Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hario Wicaksono
Abstrak :
Komitmen organisasi pegawai di sektor publik sangat diperlukan, terutama yang bersentuhan dengan pelayanan kepada masyarakat.Saat ini terdapat penilaian yang beredar dimasyarakat terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di indonesia yang masih cukup rendah, khususnya pada pekerja yang bekerja di pemerintahan, atau yang dikenal dengan sebutan pegawai negeri sipil (PNS). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara motivasi dan iklim komunikasi organisasi dengan komitmen organisasi PNS Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan menggunakan studi cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dengan status PNS. Jumlah Total populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 143 orang. Berdasarkan hipotesa penelitian mengenai hubungan antara motivasi dengan komitmen organisasi PNS Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan menggunakan uji korelasi pearson didapatkan nilai korelasi sebesar (r=0,616) yang menyatakan motivasi menunjukkan hubungan yang kuat dengan komitmen organisasi (Sugiyono, 2010) dan nilai signifikansi (p=0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi berhubungan secara signifikan dengan komitmen organisasi PNS Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan, selanjutnya hipotesa penelitian mengenai hubungan antara iklim komunikasi organisasi dengan komitmen organisasi PNS Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan didapatkan nilai korelasi sebesar (r=0,523) dan mempunyai nilai signifikansi (p=0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi organisasi berhubungan secara signifikan dengan komitmen organisasi PNS Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan. Dalam analisis multivariat ditemukan bahwa motivasi adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan komitmen organisasi, sementara iklim komunikasi organisasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi setelah dilakukan uji secara bersama. Dengan tidak signifikannya variabel iklim komunikasi organisasi setelah dilakukan uji secara bersama-sama dengan variabel motivasi bukan berarti variabel iklim komunikasi organisasi ini menjadi tidak penting, namun variabel lain harus dapat menjadi bahan pertimbangan dan dapat diteliti kembali untuk dikombinasikan sehingga menjadi variabel yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi jika di uji secara bersama-sama. ......Organizational commitment of employees in the public sector is necessary, especially in contact with public services. Currently, in the community assessment of the quality of human resources (HR) in Indonesia is still low, especially in workers who work in government, or known as civil servants (PNS). This study aims to determine the relationship between motivation and organizational communication climate and organizational commitment Civil Servant of Secretary of The Agency for Development and Empowerment Human Resources of Health using a cross sectional study. The population of this research are all employees of Secretary of The Agency for Development and Empowerment Human Resources of Health with civil servant status. Total population in this study were a total of 143 people. Based on the research hypotheses on the relationship between motivation and organizational commitment using Pearson correlation test obtained correlation value of (r = 0.616), which states the motivation showed a strong relationship with organizational commitment (Sugiyono, 2010) and the value of significance (p = 0.000 ), so it can be concluded that motivation significantly related to organizational commitment, further research hypothesis on the relationship between organizational communication climate and organizational commitment obtained a correlation value of (r = 0.523) and has a significance value ( p = 0.000), so it can be concluded that organizational communication climate significantly related to organizational commitment. In multivariate analysis found that motivation is the most dominant variable related to organizational commitment, while the organizational communication climate does not have a significant effect on organizational commitment after the test together. With no significant climate variables organizational communications after the test together with the variables of motivation not mean organizational communications climate variables is not important, but the other variables must be taken into consideration and be examined again to be combined so that a variable that affects the organizational commitment if tested together.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Dwisnu Saputro
