Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haker Larson
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aya Sofia
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reda Rizal
Abstrak :
Pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil mengindikasikan adanya kegiatan produksi yang cenderung boros menggunakan sumber daya alam. Pemborosan ini dapat berakibat pabrik tidak kompetitif, terkurasnya sumber daya alam dan dapat mengancam keberlanjutan lingkungan yang mencerminkan rendahnya ekoelisiensi industri. Persoalan utama yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan pabrik tekstil terhadap lingkungannya adalah kuantitas limbah dan penggunaan sumber daya yang bersifat tldak terbarukan. Tinjauan secara teoritis menunjukkan belum adanya formula yang relevan untuk menilai ekoefisiensi dan konsep strategis untuk mengatasi rendahnya ekoelislensi kegialan pabrik tekstil. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengkaji konsep ekoelisiensi pada kegiatan pabrik tekstil menuju industri yang ramah Iingkungan. Secara khusus bertujuan untuk: (1) membuat rumusan untuk menilai ekoefisiensi kegiatan pabrik tekstil, (2) mengetahui realitas ekoefisiensi pabrik tekstil, dan (3) merumuskan indeks ekoelisiensi kegiatan berbagai jenis pabrik tekstil. Obyek penelitian adalah pabrik tekstil di wilayah Jabodebek dengan populasi 881 pabrik, sampel penelitian sebanyak 3,4% populasi (30 pabrik) meliputi: pabrik pemintalan, pertenunan, penyempumaan tekstil, garmen, dan pabriktekstil terpadu. Pendekatan untuk menyusun formula ekoefisiensi paorik tekstil dibangun atas dasar penggunaan materi dan energi input proses dan output produksi serta entropi melalui kajian metabolisme industri. Tahapan penelitian untuk merumuskan formula ekoefisiensi pabrik tekstil dilakukan dengan cara: (1) Studi literatur, (2) identitikasi kegiatan produksi pabrik tekstil, (3) analisa kuantitatif dan deskriptif. Indek ekoefisiensi disusun dengan menggunakan metode: (1) expert judgment melibatkan pakar industri tekstil dan lingkungan serta LSM (2) metode Delphi, dan (3) penggunaan materi dan energi berdasarkan Standar SNI, Standar Asosiasi dan standar Ceko tex. Kondisi eksisting kegiatan pabrik tekstil saat ini terkait aspek: (1) input produksi yang memilih bahan baku non renewable, (2) proses produlusi yang inefisien materi dan energi, serta (3) output produksi yang bersifat non biodegradable. Hipotesis yang menyatakan nilai necospinning > necogarmen > necoweaving > necofinishing" adalah tidak terbukti benar, karena ternyata nllai necogarmen > necospinning > necofinishing > necoweaving. Disertasi ini menyimpulkan bahwa formula ekoefisiensi dirumuskan berdasarkan penggunaan materi dan energi input proses, output produksi, limbah dan pencemaran. Formula dan indeks ekoefisiensi dapat digunakan untuk mengukur kinerja lingkungan pabrik tekstil yang membuktikan ekoefisiensi pabrik tekstil terpadu lebih ekofiensien dibanding pabrik tekstil yang dikelola secara tidak terpadu. Formula dan indeks ekoefisiensi kegiatan industri tekstil merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai maupun memprediksi penerapan strategi kegiatan pabrik tekstil di masa mendatang menuju ekoefisien, Derdasarkan jenis kegiatannya. Formula tersebut dapat dipakai secara praktls oleh manajemen pabrik tekstil untuk memperbaiki daya guna pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan pada kegiatan produksi.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
D900
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rindarto. S
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edhy Purnomo
Abstrak :
ABSTRAK
Industri tekstil merupakan industri yang banyak menghasilkan limbah cair berwarna yang sukar dihilangkan, yang terutama berasal dari proses pencelupan. Pembuangan limbah cair benvarna ini tidak hanya merusak estetika badan air, tetapi juga meracuni biota di dalara badan air tersebut Untuk itu limbah cair berwama dari pabrik tekstil ini hams diolah terlebih dahulu sebelum dibuang.

Metode penghilangan warna yang telah banyak digunakan dewasa ini belum begitu efektif untuk menghilangkan warna dari limbah tekstil. Metode tersebut di antaranya adalah koagulasi-flokulasi, adsorbsi dengan karbon aktif, dan perlakuan biologis dengan lumpur aktif. Oleh karena itu perlu dicari metode alternatif untuk menghilangkan warna limbah tekstil tersebut.

