Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riyanti Sukmaningsih
"Dibahas suatu model koordinasi antara pemasok dan pembeli dengan permintaan tahunan pembeli tetap, dan dapat digunakan oleh pemasok yang memakai Multiple Lot Strategy dalam proses persediaan awalnya. Masalah utama disini ialah penetapan harga barang dalam persaingan pasar sempurna, yang dilakukan oleh pemasok dengan mempertimbangkan keuntungan pembeli. Hal ini dapat dipandang sebagai permainan tawar-menawar antara dua orang dengan pola penawaran tetap (two-person fixed threat bargaining game). Masalah diselesaikan dengan Nash Bargaining. Harga dicari dengan menggunakan cara iteratif dan terdapat dua cara mencari harga yaitu optimasi terhadap harga dan optimasi terhadap keuntungan. Selain harga, akan dicari pula ukuran lot pemasok dan pembeli yang akan memaksimumkan keuntungan bersama. Dari beberapa perhitungan ternyata diperoleh hasil yang sama. Selanjutnya dibuat daftar oleh pemasok yang memuat harga, ukuran lot dan keuntungan untuk diajukan kepada pembeli. Tawar menawar dapat dilakukan berdasarkan daftar tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Rinaldi A. Lesmana
"Latar Belakang
Perlemakan hepatitis non-alkoholik (NASH) merupakan bagian dari spektrum penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD) yang dimulai dari perlemakan hati murni dan bisa berlanjut menjadi sirosis hati. Hipotesis terjadinya NASH hingga saat ini adalah teori Two Hit. Dikatakan bahwa sindrom resistensi insulin (obesitas, DM tipe II, dan dislipidemi) memegang peranan penting dalam terjadinya NASH. Sampai saat ini studi tentang resistensi insulin pada NASH belum pernali dilaporkan di Indonesia.
Tujuan Penelitian
Mendapatkan gambaran klinik dan besar kejadian resistensi insulin pada penderita NASH.
Desain Penelitian
Studi ini merupakan studi abscrvasional yang bersifat deskriptif-analitik dengan desain potong lintang perbandingan.
Pasien dan Metode
Didapatkan 30 pasien yang berobat ke poliklinik hepatologi di beberapa Rumah Sakit di Jakarta dengan perlemakan hati (dari hasil USG) yang bersedia menjalani pemeriksaan antropometrik, dan pemeriksaan darah perifer untuk kadar gula puasa, preftl lipid, fungsi hati dan insulin puasa. Penderita dengan riwayat minuet alkohol, narkoba, serologi virus hepatitis positif, dan ANA posilifdieksklusi.
Gambaran NASH diperiksa oleh tiga ahli patologi anatomi (menurut criteria Brunt). Untuk analisa resistensi insulin (dengan reagen insulin ultrasensitif) diperiksa pada 30 penderita NASH yang dibandingkan dengan 30 kontrol normal dengan metode ELISA. Untuk analisa statistik digunakan program SPSS untuk Window versi 12 dengan uji statistik nonparametrik (Mann-Whitney).
Hasil
Dari 30 penderita NASH, hipertensi ditemukan pada 8 (26,7%) subyek, dispepsia pada 14 (46,7%) subyek, berat badan berlebih pada 6 (20%) subyek, obesitas pada 19 (63,3%) subyek, gangguan fungsi hati pada 20 (67%) subyek, hipertrigliseridemi pada 19 (63,3%) subyek, DM tipe II pada 5 (16,7%) subyek, dan sindroma metabolik pada 9 (30%) subyek. HOMA-IR didapatkan lebih tinggi pada kelompok subyek dengan NASH bila dibandingkan kontrol normal (p = 0,001). Resistensi insulin ditemukan pada 16 (53,3%) dari 30 penderita NASH (dengan batas HOMA-IR < 3,02).
Simpulan
Kebanyakan penderita NASH memiliki minimal satu dari komponen metabolik. Resistensi insulin mungkin mempunyai peran pada penderita NASH. Dibutuhkan sampel lebih banyak dan penelitian lebih lanjut mengenai resistensi insulin di hati.