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di PT INTI (Persero). Variabel independen dalam penelitian ini adalah iklim komunikasi organisasi yang diukur dengan Communication Climate Inventory (CCI). Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah kepuasan kerja yang diukur dengan Michigan Organizational Assessment Questionnaire Job Satisfaction Subscale. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan sample purposive, dengan jumlah responden sebanyak 100 karyawan non-manajerial di PT INTI (Persero). Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis deskriptif dari penlitian ini menunjukan bahwa terdapat iklim komunikasi organisasi yang berlangsung sangat baik di dalam perusahaan, serta tingkat kepuasan kerja karyawan tetap non-manajerial termasuk ke dalam kategori "puas". Selain itu, berdasarkan hasil analisis inferensial dapat diketahui bahwa iklim komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan non-manajerial PT INTI (Persero). ......The purpose of this study is to analyze the influence of organizational communication climate on employee job satisfaction in PT INTI (Persero). The independent variable in this study is organizational communication climate which is measured by using Communication Climate Inventory (CCI). The dependent variable in this study is employee job satisfaction which is measured by using Michigan Organizational Assessment Questionnaire Job Satisfaction Subscale. This research uses quantitative methods with questionnaire as an research instrument. The sampling technique in this study is sample purposive with total of respondents are 100 permanent nonmanagerial employees in PT INTI (Persero). The data in this study were analyzed by using descriptive analysis and inferential analysis. The descriptive analysis results shows that there is an organizational communication climate which goes very well in this company and job satisfaction levels from non-managerial employees are categorized in "satisfied" level. Moreover, based on inferential analysis results, it can be known that organizational communication climate has an significant impact on non-managerial employees job satisfaction in PT INTI (Persero).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55230
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fadella
Abstrak :
ABSTRAK
Perubahan organisasi pada instansi pemerintah pelayanan publik sebagai konsekuensi dari kebijakan Reformasi Birokrasi dan Tunjangan Remunerasi Kinerja ternyata membawa dampak yang cukup kuat terhadap kondisi internal organisasi, yaitu menyangkut iklim komunikasi organisasi dan kepemimpinan. Vaiabel-variabel ini sangat berkaitan dengan kepuasan komunikasi para pegawainya. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi, Visionaritas dan Transformasionalitas Kepemimpinan terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi Pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh iklim komunikasi organisasi, visionaritas dan transformasionalitas kepemimpinan terhadap tingkat kepuasan komunikasi para pegawai di Badan Kepegawaian Negara sebagai dampak adanya kebijakan Reformasi Birokrasi dan Tunjangan Remunerasi Kinerja. Beberapa teori utama yang dipegunakan untuk membedah dan membahas hal tersebut, seperti Iklim Komunikasi (Redding), , Kepemimpinan Visioner (Burt Nanus, Seth Kahan), Kepemimpinan Transformasional (Bass dan Avolio) dan Kepuasan Komunikasi (Downs dan Hazen). Pada dasarnya teori-teori tersebut menyatakan bahwa iklim komunikasi yang kondusif di dalam organisasi serta penggunaan kepemimpinan visioner dan transformasional yang dengan perubahan organisasi memberikan dorongan yang kuat ke arah pembentukan kepuasan komunikasi para pegawainya yang selanjutnya dapat meningkatkan para pegawainya untuk berkinerja tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survei. Berdasarkan populasi pegawai di Badan Kepegawaian Negara Pusat, maka diambil 285 responden sebagai kerangka sampel penggalian data. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis regresi linier berganda dan uji signifikansi korelasi Pearson dengan menggunakan SPSS 21.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Iklim Komunikasi Organisasi, Kepemimpinan Visioner dan Transformasional dalam suasana perubahan pada instansi ini masih rendah, hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa nilai mean pada dimensi-dimensi variabel yang cukup namun cenderung rendah. Sementara berdasarkan analisis regresi menunjukkan bahwa kekuatan pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi pegawai di Badan Kepegawaian Negara cenderung kecil tercermin dari perolehan nilai pada persamaan regresinya sebesar 0,184. Sedangkan kekuatan pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi pegawai di Badan Kepegawaian Negara cenderung moderat ditunjukkan perolehan nilai pada persamaan regresinya sebesar 0,467. Selanjutnya kekuatan pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Tingkat Kepuasan Komunikasi pegawai di Badan Kepegawaian Negara sangat kuat ditunjukkan perolehan nilai pada persamaan regresinya sebesar 0,865. Namun demikian penelitian ini terdapat kelemahan karena muncul efek bias keinginan sosial (social desirebility) yang ditunjukkan dengan keengganan bawahan untuk menilai atasannya dengan kondisi yang sebenarnya.
