Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Yohanes
"Modul adalah struktur aljabar yang didefinisikan atas suatu gelanggang, dilengkapi oleh dua operasi dengan syarat-syarat tertentu. Salah satu jenis modul yang dipelajari dalam kajian teori modul adalah modul Noetherian. Suatu - modul adalah modul Noetherian jika -modul memenuhi kondisi rantai naik (ascending chain condition) atas submodul dari , sedangkan suatu gelanggang dikatakan gelanggang Noetherian jika gelanggang tersebut memenuhi kondisi rantai naik (ascending chain condition) atas ideal dari . Dalam skripsi ini dibahas mengenai kriteria dari suatu modul agar menjadi modul Noetherian, kriteria dari gelanggang agar menjadi gelanggang Noetherian, dan kriteria dari gelanggang, sehingga gelanggang polinomial dan gelanggang hasil bagi menjadi gelanggang Noetherian.

Module, together with two operations satisfying some conditions, is an algebraic structure defined over a ring. Noetherian module is one type of module which is studied in module theory. An -module is said to be Noetherian module if it satisfies an ascending chain condition on its submodules and any ring is a Noetherian ring if it satisfies ascending chain condition on ideals of . This skripsi discusses about some criterias for module to be considered as Noetherian module, criteria for any ring to be considered as Noetherian ring, and criteria for a ring so that the polynomial ring of and the quotient ring of , where is any ideals of , is Noetherian as well."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwis A. R
"ABSTRAK
Ketersediaan pakan ayam harus terpenuhi agar ayam tumbuh dan berkembang dengan baik. Pemberian makan ayam dilakukan berdasarkan umur ayam. Pada alat pemberi makan ayam ini, ayam yang digunakan adalah yang berumur 51-57 hari sebanyak lima ekor ayam dengan jumlah kebutuhan pakan perekor 160 gram sehinggan yang dibutuhkan 800 gram per hari. Alat ini juga menggunakan solar panel sebagai sumber tenaga dengan energi matahari yang diubah menjadi energi listrik. Energi listrik diteruskan ke Solar Charge Controller untuk mengatur pengecasan baterai. Ketika tombol ditekan, maka solenoid pertama mengaktifkan motor dc untuk menggerakkan tempat pakan bergerak dan membuka solenoid kedua pada tempat pakan bergerak dan menjatuhkan pakan ke wadah makan ayam. LCD dan pilot lamp digunakan sebagai indikator alat. Ketika pakan akan habis, lomit switch akan mendeteksi untuk kemudian meneruskan informasi ini ke transmitor modul RF. Informasi ini kemudian akan diterima di receiver modul RF lalu mengaktifkan buzzer sehingga pemilik ayam tahu bahwa pakan akan habis. Pada tegangan 25 V, motor berputar selama 107 detik untuk menggerakkan tempat pakan, dan 97 detik untuk menggerakkan tempat pakan kembali tempat semula. Solenoid pertama terbuka sembilan detik dan menjatuhkan pakan sebanyak 400 gram. Solenoid kedua terbuka empat kali, pertama selama tiga detik menjatuhkan pakan sebanyak 100 gram, kedua selama empat detik menjatuhkan pakan sebanyak 90 gram, ketiga selama lima detik menjatuhkan pakan sebanyak 90 gram, dan keempat selama enam detik menjatuhkan pakan sebanyak 120 gram."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Karyadiputera
"Metode Clone-and-Own merupakan metode yang umum digunakan dalam pengembangan software. Clone-and-Own merupakan cara pengembangan yang menerapkan teknik kloning terhadap software yang sudah ada dan dimodifikasi dengan menambahkan atau mengurangi modul di softwaretersebut. Terdapat alternatif untuk metode Clone-and-Own, yaitu Software Product Line Engineering atau SPLE. Metode SPLE digunakan pada framework seperti WinVMJ. WinVMJ merupakan framework yang menggunakan bahasa Java dan berbasis Variability Modules for Java. Penelitian ini akan membandingkan metode Clone-and-Own dan SPLE dengan mengimplementasikan modul notifikasi di aplikasi Amanah yang menggunakan framework WinVMJ. Tujuan dari modul notifikasi adalah untuk memberikan pemberitahuan kepada pengguna saat terjadi perubahan dari suatu fitur. Modul ini juga akan memiliki pengaturan yang bertujuan agar pengguna dapat menentukan jenis notifikasi yang diterima, sehingga pengguna hanya mendapatkan notifikasi yang diinginkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode SPLE lebih baik daripada Clone-and-Own di mana metode SPLE memiliki efisiensi yang lebih baik dari segi line of code yang digunakan dalam pengembangan aplikasi.

