Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhian Chitra Ayu Fitria Sari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh variasi medium pertumbuhan terhadap pembentukan miselium aerial dan aktivitas antimikroba delapan isolat rare Actinobacteria termofilik dari tanah di sekitar geiser Cisolok, Jawa Barat. Pengujian pertumbuhan, pembentukan miselium aerial, dan aktivitas antimikroba dilakukan dengan menumbuhkan isolat pada medium ISP 1 agar, ISP 1 gellan gum, ISP 2 agar, ISP 2 gellan gum, ISP 3 agar, ISP 3 gellan gum, Bennett’s agar, Bennett’s gellan gum, Minimal (Mm) 3 agar, Mm 3 gellan gum, 2% agar, dan 2% gellan gum. Isolat kemudian diinkubasi pada suhu 45 °C selama 7 dan 14 hari. Konfirmasi suhu pertumbuhan menunjukkan 2 isolat dapat tumbuh hingga suhu 45 °C dan 6 isolat dapat tumbuh hingga 50 °C. Hasil pengujian variasi medium pertumbuhan menunjukkan semua isolat rare Actinobacteria dapat menghasilkan miselium substrat pada semua medium. Hasil pengamatan setelah inkubasi selama 7 hari pada suhu inkubasi 45 °C menunjukkan isolat-isolat tersebut dapat menghasilkan miselium aerial pada medium ISP 1 agar (2 isolat), Mm 3 agar (3 isolat), 2% agar (5 isolat), dan 2% gellan gum (5 isolat). Hasil pengamatan setelah inkubasi selama 14 hari menunjukkan isolat-isolat tersebut dapat menghasilkan miselium aerial pada medium ISP 1 gellan gum (2 isolat), ISP 2 agar (1 isolat), ISP 2 gellan gum (3 isolat), ISP 3 agar dan gellan gum (2 isolat), Mm 3 agar 3 isolat, dan Mm 3 gellan gum (3 isolat). Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan isolat SL3-2-R-11 yang ditumbuhkan pada medium ISP 3 gellan gum dan SL3-1-R-7 yang ditumbuhkan pada Bennett’s agar selama 7 hari dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil pengujian aktivitas antikhamir menunjukkan isolat SL3-2- R-11 yang ditumbuhkan pada medium ISP 3 gellan gum dan SL3-1-R-7 pada medium Bennett’s agar selama 14 hari dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Hasil pengujian aktivitas antifungi menunjukkan tidak ada isolat yang dapat menghambat pertumbuhan Aspergillus flavus.
This study aims to obtain information about the effect of growth medium variations on the formation of aerial mycelium and antimicrobial activity of eight thermophilic rare Actinobacteria isolates from the soil around Cisolok geyser, West Java. The ability to grow at various media, aerial mycelium formation, and antimicrobial activity were carried out by growing isolates on medium ISP 1 agar, ISP 1 gellan gum, ISP 2 agar, ISP 2 gellan gum, ISP 3 agar, ISP 3 gellan gum, Bennett’s agar, Bennett’s gellan gum, Minimum (Mm) 3 agar, Mm 3 gellan gum, 2% agar, and 2% gellan gum. The isolates were then incubated at 45 oC for 7 and 14 days. Growth test at various temperatures showed that two isolates could grow at a temperature of 45 oC and six isolates could grow up to 50 oC. The results of the growth medium variation test showed that all rare Actinobacteria isolates could produce substrate mycelium in all mediums. Observations after incubation for 7 days at 45 °C showed that these isolates could produce aerial mycelium on ISP 1 agar medium (2 isolates), Mm 3 agar (3 isolates), 2% agar (5 isolates), and 2% gellan gum (5 isolates). Observations after incubation for 14 days showed that these isolates could produce aerial mycelium on the medium ISP 1 gellan gum (2 isolates), ISP 2 agar (1 isolate), ISP 2 gellan gum (3 isolates), ISP 3 agar and gellan gum (2 isolates), Mm 3 agar 3 isolates, and Mm 3 gellan gum (3 isolates). The results of antibacterial activity test showed that isolates SL3-2-R-11 grown on ISP 3 gellan gum and SL3-1-R-7 grown on Bennett’s agar for 7 days could inhibit the growth of Staphylococcus aureus. The antifungal activity test of isolates SL3-2-R-11 grown on ISP 3 gellan gum medium and SL3-1-R-7 on Bennett’s agar for 14 days showed inhibition towards Candida albicans. Meanwhile, all isolates did not show antifungal activity against Aspergillus flavus
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Aulia Garibaldi
Abstrak :
SDGs 12 bertujuan secara signifikan mengurangi produksi sampah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali. Inovasi budaya dan kreativitas penting untuk menemukan solusi keberlanjutan ini. Seni berperan dengan memanfaatkan kreativitas dan limbah untuk menciptakan karya seni daur ulang. Di negara agraris seperti Indonesia, limbah pertanian memiliki peluang untuk dimanfaatkan. Dengan besaran sawah mencapai 20,5% dari total luas wilayah, Kabupaten Bandung memiliki potensi yang besar. Pemanfaatan limbah dapat dilakukan melalui pembuatan biokomposit yang menggabungkan miselium dan limbah organik pertanian. Material ini menawarkan kekuatan yang kompetitif, efisiensi biaya, dan biodegradabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk merancang karya seni patung ramah lingkungan menggunakan biokomposit miselium dari limbah pertanian di Kabupaten Bandung, serta menggali persepsi masyarakat seni terhadap material berkelanjutan tersebut. Penelitian sebelumnya banyak berfokus pada daya tahan dan sifat mekanik, namun terdapat keterbatasan dalam penelitian yang mengeksplorasi nilai estetika dari biokomposit miselium. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa material ini memiliki potensi untuk dijadikan bahan dalam karya seni patung, dengan keunggulan unsur artistik alami yang dihasilkan seperti warna, tekstur, aroma, dan kemampuannya dalam membentuk. Dalam persepsi masyarakat seni, karya seni rupa biokomposit ini dapat mewakili kerja seni hari ini yang bersifat interdisiplin serta menggunakan bahan ramah lingkungan yang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. ......SDG 12 aims to significantly reduce waste production through prevention, reduction, recycling, and reuse. Art has contributed to utilizing creativity and waste to create sustainable artworks. Cultural innovation and creativity are crucial in finding sustainable solutions. Upcycled art has increased the economic and symbolic value of waste. In agrarian countries like Indonesia, agricultural waste holds great potential for reuse. With extensive agricultural land, particularly rice fields accounting for 20.5% of the total area, Kabupaten Bandung has significant opportunities. Combining mycelium and organic agricultural waste offers competitive strength, cost efficiency, and biodegradability by utilizing agricultural waste to create biocomposites. Previous research has focused on durability and mechanical properties, but more exploration of the artistic value of mycelium biocomposites needs to be explored. This study aims to design environmentally friendly sculptures using mycelium biocomposites from agricultural waste in Kabupaten Bandung and explore the perceptions of the artistic community regarding sustainable materials. The results of this study indicate that the selection of mycelium and agricultural waste significantly influences the characteristics of mycelium biocomposites. This material has the potential to be used in sculpture, with advantages in artistic elements such as natural colors, textures, and the ability to conform to molds. In the artistic community's perception, these biocomposite artworks can represent interdisciplinary art that utilizes environmentally friendly materials, aligning with sustainable developme
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nalani Abigail Soegiono
Abstrak :
Permasalahan sampah plastik merupakan suatu fenomena yang tidak lepas dari perkembangan industri. Salah satu jenis plastik yang umum digunakan untuk berbagai macam produk adalah expanded polystyrene (EPS), atau “styrofoam”. Namun, EPS membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terdekomposisi dan akan membentuk mikroplastik pada prosesnya. Selain itu, proses pembuatan EPS juga menghasilkan gas rumah kaca hidrofluorokarbon (HFC) yang jauh lebih berbahaya dari karbon dioksida. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan kemasan alternatif yang dapat terurai secara hayati (biodegradable) dan tidak melibatkan bahan kimia berbahaya dalam proses produksinya, seperti material miselium. Material miselium dapat dibuat dengan mengkultivasi fungi berfilamen pada substrat padat berupa limbah lignoselulosa. Kajian ini mempelajari aspek teknoekonomi produksi material miselium skala besar menggunakan fungi Phanerochaete chrysosporium yang memiliki performa yang baik dalam degradasi lignoselulosa. Simulasi proses dibuat menggunakan perangkat lunak SuperPro Designer versi 13. Variabel bebas yang digunakan adalah jenis substrat, yaitu eceng gondok dan batang kapas yang telah diketahui data kinetika pertumbuhannya dari penelitian terdahulu. Selain itu, rasio inokulum juga divariasikan sebesar 40% dan 50%. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa produksi material menggunakan substrat batang kapas dengan rasio inokulum 50% memberikan hasil yang paling baik dari keempat skenario yang dibuat. Harga jual yang diperoleh untuk mendapat margin keuntungan sebesar 20% adalah Rp446.134/kg. Skenario ini menghasilkan tingkat rendemen sebesar 58,25%, NPV sebesar Rp7.389.053.225, IRR 12,01%, ROI 12,91%, dan PBP selama 7,25 tahun. ......The problem of plastic waste is a phenomenon closely tied to industrial development. One common type of plastic used for various products is expanded polystyrene (EPS), or "styrofoam". However, EPS takes an extremely long time to decompose and contributes to the formation of microplastics in the process. Furthermore, the production of EPS also emits hydrofluorocarbon (HFC) greenhouse gases, which are significantly more harmful than carbon dioxide. Therefore, there is a need for alternative packaging materials that are biodegradable and do not involve hazardous chemicals in their production process, such as mycelium materials. Mycelium can be cultivated by growing filamentous fungi on solid substrates like lignocellulosic waste. This study examines the techno-economic aspects of large-scale mycelium material production using Phanerochaete chrysosporium fungi, known for its efficient degradation of lignocellulose. Process simulation is made using SuperPro Designer Version 13 software. The study varies the independent variables: substrate types (water hyacinth and cotton stalks, with growth kinetics data found from previous research) and inoculum ratios of 40% and 50%. Analysis results indicate that the production using cotton stalk substrates with a 50% inoculum ratio gave the best outcome from all scenarios. The resulted selling price to obtain a margin of 20% is Rp446.134/kg. This scenario generated a yield rate of 58,25%, NPV of Rp7.389.053.225, IRR of 12,01%, ROI of 12,91%, and PBP of 7,25 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoice Srikandace
