Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Flaina Auri
"Latar belakang penelitian ini adalah perawat gigi di rumah sakit. Masalahmasalah yang terjadi pada perawat gigi perlu mendapat perhatian lebih guna meningkatkan kualitas rumah sakit tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan tujuan untuk dapat menggali informasi dan data lebih mendalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan motivasi pada tenaga perawat gigi di rumah sakit.
Berdasarkan hasil penelitian faktor yang dirasa paling menonjol dalam kaitannya dengan motivasi adalah pengakuan. Sehingga dalam upaya untuk meningkatkan motivasi kerja perawat gigi dibutuhkan system penghargaan yang baik dan kejelasan status.
......The background of this research is dental nurse at the hospital. The problems that occurred in dental nurses should get more attention in order to improve the quality of the hospital. This study included qualitative research with the aim to explore more in-depth information and data on matters relating to the motivation on dental nurses at the hospital.
Based on the results of research which is considered the most salient factor in relation to motivation is recognition. So in an effort to enhance work motivation needed dental nurse system rewards the good and the clarity of status."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30556
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bustanul Aswat
"Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang hubungan antara karakteristik individu, faktor satisfier dan faktor dissatisfier terhadap motivasi kerja perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 110 orang. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer dari kuesioner yang disebarkan kepada perawat.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 51,8% perawat memiliki motivasi kerja yang rendah dan 48,2% perawat memiliki motivasi kerja yang tinggi. Dari analisis bivariat antar variabel ditemukan bahwa yang memiliki hubungan signifikan dengan motivasi kerja perawat adalah usia, kesempatan pengembangan potensi individu, gaji yang diterima, hubungan antar pribadi dan kualitas supervisi. Dari hasil uji multivariat diperoleh bahwa hubungan antar pribadi adalah faktor yang paling dominan berhubungan dengan motivasi kerja.
......The aim of this research is to find the relation between individual characteristic, satisfier factors and dissatisfier factors with work motivation of nurse in patient unit at Puri Husada Distric Public Tembilahan. Research conducted is quantitative with cross sectional methode. Total sample were 110 nurses. The source of data in this research was primary data from distributed questionaire.
Result of this research shown that 51,8% of nurses had poor work motivation meanwhile 48,2% of nurses had high work motivation. From the bivariate analysis found that age, advancement, salaries, interpersonal relation, and quality supervisor had significant relation with work motivation. The result of multivariate analysis shown that interpersonal relation is the dominant factor related to work motivation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30560
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Isni Nidya Nurfita
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Milda Wirawati
"Tingginya produktivitas kerja dapat dilihat dengan meningkatnya pula motivasi kerja perawat, dimana salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi kerja perawat adalah kebijakan yang dibuat oleh pihak manajemen seperti penerapan rotasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara rotasi kerja dengan motivasi kerja perawat di rumah sakit. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelatif. Sampel untuk penelitian ini diambil dengan teknik sampling berimbang (proporsional) dan convenience, dengan besar sampel 110 orang. Responden dalam penelitian ini mengisi kuesioner terkait rotasi kerja dan motivasi kerja. Hasil penelitian menemukan terdapat hubungan yang bermakna antara rotasi kerja dengan motivasi kerja perawat di rumah sakit (p value= 0,036; α= 0.05; OR= 2.435). Hasil tersebut mengharuskan manajemen keperawatan untuk mempelajari dan memahami bagaimana cara-cara melaksanakan rotasi kerja dengan baik dan benar sesuai dengan teori yang ada agar dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
......High labor productivity can be indicated by the increase of the nurses’ work motivation, where one of the things that can affect the nurses’ work motivation is the policy made by the management such as the application of job rotation. This study aimed to examine the correlation between job rotation and the nurses’ work motivation in a hospital. The study used descriptive correlative design. The sample of this study was 110 people who were chosen using balanced sampling technique (proportional) and convenience. Respondents in this study filled out the questionnaires related to the job rotation and the work motivation. The study found that there was a significant correlation between job rotation and the nurses’ work motivation in a hospital (p value = 0.036; α = 0.05 level; OR = 2.435). This result required a nursing management to learn and understand how to implement a good and suitable job rotation in accordance with the existing theory in order to achieve the defined goals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrasari
