Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Open Access in Theory and Practice investigates the theory-practice relationship in the domain of open access publication and dissemination of research outputs.
Drawing on detailed analysis of the literature and current practice in OA, as well as data collected in detailed interviews with practitioners, policymakers, and researchers, the book discusses what constitutes ‘theory’, and how the role of theory is perceived by both theorists and practitioners. Exploring the ways theory and practice have interacted in the development of OA, the authors discuss what this reveals about the nature of the OA phenomenon itself and the theory-practice relationship.
Open Access in Theory and Practice contributes to a better understanding of OA and, as such, should be of great interest to academics, researchers, and students working in the fields of information science, publishing studies, science communication, higher education policy, business, and economics. The book also makes an important contribution to the debate of the relationship between theory and practice in information science, and more widely across different fields of the social sciences and humanities"
New York: Routledge, 2021
020 OPE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Oessofago-gastro-duodenoscopy (OGD) dilakukan pada pasien yang diterima melalui sistem "open access" dan sistem biasa."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sharma, B.
"Oesofago-Gastro-Duodenoscopy (OGD) dilakukan pada pasien yang diterima melalui sistem "open acces " dan sistem biasa. Keluhan dapat berbeda pada pasien yang berumur < 45 tahun atau yang berumur > 45 tahun. Diagnosis rujukan, umur, gender dan faklor lingkungan dapat menimbulkan implikasi penting. Studi ini ditujukan untuk mempelajari profil pasien yang datang untuk OGD berdasarkan usia (< 45 tahun atau > 45 tahun) antara Januari 2004 - Desember 2004 yang dirujuk berdasarkan "open acces system" di wilayah sub-Himalaya, India Utara. Studi ini dilakukan di Indira Gandhi Medical College. Pasien dibagi dua kelompok: kelompok I usia < 45 tahun dan kelompok II usia > 45 tahun. Dari 1186 pasien, 451 (38%) adalah perempuan, 735 (62%) adalah laki-laki. Enam ratus enambelas pasien (52%) berusia < 45 tahun dan 570 (48%) berusia > 45 tahun. Dari kelompok /, 431 (70%) menunjukkan gambaran endoskopi yang normal dan 185 (30%) menunjukkan kelainan. Pada kelompok II 302 (53%) menunjukkan gambaran endoskopi yang normal, dan 268 (47%) memperlihatkan kelainan pada endoskopi. Ulkus gaster dan masa lebih sering terlihat pada kelompok > 45 tahun. "Gastro-esophageal reflex disease" (GERD) lebih sering pada usia muda. Gejala subjektif sama pada kedua kelompok. Disimpulkan bahwa untuk gejala yang sama, kelainan OGD lebih sering pada kelompok usia > 45 tahun. Hasil positif meningkat dari 30% menjadi 47% antara usia < 45 dan > 45 tahun. Disimpulkan bahwa semua pasien usia > 45 Tahun perlu dirujuk untuk endoskopi pada kali pertama kelainan gastrointestinal atau adanya alarm simtom. (MedJ Indones 2006; 15:90-3).

