Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Khabib Burhanuddin Iqomh
"ABSTRAK
Pneumonia di Indonesia masih menjadi masalah utama dan angka kematian karena
pneumonia masih tinggi. Salah satu masalah keperawatan pada pneumonia adalah gangguan
bersihan jalan napas. Inhalasi nebuliser merupakan salah satu pengobatan untuk
membersihkan jalan napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
berhubungan dengan efektivitas proses unhalasi nebuliser. Desain yang digunakan adalah
cross sectional dengan 142 sampel. Hasil penelitian dengan regresi logistik didapatkan 2
faktor yang berhubungan signifikan yaitu dukungan keluarga (p=0,000) dan caring perawat
(p=0,000). Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya melihat efektivitas proses terapi
nebuliser pada pneumonia berdasarkan jenis alat yang digunakan dan dosis obat yang
diberikan.

ABSTRACT
Pneumonia is still a major problem and mortality due to pneumonia is still high in Indonesia.
One of the nursing problems in pneumonia is a disorder airway clearance. Inhalation
nebulizer is one of treatment to clear the airway. This study aim to know factors related to the
of the inhalation nebulizer therapy. The design used a cross sectional study with 142 samples.
Logistic regression analysis of data found that 2 significant factors related with family
support (p = 0.000) and caring (p = 0.000). Recommendations for future research look at the
effectiveness of the nebulizer therapy in pneumonia based on the type of equipment used and the dose
of drug administered"
2015
T45780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessey Rolando Burhansyah S.
"Virus, bakteri, jamur, dan partikel-pertikel yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia telah menjadi bagian dari dunia ini. Kemajuan teknologi menjadi pemicu semakin banyaknya virus, bakteri, jamur, dan partikel-partikel yang dapat menjadi sumber penyakit yang tergolong berbahaya yang beberapa diantaranya bahkan dapat menyebabkan kematian. Sekarang ini sudah banyak sekali dilakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan virus yang bertujuan untuk membuat vaksin penyembuhnya. Salah satu penelitian yang dimaksud adalah penelitian virus H1N1 yang merupakan kerja sama antara pihak Sharp Jepang dengan pihak Universitas Indonesia. Kelemahan pada penelitian tersebut adalah virus yang ditempatkan pada nebulizer untuk di uji cobakan pada penelitian ini sering ditemukan sudah terlebih dahulu mati karena suhu kulturnya (4-8ºC) tidak tercapai.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk merancang nebulizer cooling chamber yang mempunyai kecepatan dan kinerja pendinginan yang sangat tinggi, dengan variasi tegangan, variasi beban, serta varisi pendinginan peltier sisi panas menggunakan heatsink dan heatpipe. Sehingga diharapkan sistem pendinginan ini dapat digunakan untuk media pendinginan lainnya yang membutuhkan suhu yang sangat rendah. Dari hasil pengujian, nebulizer cooling chamber mampu menurunkan suhu cabin dibawah 0ºC dalam waktu kurang dari 60 menit dengan berbagai volume beban. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk memudahkan para peneliti yang ingin melakukan pengujian penelitian dengan menggunakan nebulizer.