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia
"Untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan yang memadai, di rumah sakit harus tersedia sarana, fasilitas, dana yang cukup, dan sumber daya manusia yang terampil dan berdedikasi tinggi. Keberhasilan upaya pelayanan di rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas tenaga manusia yang memadai. Kualitas kerja sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja yang dimiliki oleh setiap karyawan, dalam hal ini tenaga perawat. Pelayanan keperawatan rumah sakit memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Rendahnya motivasi kerja akan memberikan efek negatif terhadap produktifitas kerja perawat tersebut. Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta sebagai rumah sakit swasta telah melakukan evaluasi kinerja karyawan dengan PKP (Penilaian Karya Pekerja), tetapi belum ada bukti yang menunjukkan bahwa motivasi kerja perawat tersebut tinggi atau rendah. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian terhadap motivasi kerja perawat karena merupakan unsur penting untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan secara langsung mempengaruhi citra rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang hubungan karakteristik individu, faktor motivasi ekstrinsik, dan faktor motivasi intrinsik tenaga perawat terhadap motivasi kerja mereka di RS. Pelabuhan Jakarta. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 65 orang responden dari 80 orang total populasi yang diteliti dengan kriteria inklusi pegawai tetap dan bersedia mengisi kuesioner. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer dari kuesioner yang disebarkan kepada para perawat, dan data sekunder dari bagian personalia dan bidang keperawatan.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 50,8% perawat memiliki motivasi kerja yang rendah dan 49,2% dengan motivasi kerja yang tinggi. Dari hasil analisis hubungan antar variabel ditemukan bahwa dari variabel karakteristik individu yang memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja adalah usia responden dan lama kerja. Dari variabel faktor motivasi ektrinsik yaitu hubungan kerja, gaji yang diterima, kondisi lingkungan kerja, kebijakan rumah sakit dan supervisi berhubungan dengan motivasi kerja. Sedangkan dari variabel faktor intrinsik yang memiliki hubungan dengan motivasi kerja adalah faktor pengakuan atas pekerjaan, pekerjaan itu sendiri dan kesempatan pengembangan individu. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan, variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor kesempatan pengembangan individu.
Dalam upaya untuk meningkatkan motivasi kerja perawat unit rawat inap RS. Pelabuhan Jakarta, dibutuhkan penerapan analisis teknik motivasi berprestasi serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan pengakuan atas prestasi kerja yang diraih misalnya dengan pemberian reward.

To performe the best quality in health services, hospital must have an excellent facility, fund, and highly dedicated human resources. Successfullness of health services redirected to the quality and quantity of human resources. The quality of work performance is influenced by work motivation in every individual, in this case is nurses as the important role in achieving the best quality in health services, because poor motivation in work will give negative effect in productivity of work itself. RS. Pelabuhan Jakarta as a private hospital has evaluate their employee productivity by PKP (Penlilaian Karya Pekerja), but there is no fact shows that they also have poor or highly motivated employee, especially nurses. That is why it needs research concerning motivation assessment toward their performance because motivation eventually effect the productivity of nurses and the image of the hospital.
The aim of this research is to find the relation between independent variable which is nurse individual characteristic, extrinsic and intrinsic motivation factors with their work motivation as dependent variable at RS. Pelabuhan Jakarta. Research conducted is quantitative with cross-sectinal methode. Total sample is 65 nurses over 80 nurses as total population of in-patient unit nurses as the employee of RS. Pelabuhan Jakarta. The source of data in this research are primary data from distributed questionaire to nurses, and secondary data from personel unit and nursing departement.
Result of this research shown that 50,8% of nurses had poor work motivation meanwhile 49,2% of nurses had high motivation. From the relation analysis found that age and work periode have significant relation with work motivation, so as work relation, take home pay, working environment, hospital policy and supervision from extrinsic variables; and also certify of work, the work itself, and opportunity of individual development as the intrinsic motivation factor which related to work motivation. According to statistic analysis, independent variable that has dominant relation to work motivation is the opportunity of individual development.