The Oesophago-Gastro-Duodenoscopy (OGD) is done in patients received by either open access system or the conventional system. The presenting complaints and OGD findings may differ among patients with age < 45 yrs and those who are more than 45 yrs old. The referral diagnosis, age, sex, and environmental factors have important implications on the chances of finding and objective abnormality on endoscopy in a patient. This study was aimed to evaluate to evaluate the profile of ! 186 patients divided into younger (<45 yrs) and older age (45 or > 45 yrs) groups presenting for oesophago gastroduodenoscopy through open access referral system in sub-Himalayan region of North India. This is a retrospective study carried out on patients who underwent the OGD from Jan, 2004-Dec, 2004. The study was conducted in Indira Gandhi Medical College situated at a moderate altitude in North India. All patients presenting in Medical College during the study period for OGD were taken into study. The patients were divided into two groups based on age; less than 45 yrs and 45 yrs or more than 45 yrs. Their presenting complaint, age, sex, and OGD findings were recorded. The profile was compared between the two groups. A total of 7186 patients underwent OGD; the females were 451(38%) and males were 735(62%); 616(52%) were < 45 yrs old and 570(48%) of the patients were 45 yrs or older. In the group I 431(70%) had a normal endoscopy and 185(30%) showed abnormal endoscopic findings. In group II 302(53%) had a normal endoscopy, and 268(47%) had abnormal findings on endoscopy. Gastric ulcers, mass lesion/new growth were more common in elderly group, Gastro-esophageal reflux disease (GERD) was more common in younger group. The presenting complaints were similar in both groups. It is concluded that for the same presenting diagnosis the yield of OGD was more in patients > 45 yrs old. The positivity rate increased from 30% in < 45 yrs to 47% in the elderly cohort. So, all people >45 yrs should go for endoscopy at the first hint of upper Gl pathology, or appearance of alarm symptoms. (MedJ Indones 2006; 15:90-3)."
[place of publication not identified]: Medical Journal of Indonesia, 2006
MJIN-15-2-AprilJune2006-90
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Perpustakaan Institut Pertanian Bogor, 2013
027.8 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bulqis Khumairo
"OA menjadi model baru dalam proses komunikasi ilmiah. Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa OA memberikan dampak meningkatnya penelitian dengan memberikan akses pada artikel secara gratis untuk semua orang yang tertarik. Gerakan OA tidak hanya terbatas pada proses penyebaran dan promosi karya dari komunitas penelitian, namun telah berkembang pada repositori institusi individu, arsip elektronik dari hasil penelitian staf yang bekerja pada institusi tersebut.Beberapa perpustakaan akademik mulai mengembangkan Open Access Institutional Repository (OAIR). Seiring dengan perkembangan OAIR, civitas akademika dituntut untuk produktif dalam melakukan publikasi ilmiah. Perkembangan OAIR dan publikasi ilmiah merupakan komponen yang sangat penting dalam komunikasi ilmiah. Penelitian ini bertujun untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara ketersediaan dan keteraksesan OAIR dengan produktivitas ilmiah dosen. Metode penelitian ini adalah kuntitatif deskriptif. Responden berjumlah 70 orang dosen dari 3 Perguruan Tinggi yang mendapatkan SINTA Awards 2018 yaitu Universitas Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati dan Poltekkes Kemenkes II Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk online maupun offline. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa ketersediaan dan keteraksesan pada sistem OAIR mendapat nilai koefesien korelasi berganda sebesar 0,812 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga terdapat pengaruh positif dan memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap produktivitas ilmiah pada kalangan dosen."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Walek
"ABSTRAK
The European policy of Open Access to scientific research is now one of the key issues discussed in public debates on the future development of scientific communication. The implementation of Open Access tools has significant impact on scientific and economic
growth. On the one hand, Open Access accelerates disseminating new research findings and facilitates recognition of authors on a more global scale. On the other hand, Open Access helps provide equal access to knowledge and stimulates innovation. Thus, it has an important role in creating the modern information society and economic growth. International organisations, the European Union and governments of individual countries support the idea of Open Access giving recommendations and guidelines concerning making the outputs of research financed from public funds freely available. The paper aims to discuss the process of preparing and implementing the Open Access policy at the institutional level as well as the functionality and tasks of the Open Repository which is now being established on the Multidisciplinary Open System Transferring Knowledge Platform. The acronym of its name in the Polish language is MOST Wiedzy, which means Bridge of Knowledge. The repository is a project of an archive of scientific publications, research data, scientific dissertations, as well as other documents and sources, created as a result of scientific experiments and other research and development work conducted at the Gdansk University of Technology. It will also be a solution supporting communication
between researchers and a platform for cooperation between science and business."