Virus, bacteria, fungus and other particles that cannot be seen by human eyes is become part of this world. Technologies is become the potential trigger that makes virus, bacteria, fungus and other particles become more dangerous for health. Now days there's a lot of researches that use virus to make the anti-virus for cure. One of it is the research about H1N1 virus, the cooperation between Sharp Japan and University of Indonesia. The weakness of this research is that the virus in the nebulizer recently found dead because the virus can't life outside its common temperature (4-8ºC).
The objective of this research is to designing nebulizer cooling chamber and also to know the cooling system with variation of voltage, load and the using of heatsink-heatpipe. The result of the research is the nebulizer cooling chamber that has been designed can make the cabin temperatur below 0ºC for less than 60 minute with variety load. May the result of this research could facilitate researchers that would do research using nebulizer as a virus chamber.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50981
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Endria
"Tuberkulosis (TB) Paru merupakan infeksi oportunistik (IO) yang paling banyak ditemukan dan penyebab kematian terbanyak pada HIV/AIDS. Infeksi bakteri TB yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernafasan. Salah satu masalah keperawatan yang muncul adalah bersihan nafas tidak efektif akibat hipersekresi sputum dari proses inflamasi yang berulang. Karya ilmiah akhir keperawatan ini bertujuan menganalisis intervensi batuk efektif dan terapi nebulizer yang dilakukan secara bersamaan dalam menangani masalah ketidakefektifan jalan nafas pada pasien HIV/AIDS koinfeksi TB Paru. Intervensi batuk efektif dan terapi nebulizer diintegrasikan dalam asuhan keperawatan. Evaluasi didapat berupa berkurangnya frekuensi batuk, dan sesak nafas yang pasien keluhkan, serta pasien mampu melakukan batuk efektif disertai pengeluaran sputum yang sebelumnya sulit dikeluarkan.
......
Tuberculosis (TB) Lung is the most common opportunistic infection (IO) and the leading cause of death in HIV / AIDS. TB bacterial infections that attack the lungs cause respiratory problems. One of the nursing problems that arises is ineffective breathing due to sputum hypersecretion of the inflammatory repeated process. This final nursing paper aims to analyze effective cough interactions and nebulizer therapies performed simultaneously in dealing with airway ineffectiveness in HIV / AIDS patients coinfected with pulmonary tuberculosis. These interventions are integrated into nursing care. Evaluation was obtained in the form of reduced frequency of cough, and shortness of breath that patient complained, and patient able to perform effective cough with sputum expenditure which previously difficult to expend.

Keywords: effective cough, HIV / AIDS, nebulizer, nursing care, pulmonary TB, sputum."

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Ahmad Trisdianto
"ABSTRAK
Kaca konduktor memiliki fungsi strategis di berbagai aplikasi elektronik. Jenis
yang menjanjikan adalah Fluorine-doped Tin Oxide (FTO). Dalam penelitian ini
dilakukan studi pengaruh waktu deposisi (5, 10, 20, 30, dan 40 menit) lapisan tipis
FTO dengan metode spray pyrolysis menggunakan alat ultrasonic nebulizer yang
telah dimodifikasi terhadap nilai karakteristik lapisannya ditinjau dari sifat optis,
kristalinitas, resistivitas, dan mikrostruktur. Variasi juga dilakukan dengan
membandingkan prekursor Sn murni dan larutan yang telah didoping dengan F
sebanyak 2%wt untuk melihat pengaruh penambahan doping F pada larutan
prekursor. Pengujian karakteristik lapisan dilakukan menggunakan XRD, SEM,
UV-Vis spectroscopy, dan digital multimeter. Berdasarkan karakterisasi yang
dilakukan diperoleh nilai terbaik untuk FTO yang dihasilkan adalah pada waktu
deposisi 20 menit dengan nilai transmitansi 74%, energi band gap (Eg) 3,85 eV,
dan sheet resistance (Rs) 7,99 Ω/sq.

ABSTRACT
Conductive glass has strategic functions in various electronic applications. One
of the lead is Fluorine-doped Tin Oxide (FTO). In this research, the effects of
deposition time (5,10,20,30, and 40 minutes) for fabrication of FTO thin film upon
spray pyrolysis process using modified ultrasonic nebulizer on its characteristic
in terms of optical, crystalinity, resistivity and microstructure properties has been
studied. Variation was also performed by comparing the pure Sn precursor and
the solution that has been doped with F 2%wt to see the doping effect to
properties of thin film. The thin film characterization were carried out using XRD,
SEM, UV-Vis spectroscopy, and digital mutlimeter. Based on the results obtained
for the best FTO was generated at the time of deposition is 20 minutes. Providing
74% transmittance, band gap energy (Eg) 3.85 eV and sheet resistance (Rs) 7.99
Ω/sq."
2016
S62876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library