Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Ratri Diandra Vienesha
"Penggunaan media sosial menjadi sangat lazim di masyarakat saat ini seiring dengan bangkitnya digitalisasi. Penelitian telah menunjukkan pengaruh penggunaan media sosial terhadap rasa kesepian dan orientasi perbandingan sosial. Namun, interaksi spesifik antara rasa kesepian, orientasi perbandingan sosial, dan konsumsi TikTok masih belum dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara rasa kesepian dan orientasi perbandingan social dengan konsumsi TikTok. Peserta yang diidentifikasi sebagai pengguna TikTok (N = 381) direkrut melalui survei korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa kesepian dan orientasi perbandingan sosial memiliki hubungan positif dengan konsumsi TikTok yang menunjukkan bahwa pengguna yang merasa lebih kesepian dan memiliki orientasi perbandingan sosial yang tinggi akan cenderung lebih sering mengkonsumsi TikTok. Berdasarkan hasil studi ini disarankan untuk membatasi waktu pemakaian gadget dan memperhatikan jenis konten yang dilihat.
The use of social media has become highly prevalent in today’s society with the rise of digitalization. Past research has shown the effect of social media use on people’s loneliness and social comparison orientation respectively. However, the specific interplay between loneliness, social comparison orientation, and TikTok consumption has yet to be explored. The current study aims to investigate the relationship between loneliness and social comparison orientation with TikTok consumption. Participants who identified as TikTok users (N = 381) were recruited through a correlational survey. Results showed both loneliness and social comparison orientation had a positive relationship with TikTok consumption which suggests its users who are highly lonely and have a high social comparison orientation will tend to have higher consumption of TikTok. Based on the findings of this study, it is suggested to limit one’s screen time and keep mindful of the type of content viewed. Keywords: Loneliness; Social Comparison Orientation; Social Media; TikTok Consumption."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nuriyah Amalia
"Studi mengenai penggunaan Instagram mayoritas fokus pada konsekuensi negatifnya, tetapi tidak pada konsekuensi positifnya (Meier & Schafer, 2018). Penelitian ini hendak menjawab kondisi apa yang membuat Instagram berdampak positif atau negatif dengan menguji pengaruh tipe pos (positif, netral), profil pengunggah yang terdiri dari sosok pengunggah pos (orang tidak dikenal, selebgram) dan usia pengunggah (seusia, lebih tua), serta orientasi perbandingan sosial (OPS) terhadap afek. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan (n= 437), afek positif partisipan menurun setelah melihat pos selebgram seusia, tetapi meningkat setelah melihat pos selebgram lebih tua. Afek negatif partisipan menurun jika partisipan memiliki OPS rendah lalu melihat pos netral milik selebgram yang seusia dan pos positif milik selebgram yang lebih tua. Peningkatan afek negatif tidak ditemukan dalam kondisi apapun. Dari hasil ini, terlihat bahwa selebgram menjadi target perbandingan sosial yang lebih dapat mempengaruhi kondisi afek individu daripada orang tidak dikenal. Ini mendukung studi Wheeler dan Miyake (1992) yang menyatakan bahwa perbandingan sosial cenderung dilakukan individu dengan orang lain yang ia kenal, termasuk selebritas di dalamnya, daripada dengan orang yang tidak ia kenal.
Study of Instagram focuses mostly on its negative consequences, but not on the positive consequences (Meier & Schafer, 2018). This study would like to answer what kind of conditions produce Instagrams positive or negative impact. Influence of post types (positive, neutral), figure which consist of uploader types (stranger, celebgram) and age differences (same age, older), and social comparison orientation (SCO) on affect tested. Based on the experiment (n = 437), participants positive affect decrease after saw same age celebgrams posts, but increase after saw older celebgrams posts. Participants negative affect with low SCO decrease after saw same age celebgrams netral posts and older celebgrams positive posts. Negative affect doesnt increase in any conditions. From these results, celebgrams post influence participants affect more than strangers post. This supports Wheeler and Miyake (1992) who stated that social comparison tended to be done by individuals to other people they knew, including celebrities, rather than strangers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53805
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jessica Robin
"Sebuah studi mengenai media sosial, seperti Facebook, menemukan bahwa ada hubungan antara social comparison orientation, self-esteem, dan penggunaan Facebook. TikTok adalah media sosial yang cukup baru tetapi hanya menerima sedikit penelitian mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada asosiasi antara penggunaan TikTok dengan social comparison orientation and self-esteem. Studi ini menggunakan desain penelitian korelasional. Tiga ratus delapan puluh satu partisipan telah direkrut melalui penyebaran survei daring dengan menggunakan convenience sample dari komunitas. Hasil dari studi ini adalah penggunaan TikTok memiliki korelasi positif dengan social comparison orientation dan korelasi negatif dengan self-esteem. Studi ini menawarkan rekomendasi praktikal untuk pengguna TikTok yaitu untuk membatasi penggunaan TikTok atau berhati-hati dalam penggunaan untuk mengurangi dampak buruk dari penggunaan TikTok.