TASK, 2017
600 SBAG 21:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khabibul Umam
"Tujuan. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peluang DOAJ sebagai alternatif sumberpembelajaran terbuka di masa pandemi. Metode. Metode yang digunakan dalam kajian ini yaitu studiliteratur. Hasil dan pembahasan. Berdasarkan penelusuran pustaka, peluang DOAJ sebagai OER dimasa pandemi dapat dilihat berdasarkan karakteristik DOAJ yang bersifat digital,online, gratis, danbebas dari pembatasan hak cipta dan perizinan. Simpulan dari penelitian ini adalah DOAJ memilikipeluang untuk dijadikan sebagai alternatif sumber pembelajaran terbuka di masa pandemi karenakarakteristiknya yang mendukung dengan upaya pencegahan penularanCovid-19. Menilik padapeluang DOAJ sebagai alternatif OER di masa pandemi, tidak menutup kemungkinan bahwapemanfaatan DOAJ sebagai alternatif OER akan terus berkembang setelah masa pandemi. Olehkarena itu, kajian lanjutan mengenai tingkat keterpakaian DOAJ sebagai alternatif OER ataupuntingkat kesesuaian DOAJ dengan kebutuhan informasiuserakan menjadi kajian yang menarik untukditeliti pada penelitian selanjutnya"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2021
020 VIS 23:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Hapsari Oktafianti
"Melimpahnya cadangan gas bumi Indonesia merupakan peluang bagi optimasi pemanfaatan gas bumi sebagai modal pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan rakyat dari sektor energi. Namun peluang ini juga dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah. Minimnya infrastruktur jaringan pipa, merupakan salah satu tantangan utama yang harus dapat dipecahkan dalam mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi. Semakin tingginya harga minyak dunia saat ini pun menjadi dorongan kuat bagi peningkatan peranan gas bumi sebagai substitusi BBM yang dapat menjadi modal pembangunan keunggulan daya saing nasional dan ketahanan energi. Untuk mendorong pengembangan jaringan infrastruktur serta menciptakan iklim investasi dan persaingan usaha yang sehat dalam industri gas bumi nasional, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan pemanfaatan bersama (open access) jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi. Namun sejak ditetapkan hingga saat ini, open access jaringan pipa gas bumi baru dapat terlaksana pada jaringan pipa transmisi saja, sedangkan pada jaringan pipa distribusi, kebijakan ini belum dapat diterapkan. Belajar dari negara yang telah menerapkan kebijakan open access, ditemukan bahwa pelaksanaan kebijakan ini tidak dapat diterapkan dengan serta merta, tetapi memerlukan kondisi prasyarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Kondisi Indonesia saat ini masih dalam proses pembangunan dan pemenuhan kondisi prasyarat tersebut.
......The abundance of natural gas reserves of Indonesia is an opportunity for optimization of the utilization of natural gas as the nation's capital construction and improvement of public welfare of the energy sector. However, these opportunities are also faced with challenges that are not easy. The lack of pipeline infrastructure, is one of the major challenges that must be solved in order to optimize the utilization of natural gas. Increasingly high oil prices is now also become a strong impetus for the enhancement of the role of natural gas as a fuel substitute that can be a capital construction of excellence national competitiveness and energi security. To encourage the development of network infrastructure and strengthening the investment climate and fair competition in the gas industri nationwide, the government issued a policy of open access to natural gas transmission and distribution pipelines. But since assigned, open access can only be implemented in the course of transmission pipelines, while in the distribution pipeline network, this policy can not be implemented. Learn from countries that have implemented open access policy, it was found that the implementation of open access policies can not be implemented immediately, but requires a prerequisite condition that must be met first. Indonesia's current condition is still in the process of development and the fulfillment of the conditions precedent"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fauzan Rifki