In accordance to increase working motivation of in-patient unit nurses at RS. Pelabuhan Jakarta, the achievement motivation technique must be applied, also giving the opportunity to explore the capability of nurses, and rewarded their achievement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41326
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiawathi
"Penelitian ini betfokus untuk menelaah faktor yang mempengaruhi perawat, careworker Indonesia bermigrasi ke Jepang dan motivasi mereka untuk beketja di Jepang dalam kerangka IJEPA dengan metode studi pustaka, kuantitatif dan wawancara kepada para nara sumber. Dari hasil analisa kuisioner serta wawancara dengan para narasurnber didapatkan kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi perawat dan careworker Indonesia untuk: bermigrasi ke Jepang adalah faktor-faktor yang berasal dari Juar diri responden yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Pada dasarnya keseluruhan faktor pendorong dan faktor penarik ini bermuara pada faktor ekonomi yaitu kesempatan pemenuban kehutuhan ekonomi yang lehih baik. Kemudian, motivasi mereka untuk bekerja di Jepang berkaitan denga:n 3 motivasi berikut inl yaitu, 1) Motivasi pemenuhan kebutuhan keamanan ekonomi. 2) Motivasi pemenuhan kebutuhan esteem/ harga diri yaitu pengakuan terhadap kemampuan yang dimiliki. dan 3) Motivasi untuk pemenuhan kebutuhan self actualization/aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T33466
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Saefulloh
"Supervisi merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh manajer. Fenomena yang ditemukan di RSUD Indramayu adalah perawat pelaksana belum memiliki motivasi kerja dan kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan asuhan keperawatan dan supervisi terhadap motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pre-post test design with control group. Jumlah sampel untuk motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana berdasarkan self evaluation adalah 97 orang, sedangkan jumlah sampel untuk kinerja perawat pelaksana dalam dokumentasi asuhan keperawatan adalah 165 dokumen. Sampel dibagi menjadi kelompok A, B, dan C. Instrumen menggunakan kuesioner dan lembar kerja. Instrumen melalui uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan univariat, bivariat, dan multivariat. Intervensi adalah pelatihan asuhan keperawatan dan pelatihan supervisi.
Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi. Kinerja dalam pemberian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana berdasarkan self evaluation di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi.
Kinerja dalam pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Indramayu meningkat secara bermakna (p value <0.05) sesudah mendapat pelatihan asuhan keperawatan dan disupervisi oleh kepala ruangan yang telah dilatih dan dibimbing supervisi. Faktor yang paling berkontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pemberian asuhan keperawatan berdasarkan self evaluation di ruang rawat inap RSUD Indramayu adalah umur dan lama kerja setelah dikontrol supervisi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelatihan asuhan keperawatan dan supervisi berpengaruh secara bermakna terhadap motivasi kerja dan kinerja perawat pelaksana. Saran yang diberikan adalah RSUD Indramayu melakukan pelatihan asuhan keperawatan bagi perawat pelaksana diikuti dengan supervisi dari kepala ruangan.
......Supervision is an activity that must be accomplished by a manager. Phenomenon that have in RSUD Indramayu is not hold nursing care training and not supervision guidance yet. This research purspose to know the influence of nursing care training and supervision to job motivation and job productivity at nusing room in RSUD Indramayu.
This research used quasi experiment method with pre post test design with control groups. The total sample for job motivation and job productivity in nursing care based self evaluation are 97 person, while total sample for nurses job productivity in nursing documentation are 165 document. The samples are devided into groups A, B, and C. The instrument are quetionary and observation worksheet. Validity and realibity are before used. The data is analysed by using univariate, bivariate, and multivariate. Intervention is nursing care training and supervision.
The research result showed job motivation nurses is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision. Job productivity in nursing care based self evaluation is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision.
Job productivity in nursing documentation is significant increase (p value <0.05) after nursing care trained and being supervision head nurse have been trained and guided supervision. The most contribute factor to nurses job productivity in nursing care based self evaluation are age and long of work after supervision controlled.
The conclusion this research is nursing care training and supervision head nurse have been trained and guided have significant influence to job motivation and job productivity of nurses. Advice to RSUD Indramayu is to nursing care training followed by head nurse supervision."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library