Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aldhany
"Mahasiswa pada tingkat akhir memiliki banyak kewajiban yang hendak dipikul, terutama tugas akhir dan kesiapan untuk mencari kerja setelah lulus. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa mindfulness memiliki peran dengan adaptabilitas serta nilai akademis mahasiswa. Meskipun begitu, adaptabilitas yang dimaksud tidak secara spesifik berada dalam ranah karier yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa tingkat akhir. Disamping itu, mindfulness memiliki konstruk yang berlawanan, mind wandering yang terbilang merupakan hambatan dalam mengerjakan tugas seperti tugas akhir dan tugas dalam dunia kerja nanti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan mindfulness dan mind wandering dengan adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir, terutama yang sedang menjalankan mata kuliah tugas akhir atau skripsi. Penelitian ini menggunakan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS; Savickas & Porfeli, 2012), Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS; Brown & Ryan, 2003), dan Mind Wandering Questionnaire (MWQ; Mrazek et al., 2013). Dengan memperoleh 370 partisipan, ditemukan hubungan positif antara mindfulness dengan adaptabilitas karier, dan hubungan negatif antara mind wandering dengan adaptabilitas karier. Dengan ini, diketahui pentingnya mindfulness bagi mahasiswa tingkat akhir untuk persiapan karier serta pentingnya mengurangi mind wandering.

Students of the final year have many obligations to bear, especially their final project and readiness to look for a job after graduation. Previous research has found that mindfulness has a role in the adaptability and academic grades of students. However, the research’s adaptability is not specifically in the career domain which suits the needs of final year students. Besides that, mindfulness has the opposite construct, mind wandering which is considered an obstacle in doing tasks such as final project and job-related tasks soon after hired. The purpose of this study is to find the relationship between mindfulness and mind wandering to career adaptability of the final year students, especially those who are currently carrying out their final project or thesis courses. This research is using the Career Adapt-Abilities Scale (CAAS; Savickas & Porfeli, 2012), Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). ; Brown & Ryan, 2003), and Mind Wandering Questionnaire (MWQ; Mrazek et al., 2013). By obtaining 370 participants, a positive, significant correlation between mindfulness and career adaptability is found. Also, a negative, significant correlation between mind wandering and career adaptability is found. With this, it is known the importance of mindfulness for final year students for career preparation and the importance of reducing mind wandering"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrihan Zaki Nurhadi
"Manusia merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kecelakaan di Indonesia sebesar 61%, utamanya terjadi ketika pengemudi menunjukan perilaku berkendara berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mind wandering dan usia terhadap perilaku berkendara berbahaya. Partisipan penelitian ini adalah 259 pengemudi mobil yang berusia 18 sampai 50 tahun berdomisili Jabodetabek. Pengukuran mind wandering menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari “The Four Factors of Mind Wandering (4FMW) Questionnaire dan pengukuran perilaku berkendara berbahaya menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari “The Dula Dangerous Driving Index”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mind wandering dan usia secara bersama-sama dapat memprediksi perilaku berkendara berbahaya secara signifikan, dimana mind wandering merupakan prediktor yang lebih besar dibandingkan variabel usia terhadap perilaku berkendara berbahaya. Hasil penelitian ini menunjukkan perlu upaya sosialisasi oleh pihak kepolisian yang lebih kuat tentang pentingnya kesadaran dan konsentrasi bagi pengemudi untuk keselamatan dalam berkendara.

Humans are one of the main factors causing accidents in Indonesia, accounting for 61%, primarily occurring when drivers exhibit dangerous driving behavior. This study aims to examine the role of mind wandering and age on dangerous driving behavior. The participants of this study were 259 car drivers aged 18 to 50 years residing in the Greater Jakarta area (Jabodetabek). Mind wandering was measured using an instrument adapted from "The Four Factors of Mind Wandering (4FMW) Questionnaire" and dangerous driving behavior was measured using an instrument adapted from "The Dula Dangerous Driving Index". The results showed that mind wandering and age together significantly predict dangerous driving behavior, with mind wandering being a larger predictor than age for dangerous driving behavior. The results of this study indicate the need for stronger efforts by the police to socialize the importance of awareness and concentration for drivers to ensure driving safety."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senopati Digja Adhika Al Thaff
"Faktor manusia menyumbang 61 persen kasus kecelakaan di Indonesia, faktor ini utamanya terjadi ketika pengemudi terdistraksi dari aktivitas berkendaranya, salah satunya perilaku mind wandering. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan, peran, dan perbedaan antara sleep quality dan usia terhadap mind wandering ketika berkendara. Partisipan penelitian ini adalah 259 pengemudi mobil yang berusia 18 sampai 50 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Pengukuran variabel mind wandering menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari “The Four Factors of Mind Wandering (4FMW) Questionnaire dan sleep quality menggunakan alat ukur “Sleep Quality Scale”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sleep quality, usia, dan mind wandering. Selain itu, sleep quality dan usia memiliki peran yang signifikan terhadap mind wandering (R = 0.240, F(2, 259) = 41.633, p < 0.01) tetapi, hanya sleep quality yang menunjukan peran signifikan terhadap mind wandering. Usia tidak ditemukan memiliki peran ketika dilihat secara bersamaan dengan sleep quality terhadap mind wandering ketika berkendara pada pengendara mobil di Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukan semakin buruk sleep quality individu, maka semakin tinggi kecenderungannya untuk mengalami mind wandering ketika berkendara.

Human factors contribute to 61 percent of accident cases in Indonesia, primarily occurring when drivers are distracted from their driving activities, one of which is mind wandering. This study aims to examine the relationship, role, and differences between sleep quality and age on mind wandering while driving. The participants of this study were 259 car drivers aged 18 to 50 years and residing in Jabodetabek. The measurement of mind wandering variables used a tool adapted from "The Four Factors of Mind Wandering (4FMW) Questionnaire," and sleep quality was measured using the "Sleep Quality Scale." The results showed a significant relationship between sleep quality, age, and mind wandering. Additionally, sleep quality and age have a significant role in mind wandering (R = 0.240, F(2, 259) = 41.633, p < 0.01); however, only sleep quality showed a significant role in mind wandering. Age was not found to have a role when viewed together with sleep quality on mind wandering while driving among car drivers in Jabodetabek. The results indicate that the worse an individual's sleep quality, the higher their tendency to experience mind wandering while driving."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library