optimum pada pengolahan air. Dari persamaan fungsi yang didapatkan dari pengolahan data, kenaikan DO optimum dapat mencapai 2.533 mg/L dengan kecepatan 221.87 rpm dan kedalaman turbin/runner 1 cm.

ABSTRACT
Micro hydro energy is a conversion between kinetic energy and potential energy, which comes from water flow in specific velocity. As this implementation already used in Germany since 1977, micro-hydro energy comes to a result of power plants and water treatment plants. These research aims are to find and to proof the best configuration that can possibly be applied, in order to increase the dissolved oxygen and to decrease the organic loadings of water. In terms of increasing dissolved oxygen, the variation of turbine velocity, depth of immersion and boundary condition of the hydraulic system is needed, in order to find out the best configuration.  The variation of turbine velocity is 65-75, 85-95, 105-115, 125-135 and 145-155 rpm, followed by the variation of depth immersion are 7, 6 and 5 cm under the location of water runoff. As a result, the optimum DO increase is 0.9 mg/L, which comes from 150.9 rpm in velocity and 7 cm in depth of immersion of water runoff. MATLAB modelling is used to produce the function, which can possibly be applied to find out the DO increase according to turbine velocity and depth of immersion needed in the water treatment plant units. As a result, the optimum DO increase is 0.9 mg/L, which comes from 150.9 rpm in velocity and 7 cm in depth of immersion of water runoff. MATLAB modeling is used to produce the function, which can possibly be applied to find out the DO increase according to turbine velocity and depth of immersion needed in the water treatment plant units. Based on the function, the optimum DO increase can be obtained by 221.87 rpm in turbine velocity and 1 cm depth of immersion, in the amount of 2.533 mg/L."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"ABSTRAK
Turbin mikrohidro cross flow dengan inovasi fabrikasi dan bahan komposit menjadi fokus studi ini.
Tujuan keseluruhan adalah memperoleh kinerja keseluruhan yang baik pada aspek design sampai pada pengoperasiannya.
Hasil menunjukkan mikrohidro yang dikembangkan masih cukup rendah output dan efisiensi, hal-hal ini dikaji dalam studi ini untuk pengembangan lebih baik.

ABSTRACT
Cross-flow water turbine and using of composite materials are the focus of this study.
The overall objective is to obtain the high performance in all aspect of design and fabrication. The results have shown the advantages of this microhydro power plant, at the other side there are still problem which influence the efficiency
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Eko Priyanto
"Turbin air pada PLTM berfungsi merubah energi air yang memiliki tinggi tedun dan kapasitasldebit air tertentu menjadi energi mekanik dengan memutar roda turbin. Energi mekanik yang dihasilkan turbin air digunakan sebagai penggerak mula dari generator dengan menghubungkan poros turbin dan generator sehingga energi listrik dapat dihasilkan.
Pemilihan turbin air merupakan bagian yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan sebuah PLTM. Karena besarnya energi listrik yang dihasilkan olch suatu PLTM sangat tergantung dari kemampuan turbin air dalam merubah potensi tenaga air menjadi energi mekanik.
Lingkungan Kampus Ul Depok merupakan daerah yang cukup banyak memiliki kekayaan sumber energi khususnya sumber tenaga air. Hal ini didukung adanya rencana pembangunan waduk yang digunakan sebagai waduk resapan dan rencana pembangunan Studio Alam Energi Baru dan Terbarukan dengan memanfaatkan air luapan waduk tersebut sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan teknologi PLTM.
Potensi tenaga air di lingkungan Kampus Ul Depok memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Dilain pihak jenis turbin air yang digunakan dalam penerapan PLTM memiliki karakteristik serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga dalam perencanaan pembangunan PLTM di Kampus Ul Depok perlu dipilih jenis turbin air yang dipandang cocok dan menguntungkan untuk kondisi potensi tenaga air di lingkungan Kampus UI Depok.