Clone-and-Own is a method that is commonly used in developing software. Clone-and-Own is a development method that works by cloning an existing software and modifying it by adding or removing modules in that software. An alternative method of it is Software Product Line Engineering or SPLE. SPLE method is used on frameworks like WinVMJ. WinVMJ is a framework that uses Java programming language. WinVMJ is based on Variability Modules for Java. This research will compare Clone-and-Own and SPLE methods by implementing notification module in Amanah app that uses WinVMJ framework. This module's purpose is to notify users of content changes in a feature. This module will also have a configuration to make users decide which kind of notifications will be received, so users will only get needed notifications. This research concludes that SPLE method is better than Clone-and-Own. SPLE method has better efficiency in terms of line of code for developing software."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurensius Fabianus Steven
"Aljabar Lie adalah ruang vektor kompleks yang dilengkapi dengan operasi siku yang memenuhi aksioma bilinieritas, aksioma skew-symmetry, dan identitas Jacobi. Aljabar Lie linier adalah aljabar matriks dilengkapi operasi siku komutator. Salah satunya adalah aljabar Lie sl2, sebuah aljabar matriks 2x2 dengan trace nol. Modul Lie adalah ruang vektor yang dilengkapi dengan perkalian kiri anggota sebuah aljabar Lie, serta mempertahankan operasi siku aljabar. Perkalian dengan suatu anggota aljabar disebut sebagai aksi. Aksi yang merupakan transformasi linier dapat dipandang sebagai representasi anggota aljabar tersebut pada modul. Modul Lie diklasifikasikan berdasarkan kelas isomorfisma. Modul Lie tereduksi lengkap dapat didekomposisi sebagai hasil jumlah langsung submodul sederhana. Penelitian ini berpusat pada klasifikasi modul atas aljabar Lie sl2 berdasarkan nilai eigen aksinya.

Lie algebras are complex vector spaces equipped with a bracket operation that satisfies bilinearity axiom, skew-symmetry axiom, and Jacobi identity. Linear Lie algebras are matrix algebras equipped with a commutator bracket. One such example is sl2 Lie algebra, a 2x2 matrix algebra with zero trace. Lie modules are complex vector spaces equipped with a left multiplication with a Lie algebra element that preserves its bracket operation. Left multiplication by a particular algebra element is called an action. This action can be viewed as Lie algebra's representation on its module as a linear mapping. Lie modules can be classified based on isomorphism class. Completely reducible Lie modules can be decomposed into direct sum of irreducible submodules. This research revolves around the classification of sl2 Lie modules using the eigenvalues of its actions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Samuel
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah sebuah pendekatan pengembangan beberapa perangkat lunak yang bisa digolongkan ke dalam satu kelompok atau keluarga yang sama berdasarkan berbagai commonality dan variability keluarga tersebut. Salah satu framework pengembangan berbasis SPLE ini adalah WinVMJ yang dibangun berdasarkan pola arsitektur Variability Modules for Java (VMJ). WinVMJ sudah bisa digunakan untuk pengembangan perangkat lunak berbasis SPLE, namun masih ada beberapa kekurangan yang bisa diperbaiki atau di-refactor untuk menjadikan WinVMJ sebagai framework yang lebih stabil. Hal-hal yang kurang optimal ini terkait dengan pengelolaan request-response yang kurang lengkap, pembaharuan jenis database yang digunakan dan juga pemodelan entitas di dalam database tersebut. Penelitian ini difokuskan untuk memberikan pembaharuan dan perbaikan WinVMJ, termasuk library yang mendukung framework tersebut. Kekurangan-kekurangan tersebut dicari dengan melakukan percobaan atau testing pada produk yang memiliki fitur-fitur yang berpotensi memiliki kekurangan, dan jika memang ditemukan, kekurangan tersebut dicatat dan diperbaiki. Penelitian ini pada akhirnya berhasil menghasilkan versi baru WinVMJ yang sudah memiliki banyak fitur yang diperbaiki atau diperbaharui. WinVMJ versi terbaru yang dihasilkan penelitian ini dievaluasi dengan melakukan penambahan modul fitur yang berupa sebuah varian dari fitur yang sudah ada, membangun produk baru, membandingkan jumlah berkas dan baris kode yang perlu diubah untuk menambah modul fitur maupun produk dengan framework Spring Boot, dan membandingkannya dengan versi WinVMJ yang lama. Penelitian ini dan juga hasilnya diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada bidang pengembangan perangkat lunak, terutama SPLE.