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiah Hakim Hadini
Abstrak :
Penumpukan limbah konstruksi berkontribusi terhadap emisi karbon sehingga perlu dicari material alternatif yang ramah lingkungan. Biokomposit miselium merupakan material berkelanjutan dengan konsep material bio-based dan sirkular yang memanfaatkan limbah agrikultur. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan mekanis biokomposit miselium dengan konsep panel sandwich melalui penambahan lapisan. Eksperimen dilakukan memiliki dua tahap, yaitu (1) Komposit 1: Lapisan serat TKKS dengan resin getah pinus, dan (2) Komposit 2: Biokomposit Miselium. Pada komposit 1, hasil pengujian mekanis menunjukkan sampel S50 (Serat 50% dan resin 50%) dengan kuat tarik tertinggi (0.18 N/mm2) dan digunakan sebagai lapisan pada komposit 2. Pada komposit 2, dilakukan variasi perekatan lapisan dengan menggunakan hifa miselium (MB-M) dan resin (MB-R). Hasil pengujian karakter fisis, mekanis, dan konduktivitas termal dilakukan dan dibandingkan dengan standar JIS A 5905: 2003 kategori insulation board serta data sekunder dari penelitian terdahulu. Hasil tersebut menunjukkan sampel MB (tanpa lapisan) memiliki nilai mekanis dan konduktivitas termal terbaik. Hal ini dipengaruhi oleh metode inkubasi dan perekatan material yang menyebabkan perbedaan karakter akhir biokomposit miselium. namun nilai mekanis dan termal masih perlu ditingkatkan. Penelitian ini menyarankan perkembangan biokomposit miselium sebagai material nonstruktural yang mengarah pada fungsi panel insulasi. ......Building and construction waste contributes to global carbon emissions, so it is necessary to seek alternative materials that are environmentally friendly. Mycelium biocomposite is a sustainable material with biobased and circular materials by utilizing agricultural waste. This study aims to increase the mechanical strength of mycelium biocomposites through sandwich panel concept by adding surface layer. The experiment was carried out in (1) Composite 1: Empty Fruit Bunch (EFB) fiber layer with pine resin, and (2) Composite 2: Mycelium Biocomposite. In composite 1, the mechanical test results shows S50 sample (50% fiber and 50% resin) has the highest tensile strength (0.18 N/mm2). In composite 2, layer bonding uses mycelium hyphae (MB-M) and resin (MB-R). The results of physical, mechanical and thermal conductivity testing results are compared with the JIS A 5905: 2003 standard and previous research. These results show that the MB sample (no added layer) has the best mechanical and thermal conductivity values. This is influenced by the incubation process by different material. However, the mechanical and thermal values still need to be improved. This research suggests the development of mycelium biocomposites as non-structural materials that lead to the function of insulation panels.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wica Delatoya
Abstrak :
ABSTRACT
Fenomena kerusakan lingkungan sangat erat kaitannya dengan aktivitas pembangunan. Oleh sebab itu diperlukan upaya dalam aktivitas pembangunan yang dapat meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan atau disebut sustainable development merupakan pola dalam aktivitas pembangunan yang dapat meminimalisir pengaruh terhadap lingkungan. Salah satu bagian dari sustainable development yang berkaitan dengan fenomena dampak dari aktivitas pembangunan adalah sustainable construction, salah satu aspeknya adalah dengan konservasi terhadap penggunaan sumber daya alam. Konsep sustainable material adalah bagian dari sustainable construction yang berkaitan dengan konservasi sumber daya alam. Diperlukan tindakan untuk mendukung konsep sustainable material atau material berkelanjutan yaitu dengan menggunakan material dan teknologi yang sesuai. Salah satu upaya dari konsep material berkelanjutan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan teknologi biokomposit, yaitu kombinasi antara serat alam dengan matriks. Dalam skripsi ini, limbah pertanian merupakan serat alam dan miselium merupakan matriks yang berperan sebagai perekat.
ABSTRACT
The phenomenon of environmental damage is very closely related to development activities. Therefore efforts are needed in development activities that can minimize their impact on the environment. Environmentally sustainable development or called sustainable development is a pattern in development activities that can minimize the influence on the environment. One part of sustainable development related to the phenomenon of the impact of development activities is sustainable construction, one of the aspects of which is conservation of natural resources. The concept of sustainable material is a part of sustainable construction that is related to the conservation of natural resources. Action is needed to support the concept of sustainable material by using appropriate materials and technology. One of the efforts of the sustainable material concept carried out in this paper is to use bio-composite technology, which is a combination of natural fibers with a matrix. In this paper, agricultural waste is a natural fiber and mycelium is a matrix that acts as an adhesive.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library