Dalam skripsi ini, jumlah unit yang digunakan dalam pemilihan turbin air dibatasi sampai dua unit turbin air yang digunakan sebagai penggerak mula generator pada PLTM di Kampus Ul Depok. ApabiIa dengan menggunakan satu unit turbin air maka jenis turbin yang cocok untuk potensi tenaga air di Kampus Ul Depok adalah turbin propeler. Demikian pula pada pemilihan jenis turbin dengan menggunakan dua unit turbin air maka jenis turbin yang cocok adalah turbin propeler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farry Riansyah
"Energi bisa didapat dari pemanfaatan air jatuh. Dengan menggunakan turbin mikrohidro, air jatuh dengan ketinggian yang terbatas dapat menghasilkan tenaga listrik. Tujuan studi ini untuk mengetahui karakteristik model turbin pada variasi sudut pengarah untuk dapat menghasilkan performa dan efisiensi turbin yang tinggi.
Model turbin dengan diameter 40 cm, lebar 50 cm dengan 12 buah sudu digunakan pada penelitian ini. Variasi sudut jatuhan air mulai dari debit air rendah menuju tinggi dilakukan untuk pengambilan data.
Hasil menunjukkan hubungan antara efisiensi dengan sudut jatuh dan juga debit air yang ditampilkan dalam grafik, dimana pada debit maksimum dan kondisi jatuhan air yang tepat di titik optimal pada sudu turbin maka dihasilkan efisiensi turbin maksimum sebesar 68,63 %.

Energy can be achieved from the use of falling water. Using the the microhydro turbine, falling water with the limitation of the height can obtain electric power. The purpose of this experiment is to examine the characteristic of the turbine model on the variety of the direction angle in order to gain a high rate of turbine capacity and eficiency.
Turbine model with the diameter of 40 cm, width 50 cm with 12 convex blade on it, is used in this experiment. The variation of falling water angle start from low to high rate of flow of water is completed to get the data/statistics.
The result shows a correlation between the efficiency and the falling angle, and also the rate of flow of water which is displayed on a graph. The graph depicts that on the maximum rate of flow of water and the right position state of falling water in the optimal point on the blade of a turbine, can attain the maximum turbine efficiency in the amount of 68,63%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51003
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindio Prabu Harsarapama
"Daerah terpencil merupakan daerah yang terisolir secara geografis sehingga tingkat aksesibilitasnya sangat rendah. Sebagian besar daerah ini berpenduduk sedikit dan belum terlistriki karena aksesnya yang jauh dari jaringan listrik terkoneksi nasional. Untuk itu dibutuhkan suatu pembangkit listrik mandiri berskala mikro yang dapat memenuhi kebutuhan listrik lokal. Turbin open flume merupakan suatu jenis turbin air berskala mikro yang cocok digunakan pada daerah terpencil dengan karakteristik geografi bergunung-gunung karena pembuatannya yang sederhana dan perawatannya yang mudah. Tinggi jatuh air yang dapat digunakan turbin ini berkisar antara 2 - 10 m sehingga memiliki cakupan daerah penggunaan yang luas. Berdasarkan proses perancangan secara analitis dihasilkan suatu turbin open flume berkapasitas 1 kW dengan diameter 0,3 m, diameter hub 0,12 m, jumlah sudu jalan 6, dan efisiensi total 50 %.

