Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elzi Sirkan Muhammad
Abstrak :
Skripsi ini mengevaluasi strategi ketahanan (resilience) untuk bisnis startup di Indonesia dengan menggunakan pendekatan pemodelan system dynamics. Bisnis startup di negara berkembang seperti Indonesia menghadapi risiko dan ketidakpastian yang signifikan yang mengancam kelangsungan dan pertumbuhan mereka. Perspektif ketahanan berfokus pada kemampuan bisnis untuk bertahan dan beradaptasi dengan disrupsi. Kami mengonsepkan ketahanan untuk startup di seputar definisi rebound untuk kembali ke tingkat kinerja pra-gangguan. Kami mengembangkan model SD untuk mensimulasikan bagaimana ketahanan startup dapat ditingkatkan melalui strategi seputar inovasi, intensifikasi pemasaran, dan optimalisasi biaya. Model ini digunakan untuk mengevaluasi bagaimana strategi ketahanan ini dapat membantu startup di Indonesia mengelola risiko dengan lebih baik dan memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Kami juga membahas peran faktor eksternal, seperti kebijakan pemerintah dan kondisi pasar, dalam membentuk ketahanan ekosistem startup. Sekaligus memberikan rekomendasi untuk pemilik bisnis, pemerintah, dan akademisi. Analisis tersebut memberikan wawasan tentang kebijakan dan program yang tepat yang dapat mendukung pengembangan ekosistem startup yang lebih tangguh di Indonesia. ......This paper evaluates resilience strategies for startup businesses in Indonesia using a system dynamics modeling approach. Startup businesses in developing countries like Indonesia face significant risks and uncertainties that threaten their survival and growth. A resilience perspective focuses on the ability of businesses to withstand and adapt to shocks and stresses. We conceptualize resilience for startups around the rebound definition of returning to a pre-disruption/disturbance level of performance. We develop a system dynamics model to simulate how startup resilience can be enhanced through strategies around innovation, marketing intensification, and cost optimization. The model is used to evaluate how these resilience strategies may help startups in Indonesia better manage risks and ensure long-term sustainability and growth. We also discuss the role of external factors, such as government policies and market conditions, in shaping the resilience of the startup ecosystem. Along with presenting recommendations for business owners, governments, and academicians. The analysis provides insights into appropriate policies and programs that can support the development of a more resilient startup ecosystem in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herrijal Jaka Utama
Abstrak :
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran pembaharuan strategis terhadap kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang Pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta analisis Structural Equation Modeling (SEM). Data dikumpulkan dari 82 UKM Pariwisata di Indonesia. Studi ini menyoroti pentingnya modal manusia dan kemampuan ambidextrous dalam meningkatkan kinerja perusahaan melalui pembaruan strategis dan untuk menciptakan ketahanan dalam suatu organisasi. Ketahanan organisasi tidak selalu mempengaruhi kemampuan organisasi untuk pembaruan strategis. Kami berpendapat bahwa hanya ketahanan organisasi tingkat tinggi dengan kemampuan inovatif yang mampu mengatur pembaruan strategis. Kemampuan inovatif terutama bergantung pada kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, UKM di industri pariwisata umumnya perlu meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya untuk mencapai kemampuan inovatif agar dapat bertahan dalam krisis dan memiliki keunggulan kompetitif yang diperlukan untuk mengikuti perubahan dalam industri pariwisata ......The main objective of this study is to examine the role of strategic renewal on the performance of Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) in Tourism. This study uses a quantitative and qualitative approach and Structural Equation Modeling (SEM) analysis. Data were collected from 82 Tourism SMEs in Indonesia. This study highlights the importance of human capital and ambidextrous capabilities in improving enterprises performance through strategic renewal and to create resilience in an organization. Organizational resiliencies do not always affect the organization capability of strategic renewals.  We argue that only high degree of organizational resiliencies with innovative capabilities that are able to orchestrate the strategic renewal. The innovative capabilities are mainly dependence on the quality human capital.  Therefore, SMEs in tourism industry generally need to improve its ability of human capital to achieve innovative capabilities in order to survive in crises and have a competitive advantage necessary to keep up with changes in the tourism industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prabu Tejonugroho
Abstrak :
Tingkat kegagalan perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia masih sangat tinggi. Semakin banyaknya tantangan dan ancaman disrupsi, membuat perusahaan harus merancang strategi agar perusahaan rintisan berbasis teknologi masih bisa bertahan di masa yang akan datang. Penelitian ini menghasilkan alat ukur resiliensi organisasi yang dapat digunakan perusahaan untuk merancang strategi keberlanjutan organisasi. Penelitian ini menghasilkan 12 variabel dimensi kemampuan organisasi dan 9 variabel dimensi kerentanan organisasi yang valid dan reliabel untuk digunakan. Pengukuran resiliensi organisasi yang dilakukan dengan alat ukur ini menunjukkan kondisi resiliensi organisasi pada perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia masih ada dalam kondisi Buruk dan diperlukan strategi agar kerentanan perusahaan dapat diturunkan. ......The failure rate of new technology-based firms in Indonesia is still quite high. The future business environment is more challenging dan disruptive, so the new technology-based firms in Indonesia need develop strategy to be sustain and viable in business. This research aims to develop resilience measurement tool which can be used by organization to develop strategy to be sustain in the future. 12 variable of organization vulnerability dimension and 9 variable of organization capability proved valid and reliable to be used. Based on this measurement tool, the resilience profiling of new technology-based firms in Indonesia are in Bad conditions, and there are needs to develop strategy so the vulnerability can be decreased.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Tata Yuga