ABSTRACT
Organizational change in the Goverment Institution of Public Service as the consequence of Bureaucratic Reform policies and Remuneration Performance allowances turned out to be strong impact against the internal condition of the organization, which concerns to the organizational communication climate and leadership. These variables are very concerning to the satisfy communication of the employees. Based on the statement above, the writer is interested in conducting research on The Influence of Organizational Communication Climate, Visionary and Transformational Laeaderships Against The Satisfication Level of Communication Employees. This research aims to find out how strong The Influence of Organizational Communication Climate, Visionary and Leadership Transformational Against The Satisfication Level of Communication Employees at National Civil Service Agency (BKN) as consequence of beureucratic reform policies and performance remuneration allowances. This research used many of grand theories such as the theory of the Communication Climate (Redding), Visionary Leadership (Burt Nanus, Seth Kahan), Transformational Leadership (Bass and Avolio) and Communication Satisfaction (Downs and Hazen)Basically the theories state that a conducive climate communication in the organization as well as the use of transformational and visionary leaderships in accordance with organizational change gives a strong impetus towards the creation of communication satisfaction the employees that can further enhance their employees for high performance. This research uses the quantitative approach and implemented with the survey method. Based on the population of employees in the National Civil Service Agency Center, then taken 285 respondents as sample data framework. To achieve the goal of research used multiple linear regression analysis and correlation of Pearson significance test by using SPSS 21.00. The results showed that the climate of communication organization, Transformational and Visionary Leaderships in an atmosphere of change in this institution is still low, it is shown with some mean on variable dimensions are enough but tend to be low. While based on regression analysis shows that the strength of the influence of Climate Communication Organization to Communication Satisfaction level of employees in the National Civil Service Agency tends to small values reflected in the acquisition of equation regresy of 0,184. While the strength of influence visionary leadership against the level satisfaction of Communication employees in the Civil Servant Agency tend to moderate gains indicated by the values in the equation regresy of 0,467. Furthemore, the influence strength of transformational leadership against the level satisfaction of Communication employees in the Civil Servant Agency is very strong that are indicated by the equation regresinya of 0,865. However this research has weaknesses because of social desirability bias effect emerged that are demonstrated by the reluctance of subordinates to assess the leader straighly.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danita Siti Ismirani
Abstrak :
ABSTRAK
Di tengah persaingan yang semakin ketat, hotel dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan mereka agar mampu menarik dan mempertahankan para customer. Salah satu faktor penting dalam mewujudkannya adalah dengan menjalin hubungan yang baik dan menciptakan iklim komunikasi yang baik dengan para karyawan, karena kinerja karyawanlah yang akan menentukan kualitas dari hotel tersebut. Begitu pula yang dirasakan oleh hotel Inna Garuda Yogyakarta. Sebagai salah satu hotel tertua di Yogyakarta, Inna Garuda telah menyadari pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan karyawan dengan menerapkan berbagai kegiatan employee relations. Meskipun terdapat berbagai hambatan, Inna Garuda mampu mengatasi berbagai hambatan tersebut dan mempertahankan predikat sebagai hotel terbaik melalui rangkaian prestasi yang diraihnya. Inna Garuda terbukti mampu mempertahankan eksistensinya. Di dalam makalah ini akan digambarkan berbagai strategi employee relations yang dilakukan oleh humas Inna Garuda dalam menciptakan iklim komunikasi organisasi yang baik serta iklim komunikasi pada hotel Inna Garuda Yogyakarta.
ABSTRACT
In the midst of increasingly intense competition, the hotel is required to be able to improve the quality of their services to attract and retain customers. One important factor in realizing it is to establish a good relationship and creating a good communication climate with the employees, because their performance will determine the quality of the hotel. Similarly, it is perceived by Inna Garuda Yogyakarta. As one of the oldest hotel in Yogyakarta, Inna Garuda has realized the importance of establishing a good relationship with employees by implementing various activities employee relations. However, despite many obstacles, Inna Garuda is able to overcome these barriers and to retain the title as the best hotel through a series of accomplishments that they achieved. Inna Garuda has proven to maintain its existence. This paper will describe various employee relations strategies undertaken by PR Inna Garuda in creating a good communication climate and describe organizational communication climate in Inna Garuda Yogyakarta.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library