Remote area is an area which is isolated by geographic, so it has very poor
accessibility. Most of this area is low human population and has not got electricity
due to their far location from national gridline. For that reason a standalone power
plant that can fulfill local electricity demand is needed. Propeller open flume
turbine is a micro scale water turbine system which is suitable to be applied on
remote area that has mountainous characteristics due to its simple production
process and ease of maintenance. Head that can be used by this turbine is around 2
- 10 m, so it has a wide range of user. Based on analytical design process, resulted
an open flume turbine which has 1 kW capacity with total diameter 0.3 m, hub
diameter 0.12 m, number of runner blade 6, and total efficiency 50%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43356
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nok Afifah
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi komparatif keberlanjutan dua proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang mempunyai latar belakang sosioekonomi berbeda. Evaluasi keberlanjutan menggunakan pendekatan berbasis tekno ekonomi dan indikator keberlanjutan. Penilaian indikator tekno ekonomi menggunakan metode cashflow meliputi analisis LCOE (levelized cost of energy), NPV (net present value), IRR (internal rate of return), payback periode (PBP), dan BCR (benefit cost ratio). Penilaian indikator keberlanjutan didasarkan 29 sustainable development indicator (SDI) yang diusulkan Ilskog. Survei dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap pelanggan PLTMH Rimba Lestari dan PLTMH Mendolo 2. Hasil penilitian menunjukkan pada skenario bussiness as usual (BaU) atau investasi peralatan dari hibah pemerintah, daya yang dibangkitkan PLTMH Rimba Lestari dan PLTMH Mendolo 2 beruturt-turut sebesar 18,7 kW dan 22,8 kW dan faktor kapasitas masing-masing sebesar 63% dan 56%. PLTMH Rimba Lestari membutuhkan capital cost sebesar Rp 40 juat/kW, menghasilkan LCOE pembangkitan listrik sebesar Rp 761/kWh dan NPV sebesar Rp 15 juta. PLTMH Mendolo 2 membutuhkan capital cost sebesar Rp Rp 36 juta/kW, menghasilkan LCOE pembangkitan listrik sebesar Rp 745/kWh dan NPV sebesar Rp 48 juta. Dimensi ekonomi terlihat paling rentan keberlanjutannya dengan nilai SDI kurang dari 50% sedangkan keempat dimensi lain mempunyai nilai SDI 56% - 96%. Kondisi sosioekonomi PLTMH Rimba Lestari relatif lebih baik dibandingkan PLTMH Mendolo 2 menghasilkan nilai SDI lebih tinggi masing-masing sebesar 72% dan 64%. Skenario tekno ekonomi yang paling layak adalah dengan tarif Rp 1004/kWh dan faktor kapasitas 90%. Nilai NPV PLTMH Rimba Lestari sebesar Rp 228 juta dengan IRR sebesar 16%, PBP 6,2 tahun dan BCR sebsar 1,2. Sedangkan untuk PLTMH Mendolo 2 nilai NPV sebesar Rp 378 juta, IRR sebesar 18%, PBP 5,7 tahun dan BCR 1,3. Pada semua skenario skor SDI meningkat sebesar 7% - 16% dibandingkan skenario BaU.

ABSTRACT
This research is a comparative study of the sustainability two micro hydro project plants (MHPP) that have different socioeconomic backgrounds. Sustainability evaluation uses approach based techno economic and sustainability indicators. Assessment of techno economic indicators use cash flow method covering LCOE (levelized cost of energy), NPV (net present value), IRR (internal rate of return), payback period (PBP), and BCR (benefit cost ratio). Assessment of sustainability indicators based on 29 sustainable development indicators (SDI) proposed by Ilskog which considers five sustainability dimensions. Survey was done by indepth interview to clients of MHPP-Rimba Lestari and MHPP-Mendolo 2. The results show that in the bussiness as usual (BaU), capital cost from government grant, power generated by MHPP-Rimba Lestari and Mendolo 2 are 18,7 kW and 22,8 kW, respectively and their capacity factors are 63% and 56%, respectively. MHPP-Rimba Lestari needs capital cost of Rp 40 milllion/kW, gives LCOE of electricity generation about Rp 761/kWh and NPV of Rp 15 milllion. MHPP-Mendolo 2 needs capital cost of Rp 36 milllion/kW, gives LCOE of electricity generation about Rp 745/kWh and NPV of Rp Rp 48 milllion. The economical dimension seems to be the most vulnerable factor in its sustainability with SDI score of less than 50% while the other four dimensions have SDI score of 56% to 96%. Sosioeconomic condition especially capacity building of MHPP-Rimba Lestari custsomer is relatively better than the MHPP-Mendolo 2, gives a higher SDI score 72% and 64%, respectively. The most viable tecno economic scenario is in electricity tarrif about Rp 1004/kWh and capacity factor of 90%. NPV value of MHPP-Rimba Lestari is about Rp 228 milllion with IRR of 16%, PBP 6,2 years and BCR 1,2. While MHPP-mendolo 2 has NPV of Rp 378 milllion, IRR of 18%, PBP 5,7 years and BCR about 1,3. In all of scenarios the SDI score improve about 7% - 16% compared to BaU scenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Adolf Leopold S.M.