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software engineering approach to build several softwares that can be categorized within the same group or family based on their commonalities and variabilities. One framework that allows for SPLE engineering is WinVMJ which is built upon the Variability Modules for Java (VMJ) architectural pattern. WinVMJ itself is able to be used for SPLE based development, however there are still several issues that can be fixed or refactored to make WinVMJ a more stable framework. Some of these issues include a request-response system that isn’t complete, updating the type of database used and also the modelling of entities inside the database itself. Thus, this research is dedicated to fixing and improving WinVMJ, including the supporting libraries. The issues themselves are found by doing tests on products with features that can potentially be repaired, and if the features indeed do have issues, these issues are immediately written down and worked upon. This research is able to create a new version of WinVMJ that also has less issues than the previous one. This latest version of WinVMJ is evaluated by adding a new feature module based on an existing one, building and generating a new product, comparing itself to the Spring Boot framework in terms of number of files and lines of code changed when implementing a new feature module or product, and comparing the latest version of WinVMJ against the previous one. This research and its’ results can hopefully give a meaningful contribution towards the field of software development, especially SPLE."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falah Prasetyo Waluyo
"Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode Software Product Line Engineering (SPLE) mempunyai banyak manfaat seperti sedikitnya waktu dan biaya yang diperlukan untuk membuat produk perangkat lunak baru. Salah satu web framework yang mendukung pembuatan aplikasi web menggunakan metode SPLE adalah WinVMJ. WinVMJ dirancang berdasarkan pendekatan variability module for java (VMJ) dan delta oriented programming (DOP). WinVMJ menggunakan design pattern decorator pattern dan factory pattern untuk mengimplementasikan pendekatan DOP. WinVMJ merupakan framework yang baru dikembangkan sehingga banyak hal yang bisa ditingkatkan untuk membuat WinVMJ lebih baik. Salah satunya adalah Object-Relational Mapping (ORM) yang digunakan WinVMJ. Saat ini WinVMJ menggunakan ORM yang dibuat sendiri dari awal. Namun ORM ini masih sederhana, objek dari WinVMJ tidak bisa langsung dipetakan ke dalam database. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan ORM Hibernate dengan framework WinVMJ agar pengolahan data pada WinVMJ dapat dilakukan dengan mudah menggunakan ekspresi object oriented programming. Proses integrasi diawali dengan mendesain strategi pemetaan yang dapat digunakan untuk memetakan objek pada WinVMJ yang dibuat menggunakan decorator pattern. Kemudian merubah tools, script maupun struktur dari WinVMJ agar bisa kompatibel dengan ORM Hibernate. WinVMJ yang sudah diintegrasikan dengan ORM Hibernate diuji dengan mengimplementasikan studi kasus Software Product Line (SPL) Amanah menggunakan WinVMJ. WinVMJ tersebut dapat memenuhi segala keperluan untuk mengimplementasikan studi kasus SPL Amanah dengan baik. Diantaranya adalah keperluan untuk membuat endpoint create, read, update, dan delete (CRUD). Jika dibandingkan dengan framework lain, framework WinVMJ mempunyai fleksibilitas yang lebih tinggi dalam mengakomodasi berbagai macam requirement dan varian yang ada pada SPL.

