Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniella Eleora
"Skripsi ini membahas mengenai adaptive reuse museum sebagai sebuah strategi konservasi bangunan cagar budaya yang menekankan pada intervensi bangunan menyesuaikan konteks masa kini. Sebagaimana museum identik akan koleksi peninggalan bersejarah serta bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah akan dihadapkan dengan elemen masa kini sebagai tindakan adaptive reuse. Intervensi tersebut menghasilkan juxtaposition atau kekontrasan antara bangunan lama dengan elemen ataupun bangunan baru. Terlepas dari adanya kontras, suatu proses adaptive reuse akan dinilai berhasil ketika keduanya menciptakan keharmonisan dan menyatu antara satu sama lain. Didukung dengan teori Shearing Layers oleh Stewart Brand, Old Buildings/ New Forms milik Francois Bollack, serta Harmony in Juxtaposition dari Carmona, Rogers, dan Tiesdell, skripsi ini akan mengupas secara tuntas pembahasan tersebut lewat melihat dua contoh studi kasus yakni, The British Museum dan Dresden Military History Museum untuk melihat bagaimana sebuah proses adaptive reuse museum bekerja dan bagaimana juxtaposition tersebut diciptakan serta pengaruhnya terhadap bangunan maupun sekitarnya.

This thesis discusses adaptive reuse of museums as a conservation strategy for cultural heritage buildings, emphasizing interventions that adapt buildings to contemporary contexts. Museums typically house historical collections and cultural heritage buildings with historical value, which face contemporary elements through adaptive reuse actions. Such interventions create juxtaposition or contrast between old buildings and new elements or structures. Despite these contrasts, a successful adaptive reuse process is evaluated when they harmoniously blend together. Supported by theories such as Stewart Brand's Shearing Layers, Francois Bollack's "Old Buildings/New Forms," and Carmona, Rogers, and Tiesdell's "Harmony in Juxtaposition," this thesis thoroughly examines these topics through two case studies: The British Museum and the Dresden Military History Museum. These case studies explore how the adaptive reuse process operates and how such juxtaposition influences the buildings and their surroundings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drasthya Ayhodha Nareshwari
"Museum masa kini harus mampu menarik perhatian masyarakat untuk datang berkunjung, sayangnya museum di Indonesia diidentikan dengan kesan tua dan tidak menarik. Maka untuk mengatasinya diperlukan desain display yang diharapkan dapat mengundang pengunjung. Namun bagaimana jika bangunan yang digunakan sebagai museum bukanlah bangunan yang didesain untuk museum, melainkan bangunan lama cagar budaya. Memasukan fungsi museum seni sebagai identitas baru sebuah bangunan lama merupakan proses yang tidak mudah. Perlu adanya kesesuaian antara fungsi baru museum dan elemen bangunan lama yang dijaga. Melalui kajian teori dan studi kasus terhadap Museum Seni Rupa dan Keramik ditemukan bahwa display dalam ruang pamer dapat menghubungkan kedua kebutuhan lama dan baru, sehingga aspek dalam merancang alat bantu display tidak lagi terbatas pada segi informatif dan persepsi manusia, tetapi keadaan objek yang dipamerkan dan bangunannya.

Museum nowadays, must be able to attract visitors to come to visit. Sadly, museums in Indonesia are identified with old and unattractive impressions. Hence, to overcome it, it is necessary for displays are designed so they can draw in visitors. However, instead of using building that originally designed as a museum, what if it is an old building of cultural heritage re-functioned to become a museum. To incorporate art museum as the new identity of an old building is not an easy process. Adjustment between the new function and the elements of the preserved heritage building are needed. Through relevant theories and case studies on Museum Seni Rupa dan Keramik, the researcher found that the display in the exhibition space could act as a tool to connect both the needs of old and new. This makes designing exhibition displays are no longer limited in terms of informative and human perception aspects, but also the collection and the heritage building needs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library