"ABSTRACT
Pembangkit listrik tenaga hidro (minihidro dan mikrohidro) memiliki peranan yang besar dalam bauran energi di Indonesia. Pembangunan pembangkit listrik tersebut meningkatkan penggunaan material dan energi yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi terhadap emisi karbondioksida (C02). Tujuan dari studi ini adalah menghitung intensitas energi dan C02 serta Energy Payback Time (EPBT) dari siklus hidup pembangkit listrik tenaga minihidro dan mikrohidro. Studi ini menggunakan metode Life Cycle Analysis (LCA) dengan lingkup analisis mulai dari tahapan konstruksi hingga operasional pembangkit. Unit fungsional yang digunakan adalah jumlah energi dan C02 yang dihasilkan dari setiap produksi listrik (MJ/kWh dan gram COz/kWh). Selain itu dilakukan analisis EPBT guna mendapatkan jumlah tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan seluruh investasi energi selama siklus hidup pembangkit. Nilai intensitas energi untuk PLTM dan PLTMH berkisar antara 0,06 to 0,85 MJ/kWh atau 0,01to 0,1 kWhprim/kWh. Nilai intensitas emisi C02 untuk PLTM dan PLTMH berkisar antara 3,99 to 76,94 g COz/kWh dengan kontribusi terbesar berasal dari pekerjaan sipil yaitu minimal 90,72o o. Rentang nilai Primary Energy Payback T ime (PEPBT) untuk PLTM dan PLTMH adalah 0,07 to 1,74 tahun dengan nilai penghematan energi sebesar 4,42 to 331,68 GWh. Sedangkan rentang nilai untuk COEmisi C02 Payback T ime (COZPBT) untuk PLTM dan PLTMH adalah 0,112,09 tahun, dengan penghematan emisi C02 sebesar 1,78 x 106 115,76 x 106 kg C02 selama siklus hidup pembangkit."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, 2016
621 KLET 15:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Arief Kholifian
"ABSTRAK
Berdasarkan data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia pada tahun 2011, rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2010 adalah
67,63%. Itu artinya masih ada 32,37% rakyat Indonesia yang belum mendapatkan
haknya untuk menikmati energi listrik. Menurut Bappenas banyak masyarakat di
Indoensia di daerah terpencil yang terisolir secara geografis sehingga belum
mendapatkan listrik yang berasal dari jaringan terkoneksi nasional (gridline).
Pembangkit listrik mandiri seperti pembangkit tenaga air dalam skala kecil yang
mudah perawatannya dan luas cakupan penggunaannya dapat digunakan untuk
menyediakan kebutuhan listrik di daerah terpencil. Untuk mendukung hal tersebut
perlu dikembangkan Turbin air aliran silang (crossflow). Turbin yang
direncanakan memiliki daya keluaran 5 kW kisaran tinggi jatuh 3 m dan debit air
0,283 m3/s dengan perkiraan efisiensi 60%. Berdasarkan perencanaan diperoleh
turbin crossflow dengan diameter luar adalah 229 mm, lebar 229 mm, jari-jari
sudu 43,3 mm dan jumlah sudu 24 buah.

Abstract
Berdasarkan data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia pada tahun 2011, rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2010 adalah
67,63%. Itu artinya masih ada 32,37% rakyat Indonesia yang belum mendapatkan
haknya untuk menikmati energi listrik. Menurut Bappenas banyak masyarakat di
Indoensia di daerah terpencil yang terisolir secara geografis sehingga belum
mendapatkan listrik yang berasal dari jaringan terkoneksi nasional (gridline).
Pembangkit listrik mandiri seperti pembangkit tenaga air dalam skala kecil yang
mudah perawatannya dan luas cakupan penggunaannya dapat digunakan untuk
menyediakan kebutuhan listrik di daerah terpencil. Untuk mendukung hal tersebut
perlu dikembangkan Turbin air aliran silang (crossflow). Turbin yang
direncanakan memiliki daya keluaran 5 kW kisaran tinggi jatuh 3 m dan debit air
0,283 m3/s dengan perkiraan efisiensi 60%. Berdasarkan perencanaan diperoleh
turbin crossflow dengan diameter luar adalah 229 mm, lebar 229 mm, jari-jari
sudu 43,3 mm dan jumlah sudu 24 buah.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43608
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>