Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diva Ratna Shabrina
Abstrak :
Penggunaan obat rasional (POR) merupakan penggunaan obat yang sesuai dengan kriteria, seperti tepat obat, tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat cara pemakaian, tepat waktu pemberian, tepat kondisi pasien, tepat lama pemberian, dan waspada efek samping. Pada penelitian ini dilakukan tinjauan terhadap penggunaan obat dengan mengkaji rekam medik dan dilihat persentase peresepan antibiotik pada penyakit ISPA non-pneumonia dan diare non selektif sebagai bentuk penerapan evaluasi penggunaan obat rasional di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. Penelitian dilakukan dengan mengkaji secara retrospektif berdasarkan rekam medik kasus ISPA non-pneumonia dan diare non spesifik bulan Januari- Maret 2023. Data pasien diambil dari register harian e-puskesmas dengan dipilih 25 sampel kasus per diagnosis terpilih setiap bulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata penggunaan antibiotik pada kasus ISPA non pneumonia dan diare non spesifik sudah sesuai dengan standar Kemenkes dengan nilai 9,3%  dan 7%. Penerapan penggunaan obat rasional pada kasus ISPA non pneumonia dan diare non spesifik di Puskesmas Kramat Jati telah berjalan dengan baik. ...... The use of rational drugs (POR) is the use of drugs that are in accordance with the criteria, such as the right drug, the right diagnosis, the right indication, the right way of use, the right time of administration, the right patient's condition, the right time of administration, and the right side effects. In this study, a review of drug use was carried out by reviewing medical records and looking at the percentage of antibiotic prescribing in non-pneumonia and non-selective diarrhea as a form of implementation of rational drug use evaluation at the Kramat Jati District Health Center. The study was conducted retrospectively based on medical records of non-specific cases of ISPA and non-specific diarrhea from January to March 2023. Patient data is taken from the daily register of the e-puskesmas with 25 sample cases selected per selected diagnosis every month. The conclusion of this study is that the average use of antibiotics in cases of non-pneumonia and non-specific diarrhea is in accordance with the Ministry of Health's standards with values of 9.3% and 7%. The application of rational drug use in cases of non-pneumonia and non-specific diarrhea at the Kramat Jati Health Center has gone well.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hibban Arasy
Abstrak :
Penggunaan obat secara rasional sangat penting dalam mencapai layanan kesehatan yang berkualitas. Penggunaan obat yang tidak rasional dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti peningkatan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit, timbulnya efek samping obat, biaya yang tinggi, dan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Oleh karena itu, praktik Penggunaan Obat Rasional (POR) di Puskesmas diharapkan dapat membantu pasien menggunakan obat dengan efektif, efisien, dan aman. Kementerian Kesehatan RI menetapkan parameter Penggunaan Obat Rasional (POR) dengan mengacu pada prevalensi penyakit tertentu, seperti penyakit ISPA non-pneumonia dan diare non-spesifik. Parameter POR yang ditetapkan adalah batas penggunaan antibiotik untuk kasus ISPA dan diare adalah 20% dan 8%. Penggunaan antibiotik yang berlebihan terhadap kasus yang belum terkonfirmasi bakteri dapat meningkatkan resistensi antibiotik di masa depan. Hasil evaluasi penggunaan obat rasional di Puskesmas Kelurahan Kramat Jati 1 pada bulan April 2023 menghasilkan persentase penggunaan antibiotik untuk ISPA non-pneumonia dan diare non-spesifik masing- masing sebesar 5% dimana hasil ini memenuhi syarat keberterimaan penggunaan antibiotik <20% untuk ISPA non-pneumonia dan <8% untuk diare non spesifik. ......The rational use of drugs is essential to achieve quality healthcare services. Irrational drug use can lead to various negative impacts, such as increased mortality and morbidity rates due to diseases, the emergence of drug side effects, high costs, and bacterial resistance to antibiotics. Therefore, the practice of Rational Drug Use (RDU) in Community Health Centers (Puskesmas) is expected to assist patients in using medications effectively, efficiently, and safely. The Indonesian Ministry of Health establishes parameters for Rational Drug Use (RDU) based on the prevalence of specific diseases, such as non-pneumonia acute respiratory infections (ISPA) and non-specific diarrhea. The set RDU parameters for ISPA and diarrhea cases are 20% and 8% of antibiotic use, respectively. Excessive antibiotic use for cases that have not been confirmed as bacterial infections can contribute to antibiotic resistance in the future. The evaluation result of rational drug use at Kelurahan Kramat Jati Community Health Care 1 in April 2023 shows that the percentage of antibiotic use for non-pneumonia ISPA and non-specific diarrhea is 5% each, meeting the acceptable criteria of antibiotic use <20% for non-pneumonia ISPA and <8% for non-specific diarrhea.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library