Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novitasari Suryaning Jati
Abstrak :
Malnutrisi merupakan salah satu kondisi yang sering dijumpai terjadi pada lansia dan dapat meningkatkan risiko morbiditas serta mortalitas pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tempat tinggal rumah dan panti wreda terhadap risiko malnutrisi pada lansia di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Tahun 2016. Studi potong lintang dengan comparison analytic dilakukan pada 138 responden melalui wawancara menggunakan kuesioner MNA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 80,4 lansia yang tinggal di panti wreda dan 45,7 lansia yang tinggal di rumah yang mengalami malnutrisi/berisiko malnutrisi. Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara tempat tinggal dengan risiko malnutrisi pada lansia.
Malnutrition is one of the common problem among elderly people and it can increase morbidity and moratlity risk of elderly. The aim of this study was to examine the association between elderly living in ordinary housing and nursing homes with their malnutrition risk at Bojonggede Subdistrict, Bogor Regency, West Java in 2016. This cross sectional comparison analytic study was implemented in 138 elderly persons using MNA questionnaire. 80,4 elderly persons living in nursing homes and 45,7 living in ordinary housing were classified as malnourished or at risk of malnourished. Chi square test showed that elderly rsquo s residence showed significant association with nutritional status.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Indrarespati
Abstrak :
Latar Belakang. Semakin meningkatnya rerata usia harapan hidup penduduk Indonesia akan menyebabkan populasi orang usia lanjut yang frail meningkat. Sindrom frailty merupakan prediktor semua penyebab kematian pada orang usia lanjut di panti wreda. Selain itu, faktor yang berhubungan terhadap frailty antara orang usia lanjut di panti wreda dengan di komunitas juga berbeda. Sampai saat ini, belum ada penelitian mengenai faktor ini pada orang usia lanjut di panti wreda di Indonesia. Tujuan. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan terhadap sindrom frailty pada orang lanjut usia di panti wreda Metode. Studi ini menggunakan metode potong lintang. Menggunakan data sekunder dari penelitian besar mengenai performa fisik dan status nutrisi orang usia lanjut di panti wreda di provinsi Banten. Penelitian tersebut dilakukan di 5 panti wreda di Tangerang. Variabel independen terdiri dari usia, tingkat aktivitas fisik, status kognitif, status nutrisi, gejala depresi, komorbiditas, dan kualitas hidup terkait kesehatan. Sistem skor frailty berdasarkan CHS untuk menentukan fit, pre-frail dan frail. Hubungan variabel independen dengan frailty dianalisis secara bivariat menggunakan uji Chi-Square dan secara multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil. Didapatkan 105 subjek dengan rerata usia 74,88 (SB 7,61) tahun, median skor PASE 170 kkal/minggu, kekuatan genggam tangan 16 kg, indeks EQ-5D 76, EQ-5D VAS 70, dan rerata kecepatan berjalan 0,66 (SB 0,34) m/s. Proporsi subjek yang tergolong fit/ robust 1%, pre-frail 52,4% dan frail 46,7%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom frailty adalah malnutrisi OR 4,81 (IK 95% 1,93 – 12,00) dan kualitas hidup OR 4,79 (IK 95% 1,92 – 11,98). Kesimpulan. Proporsi kelompok orang usia lanjut di panti wreda, yang tergolong fit/ robust 1%, pre-frail 52,4% dan frail 46,7%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom frailty adalah malnutrisi dan kualitas hidup terkait kesehatan.