Backgrounds
Non-Alcoholic Steatohepatitis (NASH) is a spectrum of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) which is starting from pure fatty liver (steatosis) to hepatic cirrhosis. Most of studies about prevalence of NASH come from Western countries. The recent hypothesis of NASD which is accepted until now is the Two Hit Theory. It was noted that insulin resistance syndrome (obesity, diabetes, dyslipidemia) has an important sole in NAFLD especially in progression to become NASH. In Indonesia, study about insulin resistance in NASH has not been reported.
Aims of the study
To know the clinical pictures and the prevalence of insulin resistance in subjects with NASH.
Study Design
This study was a descriptive-analytic with a comparative cross-sectional design. Patients and Methods
There were 30 outpatients who come to liver clinic in several hospitals in Jakarta, with a diagnosis of fatty liver (ultrasound examination) underwent examination of anthropometric measurement, and blood tests for fasting glucose, lipid profile, liver function and fasting insulin level. Subjects with a history of alcohol intake, drug abuser, HBsAg positive, anti I-ICV positive and ANA positive were excluded. A liver biopsy proven NASH was confirmed from every subject (according to Brunt criteria), which has been examined by three experienced pathologists. The insulin resistance measured (with ELISA method) in 30 subjects with NASH by 1-IOMA-IR was compared with 30 normal controls. All analyses were performed with SPSS for Windows version 12 A significance level of 5% was used with non-parametric test (Mann-Whitney).
Results
From 30 subjects with NASH, hypertension was found in 8 (26.7%) subjects, dyspepsia was found in 14 (46.7%) subjects, overweight was found in 6 (20%) subjects, obesity was found in 19 (63.3%) subjects, abnormal liver function tests was found in 20 (67%) subjects, hypertrigliseridemia was found in 19 (63.3%) subjects, DM type II was found in 6 (16.7%) subjects, and metabolic syndrome was found in 9(30%) subjects. HOMA-IR was found higher in 30 subjects with NASH compared to 30 normal controls (p= 0.001). Insulin resistance was defined when HOMA-IR was more than 3.02. Insulin resistance was found in 16 (53.3%) from 30 subjects with NASH.
Conclusions
Most subjects with NASH have at least one component of the metabolic syndrome. Insulin resistance might have a role in subjects with NASH. A larger sample was needed to support this study. Further study about hepatic insulin resistance is needed."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Apriani Vera Sarjanita
"Metode analisis formaldehida dapat dilakukan dengan spektrokolorimetri dengan menggunakan pereaksi asam kromatropat dan pereaksi Nash. Namun pereaksi ini tidak selektif hanya pada formaldehida. Telah dilaporkan kedua pereaksi berinterferensi dengan bahan kimia lain seperti aldehida, fenol, beberapa logam. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan selektivitas pereaksi asam kromatropat dan pereaksi Nash terhadap bahan tambahan makanan seperti asap cair, kurkumin, dan vanillin dalam sampel tahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair atau kurkumin dalam sampel tahu mengganggu analisis formaldehida dengan pereaksi asam kromatropat maupun pereaksi Nash. Vanillin dalam sampel tahu mengganggu analisis formaldehida dengan pereaksi asam kromatropat, tetapi dengan pereaksi Nash hanya pada konsentrasi 0,1% sampai 1%. Pereaksi Nash lebih selektif dibanding pereaksi asam kromatropat untuk analisis formaldehida dalam sampel tahu yang mengandung asap cair, kurkumin, atau vanillin."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Hafizh
"Dari 13 sungai yang melalui Jakarta, Sungai Ciliwung adalah sungai yang paling berpengaruh dengan memberikan kontribusi sebesar 24% terhadap banjir yang terjadi di Jakarta (FORDA-MOF, 2016). Prediksi banjir yang akurat sangat penting dalam pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana (Sättele et al., 2015). Dalam memprediksi banjir, diperlukan suatu model hidrologi, salah satunya adalah CINECAR. Model hidrologi CINECAR ini dikembangkan untuk memodelkan banjir bandang (Gaume et al., 2004)dan membutuhkan data yang detail dengan skala cakupan lebih spasial. Di sisi lain, DAS Ciliwung memiliki data spasial yang terbatas. Penelitian ini berfokus kepada implementasi model hidrologi CINECAR dalam simulasi debit banjir dengan hujan rencana dan mengetahui performa kesesuaian debit hasil model dengan debit aktual di Pintu Air Manggarai. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa curah hujan di beberapa stasiun hujan dan data tinggi muka air. Debit aktual ini didapatkan dari tinggi muka air dengan rating curve di Pintu Air Manggarai dan di Bendung Katulampa. Penentuan keakuratan simulasi dilakukan dengan menggunakan Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE). Nilai NSE model yang didapat setelah dilakukan penyesuaian CN adalah 0,36 di titik Pintu Air Manggarai dan 0,78 di titik Bendung Katulampa. Namun setelah eliminasi tanggal-tanggal dengan curah hujan yang tidak lebat, didapatkan nilai NSE-nya menjadi 0,83. Hal ini menunjukkan bahwa performa model hidrologi CINECAR baik untuk memprediksi debit yang besar.
