Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Ulama ply a vital role in the Indonesian society. The Ulama have two functions,as a religious leader and problem solver. Those functions have made possible for the ulama to gain power and legitimacy within the siciety...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman, Fazlur
Bandung: Pustaka, 1985
297.122 601 RAH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Budidarmawan Prasodjo
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Muhammad Taqy Arraihan
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini merupakan bentuk kritik terhadap buku Ketukangan: Kesadaran Material yang ditulis oleh Tim Kurator Paviliun Indonesia sebagai hasil dari keikutsertaannya dalam Pameran Arsitektur Internasional Ke-14 – La Biennale di Venezia. Pembahasan mencakup ketukangan di Indonesia dan perjalanannya dalam kurun waktu seratus tahun yang bersinggungan dengan modernisasi yakni terkait dengan singularitas, kemajuan teknologi – industrialisasi, dan kapitalisme.

ABSTRACT
This essay is critic on Craftsmanship: Material Consciousness a book written by Indonesian Pavilion Curatorial Team for its participation in The 14th International Architecture Exhibition – la Biennale di Venezia. The research is about craftsmanship in Indonesia and its experiences in a hundred years encountering modernity, in relationship with singularity, technology-industrialization, and capitalism.
"
2015
S60297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachel Kamilia Faradiba Nibal
"Perdebatan mengenai citra pesantren yang dianggap jauh dari Modernitas telah menjadi ruang intelektual baru yang dapat dimulai melalui pemahaman umum mengenai Modernitas Global. Pemikiran yang menganggap bahwa modernitas itu bersifat tunggal tersebut mengalami bias pemaknaan karena adanya institusi pendidikan keagamaan tradisional di Indonesia, yakni Pesantren Gontor yang telah membuktikan bahwa sejumlah kadernya dapat menempatkan posisinya secara optimal dengan modernitas dan teknologi sehingga kemampuannya diakui secara global. Oleh karena itu, artikel ini mengupas bagaimana pesantren Gontor mengoptimalkan pengembangan pemikiran mengenai modernitas yang dianggap tunggal oleh Modernitas Global melalui Alternative Modernity yang mereka implementasikan. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka yang memungkinkan diperlukan penelitian lebih lanjut. Artikel ini menyimpulkan bahwa Pesantren Gontor telah berhasil menawarkan perpaduan yang kuat antara karakter Indonesia dan Islam serta pemaknaan mereka sendiri mengenai modernitas sebagai Alternative Modernity terhadap sistem pendidikan Islam di Indonesia.

The debate about the image of pesantren which is considered far from modernity has become a new intellectual space that can be initiated through a general understanding of global modernity. The notion that considers modernity is singular has a biased meaning because of the existence of traditional religious education institutions in Indonesia, namely the Gontor Islamic Boarding School which has proven that a number of its cadres can position themselves optimally with modernity and technology so that their capabilities are recognized globally. Therefore, this article explores how the Gontor Islamic Boarding School optimizes developmental thinking regarding modernity which is considered singular by Global Modernity through the Alternative Modernity that they implement. The writing of this article uses a qualitative method with a literature study which allows for further research. This article concludes that the Gontor Islamic Boarding School has succeeded in offering a strong blend of Indonesian and Islamic characters and their meaning of modernity as an Alternative to Modernity to the Islamic education system in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Joachim Friedrich Terama
