Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Damayanti
"Sharenting adalah salah satu bentuk pengungkapan diri terkait informasi anak dan juga parenting yang dilakukan oleh orang tua di media sosial yang dapat berdampak positif bagi orang tua namun berdampak negatif bagi anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi motif sharenting (parental advice, social, impression management, informative-archiving dan economic motives) serta parental self-efficacy terhadap sharenting orang tua di Indonesia. Studi kuantitatif dilakukan pada 540 partisipan (509 perempuan dan 31 laki-laki, usia 23 – 57 tahun) yang memiliki anak, pernah mengunggah konten terkait anak di media sosial, dan tinggal di wilayah Indonesia. Pengumpulan partisipan dilakukan secar daring dengan menggunakan metode convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Pengukuran Sharenting, Skala Adaptasi Motif Sharenting, dan Subskala Efficacy Parental Sense of Competence. Hasil menunjukkan bahwa impression management motives, informative-archiving, economic motives, dan parental self-efficacy secara signifikan berkontribusi terhadap sharenting namun parental advice dan social motives tidak berkontribusi secara signifikan terhadap sharenting. Hasil penelitian ini dapat digunakan para praktisi psikologi untuk memberikan psikoedukasi kepada orang tua terkait sharenting yang aman dilakukan tanpa harus merugikan anak di masa depan.

Sharenting is a form of self-disclosure related to child information and also parenting conducted by parents on social media that can have a positive impact on parents but negatively impact the child. The purpose of this study is to find out the contribution of sharenting motives (parental advice, social, impression management, informative-archiving and economic motives) and parental self-efficacy to sharenting among Indonesian parents. Quantitative studies were conducted on 540 participants (509 women and 31 men, aged 23 – 57 years) who had children, had uploaded child-related content on social media, and lived in Indonesia. The collection of participants was conducted online using convenience sampling method. The measuring instruments used are Skala Pengukuran Sharenting, Skala Adaptasi Motif Sharenting, and Efficacy subscale of Parental Sense of Competence. The results showed that impression management motives, informative-archiving, economic motives, and parental self-efficacy significantly contributed to sharenting but parental advice and social motives did not contribute significantly to sharenting. The results of this study can be used by psychology practitioners to provide psychoeducation to parents related to safe sharenting done without having to harm the child in the future."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Sartika
"Anak usia di bawah lima tahun (balita) termasuk dalam populasi berisiko untuk mengalami malnutrisi. Dalam masa tumbuh kembang, anak membutuhkan nutrisi yang tinggi. Orang tua mempunyai peran penting dalam hal pemenuhan nutrisi anak. Praktik pemberian makan yang baik disertai efikasi diri yang tinggi dari orang tua dapat mencegah terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua dengan kejadian stunting pada anak balita Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang. Metode penelitian menggunakan desain crossectional. Pengambilan sampel metode cluster sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 166 anak usia 24-59 bulan beserta ibunya. Instrumen praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua yang berisi pertanyaan-pertanyaan digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara praktik pemberian MP-ASI (p=0,000) dan efikasi diri orang tua (p=0,009) dengan kejadian stunting, sementara praktik pemberian ASI menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang (p=0,812). Variabel independen yang paling berhubungan dengan kejadian stunting pada penelitian ini adalah praktik pemberian MP-ASI dengan nilai Exp (B) = 4,557. Rekomendasi pengembangan intervensi keperawatan dengan pendekatan keluarga untuk mencegah atau merawat anak stunting.