......
Of the 13 rivers that pass through Jakarta, the Ciliwung River is the most influential, contributing 24% to the flooding that occurs in Jakarta (FORDA-MOF, 2016). Accurate flood prediction is essential in water resources management and disaster mitigation (Sättele et al., 2015). In predicting floods, a hydrological model is needed, one of which is CINECAR. The CINECAR hydrological model was developed to model flash floods (Gaume et al., 2004)and requires detailed data with a more spatial scale of coverage. On the other hand, the Ciliwung watershed has limited spatial data. This research focuses on the implementation of the CINECAR hydrological model in simulating flood discharge with planned rainfall and knowing the performance of the modeled discharge with the actual discharge at the Manggarai Water Gate. The data used are rainfall intensity at several rain gauges and water level data. The actual discharge is obtained from the water level with the rating curve at the Manggarai Water Gate and Katulampa Weir. Determination of simulation accuracy is done using Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE). The NSE value of the model obtained after CN adjustment was 0,36 for Manggarai Water Gate and 0,78 for Katulampa Weir. However, after the elimination of dates with less heavy rainfall, the NSE value was found to be 0,83. This shows that the performance of the CINECAR hydrological model is good for predicting large discharge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanki Melanie
"Penggunaan formalin sebagai bahan tambahan dalam makanan dilarang oleh
kementerian kesehatan dan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.722/MenKes/Per/IV/88. Meskipun demikian, pada
beberapa tahun terakhir ini muncul pemberitaan mengenai maraknya penggunaan
formalin sebagai pengawet bahan makanan yang mudah membusuk seperti ikan dan
udang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penggunaan formalin pada ikan dan
udang segar yang dijual di Pasar Muara Angke, pasar tempat penjualan hasil laut
segar di Jakarta. Penelitian ini diawali dengan identifikasi kandungan formalin dalam
sampel ikan dan udang segar kemudian dilanjutkan dengan analisis kuantitatif untuk
memperkuat hasil yang diperoleh. Analisis kualitatif formalin dilakukan dengan
pereaksi Schryver sedangkan untuk analisis kuantitatif secara spektrofotometri UVVis
menggunakan pereaksi Nash. Hasil validasi metode menunjukkan batas deteksi
0,0102 mg/L, batas kuantitasi 0,0341 mg/L, dan koefisien variasi 0,09%. Perolehan
kembali formalin dalam sampel ikan berkisar antara 89,79-109,58% sedangkan
dalam sampel udang udang 82,11-97,76%. Identifikasi terhadap enam sampel ikan
dan enam sampel udang menunjukkan hasil yang negatif dan hasil analisis kuantitatif
pada seluruh sampel memperkuat hasil yang diperoleh, yaitu tidak ditemukan adanya
formalin dalam sampel ikan dan udang segar di Pasar Muara Angke."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33159
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Hartono Halim
"Curah hujan merupakan salah satu parameter penting dalam proses hidrologi. Namun, variabilitas spasialnya tidak bisa diwakilkan oleh satu stasiun pengukur hujan. Variabilitas ini makin tidak merata pada area pegunungan. Salah satunya adalah DAS Ciliwung Hulu yang berada pada elevasi 297-2982 mpdl. Penggunaan radar cuaca dalam mengukur curah hujan mampu memberikan informasi detail mengenai variabilitas spasial. Namun, data curah hujan berbasis radar cuaca perlu diuji kesesuaiannya sebelum dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kesesuaian curah hujan berbasis radar cuaca dengan curah hujan berdasarkan stasiun pengukur hujan di DAS Ciliwung Hulu. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data curah hujan dari stasiun pengukur hujan dan radar cuaca. Uji kesesuaian dilakukan menggunakan Nash Sutcliffe Efficiency (NSE). Data curah hujan harian berbasis stasiun pengukur hujan akan dibentuk dalam peta isohyet yang setiap pikselnya akan dibandingkan dengan data curah hujan dari radar cuaca yang telah diakumulasi menjadi hujan harian. Pengujian dilakukan pada setiap tanggal terpilih berdasarkan ketersediaan data. Perolehan NSE sebesar -0.56 hingga -∞ sehingga data curah hujan berbasis radar cuaca belum sesuai dengan stasiun pengukur hujan. Namun, data curah hujan yang telah dibentuk menjadi peta isohyet telah mengabaikan variabilitas spasial yang dapat digambarkan oleh hasil radar cuaca. Maka, penelitian dilanjutkan dengan membandingkan data curah hujan pada setiap lokasi stasiun pengukur hujan di DAS Ciliwung Hulu dan sekitarnya. Perolehan NSE masih bervariasi dari -64,09 hingga -275712,96 sehingga data curah hujan dari kedua metode masih belum sesuai. Terakhir, pengujian dilakukan kembali dengan penyesuaian rerata aritmatik. Hasil NSE ada pada 0,05 hingga -16314.61. Maka, metode rerata aritmatik belum dapat menyesuaikan data curah hujan dari kedua metode.
......Rainfall is one of the most important parameters in hydrological processes. However, the spatial variability cannot be represented by a single rain gauge station. This variability is increasingly uneven in mountainous areas. One of the mountainous areas in Indonesia is the Upper Ciliwung Watershed which is at an elevation of 297-2982 msl. The use of weather radar in measuring rainfall is able to provide detailed information about spatial variability. However, weather radar-based rainfall data needs to be analyzed for suitability before it can be used. This study aims to examine the suitability of rainfall based on weather radar with rainfall based on rain gauge stations in the Upper Ciliwung watershed. The data used is rainfall data from rain gauge stations and weather radar. The suitability test was carried out using the Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE). Daily rainfall data based on rain gauge stations will be formed in isohyet maps where each pixel will be compared with rainfall data from weather radar that has been accumulated into daily rainfall. Tests are carried out on each selected date based on data availability. The NSE gain is -0.56 to -∞ so that the weather radar-based rainfall data is not compatible with the rain gauge. However, the rainfall data that has been formed into an isohyet map has neglected the spatial variability that can be described by weather radar. So, the research was continued by comparing rainfall data at each rain gauge station location in the Upper Ciliwung watershed and its surroundings. The NSE values are still varies from -64.09 to -275712.96 so that the rainfall data from the two methods are still not compatible. Finally, the test is carried out again by adjusting with the arithmetic mean method. The NSE result is between 0.05 and -16314.61. Thus, the arithmetic mean method cannot adjust the rainfall data from the weather radar to compatible with the rain gauge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peters, Hans
"This textbook presents the basics of game theory both on an undergraduate level and on a more advanced mathematical level. It is the second, revised version of the successful 2008 edition. The book covers most topics of interest in game theory, including cooperative game theory. Part I presents introductions to all these topics on a basic yet formally precise level. It includes chapters on repeated games, social choice theory, and selected topics such as bargaining theory, exchange economies, and matching. Part II goes deeper into noncooperative theory and treats the theory of zerosum games, refinements of Nash equilibrium in strategic as well as extensive form games, and evolutionary games. Part III covers basic concepts in the theory of transferable utility games, such as core and balancedness, Shapley value and variations, and nucleolus. Some mathematical tools on duality and convexity are collected in Part IV. Every chapter in the book contains a problem section. Hints, answers and solutions are included."
Berlin: Springer-Verlag , 2015
e20509991
eBooks  Universitas Indonesia Library