Abstrak :
Pandemi Covid-19 merupakan krisis yang menyebabkan hampir seluruh organisasi profit mengalami kerugian finansial, pengurangan karyawan dan bahkan penutupan lini usaha. Dalam menghadapi krisis, analisis risiko dan kelancaran komunikasi internal organisasi merupakan isu kebijakan yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian empiris atas pengaruh organizational learning dalam mempengaruhi organizational resilience, serta efek mediasi strategic agility dan inovasi organisasi. Pengujian teori dilakukan dengan melakukan survei terhadap 169 perusahaan di dalam direktori industri manufaktur BPS 2021. Penelitian ini menggunakan analisis structural equation modelling (SEM), dimana hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan positif signifikan antara seluruh variabel yang diuji, yaitu organizational learning, strategic agility, serta inovasi organisasi terhadap organizational resilience. Efek mediasi oleh strategic agility dan inovasi organisasi juga menunjukkan hasil yang signifikan. Pembangunan kapabilitas dasar perlu diawali untuk membentuk organisasi yang kuat dalam situasi krisis. Organizational learning perlu dibentuk sebagai sistem di dalam organisasi. Kemudian, kebijakan learning diarahkan secara langsung kepada kapabilitas agility, inovasi, dan resilience. Hal ini menunjukkan bahwa variabel - variabel tersebut dapat membangun ketahanan organisasi dalam menghadapi krisis ekstrim. ......The Covid-19 pandemic is a crisis that has caused almost all profitable organizations to experience losses, layoffs of employees and even closure of business lines. In dealing with a crisis, risk analysis and smooth internal organizational communication are important policies. This study aims to conduct an empirical examination of the effect of organizational learning on organizational resilience, as well as the mediating effects of strategic agility and organizational innovation. Testing the theory was carried out by conducting a survei of 169 companies in the BPS 2021 manufacturing industry directory. This study used structural modeling equation analysis (SEM), where the results of the analysis showed that there was a significant positive relationship between all the variables tested, namely organizational learning, strategic agility, and organizational innovation on organizational resilience. The mediating effect by strategic agility and organizational innovation also shows significant results. Development of basic capabilities needs to be anticipated to form a strong organization in a crisis situation. Organizational learning needs to be formed as a system within the organization. Then, learning policies are directed directly to agility, innovation, and resilience capabilities. This shows that these variables can build organizational resilience in facing extreme crises
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasvan Windhi
Abstrak :
Penelitian ini adalah penelitian campuran dengan menggunakan strategi eksplanatoris sekuensial. Ada tiga pertanyaan penelitian, dua diantaranya dicari jawabannya menggunakan pendekatan kuantitatif dan sisanya menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan keseimbangan kehidupan kerja terhadap sikap dan perilaku kerja karyawan (OCB, komitmen organisasional, dan kepuasan kerja) dan konflik pekerjaan keluarga. Hipotesis dikembangkan berdasarkan beberapa teori pendukung (yaitu teori pertukaran sosial, teori peran, teori konservasi sumber daya, dan teori tuntutan pekerjaan-sumber daya). Survei dilakukan di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) dan memperoleh 1.105 data untuk dianalisis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kebijakan keseimbangan kehidupan kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap sikap dan perilaku kerja karyawan, dan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap konflik pekerjaan-keluarga. Penelitian kualitatif digunakan untuk lebih mendalami hasil dari penelitian kuantitatif dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan keseimbangan kehidupan kerja dalam rangka meningkatkan ketahanan organisasi. Dipilih sepuluh orang dari 1.105 responden sebagai narasumber untuk dilakukan wawancara mendalam dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan keseimbangan kehidupan kerja di lingkungan DJPb tidak berjalan dengan efektif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berharga kepada para pemangku kebijakan dalam rangka membantu karyawan menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. ......This research is a mixed-methods study utilizing a sequential explanatory strategy. Three research questions were posed, with two addressed through quantitative methods and the remaining one through qualitative means. The quantitative research aimed to understand the impact of work-life balance policies on employees' attitudes and behaviors (OCB, organizational commitment, and job satisfaction) and work-family conflict. Hypotheses were developed based on several supporting theories (social exchange theory, role theory, conservation of resources theory, and job demands-resources theory). A survey was conducted within the Directorate General of Treasury (DJPb), yielding 1,105 data points for analysis. The data analysis revealed that work-life balance policies positively, though insignificantly, influenced employees' attitudes and behaviors and negatively, though insignificantly, impacted work-family conflict. Qualitative research was employed to delve deeper into the quantitative findings, aiming to understand the implementation of work-life balance policies for enhancing organizational resilience. Ten individuals were selected from the 1,105 respondents as interviewees, using purposive sampling techniques. The research findings indicated that the implementation of work-life balance policies in the DJPb environment was ineffective. This study is expected to provide valuable insights for policymakers to assist employees in balancing their work and personal lives.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library