Children under five years of age are one of population that is at risk for malnutrition. During growth and development, children need sufficient nutrition. Parents have an important role in fulfilling children’s nutrition. Good feeding practices along with high self-efficacy from parents can prevent stunting. This study aims to identify the relationships between feeding practices and parental self-efficacy and the incidence of stunting in children under five years of age in Sukamulya District, Tangerang Regency. A Crossectional design was used. Sampling using cluster sampling method. The number of respondents in this study were 166 children aged 24-59 months and their mothers. The parental feeding practice and self-efficacy containing questions was used to collect data. The results showed a significant relationship between complementary feeding practices (p=0,000) and self-efficacy of parents (p=0,009) and the incidence of stunting, while breastfeeding practices showed no relationship with the incidence of stunting in children under five in Sukamulya District, Tangerang Regency (p=0,812). The independent variable that is most associated with the incidence of stunting in this study is complementary feeding practices with Exp (B) = 4,557. Recommendations for develop nursing interventions with a family approach to prevent or take care of stunting children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisya Sekar Suryati
"Kemampuan sosial-emosional adalah salah satu aspek perkembangan yang sering terganggu pada anak berkebutuhan khusus. Mereka memiliki kebutuhan sosial-emosional yang sama dengan anak-anak pada usia mereka. Namun, dengan keterbatasan mereka, membuat mereka lebih sulit untuk menyampaikan dan mengungkapkan kebutuhan mereka secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana fungsi keluarga dapat mempengaruhi kemampuan sosial-emosional melalui parental self-efficacy. Penelitian ini melibatkan 291 peserta, yang merupakan orang tua dari anak-anak dengan kebutuhan khusus di tingkat sekolah dasar.
Hasilnya diproses menggunakan model persamaan struktural dalam program R. Model penelitian ini fit. Fungsi keluarga memiliki efek signifikan pada parental self-efficacy tetapi tidak sebagai mediasi. Namun disisi lain, parental self-efficacy secara signifikan mempengaruhi hubungan antara fungsi keluarga dan kemampuan sosial-emosional pada anak-anak dengan kebutuhan khusus. Berdasarkan hasil ini, itu menunjukkan hubungan lain antara variabel yang diteliti, yang menarik jika diperiksa lebih lanjut.

Social-Emotional ability is one aspect of development that is often disrupted in children with special needs. They have the same social-emotional needs as typical children of their age. However, with their limitations, it makes more difficult for them to convey and express their needs optimally. This research was conducted to find out how family functioning can affect social-emotional ability through parental self-efficacy. This study involved 291 participants, who are parents of children with special needs at the elementary school level.
The results are processed using the structural equation model in the R program. The research model is fit Family functioning has a significant effect on parental self-efficacy but not as mediation. In the other hand, Parental self-efficacy significantly influence the relationship between family functioning and social-emotional abilities in children with special needs. Based on these results, it indicates another relationship among the variables studied, which is interesting if examined further.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal
"Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami seorang anak. Pengasuhan yang memadai sangat penting untuk memastikan perkembangan fisik dan mental anak yang optimal. Peran dan fungsi kedua orang tua perlu ditingkatkan dalam pencegahan terjadinya stunting. Penelitian ini pendekataan cross sectional bertujuan melihat hubungan antara efikasi diri orang tua dan faktor perawatan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Sampel berjumlah 403 ibu balita yang dipilih melalui multistage/cluster sampling di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang sudah diuji validtas dan reliabilitasnya. Hasil univariat variabel dilihat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan analisis bivariat yaitu uji T independent, Mann Whitney dan Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan orang tua (p=0,004), efikasi diri orang tua (p=0,025), pemeriksaan antenatal (0,001), status imunisasi balita (0,001), faktor perawatan dan pelayanan kesehatan (p=0,018) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistic berganda ditemukan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kejadian stunting yaitu pendapatan orang tua (p=0,009 OR: 5,042; 95%CI 1,486–17,110). Berdasarkan hasil tersebut perlunya keterlibatan aktif dari perawat komunitas dalam mencegah terjadinya masalah stunting dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Stunting is a growth and development disorder experienced by a child. Adequate parenting is essential to ensure optimal physical and mental development of children. The role and function of both parents need to be improved in preventing stunting. This cross-sectional study aims to see the relationship between parental self-efficacy and care and health service factors with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The sample amounted to 403 mothers of toddlers who were selected through multistage/cluster sampling in 13 sub-districts in Tangerang City. The instrument used was a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Univariate results of variables were seen using frequency distribution while bivariate analysis, namely independent T test, Mann Whitney and Chi Square, showed that there was a significant relationship between parental income (p=0.004), parental self-efficacy (p=0.025), antenatal examination (0.001), immunization status of toddlers (0.001), care factors and health services (p=0.018) with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The results of multivariate analysis with multiple logistic regression found that the variable most associated with the incidence of stunting was parental income (p=0.009 OR: 5.042; 95%CI 1.486-17.110). Based on these results, there is a need for active involvement from community nurses in preventing stunting problems by increasing health promotion through primary, secondary and tertiary prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library