"Tulisan ini membahas paradoks modernitas pada interior sebagai bentuk negosiasi pada pengalaman keseharian terkait berbagai aspek kehidupan modern. Kajian ini mengidentifikasi hadirnya modernizing force sebagai pembentuk kehidupan modern, yang hadir dari segi nilai internal, membentuk perubahan fungsi ruang terkait ekspresi diri dan struktur sosial, maupun sistem eksternal, terkait dengan revolusi material-konstruksi dan sistem produksi massal. Skripsi ini kemudian merespon dorongan tersebut melalui inserting realized maupun replicating idealized, dipahami sebagai pemrograman berbasis realitas sosial-budaya atau berbasis bahasa universal. Tulisan ini melihat adanya paradoks ketegangan yang muncul dalam pemrograman interior saat realita pengalaman dan gagasan ideal bertemu membentuk interior modern, yang menghadirkan negosiasi dalam pendekatan perancangan. Skripsi ini mengangkat adanya strategi perancangan seperti dynamic zoning, adaptive modularity, dan identity integration yang kemudian hadir sebagai refleksi paradoks modernitas. Skripsi ini mengeksplorasi studi kasus proses renovasi apartemen oleh Shaun Tompkins di Melbourne, yang merupakan bagian dari program konten Youtube Never Too Small yang membahas berbagai rancangan interior pada lahan terbatas. Proyek ini menampilkan bagaimana fluiditas batas spasial dikelola dengan susunan objek yang membentuk area dan transisi, bagaimana modularitas furnitur diadaptasi merespon variasi ukuran dan skala serta portabilitas fungsi, dan bagaimana objek personal dan ekspresi individu membentuk identitas ruang dan makna. Hasil studi menunjukkan paradoks modernitas interior dapat dimaknai sebagai medan negosiasi antara keterbatasan fisik, ekspresi personal, dan tuntutan fungsional, membentuk ruang domestik tidak hanya sebagai tempat tinggal, melainkan sebagai medium artikulasi identitas dan pengalaman hidup. Sehingga strategi pemrograman interior modern yang hadir mengakui dan mengelola paradoks ketegangan modernitas.

This paper discusses the paradox of modernity in the interior as a form of negotiation in everyday experiences of modernity. This study identifies the presence of modernizing force in the modern life, existing as internal values that form spatial changes due to the need of self-expression and social structure; as well as external systems which is shaped by evolution of material and construction technologies enabled by mass production systems. This thesis then highlights that particular programming of modernity emerge either through inserting the realized socio-cultural reality or replicating idealized form of universal language. This paper sees that the different objectives of these programs generates tension and paradox within a modern interior, which then creates negotiations in the design approach. This thesis highlights the existence of design strategies that demonstrate such paradox, comprising of the dynamic zoning, adaptive modularity, and identity integration. This thesis explores a case study of the apartment renovation process by Shaun Tompkins in Melbourne, which is part of the Never Too Small Youtube content program that discusses various interior designs that respond to limitations of space. The project shows how the design is informed by paradox of modernity. The arrangements of objects that form areas and transitions reflect fluidity of spatial boundaries, modularity of furniture respond to variations in size and scale and portability of function, while the personal objects and individual expressions shape the identity of space and meaning. The results of the study show that the paradox of interior modernity can be interpreted as a field of negotiation between physical limitations, personal expression, and functional demands, forming domestic space not only as a place to live, but also as a medium for the articulation of identity and life experience. The modern interior programming and its corresponding design strategy recognize and manages such paradox, as a continuous negotiation towards modernity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seda, Francisia Saveria Sika Ery
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wariki Sutikno
"ABSTRAK
Masalah modernitas individual berimpit dengan masalah faktor manusia dalam pembangunan. Meskipun pada tingkat pendidikan dasar, masalah tersebut terasa amat penting untuk diketengahkan, khususnya sehubungan dengan kenyataan bahwa pendidikan dasa berupakan tingkat pendidikan terakhir bagi sebagian besar anak desa, di samping didalam tujuan pendidikan dasar (bidang nilai sikap) sendiri juga disebutkan pentingnya masalah tersebut. Selain kerkaitan dengan kedua hal di atas, masalah modernitas individual di dalam skripsi ini diketengahkan untuk mencari penjelasan analitik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi modernitas dimaksud. Dengan menggunakan data mentah yang dihasilkan tingkat oleh suatu studi yang dilakukan LPMPM-FISIP UI, skripsi ini diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain menge tahui tingkat modernitas siswa