Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Miaprajna Utari
Abstrak :
Prediksi perkembangan kontribusi industri pariwisata terhadap Gross Domestic Product (GDP) memicu persaingan ketat antar negara dalam menarik perhatian wisatawan. Oleh karena itu, diperlukan pembentukan merek yang berbeda dengan negara lain. Penggunaan strategi merek underdog telah berhasil digunakan dalam konteks politik dan produk. Destinasi yang underdog adalah tempat yang berkompetisi dengan sumber daya yang lebih sedikit, namun dengan semangat masyarakat lokal, mereka mampu untuk mengadapi rintangan yang ada dalam mencapai kesuksesan. Mengingat sifat underdog yang menimbulkan empati, underdog dapat memberikan halo effect yang luas terhadap destinasi pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh underdog terhadap intention to visit dalam konteks destination branding. Efek moderasi underdog disposition dan personal inventory individualisme/kolektivisme telah diuji dalam penelitian ini. Menggunakan desain eksperimen, penelitian ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh langsung secara umum merek underdog terhadap intention to visit. Pengaruh hanya ditemukan dalam kelompok subjek Indonesia. Secara umum, moderator-moderator dalam penelitian ini memengaruhi pengaruh tersebut. Underdog disposition, individualisme vertikal, kolektivisme horisontal, dan kolektivisme vertikal adalah moderator yang dapat mempengaruhi kekuatan pengaruh underdog terhadap intention to visit. ......The predicted growing contribution of tourism industry towards Gross Domestic Product (GDP) has led to an intense competition among countries to attract tourist. Thus, a differentiated brand is needed to brand tourist destination. The use of underdog brand strategy has been successful in the context of politics and products. Underdog destination is a place that competes with fewer privileges and resources, but with determination and perseverance of its local people they manage to face the obstacles to be successful. This study aims to examine the underdog effect towards intention to visit a tourist destination. Moderation effects of underdog disposition and individual/collective personal inventory was included in this research. Using experimental design, this research found that there is no general direct effect of underdog brand towards intention to visit a tourist destination. However, domestic and international tourist segment have different perception towards underdog branding. The underdog effect was only found in domestic tourist group. In general, the moderators did influence the effect. Underdog disposition, vertical individualism, horizontal collectivism, and vertical collectivism were the moderators that could influence the strength of underdog effect towards intention to visit.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riezka Rianty
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5263
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Bayu Pramana
Abstrak :
ABSTRACT
Kartu pos atau Postcard adalah salah satu benda pos berupa lembaran kertas bergambar ilustrasi atau foto untuk menulis kabar yang bersifat terbuka. Kartu pos pertama Kali diluncurkan pada 1 oktober 1869 di Austria dengan nama Correspondez kate. Sujana adalah orang Bali dan sekaligus seorang fotografer, antara tahun 1970-1990an mengkomunikasikan kreativitas fotografisnya dengan mengangkat tema tentang fenomena di Bali dari perspektif medium fotografi yang diungkap dalam karya kartu pos. Terkait dengan hal tersebut, maka tujuan penulisan ini ingin mengetahui pandangan tentang perubahan alam, manusia, arsitektur, pakaian dan beragam hal yang sangat mendasar di Bali yang diungkap pada kartu pos. Metode yang digunakan dalam mengkaji karya kartu pos yang diciptakan oleh Sujana adalah metode deskritif. Ruang lingkup pembahasan terfokus pada uraian tentang nilai-nilai estetika fotograifi terkait fenomena pariwisata di Bali pada karya kartu pos Sujana.
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah
Abstrak :
Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata baik di Indonesia maupun mancanegara. Selain terkenal sebagai daerah tujuan wisata, Bali juga menghasilkan sastrawan yang terkenal dalam sastra Indonesia seperti Anak Gung Panji Tisna, Putu Wijaya, dan Oka Rusmini. Gde Aryantha Soethama adalah salah satu sastrawan asal Bali yang layak untuk diperhitungkan karena kumpulan cerpennya yang berjudul Mandi Api memenangi penghargaan Khatulistiwa Award 2006 karena ketajaman penulisan dan warna lokalnya yang kuat. Dalam kumpulan cerpen tersebut, terdapat tiga tema yang paling menonjol, yaitu pariwisata, adat, dan kasta. Dalam Mandi Api terlihat bahwa pariwisata memberi dampak pada kesenian dan tanah. Pariwisata dapat membuat kesenian Bali terkenal, tetapi "terhargainya" suatu kesenian tidak membuat seniman makmur karena pada akhirnya pedaganglah yang mendapat keuntungan, seniman kecil tetap terpinggirkan. Pariwisata membuat banyak pendatang tertarik untuk menanamkan modalnya dan membeli tanah di Bali. Hal ini memperihatinkan karena tanah di Bali semakin sempit dan lama-kelamaan akan membuat masyarakat Bali menjadi tamu di pulau sendiri karena tidak memiliki tanah. Adat berperan besar dalam kehidupan masyarakat Bali karena mengatur banyak aspek dalam kehidupan mereka. Ada permasalahan adat yang muncul dalam Mandi Api, yaitu adat yang kaku, adat yang disalahgunakan, dan adat yang dinamis. Sementara itu, kasta dalam kumpulan cerpen ini terlihat tidak terlalu berperan dalam pergaulan sehari-ari. Namun, dalam beberapa aspek kehidupan, seperti perkawinan dan upacara, kasta adalah sesuatu yang penting. Kasta adalah sesuatu yang masih dihargai karena kasta melambangkan suatu kelas tertentu, yaitu kelas bangsawan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11017
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover