Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hany Tovina
Abstrak :
Sintesis nanozeolit dilakukan dengan menggunakan teknik seeding, dimana seed merupakan zeolite Y dengan tetraethyl orto silicate (TEOS) sebagai sumber silika, aluminium isopropoxide Al[(CH3)2CHO)]3 sebagai sumber aluminium dan tetramethylammoniumhydroxide (TMAOH) sebagai template (zat pengarah). Proses dilakukan dalam kondisi hidrotermal, dimana sintesis zeolite dikondisikan menyerupai sintesis yang terjadi pada alam semesta. Tujuan penelitian ini adalah membuat nanozeolit tipe Faujasite dengan teknik seeding agar didapat ukuran dan struktur nanozeolit yang seragam dan menghindari terjadinya pembentukan agregat. Perbedaan perbandingan Si/Al, jenis template dan pH akan mempengaruhi hasil dan proses kristalisasi zeolit yang terbentuk. Kondisi optimum untuk pertumbuhan kristal zeolite adalah pada pH 9, dengan lama pertumbuhan kristal FAU selama 20 jam, pada suhu 100oC, pada plat glassy carbon yang termodifikasi PDDA,PSS,PDDA, dan dengan variasi jumlah lapisan seed (1 kali, 2 kali, dan 3 kali pelapisan) pada permukaan glassy carbon. Pertumbuhan struktur dan ukuran zeolite yang seragam dihasilkan pada permukaan glasyy carbon dengan 1 kali pelapisan seed
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2009
S30541
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fevi Shofiah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30506
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutammimal Ahkam, Author
Abstrak :
Sintesis nanozeolit telah dilakukan dengan teknik seeding, dimana seed merupakan zeolit Y dengan tetraetilortosilikat (TEOS) sebagai sumber silika dan aluminium isopropoksida Al[((CH3)2CHO)]3 sebagai sumber aluminium dan tetrametilammonium hidroksida (TMAOH) sebagai molekul pengarah struktur. Proses kristalisasi dilakukan dengan teknik refluks pada suhu 100oC selama 192 jam. Kondisi optimum untuk pertumbuhan kristal zeolit adalah pada pH 9 dengan lama pertumbuhan kristal FAU selama 18 jam pada suhu 100oC dengan volume seed 10 mL dalam 20 mL larutan koloid FAU. Nanozeolit hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD, SEM-EDS, FTIR dan BET. Pola XRD menunjukkan nanozeolit memiliki struktur zeolit Y, yang diperkuat dengan rasio Si/Al sebesar 1,84 dari karakterisasi dengan EDS. Pencitraan dengan SEM menunjukkan bahwa kristal zeolit tumbuh saling bertumpuk membentuk agregat dengan ukuran 2 µm. Analisis dengan metode BET menunjukkan luas permukaan spesifik zeolit, diameter pori rata-rata dan volume pori berturut-turut adalah 521,682 m2/g, 10,667 Å, dan 0,2783 cc/g. Untuk pemisahan gas, telah dilakukan sintesis membran nanozeolit pada suatu kasa baja stainless dengan teknik redispersi. Membran selanjutnya diuji untuk aplikasi pemisahan gas metanol-etanol sebagai gas model dan dideteksi menggunakan GC-FID. Pengamatan awal menunjukkan bahwa gas etanol dapat tertahan oleh membran.
