Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puput Tripeni Juniman
"ABSTRAK
BAGIAN 1
Analisis Situasi
Olahraga, media, dan masyarakat sudah tak dapat dipisahkan lagi. Kebutuhan terhadap informasi olahraga menjadi penting. Namun, media belum sepenuhnya mengakomodasi hal ini. Informasi dunia olahraga didominasi sepak bola. Informasi antara olahraga populer dan nonpopuler olahraga terkesan tidak berimbang. Padahal informasi olahraga lain juga dinantikan oleh masyarakat.
BAGIAN 2
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype
Manfaat bagi khalayak: pelayanan informasi dan pendidikan dalam bidang olahraga, hiburan bagi publik. Manfaat bagi pengelola: kredibilitas secara sosial dan kultural, penjalanan misi organisasi, serta dari segi ekonomi.
Tujuan sosial: menciptakan keluarga cinta olahraga, meningkatkan apresiasi dan inspirasi. Tujuan ekonomi: memberikan keuntungan, sponsorship dan kerjasama.
BAGIAN 3
Prototype yang Dikembangkan
Program berita olahraga berformat TV Magazine ini, bernama ?All Sport?. Berdurasi 30 menit dan berisikan informasi olahraga dalam dan luar negeri, yang menyajikan berita olahraga populer dan memberikan ruang bagi olahraga nonpopuler. Program ini berisi diskusi dan juga mengedepankan interaktivitas dengan penonton. Rencana penayangan di KOMPAS TV pada hari Sabtu dan Minggu dalam rentang prime time (19.00 ? 22.00 WIB). Target khalayak usia 18-40 tahun, SES A, B, dan C.
BAGIAN 4
Evaluasi
- Media pre-test dilakukan menyebar kuisioner secara online kepada 50 responden setelah menyaksikan prototype yang diunggah ke YouTube secara terbatas.
- Evalusi media, berupa rapat redaksi (internal), survey dan data Nielsen (eksternal)
BAGIAN 5
Anggaran:
- Anggaran pembuatan prototype: Rp 1.680.000
- Rencana anggaran produksi program per bulan: Rp 193.650.000
- Perkiraan laba maksimal per bulan: Rp 1.836.350.000
- Rencana anggaran evaluasi Rp 2.000.000;PART 1

ABSTRACT
PART 1
Situation Analysis
Sport, media, and citizen is a non-separatable unity. The needs of sport information become important, but can not be fully accommodated by the media. Sport information is dominated by football news that seems not accommodating whole fields of sport. Whereas, the public expects information from another kind of sport.
PART 2
Benefit and Purpose of Prototype Development
Benefit for audience: information services and education in sport fields, entertainment for public.
Benefit for managers: social and cultural credibility, the execution of organization mission, and economic sector.
Social purpose attaching the family into sport, increasing the appreciation and inspiration.
Economic purpose: gaining profit, sponsorship and cooperation.
PART 3
Prototype Developed
TV-formatted Sport News Program named ?All Sport?. Consisting information from any fields of sport that serves both popular and non-popular sport news with 30 minutes duration. This program engages discussion and puts forward the interactivity with the audiences. Broadcast planning is on Kompas TV, every Saturday and Sunday at primetime (19.00-22.00 WIB). Audience target is within 18-40 years old, SES A, B, and C.
PART 4
Evaluation
- Pre-test media will be conducted by distributing online questionnaires to 50 participants after watching the prototype via YouTube.
- The form of media evaluation are editorial board internal meeting, survey, and Nielsen data (external).
PART 5
Budget
- Prototype making budget : Rp 1.680.000
- Production budget plan per month : Rp 193.650.000
- Maximum profit estimation : Rp 1.836.350.000
- Evaluation budget plan : Rp 2.000.000.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Muntaha
"Pokok pikiran (tesis) dari penelitian ini adalah pers Indonesia di masa reformasi politik dan krisis ekonomi mampu bertahan di masa krisis dengan berbagai modal/kekuatan yang dimiliki dan kiat/strategi manajemen bidang redaksional yang diterapkan secara konsisten dan kreatif dalam memproduksi produk.
