Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susi Yuliawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh kombinasi teknik relaksasi sistematik dan terapi analgesik terhadap rasa nyeri pasien pasca bedah abdomen di RS Haji Jakarta. Disain penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan pendekatan pretest posttest group design. Sampel berjumlah 46 orang yang diambil secara purposive sampling. Kelompok intervensi menerima terapi analgesik dan teknik relaksasi sistematik dan kelompok kontrol menerima analgesik standar. Peneliti mengajarkan teknik relaksasi sistematik lewat walkmann kepada pasien kelompok intervensi dan pasien mempraktikkan teknik tersebut pada periode preoperasi.
Setelah pembedahan pasien mendengarkan instruksi relaksasi melalui walkmann selama 15 menit, dua kali sehari selama dua hari. Pasien diinstruksikan untuk tidur telentang dalam posisi yang nyaman di tempat tidur, menutup kedua mata dan melemaskan bagian-bagian tubuh yang dimulai dari kaki, tungkai, paha dan terus bergerak ke bagian tubuh bagian atas hingga kepala. Pasien diajarkan untuk megendalikan nafas dan bersikap pasif agar merasakan relaksasi pada setiap langkah relaksasi. Pada akhir sesi, pasien diminta membuka mata dan tetap berbaring selama beberapa menit. Rasa nyeri diukur dengan menggunakan visual analogue scale (VAS). Evaluasi penelitian dilakukan pada hari kedua setelah intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata rasa nyeri sebelum intervensi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah berbeda tapi tidak bermakna (p=0,40), namun setelah intervensi terlihat berbeda secara bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0,004). Umur tidak mempengaruhi rasa nyeri pada pasien pasca bedah abdomen setelah mendapatkan intervensi analgesik ditambah teknik relaksasi sistematik (p=0,97), jenis kelamin berpengaruh terhadap rasa nyeri (p=0,008) dan jenis kelamin laki-laki merasakan nyeri lebih sedikit dibandingkan perempuan dan letak insisi mempengaruhi nyeri pasca bedah abdomen (p=0.09).
Rekomendasi hasil penelitian adalah perawat sebaiknya memberikan edukasi tentang cara mengatasi nyeri pasca pembedahan abdomen pada periode pre operasi agar pasien dapat melakukannya secara mandiri.

The aim of this study was to describe the effects of systematic relaxation technique combined to analgesic therapy on postoperative pain in post abdominal surgery patient in Haji Hospital. The design was an quasi-experimental with pretest-posttest group design. The subjects were forty six (n=46) patients undergoing abdominal surgery. The sampling methode was purposive sampling, a non probability sampling. The intervention group received analgesic and relaxation systematic technique. The control group was given analgesic routine. In the preoperative surgical ward, the researcher taught systematic relaxation to the subjects in intervention group with an introductory walkmann. Subjects practiced using the technique in the preoperative periode.
After surgery, subjects listened to relaxation technique on the walkmann during 15-minutes, two times a day for 2 days postoperatively. Patients were directed by walkmann instruction to lie down in comfortable position in bed, close their eyes, and relax each part of the body, starting with the feet, lower legs, hips and moving up to the head. Patient taught to control their breathing and to maintain a passive attitude and allow relaxation occuring at its own pace. At the end of the session, subjects were asked to open their eyes and lie quitely for a few minutes. Sensation of pain was assessed before and after the test on visual analogue scale (VAS).
No difference was found for pain before treatment using between the intervention group and control group (p=0,40). Changes in pain sensation after the test indicated significantly greater relief in the intervention group compared to the control group. Posttest pain scores were significantly lower in the treatment groups than in the control group (p=0,004). Age did not affect pain sensation in post abdominal surgery patient after given anelgesic intervention combined with systematic relaxation technique (p=0,97). Sex affected pain sensation (p=0,008) and men may be less postoperative pain compared to women, and incisions site did not affected post abdominal surgery pain (p=0,09).
It's recommended to give education technique to alleviate pain in preoperative periode thus the patient can perform it independently after abdominal surgery.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gad Datak
"ABSTRAK
Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan
melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pasca bedah. Relaksasi
Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan
ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Relaksasi Benson dalam
menurunkan nyeri pasien pasca bedah TUR Prostat. Metode penelitian ini adalah
quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group.
Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 14 orang,
7 orang kelompok intervensi dan 7 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi
diberikan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik dan kelompok kontrol hanya
diberikan terapi analgesik. Intervensi Relaksasi Benson dilakukan setelah pemberian
analgesik dengan durasi 15 menit setiap hari selama dua hari. Sebelum dan sesudah
intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran nyeri
dengan Numeric Rating Scale. Sehari sebelum operasi dan sehari sesudah operasi diukur
kecemasan menggunakan Visual Analog Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan rasa
nyeri pasca bedah pada pasien TUR Prostat dibandingkan hanya terapi analgesik saja
(p=0,019). Karakteristik budaya dan kecemasan tidak berkontribusi terhadap nyeri pasca
bedah TUR Prostat (p >0,05). Implikasi dari penelitian ini adalah Relaksasi Benson
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasca bedah TUR Prostat elektif dan perlu
direplikasikan dan dikembangkan lagi.