Abstract
Nanozeolit synthesis was conducted by seeding method, in which the seed is a zeolite Y with tetraethyil orthosilicate (TEOS) as silica source and aluminium isopropoxide Al[((CH3)2CHO)]3 as a source of aluminum and tetramethylammonium hydroxide (TMAOH) as the structure directing agent. Crystallization process carried out by using reflux at a temperature of 100oC for 192 hours. The optimum conditions for crystal growth of zeolite crystals at pH 9 with FAU-term growth for 18 hours at a temperature of 100oC with seed volume 10 mL in 20 mL of colloid solution FAU. Nanozeolite synthesis products were characterized using XRD, SEM-EDS, FTIR and BET. XRD pattern shows nanozeolite has the structure of zeolite Y, which is reinforced with Si/Al ratio of 1.84 from the characterization by EDS. SEM imaging showed that the zeolite crystals grow over one another to form aggregates with a size of 2 µm. The analysis by the BET method shows specific surface area of zeolite, average pore diameter and pore volume are 521.682 m2/g, 10.667 Å and 0.2783 cc/g, respectively. For gas separation, synthesis membrane of nanozeolite has been done in a stainless steel mesh by redispersion method. Membranes were then tested for gas separation applications of methanol-ethanol as a gas model and detected using GC-FID. Initial observations indicate that ethanol gas can be restrained by the membrane.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S206
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Pangestika Gunarso
Abstrak :
Pengujian pemisahan gas dilakukan dengan menggunakan membran cair yang telah dimodifikasi dengan nanozeolit Na-Y. Membran cair yang digunakan adalah cairan higroskopik gliserol yang diimpregnasikan ke dalam membran hidrofilik berpori polyvinilidene fluoride (PVDF). Membran PVDF ini berfungsi sebagai support dari gliserol. Membran cair tersebut dimodifikasi dengan nanozeolit Na-Y dan dilakukan pengujian untuk aplikasi pemisahan gas. Nanozeolit yang digunakan disintesis dengan menggunakan metode seeding. Hasil nanozeolit yang terbentuk kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan SEM-EDS, XRD, FTIR, BET, serta PSA. Pola XRD menunjukkan nanozeolit yang terbentuk memiliki struktur zeolit Y. Hasil karakterisasi dengan SEM-EDS menunjukkan kristal nanozeolit yang saling bertumpuk dengan struktur berbentuk kubus dengan rasio Si/Al 3,21. Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan PSA, didapatkan distribusi terbesar dari ukuran nanozeolit adalah 2 nm. Campuran gas yang digunakan untuk aplikasi pemisahan gas adalah campuran gas yang mengandung CO2, N2, serta O2 dengan rasio perbandingan volume 1:1:1. Pengujian pemisahan gas dilakukan pada suhu 250C dengan variasi tekanan 0,5 bar dan 1,5 bar. Variasi juga dilakukan pada jumlah nanozeolit (5%-20%) yang ditambahkan pada membran cair. Berdasarkan hasil percobaan, pemisahan gas CO2 paling baik terjadi pada tekanan 0,5 bar dengan 20% penambahan jumlah nanozeolit. ...... Examination of gas separation was carried out by using a Na-Y nanozeolite modified liquid membrane. Liquid of hygroscopic glycerol used as the liquid membrane was impregnated in a porous hydrophilic polyvinilidenen fluoride (PVDF) membrane. The PVDF membrane serves as a support of glycerol. The liquid membrane was modified by nanozeolite Na-Y examined for application of gas separation. Nanozeolite was synthesized by seeding method and then characterized by using SEM-EDS, XRD, FTIR, BET, and PSA. XRD patterns showed that nanozeolite structure was zeolite Y. SEM-EDS result showed that the crystal of nanozeolite grew over one another with cube-shaped structure and the Si/Al ratio is 3,21. Based on the PSA result, the biggest distribution size of nanozeolite obtained was 2 nm. A gas mixture that contains of CO2, N2, and O2 with volume ratio of 1:1:1 was used for gas separation. Examination of gas separation was carried out at 250C with various pressures of 0,5 bar and 1,5 bar. The number of nanozeolite in the liquid membrane was also varied (5%-20%). Based on experimental, the best separation of CO2 gas can be obtained with pressure of 0,5 bar and 20% the number of nanozeolite.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marliana Suteja
Abstrak :
Sintesis partikel nanozeolit dilakukan pada kondisi temperatur ruang, diaplikasikan sebagai sensor Arsen. Partikel nanozeolit yang terbentuk, ditempelkan pada permukaan elektroda glassy carbon (gc) dengan teknik Layer by Layer (LBL) menggunakan polielektrolit positif dan polielektrolit negatif, kemudian ion Fe3+ diimobilisasi kedalam rongga nanozeolit dengan pertukaran ion. Metode yang digunakan untuk pengukuran Arsen adalah Voltametri Siklik dengan pencarian kondisi yang optimum untuk pengukuran. Variasi pengukuran yang dilakukan yaitu pH larutan Arsen, scan rate, jumlah layer, waktu perendaman larutan Fe3+, konsentrasi Arsen, dan kestabilan elektroda yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil optimasi pengukuran Arsen dengan elektroda gc-nanozeolit-Fe3+, didapat kondisi optimum untuk pH larutan Arsen pH 8, scan rate 80 mV/s, jumlah layer sebanyak 5 layer, waktu perendaman larutan Fe3+ selama 40 menit.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library