Software development using Software Product Line Engineering (SPLE) method has many benefits, such as less time and money needed to create a new software product. One of the web frameworks that support the creation of web applications using SPLE method is WinVMJ. WinVMJ is designed based on the Variability Modules for Java (VMJ) and Delta-Oriented Programming (DOP) approach approaches. WinVMJ uses decorator pattern and factory pattern to implement the DOP approach. WinVMJ is a newly developed framework so many things could be improved to make WinVMJ better. For example, the Object-Relational Mapping (ORM) used by WinVMJ. Currently, WinVMJ uses an ORM built from scratch. However, this ORM is still primal, WinVMJ objects can’t be directly mapped into the databases. Therefore, this research aims to integrate Hibernate ORM with the WinVMJ framework so that data processing on WinVMJ can be done easily using object-oriented programming expressions. The integration process begins with designing a mapping strategy that can be used to map WinVMJ objects created using decorator pattern. Then change the tools, scripts, and structures of WinVMJ to be compatible with Hibernate ORM. The newly modified WinVMJ then tested by implementing the Amanah Software Product Line (SPL) case study using WinVMJ. The newly modified WinVMJ can meet all the needs to properly implement the SPL Amanah case study. Among them is the need to construct create, read, update, and delete (CRUD) endpoints. Compared to other frameworks, the WinVMJ framework has higher flexibility in accommodating various requirements and variants that exist in the SPL."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James Frederix Rolianto
"Software Product Line Engineering (SPLE) adalah pendekatan sistematis untuk mengembangkan perangkat lunak dari sekumpulan produk perangkat lunak yang dapat digunakan ulang, yang disebut sebagai Software Product Line (SPL). Pengembangan perangkat lunak dengan metode tersebut memiliki banyak manfaat seperti berkurangnya waktu dan biaya untuk membuat produk perangkat lunak. Salah satu web framework yang mendukung pengembangan perangkat lunak menggunakan SPLE adalah WinVMJ. WinVMJ dirancang berdasarkan pendekatan variability module for java (VMJ) dan delta-oriented programming (DOP). WinVMJ menggunakan decorator pattern dan factory pattern untuk mengimplementasikan pendekatan DOP. WinVMJ juga menggunakan Object-Relational Mapping (ORM) Hibernate untuk memetakan objek ke dalam database. Namun ORM Hibernate dibangun untuk mendukung pemetaan inheritance, yaitu konsep sifat pewarisan behavior suatu objek ke subclass-nya. WinVMJ menggunakan decorator pattern sebagai design pattern, di mana suatu behavior objek dapat ditambahkan ke dalam objek yang sudah ada. Penggunaan decorator pattern ini menyebabkan beberapa masalah ketika memetakan objek WinVMJ ke dalam database. Untuk mengatasi ini, diperlukan desain strategi pemetaan yang baru agar objek dapat dipetakan dengan lebih baik ke dalam database. Proses perubahan dimulai dengan memilih desain strategi pemetaan yang cocok untuk memetakan objek WinVMJ yang dibuat dengan decorator pattern. Selanjutnya, desain strategi tersebut diimplementasikan dengan mengubah domain layer WinVMJ. Setelah itu, dilakukan percobaan menggunakan middleware untuk memetakan objek ke dalam database. WinVMJ yang sudah diubah diuji dengan mengimplementasikannya ke aplikasi yang sudah ada dan menggunakan unit test untuk memeriksa objek yang dihasilkan termasuk menguji operasi create, read, update, dan delete (CRUD). Hasilnya menunjukkan bahwa WinVMJ dapat memetakan objek ke dalam database dengan baik.