Pada penelitian ini dipelajari kemungkinan penggunaan metode oksidasi Fenton untuk menghilangkan wama limbah tekstil. Metode ini didasarkan pada reaksi antara ion ferro dan hidrogen peroksida pada suasana asam, yang akan menghasilkan radikal hidroksil dan ion ferri. Radikal hidroksil ini akan mengoksidasi/mendegradasi zat warna sehingga dihasilkan molekul-molekul yang lebih kecil yang tidak berwarna, sedang ion ferri dapat digunakan sebagai koagulan. Dengan demikian metode oksidasi Fenton ini memiliki dua keuntungan yaitu sebagai oksidator maupun sebagai koagulan.

Dari percobaan yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu kontak, pH, konsentrasi hidrogen peroksida, konsentrasi ferro sulfat, dan suhu terhadap penurunan kadar warna dan COD, maka didapat kondisi optimum berikut: lama waktu pengadukan 40 menit, pH=3, konsentrasi hidrogen peroksida 1500 ppm, konsentrasi ferrosulfat 300 ppm, serta suhu 50 °C. Hasil penurunan kadar warna yang dihasilkan adalah di atas 95 %, sedang untuk COD adalah di atas 85 %.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Zaglulsyah
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang untuk mengetahui gambaran audiogram dan emisi otoakustik pada pekerja pabrik tekstil PT "X" Banten yang terpajan bising dengan menggunakan pemeriksaan audiometri dan DPOAE. Pada penelitian ini didapatkan hasil prevalensi gangguan pendengaran pada pajanan bising dengan audiometri nada murni sebesar 73% (66 percontoh) dari 90 percontoh, sedangkan pada DPOAE ditemukan sebesar 47,8% (43 percontoh ) dari 90 percontoh. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, percontoh dengan jenis kelamin laki-laki merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses terjadinya gangguan fungsi pendengaran. Berdasarkan analisis Kappa R, pemeriksaan audiometri dan DPOAE di frekuensi 4000 Hz dan 6000 Hz terdapat adanya hubungan yang bermakna dan mempunyai kesesuaian yang lemah.
ABSTRACT This study is a cross-sectional study to describe the audiogram and emission otoakustik textile factory worker PT "X" Banten are exposed to noise by using audiometric examination and DPOAE In this study, the prevalence of hearing loss results in exposure to noise by pure tone audiometry by 73% (66 tokens) of 90 tokens, whereas the DPOAE was found to be 47.8% (43 tokens) of 90 tokens. Based on the results of logistic regression analysis, tokens with male gender is the most influential factor in the occurrence of auditory dysfunction. Based on the analysis of Kappa R examination and DPOAE at frequency 4000Hz and 6000HZ there a meaningful relationship and have weak compliance.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahnaz Natasja Haque
Abstrak :
Pabrik tektil PT. Cotexi Inas melakukan proses pemutihan (bleacing) dan pencelupan atau pewarnaan (dyeing). Dan pabrik ini belum mempunyai pengolahan limbah yang dapat dikatakan memenuhi syarat apabila ditinjau dari karakteristik limbah yang dihasikan. Karekteristik limbah cair yang dihasilkan secara kualitas ditandai dengan tingginya BOD (245 mg/l), COD (549 mg/l), TSS (306 mg/l) dan Alkalinitas. Kosentrasi dari konstituen pencemar umumnya diatas Baku Mutu yang telah ditetapkan dengan SK. Gubemur Kepala DKI Jakarta No. 582/1995. Alternatif pengolahan limbah cair yang mungkin dilakukan adalah dengan sisten Activated Sludge karena mampu menurunkan kadar BOD antara 85%-95%. Untuk unit pendahuluan dipakai penyaring kawat, untuk unit primer dipakai bak pengendap bentuk lingkaran, untuk unit skunder dipakai bak aerasi bentuk lingkaran dengan pengendapan akhir berbentuk lingkaran juga dan terakhir unit tersier untuk pengolahan warna digunakan metode carbon adsorption. Metode ini digunakan untuk menghilangkan warna pada air buangan yang timbul akibat proses yang terjadi dalam pabrik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
One of the anthropogenic processes that creates heavy metal pollution is the textile industry. Heavy metals in the wastewater of the textile factories in Salatiga,that discharged into Ledok river and rice fields can be accumulated into water ,sediment,soil and rice plants.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library