Background. Along with the increasing average life expectancy of the Indonesian population, the elderly population who are frail will increase too. Frailty syndrome is a predictor of the all caused mortality in the elderly in nursing homes. In addition, there are also differences in factors related to frailty between the elderly in nursing homes and the elderly in the community. Until now, there has been no research on the factors associated with frailty syndrome in the elderly in nursing homes in Indonesia. Objective. Knowing the factors associated with frailty syndrome in the elderly in nursing homes. Methods. This study uses a cross-sectional method. Using secondary data from large studies of the physical performance and nutritional status of the elderly in nursing homes in Banten province. The study was conducted at 5 nursing homes in Tangerang. Independent variables consist of age, physical activity level, cognitive status, nutritional status, depressive symptoms, comorbidities, and health-related quality of life. The frailty score system is based on the CHS to determine fit, pre-frail and frail. The relationship between independent variables with frailty was analyzed bivariately using the Chi-Square test and multivariately using logistic regression. Results. There were 105 subjects with a mean age of 74.88 (SD 7.61) years, median score of PASE 170 kcal/week, handgrip strength 16 kg, EQ-5D 76, EQ-5D VAS 70, and average walking speed 0,66 (SD 0,34) m/s. Proportion of subjects classified as fit/ robust 1%, pre-frail 52.4 % and 46.7% frail. Factors associated with frailty syndrome are malnutrition OR 4.81 (95% CI 1.93 - 12,00) and health-related quality of life OR 4.79 (95% CI 1,92 - 11,98). Conclusion. Proportion of elderly groups in nursing homes, which are classified as fit/robust 1%, pre-frail 52.4% and frail 46.7%. Factors associated with frailty syndrome are malnutrition and health-related quality of life.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Hadimartana
Abstrak :
Tesis ini disusun untuk mengetahui efektifitas alat ukur Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart), sebagai alat ukur untuk menapis risiko jatuh, khususnya pada populasi lansia di panti wreda. Desain penelitian adalah cohort prospective dengan menilai komponen performa fisik menggunakan Stop walking when talking (SWWT) dan Difference Time Up and Go (DiffTUG), komponen fungsi visual yang menilai ketajaman penglihatan dengan Snellen chart, dan komponen kognisi yang dinilai menggunakan Montreal Cognitive Assesment versi Bahasa Indonesia (MoCA-INA) pada awal studi dan ditentukan tingkat risiko jatuh. Didapatkan subjek penelitian (n=111) yang menyelesaikan Modified MIF Chart kemudian dilakukan observasi kejadian jatuh selama tiga bulan. Terdapat 12 (10,8%) kejadian jatuh dari seluruh subjek. Terdapat perbedaan bermakna (p=0,038) antara kelompok risiko jatuh tinggi yang mengalami kejadian jatuh sebanyak 8 (18,6%) dibandingkan 4 kejadian jatuh (5,9%) pada kelompok risiko jatuh rendah dengan AUC 0,657 (95% CI: 0,49-0,82). Didapatkan sensitifitas dan spesifisitas Modified MIF chart secara berurutan adalah 64,6% dan 66,7%. Kesimpulan penelitian ini adalah Modified MIF Chart dapat digunakan sebagai alat penapis risiko jatuh pada lansia di panti wreda, tetapi tetap perlu memperhatikan faktor-faktor risiko jatuh internal dan eksternal lain yang belum dinilai oleh Modified MIF Chart. ......This thesis is designed to determine the effectiveness of the Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart) as a tool to screen the risk of falls, especially in the elderly population in nursing homes. The research design was a prospective cohort by assessing the physical performance components using Stop walking when talking (SWWT) and Difference Time Up and Go (DiffTUG), a visual function component that assessed visual acuity using a Snellen chart, and a cognitive component assessed using the Montreal Cognitive Assessment. Indonesian language version (MoCA-INA) at the start of the study and the level of risk of falling was determined. Obtained research subjects (n = 111) who completed the Modified MIF Chart then observed the fall for three months. There were 12 (10.8%) incidence of falls for all subjects. There was a significant difference (p = 0.038) between the high risk group who experienced falls as much as 8 (18.6%) compared to 4 falls (5.9%) in the low risk group with AUC 0.657 (95% CI: 0, 49- 0.82). The sensitivity and specificity of the Modified MIF chart are 64.6% and 66.7%, respectively. The conclusion of this study is that the Modified MIF Chart can be used as a means of screening for the risk of falls in the elderly in nursing homes, but still needs to consider other internal and external risk factors that have not been assessed by the Modified MIF Chart.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deviana Nuraini
Abstrak :