ABSTRACT
Benson Relaxation is the development ofe response relaxation method by involving
patient belief factor to relieve postoperative pain. It focuses on certain words or
sentences pronounced many times in a regular rhtym followed by resignation to The
God as patient belief. This research was aimed to explore effectiveness of Benson
Relaxation in relieving postoperative pain TUR prostate. The method used in this study
was quasi experimental using pre test and post test design with control group. A total of
14 consecutive samples participated in this study, devided into two groups , intervention
and control group, seven participants respectively. Those in intervention group received
Benson Relaxation combined with analgesic therapy where as those control group given
analgesic therapy alone. Benson Relaxation intervention given after analgesic was
taken, for 15 minutes every day for two days. Before and after the intervention for both
groups, pain scale was measured by using Numeric Rating Scale. A day before and
after the surgery, anxiety level was measured by using Visual Analogue Scale. The
results revealed that combination Benson Relaxation and analgesic therapy was more
analgesic therapy alone (p=0,019). Culture and anxiety factors did not contribute to
postoperative pain of TUR Prostate (p>0,05). The Implication of this research was
Benson Relaxation can be employed to relieve postoperative pain of elective TUR
Prostate, and it is needed for further replication and development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gad Datak
"Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pasca bedah. Relaksasi Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Relaksasi Benson dalam menurunkan nyeri pasien pasca bedah TUR Prostat. Metode penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 14 orang, 7 orang kelompok intervensi dan 7 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik dan kelompok kontrol hanya diberikan terapi analgesik. Intervensi Relaksasi Benson dilakukan setelah pemberian analgesik dengan durasi 15 menit setiap hari selama dua hari. Sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran nyeri dengan Numeric Rating Scale. Sehari sebelum operasi dan sehari sesudah operasi diukur kecemasan menggunakan Visual Analog Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan rasa nyeri pasca bedah pada pasien TUR Prostat dibandingkan hanya terapi analgesik saja (p=0,019). Karakteristik budaya dan kecemasan tidak berkontribusi terhadap nyeri pasca bedah TUR Prostat (p >0,05). Implikasi dari penelitian ini adalah Relaksasi Benson dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasca bedah TUR Prostat elektif dan perlu direplikasikan dan dikembangkan lagi.

Benson Relaxation is the development ofe response relaxation method by involving patient belief factor to relieve postoperative pain. It focuses on certain words or sentences pronounced many times in a regular rhtym followed by resignation to The God as patient belief. This research was aimed to explore effectiveness of Benson relaxation in relieving postoperative pain TUR prostate. The method used in this study was quasi experimental using pre test and post test design with control group. A total of 14 consecutive samples participated in this study, devided into two groups, intervention and control group, seven participants respectively. Those in intervention group received Benson Relaxation combined with analgesic therapy where as those control group given analgesic therapy alone. Benson Relaxation intervention given after analgesic was taken, for 15 minutes every day for two days. Before and after the intervention for both groups, pain scale was measured by using Numeric Rating Scale. A day before and after the surgery, anxiety level was measured by using Visual Analogue Scale. The results revealed that combination Benson relaxation and analgesic therapy was more analgesic therapy alone (p=0,019). Culture and anxiety factors did not contribute to postoperative pain of TUR Prostate (p>0,05). The Implication of this research was Benson Relaxation can be employed to relieve postoperative pain of elective TUR prostate, and it is needed for further replication and development."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Dewi Sinardja
"Nyeri pasca bedah merupakan salah satu penyebab nyeri akut yang paling umum. Penanganan nyeri yang efektif merupakan komponen fundamental dari pelayanan pasien yang berkualitas. Di RS Prima Medika belum ada protokol standar penanganan nyeri pasca bedah. Tujuan penelitian ini untuk mengukur intensitas nyeri pasien pasca bedah di RS Prima Medika, membuat protokol standar penanganan nyeri pasca bedah di RS Prima Medika dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan aman bagi pasien.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui observasi intensitas nyeri pada pasien pasca laparotomi dan wawancara mendalam dengan informan serta telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri pada periode 24 jam pasca bedah adalah nyeri ringan, pada periode 48 jam pasca bedah intensitas nyeri bervariasi antara nyeri ringan sampai sedang dengan prosedur penanganan nyeri yang tidak terarah dengan baik. Diperlukan suatu SOP untuk memberikan penanganan nyeri pasca bedah yang optimal.

Fundamental component to serve a quality service to the patient. There is no Standard operating procedure in pain management in Prima Medika Hospital. The aim of this study is to measure the intensity of pain in postoperative patient in this hospital, to arrange a standard operating procedure for postoperative pain management to serve a quality and safe service to the patient.
This is a qualitative descriptive study where data were collect by observed pain intensity in post laparotomy patient, in-depth interviews with the informans and reviewed documents.
Result show that pain intensity in 24 hours after surgery were mild, and in 48 hours the pain intensity were mild to moderate with no proper protocol. A standard operatimg procedure is needed to give the best pain management to the patient
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library