Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Radiah, Eka
" Latar Belakang Masalah
Data SAKERTI'93 ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan data yang lain, yaitu antara lain memuat adanya data historis, seperti sejarah migrasi, sejarah pemakaian alat kontrasepsi, dan tidak ketinggalan adanya data sejarah ketenagakerjaan. Oleh karena penulis lebih tertarik dengan masalah-masalah ketenagakerjaan, akhirnya mencoba untuk menghubungkan antara data yang tersedia khususnya data Sakerti'93 ini dengan teori-teori ekonomi kependudukan dan ketenagakerjaan, sampai akhirnya lahir ide untuk melihat bagaimana keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia selama 20 tahun yakni dari Th 1973 sampai dengan Th 1993 dengan menggunakan data Sakerti'93 ini. Hal ini sehubungan dengan telah dilaksanakannya pembangunan di Indonesia selama 25 tahun I (PJPT).
Seperti yang diamanatkan oleh GBHN, bahwa arah dan kebijaksanaan pembangunan adalah melanjutkan Pelita-pelita sebelumnya. Bahkan perlu ditingkatkan agar perbaikan taraf hidup dan kecerdasan yang mencerminkan meningkatnya kualitas manusia semakin nyata dapat dirasakan.
Dari Pelita I, pembangunan nasional secara terencana dan terarah telah memprioritaskan bidang ekonomi. Dengan pembangunan ekonomi diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pembagian pendapatan yang lebih merata dan lapangan pekerjaan yang lebih luas. Dalam hal ini berarti menunjukkan akan terjadinya perubahan pada kondisi kehidupan yang serba kekurangan dan tidak memuaskan, menuju kepada kondisi kehidupan yang lebih baik dari segi material dan spritual dalam upaya mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Pada hakekatnya 'kegiatan pembangunan tersebut merupakan upaya pengelolaan atau pemanfaatan berbagai sumberdaya seperti modal, teknologi, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Keempat faktor ini saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lain.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
" Pertumbuhan kota yang semakin pesat dan didukung dengan semakin besarnya mobilitas, menimbulkan adanya daerah pertanian yang dipengaruhi oleh kota. Hal ini akan berdampak pada pertanian, pola penggunaan tanah dan struktur tenaga kerja pertanian di daerah tersebut. Karena yang paling jelas dalam melihat dampak pertumbuhan penduduk terhadap tanah adalah pada tingkat administrasi paling bawah, sehingga daerah yang dikaji Kelurahan krukut Limo Depok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik wilayah pinggiran kota Jakarta mempengaruhi distribusi dan mobilitas tenaga kerja pertanian. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan metode overlay peta. Wilayah penelitian dibagi atas tiga klasifikasi, yaitu wilayah dengan karakteristik sangat dinamis, dinamis dan kurang dinamis. Didapatkan hasil bahwa pada wilayah sangat dinamis hanya terdapat 8 orang penggarap. Pada wilayah dinamis terdapat 6 petani pemilik dan 76 penggarap. Sedangkan pada wilayah kurang dinamis, 55 dari 150 petani memiliki tanah pertanian. Disimpulkan bahwa konsentrasi penggarap pada wilayah dinamis dan kurang dinamis. Konsentrasi petani pemilik pada wilayah kurang dinamis. Wilayah yang menjadi tujuan utama penggarap adalah wilayah dinamis dan petani pemilik pada wilayah kurang dinamis. Semakin dinamis suatu wilayah, semakin sedikit jumlah tenaga kerja pertanian dengan status pemilik dan mendorong penggarap untuk bermobilitas dalam bertani. Kata kunci: dinamis; distribusi; karakteristik wilayah; mobilitas; tenaga kerja pertanian. viii+88 hlm; gbr; peta;tab; lamp. Bibliografi: 18 (1982-2005) iii"
Universitas Indonesia, 2007
S33958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazmi Achmad Gaffar
"Mobilitas adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari Kegiatan Ekonomi dan Tenaga Kerja, itu akan terjadi secara alami. Skeldon dalam teorinya mengatakan bahwa mobilitas tenaga kerja memiliki variasi pola tergantung pada sosial-ekonomi masyarakat. Artikel ini akan mengkaji dampak karakteristik demografi dan lokasi perumahan di empat belas wilayah metropolitan di Indonesia. Dengan metode multinomial logit regression, penulis menemukan bahwa secara umum, faktor-faktor yang diteliti memiliki dampak yang sama terhadap pola mobilitas di setiap wilayah metropolitan di Indonesia walaupun dalam beberapa kasus terdapat perbedaan hasil korelasi antara variabel tertentu terhadap pola mobilitas.

Mobility is something that cannot be separated from Economic Activity and Labor, it will occur naturally. Skeldon in his theory said that labor mobility varies in patterns depending on the socio-economic community. This article will examine the impact of demographic characteristics and location of housing in fourteen metropolitan areas in Indonesia. With the multinomial logit regression method, the authors found that in general, the factors studied had the same impact on mobility patterns in each metropolitan area in Indonesia, although in some cases there were differences in the correlation results between certain variables with mobility patterns."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Saputro
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan mobilitas tenaga kerja dan kepemilikan jaminan sosial di Indonesia. Penelitian ini menggunakan regresi logistik biner pada data Sakernas Agustus 2023. Hasil analisis menunjukkan pekerja yang melakukan mobilitas, baik mobilitas geografis maupun mobilitas pekerjaan, memiliki kecenderungan tidak memiliki jaminan sosial dibandingkan pekerja yang tidak melakukan mobilitas. Pekerja yang melakukan migrasi risen antar provinsi antar regional memiliki risiko kehilangan kepemilikan jaminan sosial lebih besar daripada pekerja yang melakukan migrasi risen antar provinsi satu regional. Risiko kehilangan kepemilikan jaminan sosial yang paling besar adalah pekerja yang pindah pekerjaan ke sektor konstruksi. Pekerja yang pindah pekerjaan menjadi white collar memiliki risiko kehilangan kepemilikan jaminan sosial paling kecil dibandingkan risiko kehilangan kepemilikan jaminan sosial pekerja yang pindah ke grey collar atau blue collar. Risiko kehilangan kepemilikan jaminan sosial pekerja yang melakukan mobilitas disebabkan oleh keharusan untuk mendaftar ulang atau pemutakhiran data. Jabatan, sektor pekerjaan, kondisi geografis, infrastruktur di daerah, kebijakan perusahaan dan kurangnya sosialisasi (informasi) serta faktor kesengajaan dapat mempengaruhi keputusan pekerja untuk melakukan pendaftaran ulang atau pemutakhiran data tersebut.

This study aims to analyze the relationship between labor mobility and social insurance participation in Indonesia. This study use binary logistic regression anlysis on Sakernas data of August 2023. The results show that workers who moved geographically or moved to another job are less likely to have social insurance than workers who didn’t move. Workers who moved between provinces between regions have a higher risk of losing social insurance than workers who moved between provinces within region. Workers who moved to the construction sector have the highest risk of losing social insurance. Workers who moved to become white collar have the smallest risk of losing social insurance compared to the risk of losing social insurance of workers who moved to gray collar or blue collar. The risk of losing social insurance of moved workers is caused by the requirement to re-register or update data. Occupation, employment sector, infrastructure, geographical conditions, company policies and lack of information as well as deliberate factor can affect workers’ decision to do this process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library