"Dalam mengalirkan gas kepada konsumen akhir pengguna gas bumi yang dikenal sebagai offtaker, Pemerintah Indonesia telah menyusun peraturan mengenai penyaluran gas bumi melalui jaringan pipa. Salah satu cara dalam meningkatkan penyaluran dan konsumsi gas bumi kepada offtaker adalah menggunakan pipa eksisting milik Badan Usaha Niaga pemilik pipa dedicated hilir, yang dimanfaatkan secara bersama oleh Badan Usaha Niaga lain, menjadi pipa jenis third party access. PT IKD merupakan badan usaha pemegang Izin Usaha Niaga Gas Bumi sekaligus pemilik pipa dedicated hilir, yang meminta pertimbangan BPH Migas terkait dengan penggunaan pipa tersebut oleh badan usaha niaga lain untuk mengalirkan gasnya. Melalui analisis mengenai kehandalan pipa, kapasitas, Sistem Manajemen Gas, kajian regulasi, serta dari aspek keselamatan dan lindungan lingkungan, rapat pembahasan dan diskusi yang dilakukan, akan memberikan rekomendasi yang memadai untuk putusan bahwa pipa tersebut layak untuk dimanfaatkan secara bersama, sehingga pengaliran terhadap konsumen pengguna akhir dapat meningkatkan konsumsi gas bumi domestik.
......In distributing natural gas to end consumers, known as offtakers, the Indonesian Government has drawn up regulations regarding the distribution of natural gas through pipelines. One way to increase the distribution and consumption of natural gas to offtakers is to use the current existing pipeline of the business entity, which owns the downstream dedicated pipe, to jointly used by other commercial business entities, and become a third party access type of pipeline. PT IKD is a business entity that holds a Natural Gas Trading Business License and also owns a downstream dedicated pipe, which asked BPH Migas for consideration, regarding the usage of this pipe by other commercial business entities to convey its gas.Through analysis of pipe reliability, capacity, Gas Management System, regulatory studies, as well as safety and environmental protection aspects, meetings and discussions held, will provide recommendations that can conclude if the pipe is suitable for joint use, in purpose to flew natural gas to end users, and increase domestic natural gas consumption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Handoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan akses terbuka (open access) pada repositori institusi. Sampel yang diambil yaitu Perpustaakaan Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan empat tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data, tahap verifikasi serta penarikan kesimpulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling purposive dengan
menetapkan dua kriteria sampel yaitu1). memiliki repositori perpustakaan, 2) memiliki kebijakan pengelolaan repositori perpustakaan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa seluruh perpustaakaan PTN di Jawa Tegah telah menggunaan repositori. Adapaun software yang digunakan rata-rata menggunakan Eprints, selebihnya Slims dan membuat aplikasi sendiri. Konten yang terdapat di repositori adalah karya tulis ilmiah karya sivitas akademika baik dalam bentuk TA, Skripsi, disertasi, jurnal, dan majalah ilmiah. Kebijakan akses yang diterapkan informan menggunakan kebijakan open
access sebanyak 25%, partial access sebanyak 66,67% dan close access sebanyak 8,3%. Faktor yang memperngaruhi pelaksanaan open acces adalah 1). Hak cipta masih ada pada penulis 2). Belum ada kebijakan tertulis 3). Kepala perpustakaan tidak memiliki hak penuh untuk menentukan kebijakan 4). terdapat perbedaan pandangan antar pemangku jabatan terhadap repositori institusi akses terbuka berdampak pada kebijakan akses dan aksesibilitas ke repositori institusi, bahwa dalam rangka perlindungan karya akademik diterapkan pembatasan akses. Payung hukum yang digunakan untuk melaksanakan kebijakan akses repositori pada institusi yaitu dengan menerbitkan Surat Keputusan Rektor (SK), Standard Operating Procedure (SOP) dan kebijakan perguruan tinggi. Sedangkan peran kepala perpustakaan dalam penerapan repositori sebagai fasilitator dalam penyusunan payung hukum dan kebijakan akses konten repositori."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2020
020 VIS 22:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>