A study on social media, such as Facebook, found that there is a relationship between social comparison orientation, self-esteem, and Facebook usage. TikTok is a relatively new social media platform yet there is less research on it. Therefore, the present study aims to investigate whether there is an association between TikTok consumption with social comparison orientation and self-esteem. This will be achieved by employing a correlational study design. Three hundred eighty-one participants were recruited through online survey dissemination that utilized a convenience sample from the community. Results showed that TikTok consumption is positively correlated to social comparison orientation and negatively correlated to self-esteem. This study offers a practical recommendation for TikTok users, suggesting that they should restrict their usage of TikTok or exercise caution while using it in order to mitigate the adverse consequences of TikTok consumption."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sharfina Deandra Kramadibrata
"Media sosial telah menjadi bagian penting dari masyarakat saat ini karena telah berkembang dan dapat memenuhi tujuan komunikasi, jaringan, memperoleh informasi, serta menciptakan dan berbagi konten. Barubaru ini, TikTok, sebuah aplikasi media sosial yang menyediakan konten berbasis video, telah menjadi salah satu aplikasi media sosial terkemuka yang digunakan orang sebagai sumber hiburan. Studi sebelumnya telah membuktikan bahwa penggunaan media sosial memiliki korelasi positif dengan materialisme serta perbandingan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan korelasi antara konsumsi TikTok dengan materialisme dan orientasi perbandingan sosial. Hasil penelitian ini (N = 381, Musia = 29.0, SDusia = 14.0) menunjukkan bahwa materialisme dan konsumsi TikTok menunjukkan korelasi positif dan perbandingan sosial dengan konsumsi TikTok juga tampak memiliki korelasi positif. Hasil ini memberikan wawasan baru dan lebih spesifik tentang konsumsi TikTok yang dapat diterapkan untuk penelitian di masa depan terkait TikTok atau media sosial secara umum, serta tujuan pribadi untuk pengembangan diri. Namun, terdapat juga beberapa keterbatasan yang diungkapkan dan dapat menjadi panduan untuk penelitian di masa depan.
Social media has become an important part of the community today as it has advanced and can fulfil the purpose of communication, networking, acquiring information, and creating as well as sharing contents. Recently, TikTok, a social media application that equips video-type contents, has been one of the prominent social media applications that people use as their source of entertainment. Previous studies had proven that the usage of social media has a positive correlation with materialism as well as social comparison. This study was to discover the correlation between TikTok consumption with materialism and social comparison orientation. The result of this study (N = 381, Mage = 29.0, SDage = 14.0) showed that materialism and TikTok consumption showed a positive correlation and social comparison with TikTok consumption also appeared to have a positive correlation as well. The results provided new and more specific insights towards TikTok consumption which can be applicable for future research related to TikTok or social media in general, as well as personal purposes for self-development. However, there were also some limitations that were reflected and can be a guide for future research as well. Keywords: Materialism; Social Comparison Orientation; Social Media; Social Psychology; TikTok Consumption"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Arsyifa Dewi Maharani
"Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan TikTok telah mengingkat pesat. Namun, sampai sekarang hanya ada sedikit studi yang meneliti faktor-faktor psikologis yang terkait dengan penggunaannya. Untuk menanggulangi hal ini, studi ini mengkaji hubungan antara orientasi perbandingan sosial dan harga diri dalam konsumsi TikTok. Studi ini berhipotesis bahwa orientasi perbandingan sosial memiliki korelasi positif yang signifikan dengan konsumsi TikTok, sedangkan harga diri memiliki korelasi negative yang signifikan dengan konsumsi TikTok. Untuk mengukur hubungan ini, studi ini merekrut sampel dengan 381 partisipan yang menggunakan TikTok untuk melakukan survei korelasional. Hasil yang ditemukan mengkonfirmasi hipotesis yang dibuat. Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara orientasi perbandingan social dan konsumsi TikTok. Sebuah korelasi negatif yang signifikan juga ditemukan antara harga diri dan konsumsi TikTok. Hasil ini mungkin mengindisikan pengadopsian TikTok yang negatif oleh partisipan yang dijelaskan dengan adanya orientasi perbandingan sosial sebagai mediator antara konsumsi TikTok dan harga diri. Dengan hasil yang ada, studi ini menyarankan untuk pengguna TikTok agar lebih memperhatikan kondisi psikologis mereka dan tingkatan konsumsi TikTok.
The growth of TikTok has been increasing rapidly over recent years. However, few studies have investigated the psychological factors linked to the use of it. To address this, our study examines the relationship between social comparison orientation and self-esteem in TikTok consumption This study hypothesize that social comparison orientation has a significant positive relationship with TikTok consumption while self-esteem has a significant negative relationship with TikTok consumption. To assess this relationship, a convenience sample of 381 participants who use TikTok were recruited to complete a correlational survey. The results found confirmed the hypotheses made. It was revealed that there is a significant positive correlation of social comparison orientation and TikTok consumption. A significant negative correlation of self-esteem and TikTok consumption was also found. This may imply participants’ negative adoption of TikTok, explained by having social comparison orientation as the mediator between TikTok consumption and self-esteem. Therefore, our findings suggest that TikTok users should be mindful about their psychological state and consumptions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library