Secara makro, tesis ini sejalan dan memperkuat pendapat umum dari Picard (1988 a) maupun Lacy (1990) (dikutip Albarran, 1996:23 dan 158), bahwa kompetisi dalam industri Koran/harian mempertinggi kualitas pembuatan berita. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus (case study), dengan tipe penelitian multicases-multilevel dan pendekatan Ekonorni Media. Berita harian Kompas dan Jawa Pos tentang kampanye pemilu 1999 (17 hari kerja) menjadi obyek atau kasus. Analisis data dilakukan pada level teks (text), praktik wacana (discource practice) (organisasi/industri), dan level praktik sosiokultural (industri media cetak Indonesia). Data berita dikumpulkan dan dianalisis melalui content analysis; data kebijakan redaksional dilakukan melalui interview dengan Redaktur kedua media, kemudian dianalisis melalui analisis wacana; dan data sosiokultural industri pers dianalisis melalui pendekatan ekonomi Media.
Hasil penelitian menunjukkan: meskipun proses memproduksi berita yang dilakukan redaksi kedua media relatif lama, produk akhir yang dihasilkan relatif berbeda. Dari seluruh produk yang diteliti sebanyak 346 item berita, dapat dikemukakan bahwa ciri Kompas adalah pasar bersifat nasional, isu yang diangkat redaksi bersifat umum, dan unsur kelengkapan berita cukup menonjol. Sedangkan Jawa Pos pasarnya lokal, mementingkan produk berita yang laku dijual (memiliki banyak isu), dan unsur kontroversi menonjol. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pada tiga tingkatan: teks, wacana, dan sosiokultural. Perlama, dilihat dari isu (diversifikasi produk) yang dominan adalah jenis berita nasional (Kompas) dan berita lokal-daerah Jawa Timur dan Indonesia Timur (Jawa Pos).
Kedua, obyektivitas pemberitaan, dari unsur faktualitas relatif sama (tinggi), keseimbangan sumber berbeda (Kompas lebih tinggi/bervariasi dibanding Jawa Pos), netralitas pemberitaan sama (tinggi). Ketiga, gaya pemberitaan berbeda; berita Kompas jumlahnya sedikit namun lengkap dan jumlah kolom umumnya banyak/panjang, berita Jawa Fos singkat-banyak, ukuran kolom kecil. Keempat, pada tingkatan organisasi dan industri, krisis ekonomi yang disusul dengan (re)regulasi bidang pers oleh pemerintah membawa dilemalparadoks; yaitu di satu sisi peluang berekspresi dan membuat media makin besar, namun di sisi lain tantangan untuk menjadi profesional makin ketat/kompetitif - mengingat struktur pasar berubah serta daya beli masyarakat turun. Perubahan struktur pasar ini, dan perkembangan industri media elektronik yang demikian gencar ("banjir" berita dalam berbagai format dan jam siar/tayang), menjadikan pihak manajemen industri media melakukan secara sadar berbagai langkah antisipasi; baik dengan mempertahankan produk namun mengemas dengan cara bervariasi (Kompas), maupun menciptakan jenis produk dengan substansi dan sentuhan yang khas dan mementingkan muatan daerah (Jawa Fos). Kelima, pada tingkat sosiokultural, pers Indonesia di masa reformasi menghadapi tantangan rill berupa kebebasan yang kian terbuka, dan mengarah pada kristalisasi sejati -industri pers yang kuat makin kuat yang lemah akan mati sebagai pranata (agen) demokratisisasi. Penelitian ini memberi kontribusi berupa: (1) gambaran nyata tentang upaya manajemen redaksi media cetak Indonesia memproduksi produk berita di masa eforia pers dan pemilu multipartai bersamaan dengan masa krisis ekonomi; dan (2) gambaran optimisme dari pengelola industri media bahwa meskipun terdapat banyak ancaman produknya tetap akan laku di pasar.
Dari hasil penelitian ini direkomendasikan untuk mengadakan studi lanjut, antara lain: (1) studi tentang manajemen pemasaran khususnya bauran pemasaran (marketing mix) dengan unsur 4P (Price, Place, Product, Promotion) seperti strategi penetapan harga produk, strategi promosi berkala, strategi mengemas produk, dan strategi segmentasi konsumen melalui wilayah geografi tertentu; (2) studi tentang manajemen redaksional berupa optimalisasi sumberdaya untuk meningkatkan kualitas produk, seperti pemanfaatan Pusat Informasi Kompas sebagai bank data berita, pemanfaatan Dewan Pembaca Jawa Pos sebagai masukan terhadap kebijakan redaksional, dan sistem penugasan contingency plan untuk memburu narasumber yang bervariasi untuk berita investigatif; (3) studi tentang strategi industri media cetak bertahan di masa krisis dan recovery ekonomi, seperti penggunaan strategi bertahan (defence strategies) dan strategi menyerang (attack strategies) untuk memenangkan persaingan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library