Peningkatan angka harapan hidup menyumbang pada peningkatan populasi lansia di Indonesia. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah depresi. Depresi semakin meningkat pada lansia yang tinggal di panti wreda. Namun, penelitian untuk membandingkan tingkat depresi pada lansia di panti wreda dan di rumah masih jarang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi tingkat depresi pada lansia yang tinggal di rumah dan di panti wreda serta faktor-faktor sosiodemografi yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan analitik cross sectional comparison dengan metode pengambilan sampel cluster random sampling dari populasi terjangkau di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Data tingkat depresi diperoleh dari kuesioner Geriatric Depression Scale GDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 92 responden yang tinggal di rumah, didapatkan 69,9 diantaranya tidak depresi, 12 nya kemungkinan depresi, dan 18,5 nya mengalami depresi. Sementara itu, dari 43 responden yang tinggal di panti wreda, didapatkan 14 diantaranya tidak depresi, 34,9 nya kemungkinan depresi, dan 51,2 nya mengalami depresi. Nilai p hasil uji Chi Square didapatkan. ......The increase in life expectancy increases the elderly population in Indonesia. Health problems which often occurs among elderly is depression. The rate of depression increases in the elderly living in institutions, like nursing home. But, there is few research done to compare the depression levels between elderly living in their own house and living in nursing home. This research is aimed to identify the difference of depression levels between elderly living in their own house and living in nursing home and also some sociodemographic factors affect it. This research is cross sectional comparison study which sampels are elderly in Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat using cluster random sampling. Gerictric Depression Scale GDS is used to collect the data of depression levels among elderly. The results from 92 respondents living in their own house showed that 69,9 do not have depression, 12 probably have depression, and 18,5 have depression. While, the results from 43 respndents living in nursing home showed that 14 do not have depression, 34,9 probably have depression, and 51,2 have depression. The statistical tests Chi Square showed.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
Abstrak :
Tingkat kemandirian lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui perbandingan tingkat kemandirian lansia berdasarkan tempat tinggal panti wreda dan rumah serta faktor-faktor sosiodemografi yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan cross sectional comparison dengan metode pengambilan sampel adalah total sampling untuk sampel yang tinggal di panti dan cluster random sampling untuk sampel yang tinggal di rumah. Hasil tingkat kemandirian didapatkan dari kuesioner Activity Daily Living ADL. Jumlah responden sebanyak 148 lansia. 92 orang lansia yang bertempat tinggal di rumah didapatkan 68,5 diantaranya mandiri, 30,4 diantaranya ketergantungan ringan, 1,1 diantaranya ketergantungan berat, dan tidak terdapat responden yang memiliki ketergantungan sedang dan total. Sementara itu, pada 46 lansia di panti, 21,7 diantaranya mandiri, 34,8 diantaranya ketergantungan ringan, 28,3 diantaranya ketergantungan sedang, 8,7 diantaranya ketergantungan berat, dan 6,5 ketergantungan total. Uji Mann Whitney dilakukan untuk menilai hubungan antara tingkat kemandirian lansia pada lansia yang bertempat tinggal di rumah dan yang bertempat tinggal di panti wreda, didapatkan hasil.
The level of independence elderly influenced by several factors.In this research, researcher want to know the comparative degree of independence elderly based on residence in an nursing home and at home and sociodemography factors influenced it because the research that compare of independence elderly who lived in a house and in an nursing home is still rare. This study aimed to find out differences of elderly activity daily living between they who lived in their home with family and they who lived in nursing home and also the factors sociodemography influenced it. This research is cross sectional comparison with the taking sample used clusters random sampling and total sampling of the population affordable elderly in Kecamatan Bojonggede,Bogor, Jawa Barat. Data level of independence obtained from the questionnaire Activity Daily Living ADL. The number of respondents are 148 respondents. The results show that 92 respondents elderly who lived in house or 68.5 with independence category, 30.4 mild dependence, 1.1 heavy dependence , and there is no respondent have severe dependence and total dependence. Meanwhile, 46 respondents in nursing home, 21.7 independence , 34,8 mild dependence, 28,3 middle dependence, 8.7 severe dependence, and 6.5 total dependence. Analysis with mann whitney resulted p value 0,001. Thus, it conclude that there was a deference between the independency of the elderly people who living in their home and living in nursing home.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refi Yulita
Abstrak :
Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif sebagai akibat dari perubahan struktur otak dan jaringan saraf, yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh aktivitas mencocokkan gambar terhadap fungsi kognitif lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Total partisipan penelitian sebanyak 93 lansia yang tinggal di panti wreda di Provinsi Jakarta, dengan 46 lansia di kelompok intervensi dan 47 lansia di kelompok kontrol. Kriteria inklusi meliputi usia 60 tahun ke atas, mandiri, dapat berkomunikasi, tidak mengalami depresi, dan tidak memiliki gangguan penglihatan serta pendengaran. Intervensi yang diberikan adalah aktivitas mencocokkan gambar sebanyak 12 sesi dalam 4 minggu, yang dimulai dari bulan Mei hingga bulan Juni 2023. Variabel dependen adalah fungsi kognitif yang diukur menggunakan instrumen Montreal Cognitive Assessment (MoCA). Efektivitas intervensi dianalisis menggunakan uji T dan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rerata skor fungsi kognitif sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p<0,001), namun tidak ditemukan perbedaan signifikan pada kelompok kontrol. Analisis multivariat menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel intervensi adalah 2,55 dengan nilai p<0,05, yang berarti pemberian intervensi dapat meningkatkan selisih rerata skor fungsi kognitif sebesar 2,55 poin. Intervensi aktivitas mencocokkan gambar terbukti efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia. Oleh karena itu, pengelola PSTW dapat mempertimbangkan penambahan aktivitas pelatihan daya ingat bagi lansia. ......Older adults experience a decline in cognitive function as a result of changes in brain structure and nerve tissue, which can affect their daily activities. The present study aimed to investigate the effect of matching picture activities on the cognitive function of the older adults. The research design used is a quasi-experimental design with a control group. A total of 93 elderly participants residing in PSTW of DKI Jakarta Province were involved, with 46 elderly individuals in the intervention group and 47 elderly individuals in the control group. Inclusion criteria included being 60 years of age or older, independent, able to communicate, no depression symptom, and having no visual or hearing impairments. The intervention provided was a series of 12 matching picture sessions over 4 weeks, from May until June 2023. The dependent variable was cognitive function, measured using the Montreal Cognitive Assessment (MoCA) instrument. The effectiveness of the intervention was analyzed using t-tests and multiple linear regression. The results revealed a significant difference between the mean scores of cognitive functions in the pretest and posttest in the intervention group (p<0.001), but no significant difference was found in the control group. Multivariate analysis showed that the regression coefficient for the intervention variable was 2.55 with a p-value of <0.05, indicating that the intervention could increase the difference in mean scores of cognitive functions by 2.55 points. The matching picture intervention was proven effective in improving the cognitive function of the elderly. Therefore, the management of institutionalized care service could consider adding memory training activities for the elderly.
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fatin
Abstrak :
Jumlah lansia di dunia maupun di Indonesia terus meningkat sehingga permasalahan kesehatan lansia juga meningkat salah satunya adalah inkontinensia urin. Inkontinensia urin memiliki banyak faktor risiko diantaranya usia, jenis klamin, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan kejadian inkontinensia urin secara statistik dengan menggunakan uji analisis chi-square. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari 12 faktor risiko hanya 6 faktor risiko yang memiliki hubungan dengan kejadian inkontinensia urin dan prevalensi kejadian inkontinensia urin sebesar 28,1%. Peneliti menyarankan agar pihak panti wreda memberikan fasilitas dan juga lingkungan yang memadai agar lansia nyaman dan betah berapa di panti wreda. Kegiatan yang dilakukan juga beragam sehingga lansia tidak gampang bosan dan berdampak pada kesehatannya. ......The number of elderly people in the world as well as in Indonesia continues to rise, and as health problems increase, one is urinalysis. Urinary incontinence has many risk factors between the age, gender, etc. The study aims to establish a link between risk factors and urine incontinence statistically by using a chi-square analysis test. Research suggests that of the 12 risk factors only 6 risk factors are related to incontinent urine events and the prevalence of urine incontinence by 28.1%. Researchers suggest that those in nursing homes provide facilities as well as an adequate environment so that the elderly may feel at home and feel at home. Activities vary as well as make it easier for the elderly to get bored and affect their health.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library