Software Product Line Engineering (SPLE) presents a structured methodology for creating software systems through reusable software products referred to as the Software Product Line (SPL). By adopting this approach, software development yields numerous advantages, including decreased time and costs involved in generating novel software products. One web framework that supports SPLE-based software development is WinVMJ, which builds upon the Variability Module for Java (VMJ) technique and delta-oriented programming (DOP). WinVMJ employs the decorator pattern and factory pattern to implement DOP. This design pattern, decorator pattern, permits the addition of behaviors to existing objects, contributing to WinVMJ's unique functionality. However, incorporating the Object-Relational Mapping (ORM) Hibernate into WinVMJ's architecture, a method for mapping objects to a database, presents a challenge due to Hibernate's orientation towards supporting inheritance mapping—where an object inherits traits from its superclass. Recognizing this challenge, a fresh mapping strategy is deemed necessary to achieve more effective object-to-database mapping in WinVMJ. The change process commences with selecting an appropriate mapping strategy for WinVMJ objects generated using the decorator pattern. Subsequently, the chosen mapping strategy is implemented by modifying WinVMJ's domain layer source code. Middleware is then employed to experiment with mapping objects to the database. The modified WinVMJ is rigorously tested by integrating it into existing applications and subjecting it to unit tests, which observe the behavior of the obtained objects. The testing procedure encompasses create, read, update, and delete (CRUD) operations, ensuring comprehensive evaluation. Remarkably, WinVMJ demonstrates successful object-to-database mapping capabilities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelangi Putri
"ABSTRAK
Selama 150 tahun terakhir, kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia dan telah tumbuh secara stabil. Sebagai negara produsen kopi terbesar keempat di dunia, kopi telah menjadi bagian intrinsik dari kehidupan sehari hari di Indonesia. Konsumsi kopi di Indonesia diprediksi akan terus meningkat disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat dan juga berkembangnya usaha kedai kopi di Indonesia yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor experiential values mana sajakah yang berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen dalam berkunjung kembali ke kedai kopi agar kedai kopi dapat bersaing di antara persaingan kedai kopi dan juga memberikan rancangan strategi terhadap faktor-faktor tersebut. Metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk mengolah model. Analisis dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada 210 responden pada mahasiswa/i kampus Universitas Indonesia. Perancangan strategi disusun dengan mempertimbangkan faktor Experiential Providers dan The Five A s dan diprioritaskan menggunakan Relationship Matrix. Hasil prioritas rekomendasi strategi yaitu melakukan pelatihan untuk pegawai dan membuat SOP terkait tata cara dalam melayani pelanggan, melakukan pemeliharaan fasilitas secara berkala, membuat program free drink/food testing, melakukan inovasi produk, dan meluncurkan promosi atau event pada hari besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendriawan Anandaputra Soemantri
"Cryosurgery adalah salah satu jenis pengobatan medis yang digunakan untuk membunuh sel kanker yang ada di dalam maupun luar tubuh manusia dengan melakukan pendinginan secara berulang-ulang hingga mencapai temperatur pendinginan cryo pada temperatur -500ºC dan sel kanker tersebut akan mengalami frost bites. Alat cryosurgery yang sudah ada dipasaran saat ini menggunakan sistem pendinginan utama berupa nitrogen cair. Kelemahan dari sistem alat cryosurgery ini adalah bahwa nitrogen cair mudah menguap pada temperatur lingkungan, media penyimpanan nitrogen cair harus didesain khusus untuk menghindari penguapan ini dan temperatur pendinginan yang tidak terkontrol.
Tujuan dari penelitian adalah melakukan pengembangan dari alat cryosurgery yang sudah ada dengan mengganti sistem pendinginan utama dengan modul termoelektrik bertingkat dan membuktikan apakah - mekanisme sentuhan - antara modul termoelektrik bertingkat dengan probe sebagai beban dapat digunakan dalam sistem. Pengujian dilakukan dengan melakukan variasi dari material isolator casing dan temperatur CTB. Material isolator casing divariasikan menjadi dua jenis yaitu Polypropylene dan polyurethane high density sedangkan temperatur CTB divariasikan pada dua nilai yaitu 0ºC dan -10ºC.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme sentuhan antara sisi dingin modul termoelektrik dengan probe dapat digunakan sebagai sistem pendinginan utama alat cryosurgery ini.

Cryosurgery is one type of medical treatment used to destroy cancer cells that exist within and outside the human body by performing a rapid cooling until it reach the cryo cooling temperature at -500ºC and cancer cells will experience a frost bites. Cryosurgery tools that already exist in the market today use the primary cooling system of liquid nitrogen. The weakness of this cryosurgery system is that liquid nitrogen is easy to evaporate at ambient temperature, the liquid nitrogen storage must be specially designed to avoid this evaporation and cooling temperatures are not controlled.
