Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abd. Salam
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang identitas masyarakat Kota Tarakan yang dilekatkan pada masa lalu melalui museum sejarah. Menggunakan historiografi lokal Industri pertabangan minyak bumi Tarakan tahun 1896 - 1940. Mendasarkan pada asumsi bahwa museum dapat berperan membentuk, memelihara dan melindungi identitas masyarakat dan sejarah lokal suatu daerah. Museum dapat berperan sebagai "cultural bridge" yang menghubungkan masa lalu, masa sekarang dan harapan-harapan masa depan. Konsep ini menjadi dasar dalam memberi perhatian terhadap historiografi lokal Tarakan dalam penyusunan narasi yang dapat dipresentasikan dan dikomunikasikan melalui museum sejarah. Menggambarkan historiografi lokal yang diwakilkan pada industri pertambangan minyak sebagai representasi identitas kolektif masyarakat Tarakan yang dilekatkan pada masa lalu. Cara ini dimaksudkan agar masyarakat lokal Tarakan dapat memahami masa lalu mereka dan lingkungannya dilindungi dan dirawat melalui museum sejarah.
This thesis discusses community identity of Tarakan City that is attached to the past through the historical museum. Using local historiography of petroleum mining industry of Tarakan in period 1896-1940. Basing on the assumption that the museum can play roles to form, preserve and protect the community identity and local history of a region. Museums can play a role as a "cultural bridge" that connects past, present and future expectations. These concepts form the basis of high-paying attention to local historiography of Tarakan in the preparation of narrative that can be presented and communicated through a history museum. Describing the local historiography which is represented on oil mining industry as the representation of community identity and Tarakan City that is attached to the past. These methods due to local community of Tarakan in related to get to know about their past and the environment can be protected and preserved through history museum.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27922
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reyni Rahmadhani
Abstrak :
Keberadaan Museum Taman Prasasti sebagai sebuah ruang publik yang merepresentasikan suatu budaya dengan cara mengkoleksi berbagai objek untuk disajikan kepada publik. Pemilihan prasasti, khususnya batu nisan, sebagai koleksi museum merupakan representasi Pemakaman Kebon Jahe Kober pada abad 18 di Batavia. Sejak ditutup sebagai pemakaman pada tahun 1975, pemerintah mulai mengadakan pengangkatan seluruh jenazah yang ada untuk dimakamkan kembali di Pemakaman Tanah Kusir, Menteng Pulo dan pemakaman lainnya yang ada di Jakarta. Langkah selanjutnya adalah mengadakan pemugaran serta penataan ulang pada batu nisan. Perubahan identitas Museum Taman Prasasti dari makam menjadi museum merupakan pertanyaan besar, bagaimana konstruksi identitas tempat dapat terjadi, apa saja yang membentuk identitas tersebut serta apa yang dapat direpresentasikan berdasarkan faktor - faktor pembentuk identitas tersebut. Dalam penulisan ini, penulis mencoba melakukan perbandingan mengenai identitas Kebon Jahe Kober namun pada zaman yang berbeda, yaitu pada masa kolonial Belanda di Batavia dan masa modern di Jakarta dengan studi literatur serta pengamatan langsung. Setelah membandingkan faktor - faktor pembentuk identitas pada lokasi yang sama berdasarkan waktu yang berbeda, maka penulis mencoba untuk menganalisa representasi yang terdapat dari kedua identitas tempat tersebut. ......The presence of Museum Taman Prasasti as a public space represents culture by collecting various objects to be presented to the public. Inscription, especially on tombstone, as museum collections represents Pemakaman Kebon Jahe Kober in the eighteenth century in Batavia. Since the closure as a cemetery in 1975, the Government of Jakarta started to had the bodies removed to some of the cemeteries for instance to Pemakaman Tanah Kusir, Menteng Pulo and other cemeteries in Jakarta. After removing the bodies, the government starts to undertake the restoration and re-settlement on tombstones. The changes of Museum Taman Prasasti's identity from a cemetery to a museum happen to be a big question, how the construction of identity of place could occur, and examples of factors that create the identity of place and what to represents from those factors. In this thesis, I try to make a comparison on the identity of Pemakaman Kebon Jahe Kober but at different times, at colonial times in Batavia and modern times in Jakarta with the study of literature as well as direct observation. And after that, I'll try to analyse the representation from those two identities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S968
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Jetmelin Pamungkas
Abstrak :
Automobile museum merupakan sebuah museum yang memamerkan mobil sebagai Sebagian besar dari pamerannya, selain itu museum ini juga memamerkan sejarah dari Kawasan sawab besar itu sendiri. Automobile museum dirancang sebagai salah satu landmark yang menunjukan jati diri dari sawah besar. Sawah besar sendiri saat ini telah menjadi sebuah area yang terkenal sebagai area yang banyak menjual dan memperbaiki hal hal yang berhubungan dengan automotive, terutama mobil, dapat dikatakan kegiatan berotomotif merupakan jiwa dari Kawasan ini sendiri. Kami sebagai kelompok ingin mempertan kan jiwa tersebut dengan Kembali ke akar dari sawah besar sendiri agar orang dapat mengetahui sejarah sawah besar serta jiwa dari area tersebut. ......The Automobile Museum is a museum that exhibits cars as a major part of its exhibitions, besides that this museum also exhibits the history of the Sawah Besar area itself. Automobile museum is designed as one of the landmarks that shows the identity of Sawah besar. Sawah Besar itself has now become an area that is well-known as an area that sells and repairs many things related to automotive, especially cars. It can be said that automotive activities are the soul of this area itself. We as a group want to protect this spirit by returning to the roots of Sawah besar itself so that people can know the history of sawah besar and the soul of the area.
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library