yang di teliti, mengetahui beberapa tema modernitas yang tampak menonjol serta mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat modernitas tersebut. Setelah konsepsi modernitas individual tersebut ditelusuri serta dilakukan analisis terhadap data yang ada dihasilkan beberapa kenyataan antara lain bahwa tingkat modernitas sebagian besar siswa masih berada di bawah nilai rata-rata yang ada. Di samping itu di dalam tema-tema tentang sikap terhadap orang tua, aspirasi, kewajiban kekerabatan, pengalaman baru, dan nilai waktu, nilai modernitas mereka tampak rendah. Nilai modernitas yang tinggi tampak di dalam tema-tema partisipasi, keluarga berencana, media massa, stratifikasi sosial, kedudukan wanita, dan efficacy' serta orientasi kebendaan. Kemudian dari analisis hubungan dua dan tiga dimensi tampak bahwa lingkungan belajar di kelas berhubungan dengan modernitas siswa secara khusus sub-skala inovasi dari lingkungan belajar di kelas ini berhubungan secara signifikan dengan modernitas siswa. Analisis regresi y8ng diharapkan dapat dilakukan di dalam studi ini terpaksa tidak dilakukan sehubungan dengan lemahnya angka korelasi di antara variabel yang diteliti. Skripsi ini diakhiri oleh sebuah diskusi yang berhubungan dengan hasil analisis data di atas serta masalah modernitas individual itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Mandalawangi
"Artikel ini mengkaji eksistensi program televisi berbasis keagamaan di dalam masyarakat modern. Studi-studi sebelumnya memandang bahwa program televisi berbasis keagamaan eksis karena agama mampu mengintegrasikan diri ke dalam pasar melalui proses komodifikasi, juga karena program televisi dapat digunakan sebagai media kampanye ideologi agama. Namun, studi-studi tersebut belum menjelaskan soal mengapa minat konsumen terhadap program televisi berbasis keagamaan dapat tumbuh. Penulis berpendapat bahwa perkembangan minat terhadap program televisi berbasis keagamaan merupakan konsekuensi logis dari kontestasi fundamentalisme dan modernitas. Untuk menjelaskan hal tersebut, penulis mengangkat kasus program televisi Hafiz Indonesia. Pengamatan dilakukan pada saluran media sosial YouTube Hafiz Indonesia yang bersisi 1286 video. Semua postingan video diperiksa untuk mendapat informasi mengenai konten, informasi jumlah penonton, jumlah reaksi suka, jumlah reaksi tidak suka, dan jumlah komentar. Sementara itu, komentar dari 174 postingan video pada tahun 2019 diolah menggunakan teknik analisis konten untuk mengidentifikasi ekspresi relijiusitas penonton. Penulis menemukan bahwa satu program televisi dapat memuat multi-komodifikasi agama. Selain itu, kegiatan konsumsi juga melibatkan proses multi-refleksi relijiusitas individu. Artikel ini berkesimpulan bahwa komoditas berbasis keagamaan dapat berkembang karena mampu berfungsi sebagai alat kontrol individu terhadap risiko-risiko yang disebabkan oleh modernitas. 

This article examines the existence of religious-based television programs in modern society. Previous studies view that religious-based television programs exist because religion is able to integrate itself into the market through the process of commodification, also because television programs can be used as a media for promoting religious ideology. However, these studies have not explained why consumers' interest in faith-based television programs can grow. The author believes that the development of interest in religiously based television programs is a logical consequence of the contestation of fundamentalism and modernity. To explain this, the author raised the case of the Indonesian television program Hafiz. Observations were made on the social media channel YouTube Hafiz Indonesia which contained 1286 videos. All video posts are examined to get information about the content, information on the number of viewers, the number of likes, the number of dislikes and the number of comments. Meanwhile, comments from 174 video posts in 2019 were processed using content analysis techniques to identify the audience's religious expression. The author finds that a television program can contain multi-commodification of religion. In addition, consumption activities also involve a multi-reflection process of individual religiousity. This article concludes that religious-based commodities can develop because they are able to function as an individual control tool against the risks caused by modernity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>