The aim of the research to develop the cryosurgery equipment that already exist by replacing the existing main cooling system with multi-stage thermoelectric modules and prove whether the 'touches mechanism' between thermoelectric modules and probe as a load can be used in the system. Tests conducted by performing a variation of the material and the CTB temperature. Casing insulator materials were varied into two types, namely polypropylene and high density polyurethane, while the temperature was varied in the two values CTB is 0ºC and-10ºC.
Results from this study indicate that the touch mechanism between the cold side of thermoelectric module with the probe can be used as the primary cooling system of this cryosurgery equipment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50971
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zuryati Djafar
"Modul termoelektrik sebagai sebuah peralatan yang dapat mengubah energi listrik menjadi sebuah gradien temperatur atau sebaliknya dengan adanya gradien (perbedaan) temperatur, dapat mengubah energi panas (kalor) menjadi energi listrik. Sebagai sistem temoelektrik generator, elemen ini tidak berisik, perawatannya mudah, dimensi relatif kecil, ringan dan ramah terhadap lingkungan karena tidak menghasilkan polusi. Karena melimpahnya panas buangan dari pabrik, rumah tangga, perangkat elektronik dan iradiasi matahari yang ada, modul termoelektrik akan menjadi solusi teknologi alternatif yang murah dan ramah lingkungan bila digunakan sebagai sebuah generator (pembangkit daya) penghasil listrik dengan memanfaatkan panas buangan tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Eksperimen yang telah dilakukan dengan menguji karakteristik modul termoelektrik pada 3 sumber kalor yang berbeda, yaitu: dengan menggunakan sumber kalor fluida (air) panas, sumber panas radiasi matahari dan sumber panas bohlam halogen.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa hasil antara lain; Karakterisasi modul TE pada sumber fluida panas menunjukkan bahwa dengan kenaikan temperatur fluida panas 5°C terjadi peningkatan beda tegangan berkisar sebesar 100 mV dan daya maksimum rata-rata dicapai sekitar 15 mW; dengan penggunaan heat pipe membangkitkan daya yang jauh lebih besar 4-5 kali pada modul TE tunggal (1.04 mW) dari modul TE tunggal tanpa heat pipe (0.15 mW), dan pada modul TE ganda yang menggunakan heat pipe menjadi 4 kali lebih besar (1.48mW) dari modul TE ganda yang tanpa heat pipe ( 0.37mW); diperoleh sebuah persamaan penentuan koefisien Seebeck untuk modul terkoneksi dimana adalah koefisien Seebeck hasil koneksi, adalah koefisien Seebeck tunggal.

Thermoelectric module as a device that can convert electrical energy into a temperature gradient or vice versa with the gradient temperature, can change the heat energy into electricity. As a thermoelectric generator system, this element is not noisy, easy maintenance, relatively small dimensions, light weight and environmentally friendly because it does not produce pollution. Because of the abundance of waste heat from factories, household, electronic devices and existing solar irradiation, thermoelectric modules would be a cheap alternative technology solutions and environmentally friendly when used as a generator producing electricity by utilizing the waste heat.
This research was conducted with the experimental method. Experiments have been done by testing the characteristics of thermoelectric modules in 3 different heat sources, namely: using heat of hot water, heat of the solar radiation and heat of halogen bulb.
From the research that has been done shows some results, among others; Characterization of the TE module to the heat source fluid showed that different temperature of the hot fluid about 5°C will increase voltage range of 100 mV and a maximum average power is achieved of about 15 mW; by the use of heat pipe evokes a far greater power 4-5 times in a single TE module on (1.04 mW) than that a single TE module without heat pipes on (0.15 mW), and the double TE modules using heat pipes 4 times greater (1.48mW) of double TE modules without heat pipes (0.37mW); was obtained an equation for the Seebeck coefficient determination module connected Įk = C1/C2 Įt where Įk is the Seebeck coefficient results of the connection, the Seebeck coefficient Įt of single TE modules.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1947
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>